Kelompok 2
DEFINISI
Menurut Arif muttaqin (2005, hal. 98) penyebab dari cedera medula spinalis adalah
Kecelakaan dijalan raya (penyebab paling sering).
Olahraga
Menyelan pada air yang dangkal
Kecelakaan lain, seperti jatuh dari pohon atau bangunan
Trauma karena tali pengaman (Fraktur Chance)
Kejatuhan benda keras
Gangguan spinal bawaan atau cacat sejak kecil atau kondisi patologis yang
menimbulkan penyakit tulang atau melemahnya tulang. (Harsono, 2000).
Luka tembak atau luka tikam
Keganasan yang menyebabkan fraktur patologik
Infeksi
Osteoporosis
PATOFISIOLOGI
Nyeri akut pada belakang leher, yang Pasien biasanya mengatakan takut leher
menyebar sepanjang saraf yang terkena atau tulang punggungnya patah
Paraplegia Kehilangan kontrol kandung kemih dan usus
besar
Tingkat neurologik
Biasanay terjadi retensi urine, dan distensi
Paralisis sensorik motorik total kandung kemih, penurunan keringat dan
Kehilangan kontrol kandung kemih (refensi tonus vasomotor, penurunan tekana darah
urine, distensi kandung kemih) diawalai dengan vaskuler perifer.
Penurunan keringat dan tonus vasomoto Penurunan fungsi pernafasan sampai pada
kegagalan pernafasan
Penurunan fungsi pernafasan
Kehilangan kesadaran
Gagal nafas
Kelemahan motorik ekstermitas atas lebih
besar dari ekstermitas bawah
Penurunan keringat dan tonus vasomotor
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Sinar X spinal
CT-Scan
MRI
Mielografi.
Foto rontgen thorak, memperlihatkan keadan paru (contoh : perubahan pada
diafragma, atelektasis)
Pemeriksaan fungsi paru GDA
Serum kimia, adanya hiperglikemia atau hipoglikemia, ketidakseimbangan elektrolit,
kemungkinan menurunnya Hb dan Hmt.
Urodinamik, proses pengosongan bladder.
GAMBARAN ANATOMI DARI SERVIKAL MEMBERIKAN PARAMETER PADA PERAWAT SETIAP
ADANYA KELAINAN ATAU PERUBAHAN YANG DIDAPAT PADA PEMERIKSAAN DIAHNOSTIK.
PADA PEMERIKSAAN RADIOLOGIS SERVIKAL DIDAPATKAN
Ditempat kecelakaan, korban harus dimobilisasi pada papan spinal (punggung), dengan
kepala dan leher dalam posisi netral, untuk mencegah Trauma komplit.
Salah satu anggota tim harus menggontrol kepala pasien untuk mencegah fleksi, rotasi
atau ekstensi kepala.
Tangan ditempatkan pada kedua sisi dekat telinga untuk mempertahankan traksi dan
kesejajaran sementara papan spinalatau alat imobilisasi servikal dipasang.
Paling sedikit empat orangharus mengangkat korban dengan hati- hati keatas papan
untuk memindahkan memindahkan kerumah sakit. Adanya gerakan memuntir dapat
merusak medula spinais ireversibel yang menyebabkan fragmen tulang vertebra
terputus, patah, atau memotong medula komplit.
PENATALAKSANAAN MEDIS
Terjadi dilakukan untuk mempertahankan fungsi neurologis yang masih ada, memaksimalkan pemulihan
neurologis, tindakan atau cedera lain yang menyertai, mencegah, serta metu rnengobati komplikasi dan
kerusakan neurallebih lanjut. Operasi lebih awal sebagai indikasi dekompresi neural, fiksasi internal,atau
debridement luka terbuka.
Fiksasi internal elektif dilakukan pada klien dengan ketidak stabilan tulang belakang, cedera ligamen tanpa
fraktur, deformitas tulang belakang, progresif, cedara yang tak dapat di reabduksi, dan fraktur non-union.
Terapi steroid, nomidipin, atau dopamin untuk perbaikan aliran darah koral spiral.
Penilaian keadaan neurologis setiap jam, termasuk pengamatan fungsi sensorik, motorik, dan penting
untuk melacak defisit yang progresif atau asenden.
Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat, fungsi ventilasi, dan mecak keadaan dekompensasi.
Pengelolaan cedera stabil tanpa defisit neurologis seperti angulasi atau baji dari badan ruas tulang
belakang, fraktur proses transverses, spinous,dan lainnya.
Cedera tak stabil disertai defisit neurologis. Bila terjadi pergeseran, fraktur memerlukan reabduksi dan
posisi yang sudah baik harus dipertahankan.
PENCEGAHAN
Tn.C umur 60 tahun datang ke Rumah Sakit bersama istrinya, dengan keluhan
nyeri pinggang sejak 3 hari yang lalu karena terpeleset dan terjatu hdi lantai
dalam posisi duduk. Nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat, skala nyeri 7
dengan durasi sewaktu-waktu, bertambah berat saat bergerak dan hilang jika
beristirahat. Pasien tampak meringis menahan nyeri,memegang daerah pinggang
dan berhati-hati saat bergerak, pasien juga mengatakan kondisinya saat ini
mengganggu aktivitasnya sehari-hari. TTV : TD 130/90 mmHg, N 80x/m, RR
20x/m, S 37°C
ANALISA DATA
Data Fokus Problem Etiologi
Ds : Nyeri akut (00132) Agens Cedera Fisik
P= Nyeri karena terpeleset dan terjatuh di lantai dalam posisi
duduk
Q= Seperti tertimpa benda berat
R= Nyeri dirasakan dibagian pinggang
S= Skala nyeri 7 dari 10
T= Nyeri dirasakan sewaktu-waktu
Do :
Pasien tampak menahan nyeri
Ds : Hambatan mobilitas fisik (00085) Nyeri
Pasien mengatakan kondisinya saat ini mengganggu
aktivitasnya sehari-hari
Do :
Pasien tampak memegang pinggang dan berhati-hati saat
bergerak
-TD 130/90 mmHg
-N 80x/m
-RR 20x/m
-S 37°C
NYERI AKUT B.D AGENS PENYEBAB
CEDERA FISIK
Intervensi
Tujuan dan kriteria hasil
Pemberian analgesik (2210)
Kontrol nyeri (1605)
Tentukan
Mengenalai kapan nyeri terjadi lokasi,karakteristik,kualitas dan
dipertahankan pada skala 2 ke keparahan nyeri sebelum
skala 4 mengobati pasien.
Menggunakan analgesik yang Pilih analgesik/kombinasi
direkomendasikan di pertahankan analgesik yang sesuai ketika lebih
skala 2 ke skala 4 dari satu diberikan
Menggambarkan faktor penyebab Berikan kebutuhan kenyamanan
dipertahankan pada skala 2 ke dan aktivitas yang dapat
skala 4. membantu penurunan nyeri.
HAMBATAN MOBILITAS FISIK B.D NYERI
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi