Anda di halaman 1dari 15

DISUSUN OLEH :

Asih Syifa’ul Hasanah (170103010)


Novi Purwati (170103062)

ATRESIA ANI
Imperforata ani (atresia ani) adalah tidak komplitnya
perkembangan embrionik pada distal (anus) atau
tertutupnya anus secara abnormal. Atresia anal adalah cacat
yang terjadi dalam perkembangan janin. Penyebab penyakit
ini tidak diketahui secara jelas, tetapi faktor genetik tidak
menjadi penyebab dari timbulnya penyakit ini.

Pengertian
• Gejala yang menunjukan terjadinya atresia ani terjadi
dalam waktu 24-48 jam.
• Gejala itu dapat berupa :
• Perut kembung
• Muntah
• Tidak bisa buang air besar
• Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi
• Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang
letaknya salah

Tanda dan gejala


 Penyebab sebenarnya dari atresia ani belum diketahui
pasti, namun ada sumber yang mengatakan bahwa
kelainan bawaan anus di sebabkan oleh :
o Putusnya saluran pencernaan di atas dengan daerah
dubur, sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur
o Gangguan organogenesis dalam kandungan
o Karena kegagalan pembentukan septum urorektal secara
komplit karena gangguan pertumbuhan, fusi, atau
pembentukan anus dari tonjolan embrionik

Etiologi
Klasifikasi atresia ani ada 4, yaitu :
1. Anal stenosis adalah terjadinya penyempitan daerah
anus sehingga feses tidak dapat keluar.
2. Membranosus atresia adalah terdapat membran pada
anus.
3. Anal agenesis adalah memiliki anus tetapi ada daging
diantara rectum dengan anus.
4. Rectal atresia adalah tidak memiliki rectum

Klasifikasi
o Obstruksi intestinal
o Infeksi saluran kemih yang berkepanjangan
o Kerusakan uretra akibat prosedur pembedahan
o Fistula (karena ketegangan abdomen, diare, pembedahan,
dan infeksi)

Komplikasi
• Pemeriksaan fisik rectum : kepatenan rektal dan dapat
dilakukan colok dubur dengan menggunakan selang atau jari.
• Ultrasound dan Ct scan
• Digunakan untuk melihat fungsiorgan internal terutama dalam
sistem pencernaan dan mencari adanya faktor reversible seperti
obstruksi oleh karena massa tumor
• Sinar X terhadap abdomen
• Dilakukan untuk menentukan kejelasan keseluruhan bowel dan
untuk mengetahui jarak pemanjangan kantung rektum
sfingternya.

Pemeriksaan penunjang
• Terdapat dua tipe; yaitu letak tinggi, yang mana terdapat
penghalangan di atas otot levator ani.
• Anus dan rektum berkembang dari embrionik bagian belakang.
• Terjadi stenosis anal karena adanya penyempitan pada kanal
anorektal.
• Terjadi atresia kanal karena tidak ada kelengkapan migrasi dan
perkembangan struktur kolon antara 7 dan 10 minggu dalam
perkembangan fetal.
• Kegagalan migrasi dapat juga karena kegagalan dalam
agenesis sakral dan abnormalitas pada uretra dan vagina.
• Tidak ada pembukaan usus besar yang ke luar anus
menyebabkan.

Patofisiologi
Pathway
• Pembuatan kolostomi.
• Transversokolostomi (kolostomi di kolon transversum)
• Sigmoidostomi ( kolostomi di sigmoid )
• PSARP (Posterio Sagital Ano Rectal Plasty)
• Tutup kolostomi

Penatalaksanaan medis
Pengkajian
• Kaji bayi setelah lahir ; pemeriksaan fisik
• Tanpa mekonium dalam 24 jam setelah lahir
• Gunakan termometer rektal untuk menentukan kepatenan
rektal
• Adanya tinja dalam urine, dan vagina
• Kaji psikososial keluarga

Penatalaksanaan perawatan
Diagnosa Keperawatan
• Inkontinen bowel (tidak efektif fungsi ekskretorik)
berhubungan dengan tidak lengkapnya pembentukan anus
• Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kolostomi
• Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur pembedahan
• Kecemasan keluarga berhubungan dengan prosedur
pembedahan dan kondisi bayi
• Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kebutuhan
perawatan dirumah dan pembedahan

Next...
Perencanaan
• Anak akan menunjukan konsistensi tinja lembek, terbentuknya
tinja, tidak nyeri dan tidak perdarahan.
• Sekeliling kulit area kolostomi akan berwarna pink, kering,
dan bebas dari kerusakan kulit; insisi akan bebas dari
kemerahan, tidak bengkak dan drainage.
• Tidak terjadi infeksi
• Orang tua akan mengekspresikan perasaan dan pemahaman
terhadap kebutuhan intervensi perawatan dan pengobatan.
• Keluarga akan memperlihatkan kemampuan dalam melakukan
perawatan kolostomi temporer dan dilatasi anal.

Next...
Implementasi
• Meningkatkan fungsi usus dan integritas kulit
• Mencegah infeksi
• Memberikan support emosional pada keluarga
• Memberikan pengajaran untuk perawatan dirumah

Next...

Anda mungkin juga menyukai