pemeriksaan data penunjang pasien OLEH KELOMPOK 7 Sistem buffer
Cairan tubuh merupakan cairan yang terdapat di
dalam tubuh manusia atau hewan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu. Contoh cairan tubuh adalah: Darah dan plasma darah, Sitosol, Cairan serebrospinal, Korpus vitreum maupun humor vitreous, Serumen, Humor aqueous, Cairan limfa, Cairan pleura, Cairan amnion Fungsi air / cairan tubuh 1. Pelarut universal 2. Pengaturan suhu tubuh 3. Pelicin 4. Reaksi – reaksi kimia 5. pelindung keasaman cairan tubuh terdapat konsep dasar pengaturan cairan & elektrolit 1. Mekanisme homeostasis yg memantau dan mengatur komposisi cairan tubuh peka terhadap perubahan dalam cairan ekstraseluler. 2. Tidak ada reseptor secara langsung memantau keseimbangan cairan, reseptor dapat memantau volume dan konsentrasi osmotik plasma. 3. Perbedaan tekanan osmotik dapat menyebabkan transpor aktif garam dan diikuti transport pasif air. 4. Air dan elektrolit dalam tubuh meningkat bila yang masuk lebih banyak dari pada yang keluar. Nilai pH pada lambung dan usus sangat berbeda. Enzim pepsin yang memecah protein di lambung bekerja dalam kisaran pH 1,5 hingga 2. Jika kisaran pH ini tidak dipertahankan, maka terjadi gangguan pencernaan protein. pH lambung yang asam juga dapat menetralkan amylase dari saliva yang memasuki lambung. Vagina memiliki pH yang asam yaitu 4,5. Hal ini tidak hanya menjaga kesehatan vagina dengan menghambat pertumbuhan bakteri, tetapi juga merupakan lingkungan yang tidak baik untuk sperma yang bersifat sedikit alkali. pH vagina akan berubah sesuai dengan umur, dan bersifat asam selama usia reproduksi. Sebelum pubertas dan setelah menopause vagina bersifat sedikit alkali. Kisaran pH darah yang normal adalah 7,35-7,45 Kisaran pH yang memungkinkan kehidupan adalah hanya 7,0-7,8 Alkalosis digunakan jika pH darah arteri meningkat di atas 7,45 Sebaliknya bila pH turun di bawah 7,35 disebut asidosis Perubahan kecil pH darah dapat berakibat fatal, pasien dengan ph darah 7,25 atau 7,7 biasanya akan mengalami koma. Keseimbangan Cairan Tubuh Cairan tubuh menempati +/- 60 % BB tubuh: Wanita dewasa muda : 50 – 55% Berat Badan Pria dewasa muda : 55 – 60% Berat Badan Bayi : 75% Berat Badan Usia lanjut : 45% Berat Badan Asupan (intake) cairan harus seimbang dengan keluaran (out put) cairan: 1. Sumber asupan cairan 2. Sumber keluaran cairan Pengaturan keseimbangan air: Produksi urine banyak dan encer jika asupan air meningkat Produksi urine sedikit dan kental jika banyak kehilangan cairan Pengaturan Reabsorpsi Air & Elektrolit: Pengaturan utama : hormon-hormon Antidiuretic hormone (ADH) : mencegah peningkatan kehilangan air pada urine Aldosterone : mengatur ion Natrium pada cairan extracellur Dicetuskan oleh mekanisme rennin-angiotensin Pengaturan Keseimbangan Asam-Basa Darah 1. pH Darah : 7.35-7.45 untuk menjaga homeostasis Alkalosis jika pH > 7.45 Acidosis jika pH < 7,45 2. pH ditentukan oleh ion hidrogen (H+). Ion H+ meningkat, pH menurun (alkalis) Ion H+ menurun, pH meningkat (asidosis) 3. Sebagian besar keseimbangan asam-basa diatur oleh GINJAL 4. Sistem pengaturan lain : Buffers darah & Pernapasan system tubuh yang mengatur kadar asam- basa 1. System buffer kimiawi 2. System regulasi respirasi (paru) 3. System regulasi renal (ginjal) Specimen patologi anatomi 1. Spesimen darah 2. Spesimen urine 3. Spesimen sputum 4. Spesimen feses Peran dan tanggung jawab perawat dalam pengumpulan spesimen. 1. Berikan kenyamanan, privasi, dan keamanan bagi klien karena mungkin saja klien merasa malu atau tidak nyaman saat pengambilan spesimen. 2. Jelaskan tujuan pengumpulan spesimen dan sedikit dan secara umum prosedur pengambilan spesimen, karena keterangan yang jelas akan membuat klien untuk bisa diajak bekerja sama dalam pengambilan spesimen. 3. Gunakan prosedur yang benar untuk mendapatkan spesimen. Untuk mencegah kontaminasi yang dapat menyebabkan hasil tes yang tidak akurat, maka perawat harus menggunakan teknik aseptic. 4. Perhatikan informasi yang relevan pada slip permintaan laboratorium, misalnya obat yang sedang digunakan klien yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan,