Anda di halaman 1dari 16

NEURITIS OPTIK

REFERAT
JULI 2019

Oleh
Samuel Yan Tow 1408010009

Pembimbing :
dr. Eunike Cahyaningsih, Sp.M
dr. Komang Dian Lestari, Sp.M

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITRAAN KLINIK


SMF/BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES
KUPANG
2019
PENDAHULUAN 2

 NEURITIS OPTIK  peradangan atau


demielinisasi saraf optikus akibat
berbagai macam penyakit Anamanesis serta
pemeriksaan yang
 Usia 16 – 55 tahun lengkap dan menyeluruh
sangat membantu dlam
menegakkan diagnosis
P : L  2:1

4 – 5 kasus/100.000/tahun
ANATOMI 3
ANATOMI 4
LESI NERVUS OPTIKUS 5
NEURITIS OPTIK 6

gangguan penglihatan yang



ETIOLOGI
disebabkan oleh inflamasi dan
demyelinisasi pada nervus o Demielinatif
optikus akibat reaksi imunologis. o Diperantarai Imun
o Infeksi Langsung
 Usia 16 – 55 tahun
o Neuropati Optik
Granulomatosa
P : L  2:1
o Penyakit di sekitar

4 – 5 kasus/100.000/tahun
o Intoksikasi
o Metabolik
KLASIFIKASI 7

RETROBULBAR PAPILLITIS
 mengenai bagian saraf di  intraokular, yang mengenai
belakang bola mata. bagian saraf bola mata
 Sering pada dewasa  Sering pada anak – anak
 Biasa berkaitan dengan MS  Funduskopi = diskus optikus
hiperemis dan edem
 Funduskopi = normal
 “the patient sees nothing and the
doctor sees nothing”
PATOGENESIS 8

Kerusakan
Peradangan Destruksi Degenerasi ireversibel
/autoiimun myelin axon ganglion
retina
TANDA DAN GEJALA 9

 Penurunan Tajam Penglihatan


 Nyeri
 Gangguan Lapangan Pandang
 Penurunan Sensitivitas kontras dan
Gangguan penglihatan Warna
 Abnormalitas Pupil
 Temuan Fundus
DIAGNOSIS 10

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


 Penurunan penglihatan  Penurunan visus ringan –
 Adnaya bitnik buta berat

 Persepsi waran  Penurunan lapangan


terganggu pandang

 Nyeri pada mata, TU saat  Relative afferent pupil


digerakkan defect

 Dapat pada salah datu  Penurunan penglihatan


mata atau keduanya warna
 Penurunan adaptasi
gelap
DIAGNOSIS 11

Pemeriksaan Penunjang
 Funduskopi
 MRI
 Pungsi Lumbal/Pemeriksaan
darah
 Slit Lamp
 Visually Evoked Response
terganggu
DIFFERNTIAL DIAGNOSIS 12

 Papiledem iskemik
 Neuropati optik
 Ablasio retina
 Oklusi Arteri/Vena Sentral
PENATALAKSANAAN 13

 Hari 1 : 10 mg PO sebelum sarapan, 5 mg


setelah makan siang dan makan malam,
OBATI SESUAI ETIOLOGI kemudian 10 mg saat akan tidur
 Hari 2 : 5 mg PO sebelum sarapan,
Terapi yang dapat diberikan : setelah makan siang dan makan malam,
kemudian 10 mg saat akan tidur
 Methylprednisolon : 1 g/hari IV  3 hari
Lanjutkan dengan Prednison tablet  Hari 3 : 5 mg PO sebelum sarapan,
setelah makan siang, makan malam, dan
dosis tappering
saat akan tidur
 Hari 4 : 5 mg PO sebelum sarapan,
setelah makan siang, dan saat akan tidur
 Hari 5 : 5 mg PO sebelum sarapan, dan
saat akan tidur
 Hari 6 : 5 mg PO sebelum sarapan.
KOMPLIKASI PROGNOSIS 14

 Kehilangan penglihatan  Sembuh secara bertahap


permanan  Umunya membaik dalam
 remisi 1 – 3 minggu
 Dapat timbul gejala sisa
 Tiap kekambuhan 
pemulihan tidak
sempurna
KESIMPULAN 15

 NEURITIS OPTIK  gangguan penglihatan yang


disebabkan oleh inflamasi dan demyelinisasi pada
nervus optikus akibat reaksi imunologis
 Diklasifikasikan menjadi 2 : Papilitis dan Neuritis
Retrobulbar
 Memiliki prognosis yang baik, namun dapat menimbulka
gejala sisa
 Penting untuk mengenali gejala dan tanda dari neuritis
optik  diagnosis dan terapi yang tepat  cegah
komplikasi lanjut
DAFTAR PUSTAKA 16

1. Ilyas S, Yulianti R. Ilmu Penyakit Mata. 5th ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia; 2014. 188-192 p.
2. Zhou H, Wang W, Xu Q, Tan S, Zhao S, Yang M, et al. Clinical Features and Visual Outcomes of Optic Neuritis in
Chinese Children. J Opthalmology. 2016;2016.
3. Toosy AT, Mason DF, Miller DH. Optic neuritis. Lancet Neurol [Internet]. 2014;13(1):83–99. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/S1474-4422(13)70259-X
4. Riordan P, Cunningham ET. Neuro-Opthalmology. In: General Opthalmology. 18th ed. California: McGraw Hill
Medical; 2011. p. 271–83.
5. Neuro-Ophtalmology: American Academy of Ophtalmology staff, editor. Neuro-Ophtalmology. Basic and
Clinical Science Course sec. 5. San fransisco The Foundation of American Academy of Ophtalmology. san
Fransisco; 65, 128-146 p.
6. Horton L, Bennett JL. Acute Management of Optic Neuritis : An Evolving Paradigm. J Neuro-Opthalmology.
2018;38:358–87.
7. Wilhelm H, Schabet M. The Diagnosis and Treatment of Optic Neuritis. Dtsch Arztebl Int. 2015;112:616–27.
8. Sellner J, Boggild M, Clanet M, Hintzen RQ, Illes Z, Montalban X, et al. EFNS guidelines on diagnosis and
management of neuromyelitis optica. 2010;1019–32.
9. Hidayat M. Clinical Profile of Bilateral Optic Neuritis. 2018;7:29–33.
10. Delbr M, Medicine M. The investigation of acute optic neuritis : a review and proposed protocol.
2014;10(Mdc):447–58.
11. Shams PN, Plant GT. Optic Neuritis : A Review Optic Neuritis : A Review. 2009;82–9.

Anda mungkin juga menyukai