Anda di halaman 1dari 43

KESEHATAN

REPRODUKSI
REMAJA
10/21/2019 KRR 1
Pendahuluan
• Kesht reprod  sehat fisik, jiwa maupun sosial
 sistem dan fungsi proses reproduksi
• Reproduksi  proses alami  keturunan
• Pendidikan kespro :
 upy u/ mbr penget ttg fungsi, sistem, dan
proses reproduksi.
 pertumbuhan & pengembangan manusia.

10/21/2019 KRR 2
Remaja (WHO)  10 – 19 th
UU perlind anak: no. 23 th 2002  10 – 18 th.

• Ms remaja awal : 10 – 13 th.


• Ms remaja tengah : 14 – 16 th.
• Ms remaja akhir : 17 – 19 th.

10/21/2019 KRR 3
Organ Reproduksi
Wanita
Laki-laki

10/21/2019 KRR 4
Kondisi  kehamilan

• Usia subur
– Laki 2  mimpi basah – tua.
– Wanita menstruasi – menaupose.
• Hubungan seksual
• Masa subur
• Pertemuan sperma dgn ovum

10/21/2019 KRR 5
Kriteria ideal kehamilan
• Siap fisik yg ideal u/ hamil  20 th.
• Siap mental u/ menjd ortu  20 th.
• Siap sosial ekonomi  kehidupan anak.
< 20 th bahaya bg wanita u/ hamil

10/21/2019 KRR 6
Jika remaja menikah/hamil di usia muda?
• Ibu muda pada waktu hamil kurang memperhatikan kehamilannya
termasuk kontrol kehamilan
• Risiko kehamilan (ibu & janin)
• Ibu muda pada waktu hamil sering mengalami risiko
• Berakibat pada kematian ibu dan bayi
• Kehamilan usia muda dapat berisiko menderita kanker di masa
yang akan datang

10/21/2019 KRR 7
Kehamilan yang tidak diinginkan (KTD)
Faktor penyebabnya:
•Kurangnya pengetahuan yg lengkap & benar ttg proses
terjadinya kehamilan & metode pencegahannya
• Akibat terjadi tindak perkosaan
• Kegagalan alat kontrasepsi
Jika remaja mengalami KTD:
• Mempertahankan
• Aborsi Risiko fisik, psikis, & sosial

10/21/2019 KRR 8
Kerugian & bahaya KTD pd remaja
• Remaja jadi putus sekolah
• Kehilangan kesempatan meniti karir
• Orang tua tunggal & pernikahan dini yg tdk terencana
• Kesulitan dalam beradaptasi secara psikologis(sulit
mengharapkan adanya perasaan kasih sayang)
• Kesulitan beradaptasi menjadi orangtua(tidak bisa
mengurus kehamilannya & bayinya)
• Perilaku yang tidak efektif (stress, konflik)
• Kesulitan beradaptasi dengan pasangan
• Mengakhiri kehamilannya  aborsi ilegal  kematian
& kesakitan ibu

10/21/2019 KRR 9
Permasalahan reproduksi
 Infeksi menular seksual.
 Infeksi saluran reproduksi.
 HIV dan AIDS.
 Penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif lainnya.

10/21/2019 KRR 10
Kesimpulan
Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Remaja sehat: fisik & psikososial

Kematian maternal & perinatal dapat dicegah

Keluarga sehat
10/21/2019 KRR 11
KANKER SERVIK
TANTANGAN dan HARAPAN
Objektif

Tantangan Kanker Serviks


- No. 1 di Indonesia
- Majoritas sudah pada stadium lanjut

Perjalanan Alamiah Kanker Serviks


- Penyebab
- Perjalanan Alamaih

HARAPAN - Pencegahan Kanker Serviks


- Pencegahan Primer: Penyuluhan, Vaksin
- Pecegahan Sekunder: Skrining (Tes Pap, IVA)
Terapi Lesi Prakanker
- Pencehagan Tersier: Terapi Kanker, Perawatan Paliatif
Salah Satu Problem Kesehatan Perempuan
Indonesia adalah KANKER SERVIKS

Kanker Serviks
Anatomi Serviks
TAMPILAN LEHER RAHIM

Normal
Normal Kanker Serviks
Kanker di Rahim
Jenis Kanker Indung telur Badan Rahim
Leher rahim
(Ovarium)
(Serviks)
Keluhan Perdarahan, Perut Perdarahan
Keputihan, Nyeri membesar
panggul
Kelomp. Sudah menikah usia muda - >> usia
Perempuan usia tua menopause

Diturunkan (-) (+) (+)

Det. Dini Tes PAP, Prks. Dalam USG


USG
IVA
Vaksinasi Vaksin HPV (-) (-)
Penyebab
dan Perjalanan Alamiah
Kanker Serviks
Penyebab Kanker Serviks
HPV
(Human Papilloma Virus)

 99,7% Kanker Serviks disebabkan


oleh HPV onkogenik
(penyebab kanker).1

 HPV 16 &18 penyebab utama


70 % kanker serviks di dunia 2

1. Wallboomers JH et al. J Pathol 1999; 189: 129; 2. Bosch FX et al. J Clin Pathol 2002; 55: 244–65.
PERJALANAN PENYAKIT
KANKER SERVIKS

Lesi Pra Kanker Kanker

HPV ------------------- 3-17 tahun --------------------

Displasia Karsinoma Kanker


Displasia Displasia
Ringan Insitu Serviks
Sedang Keras (=Stad 0)

Deteksi Dini !
FAKTOR RISIKO
• Menikah Muda (< 20 tahun )
• Mitra seksual multipel
• Infeksi Menular Seksual
• Merokok
• Defisiensi Vit A./Vit C/Vit E

1. Baseman JG et al. J Clin Virol 2005; 2. Ho GY et al. N Engl J Med 1998; 3. Brown DR et al. J Infect Dis 2005;
4. Bosch FX et al. J Natl Cancer Inst Monogr 2003; 5. de Villiers EM. J Virology 1989; 6. Bosch FX et al. J Natl Cancer Inst 1995
GEJALA
• Perdarahan per vaginam PERIKS
• Keputihan D
bercampur darah dan berbau
JA
• Nyeri pelvik MEN
• Sukar buang air kecil (Anuri) KE

Perempuan dengan perdarahan pervaginam


dan atau keputihan tidak otomatis
menderita kanker serviks
PENCEGAHAN,
Deteksi Dini
Kanker Serviks
Manajemen Kanker Serviks:
Kembali ke Konsep Dasar
NETWORK
Surveillance

PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENCEGAHAN • Meningkatkan


PRIMER SECUNDER TERSIER cakupan
Skrining
Menvegah Skrining Terapi
(70-80%)
Kontak Kanker Invasif,
Deteksi Dini dan
Dengan Terapi Lesi rehabilitasi dan
karsinogen Perawatan
• Vaksin HPV
prakanker dan
(HPV) Lesi invasif Dini Palliatif
• Menurunkan
• Pap-Smear Kanker
Promotion Serviks
Vaksin HPV • IVA Terapi
stadium lanjut
• Terapi: krioterapi
Training: • Menurunkan
• Provider kematian krn
• PKK (Cadres) Training Training kanker serviks
• Semua
perempuan
METODE SKRINING KANKER SERVIKS

Sejak 1940an, angka kematian


• TES PAP menurun 70% di USA, urutan
• INSPEKSI VISUAL ke-13
dengan ASAM ASETAT = IVA
• GINESKOPI

KENDALA SARANA dan SDM


Dokter 43.856 orang
Dr Sp OG 1.383 orang
Dr PA 209 orang (tahun 2003)
Sitoteknisi < 100 orang
BIDAN 84.789
25
PENCEGAHAN SEKUNDER
Deteksi Dini
PENCEGAHAN SEKUNDER
Deteksi Dini, Alternatif lain:

IVA
(Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat
3-5%)
 Non –invasif
 Mudah— murah
 di Puskesmas
 Hasil LANGSUNG
 Sensitivitas, spesifisitas

Memadai untuk
negara didipulas
Setelah sarana terbatas
Asam Asetat 3 – 5%
Perbandingan Pemeriksaan Tes Pap dan IVA

Metode Srining TES PAP IVA


Petugas ke sehatan Sample takers Bidan
(Bidan/perawat/dokter Perawat
umum/Dr. Spesialis ) Dokter umum
Dr. Spesialis

Skrinner / Sitologist /
Patologist
Sensitivita s 70%--80% 65%-- 96%
Spesifi sita s 90%-- 95% 54%-- 98%
Hasil 1 hari–1 bulan Langsung

Sarana Spekulum Spekulum


Lampu sorot Lampu sorot
Kaca benda Asam asetat
Laboratorium
Biaya Rp15.000,00–Rp.75.000,00 Rp3.000,00

Dokumenta si Ada (dapat dinilai ulang) Tidak ada


Langkah 1:
Apakah serviks ini menunjukkan kanker?
NO
Langkah 2: Apakah SSK terlihat?

YA
Tunjukkan SSK
Langkah 1:Langkah 3:iniApakah
apakah iserviks IVA
menunjukkan (+)
kanker? atau (--)
Tunjukkan bagian yang positif
Langkah 4:
Apakah dapat dilakukan terapi krioterapi?
Manajemen Kanker Serviks:
Kembali ke Konsep Dasar
NETWORK
Surveillance

PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENCEGAHAN • Meningkatkan


PRIMER SECUNDER TERSIER cakupan
Skrining
Menvegah Skrining Terapi
(70-80%)
Kontak Deteksi Dini dan Kanker Invasif,
Dengan Terapi Lesi rehabilitasi dan
karsinogen (HPV) prakanker dan Perawatan
• Vaksin HPV
Lesi invasif Dini Palliatif
• Menurunkan
• Pap-Smear
Promosi Kanker
• IVA Terapi Serviks
Vaksin HPV
• Terapi: krioterapi stadium lanjut
Training:
• Provider • Menurunkan
• PKK (Cadres) Training Training kematian krn
• Semua kanker serviks
perempuan
PENVEGAHAN KANKER
SERVIKS
DENGAN VAKSIN HPV
Vaksin HPV

• Tersedia
Vaksin Bivalent (HPV 16, 18)
Vaksin Quadrivalent (HPV 6, 11, 16, 18)

• Vaksin HPV tipe 16 & 18 berpotensi


mencegah lebih 70% kasus kanker
serviks.2,3
1. Harper M Diane, et al. , 2004., Efficacy of a bivalent L1 virus-like-particle vaccine in prevention of infection
with human papillomavirus types 16 and 18 in young women : a randomised controlled trial. The lancet.com

2. Munoz et al. Int J Cancer 2004; 111: 278-285; 3. Bosch FX et al. J Nat Cancer Inst Monograph 2003; 31: 3–13; 55: 244-265;
Pedoman Vaksinasi HOGI
1. Diperlukan informasi dan persetujuan yang
bersangkutan
2. Vaksin diberikan pada kelompok umur 10-55 tahun dan
dapat dikelompokkan menjadi :
a). Kelompok 10-12 tahun (Sekolah Dasar);
b) 13-15 tahun (SMP) dan
c) 16 – 25 tahun (SMA atau Pendidikan Tinggi);
d) 26-55 tahun.
3. Pada usia 26 – 55 tahun dapat diberikan setelah hasil
tes Pap (-) atau IVA (-)

ISGO = HOGI = Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia


PIT Mataram, 2007
Konseling
1. Vaksinasi hanya untuk pencegahan dan bukan
untuk pengobatan

2. Vaksinasi bila diberikan pada yang sudah


mendapat infeksi atau lesi prakanker hasilnya
kurang efektif.

3. Pemeriksaan skrining berkala tetap harus


dilakukan

ISGO = HOGI = Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia


PIT Mataram, 2007
Objektif

TANTANGAN Kanker Serviks


- No. 1 di Indonesia, > 70% sudah pada stadium lanjut

Perjalanan Alamiah Kanker Serviks


- Penyebab
- Perjalanan Alamaih

Pencegahan Kanker Serviks - HARAPAN


- Pencegahan Primer: Penyuluhan, Vaksin
- Pecegahan Sekunder: Skrining: Tes Pap, IVA
Terapi Lesi Prakanker
- Pencehagan Tersier: Terapi Kanker, Perawatan Paliatif
……..LIHAT,TEMUKAN dan TANGGULANGI,
JANGAN BIARKAN
MENIMBULKAN KESEDIHAN………………

Sesungguhnya dibalik kesulitan


terdapat kemudahan………

Anda mungkin juga menyukai