Anda di halaman 1dari 24

EUTHANASIA EUTHANASIA MENURUT

PANDANGAN AGAMA, ETIK, & KESEHATAN


MENURUT PANDANGAN AGAMA, ETIK, &
KESEHATAN

NURLIANA
4004160063
D3 KEBIDANAN
STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG
Curiculum Vitae
• Nama : Nurliana
• TTL : Bandung, 01-01-1998
• Alamat : Jl. Cipaera Selatan No
188/33 RT 03 RW 04
Kel. Malabar Kec.
Lengkong, Bandung
40262
• Prodi : D III Kebidanan
• Kelas : Bidan B
• Angkatan : 2016
DEFINISI EUTHANASIA
* Segi Bahasa
• Yunani = Eu = Baik
Thanatos= Kematian
• Arab = Qatlu ar-rahma atau Taysir al-maut

* Menurut istilah Kedokteran


Eutahanasia berarti tindakan agar kesakitan atau penderitaan yang
dialami seseorang yang akan meninggal diperingan.
Mempercepat kematian seseorang yang ada dalam kesakitan dan
penderitaan hebat menjelang kematiannya.
JENIS EUTHANASIA
• EUTHANASIA AKTIF

• MEMATIKAN SECARA SENGAJA Kondisi sudah sangat parah /


stadium akhir Tidak mungkin sembuh / bertahan lama

• Memberikan suntikan yang mematikan


• EUTHANASIA PASIF

TINDAKAN DOKTER BERUPA PENGHENTIAN


PENGOBATAN PASIEN YANG SUDAH AKUT

• Tidak mungkin disembuhkan Kondisi ekonomi pasien terbatas


METODE EUTHANASIA
• Euthanasia Sukarela
• Euthanasia Non Sukarela
• Euthanasia Tidak Sukarela
• Bantuan Bunuh Diri
PROSEDUR EUTHANASIA
• 1. Euthanasia Agresif memberikan obat-obatan yang mematikan
seperti misalnya pemberian tablet sianida atau menyuntikan zat-
zat yang mematikan kedalam tubuh pasien
• 2. Euthanasia Non Agresif seseorang pasien menolak secara
tegas dan dengan sadar untuk tidak mekukan perawatan medis
dan pasien tersebut mengetahui bahwa penolakan tersebut akan
memperpendek dan mengakhiri hidupnya
• 3. Euthanasia Pasif Dengan sengaja tidak ( lagi ) memberikan
bantuan medis yang dapat memperpanjang hidup pasien.
ALASAN EUTHANASIA
• Adanya hak moral bagi setiap orang untuk mati terhormat, maka
seseorang mempunyai hak memilih cara kematiannya
• Tindakan belas kasihan pada seseorang yang sakit,
meringankan penderitaan sesama adalah tindakan kebajikan
• Tindakan belas kasihan pada keluarga pasien
• Mengurangi beban ekonomi
DAMPAK EUTHANASIA
• Sudut pandang Pasien mudah putus asa karena tidak ingin dan
tidak memiliki semangat untuk berjuang melawan penyakitnya.
• Sudut pandang Keluarga Pasien aspek kemanusiaan dan
ekonomi
ASPEK EUTHANASIA
ASPEK HUKUM
• Undang undang yang tertulis dalam KUHP Pidana hanya melihat
dari dokter sebagai pelaku utama euthanasia, khususnya
euthanasia aktif dan dianggap sebagai suatu pembunuhan
berencana, atau dengan sengaja menghilangkan nyawa
seseorang. Sehingga dalam aspek hukum, dokter selalu pada
pihak yang dipersalahkan dalam tindakan euthanasia, tanpa
melihat latar belakang dilakukannya euthanasia tersebut. Tidak
perduli apakah tindakan tersebut atas permintaan pasien itu sendiri
atau keluarganya, untuk mengurangi penderitaan pasien dalam
keadaan sekarat atau rasa sakit yang sangat hebat yang belum
diketahui pengobatannya
ASPEK HAK ASASI MANUSIA
• Hak asasi manusia selalu dikaitkan dengan hak hidup, damai dan
sebagainya. Tapi tidak tercantum dengan jelas adanya hak
seseorang untuk mati. Mati sepertinya justru dihubungkan dengan
pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini terbukti dari aspek hukum
euthanasia yang cenderung menyalahkan tenaga medis dalam
euthanasia. Sebetulnya dengan dianutnya hak untuk hidup layak
dan sebagainya, secara tidak langsung seharusnya terbersit
adanya hak untuk mati, apabila dipakai untuk menghindarkan diri
dari segala ketidak nyamanan atau lebih tegas lagi dari segala
penderitaan yang hebat.
ASPEK ILMU PENGETAHUAN
• Pengetahuan kedokteran dapat memperkirakan kemungkinan
keberhasilan upaya tindakan medis untuk mencapai kesembuhan
atau pengurangan penderitaan pasien. Apabila secara ilmu
kedokteran hampir tidak ada kemungkinan untuk mendapatkan
kesembuhan ataupun pengurangan penderitaan, apakah
seseorang tidak boleh mengajukan haknya untuk tidak
diperpanjang lagi hidupnya? Segala upaya yang dilakukan akan
sia sia, bahkan sebaliknya dapat dituduhkan suatu kebohongan,
karena di samping tidak membawa kepada kesembuhan, keluarga
yang lain akan terseret dalam pengurasan dana.
ASPEK AGAMA
• Kelahiran dan kematian merupakan hak dari Tuhan sehingga tidak
ada seorangpun di dunia ini yang mempunyai hak untuk
memperpanjang atau memperpendek umurnya sendiri. Pernyataan
ini menurut ahli ahli agama secara tegas melarang tindakan
euthanasia, apapun alasannya. Dokter bisa dikategorikan
melakukan dosa besar dan melawan kehendak Tuhan yaitu
memperpendek umur. Orang yang menghendaki euthanasia,
walaupun dengan penuh penderitaan bahkan kadang kadang
dalam keadaan sekarat dapat dikategorikan putus asa, dan putus
asa tidak berkenan dihadapan Tuhan
Ditinjau dari sudut pemberian izin
• 1. Euthanasia diluar kemauan pasien
• 2. Euthanasia secara tidak sukarela
• 3. Euthanasia secara sukarela
CONTOH KASUS
EUTHANASIA
• Kasus Hasan Kusuma - Indonesia Sebuah permohonan untuk
melakukan eutanasia pada tanggal 22 Oktober 2004 telah diajukan
oleh seorang suami bernama Hassan Kusuma karena tidak tega
menyaksikan istrinya yang bernama Agian Isna Nauli, 33 tahun,
tergolek koma selama 2 bulan dan disamping itu ketidakmampuan
untuk menanggung beban biaya perawatan merupakan suatu
alasan pula. Permohonan untuk melakukan eutanasia ini diajukan
ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kasus ini merupakan salah
satu contoh bentuk eutanasia yang diluar keinginan pasien.
Permohonan ini akhirnya ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat, dan setelah menjalani perawatan intensif maka kondisi
terakhir pasien (7 Januari 2005) telah mengalami kemajuan dalam
pemulihan kesehatannya.
PEMBAHASAN
• Ketua Komisi Fatwa MUI mengeluarkan fatwa yang haram tindakan Euthanasia
(tindakan mematikan orang untuk meringankan penderitaan sekarat).
Euthanasia itu kan pembunuhan," kata KH Ma`ruf Amin Ketua Komisi Fatwa
Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengatakan MUI telah lama
mengeluarkan fatwa yang mengharamkan dilakukannya tindakan Euthanasia
(tindakan mematikan orang untuk meringankan penderitaan sekarat).
"Euthanasia, menurut fatwa kita tidak diperkenankan, karena itu kan melakukan
pembunuhan," kata KH Ma`ruf Amin Hidayatullah.com--Ketua Komisi Fatwa
Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengatakan MUI telah lama
mengeluarkan fatwa yang mengharamkan dilakukannya tindakan Euthanasia
(tindakan mematikan orang untuk meringankan penderitaan sekarat).
"Euthanasia, menurut fatwa kita tidak diperkenankan, karena itu kan melakukan
pembunuhan," kata KH Ma`ruf Amin. Euthanasia dalam keadaan aktif maupun
dalam keadaan pasif, menurut fatwa MUI, tidak diperkenankan karena berarti
melakukan pembunuhan atau menghilangkan nyawa orang lain. Lebih lanjut, KH
Ma'ruf Amin mengatakan, Euthanasia boleh dilakukan dalam kondisi pasif yang
sangat khusus.
• Syariah Islam mengharamkan Euthanasia aktif, karena
termasuk dalam kategori pembunuhan sengaja (al-qatlu
al-‘amad), walaupun niatnya baik yaitu untuk
meringankan penderitaan pasien. Hukumnya tetap
haram, walaupun atas permintaan pasien sendiri atau
keluarganya.
• Dalil-dalil dalam masalah ini sangatlah jelas, yaitu dalil-dalil yang
mengharamkan pembunuhan. Baik pembunuhan jiwa orang lain,
maupun membunuh diri sendiri. Misalnya firman Allah SWT :
• “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(untuk membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang
benar.” (QS Al-An’aam : 151)
• “Dan tidak layak bagi seorang mu`min membunuh seorang
mu`min (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja)...” (QS
An-Nisaa` : 92)
• “Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS An-Nisaa` : 29).

• Dari dalil-dalil di atas, jelaslah bahwa haram hukumnya bagi dokter


melakukan Euthanasia aktif. Sebab tindakan itu termasuk ke
dalam kategori pembunuhan sengaja (al-qatlu al-‘amad) yang
merupakan tindak pidana (jarimah) dan dosa besar.
• Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tidak menyetujui Euthanasia aktif.
Pasalnya hal itu tidak sesuai dengan etika, moral, agama, budaya,
serta peraturan perundangundangan yang ada. Secara etika,
tugas dokter adalah memelihara dan memperbaiki kehidupan
seseorang, bukan mencabut nyawa atau menghentikan hidup
seseorang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai