Anda di halaman 1dari 26

D.

CORAK KEHIDUPAN
MANUSIA ZAMAN
PRAAKSARA
ZAMAN PRAAKSARA DIBAGI MENJADI
KATEGORI MATA PENCARIAN

MASA BERBURU
MASA MENGUMPULKAN
MAKANAN(MERAMU)
MASA BERCOCOK TANAM
MASA PERUNDAGIAN
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN
MAKANAN:ZAMAN PALEOLITIKUM
THE CAMBRIDGE ENCYCLOPEDIA OF HUNTER-
GATHERERS,berburu dan mengumpulkan
makanan merupakan bentuk adaptasi
pertama manusia yang paling
sukses,mencakup 90% dari sejarah.sampai
tahun 12.000 SM.
Makanan manusia purba bergantung pada
alam dengan berburu dan mengumpulkan
makanan.
Pada masa ini hewan dan tumbuhan telah
hidup merata.Kala pleistosen-holosen
merupakan masa puncak perkembangan
hewan mamalia.
Pada masa ini kehidupan bersifat
nomaden(berpindah-pindah dari satu tempat
ke tempat lain)mengikuti gerak bintang
buruan dan sumber air
FAKTOR UTAMA MIGRASI

Adanya perubahan iklim yang ekstrem


Bencana alam
Ancaman dari sesama hewan
Gangguan manusia(perburuan)
Tumbuhan-tumbuhan biasanya lebih mudah tumbuh
dan berkembang di daerah-daerah beriklim lebih
panas
HASIL-HASIL BUDAYA
 Kapak perimbas
Sejenis kapak yang digenggam dan
Berbentuk masif.
 Alat serpih(flakes)
Ditemukan oleh Von Koeningswald pada
Tahun 1934.Alat ini digunakan sebagai pisau,
alat pemotong,pengikis dan sebagainya.
 Alat tulang
Berupa alat penusuk(belati)dan ujung tombak
bergerigi.Fungsi alat ini untuk mengorek ubi dan keladi
dari dalam tanah dan juga sebagai alat penangkap
ikan.
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN
MAKANAN TINGKAT LANJUT

Masa ini terjadi antara 10.000- 2.500


tahun yang lalu. Menurut
Poesponegoro dan Notosutanto
(1990), manusia purba yang hidup di
Nusantara pada masa ini adalah ras
pendatang baru,yaitu ras
Australomelanesoid dan ras
Mongoloid.
CORAK KEHIDUPAN SOSIAL -
EKONOMIS
 Corak pada masa ini yaitu berburu dan mengumpulkan makanan dari
alam.Pada masa ini mereka mampu membuat alat-alat dari tulang dan
kulit kerang selain alat-alat dari batu. Mereka mengenal pembagian kerja:
laki-laki berburu sedangkan perempuan mengumpulkan makanan,
memasak dan membimbing anak. Hal itu juga yang membuat mereka
mengenal tempat tinggal secara tidak tetap (semi-sedenter),terutama di
gua-gua payung.
 Selain bertempat tinggal di gua-gua, ada juga kelompok yang bertempat
tinggal di tepi pantai yang hidupnya bergantung pada apa yang
terdapat di laut.
 Pada masa ini mereka mulai mengenal tradisi melukis di dinding gua-
gua.dan untuk pertama kalinya manusia purba menemukan api.
HASIL-HASIL BUDAYA
 Serpih bilah (flakes)
Tradisi ini berlangsung dalam kehidupan di gua-gua Sulawesi Selatan, seperti
di Leang Karassa dan pulau-pulau Nusa Tenggara Timur. Adapun gua-gua di
daerah Jawa, serpih bilah tidak memainkan peran penting dalam konteks
tradisi tulang.
 Alat Tulang (pebble)
Alat Tulang banyak ditemukan di Jawa Timur.Arkeolog L.J.C. Van Es berjasa
menemukan alat-alat ini.
 Kapak Genggam Sumatra (Sumatralith)
Kapak genggam Sumatra berasal dari Asia Tenggara dan ditemukan di
Tiongkok Selatan, Vietnam, Kamboja, Annam, Thailand dan di Semenanjung
Malaya. Melalui daerah Semenanjung Malaya, tradisi ini menyebar ke
Indonesia, dan ditemukan di daerah Pantai Sumatra Utara yang berhadapan
dengan Semenanjung itu.
BENTUK KEPERCAYAAN AWAL

 Selama bertempat tinggal di gua, mereka mulai mengenal tradisi melukis


di dinding gua. Lukisan yang terkait dengan sistem kepercayaan awal
banyak terlihat di Gua di daerah Sulawesi Selatan dan Papua. Lukisan-
lukisan gua bertalian dengan upacara-upacar penghormatan nenek
moyang, upacara kesuburan, inisiasi , dan mungkin juga untuk keperluan
ilmu dukun, untuk meminta hujan dan kesuburan, atau memperingati suatu
kejadian yang penting, atau upacara penguburan.
 Para ahli juga meyakini kebiasaan ini merupakan bentuk kepercayaan
awal manusia purba akan adanya kehidupan setelah mati, yaitu berupa
roh-roh yang telah meninggal dan karena itu jasad dan roh-rohnya patut
mendapatkan penghormatan atau pemujaan
MASA BERCOCOK TANAM

Sekitar tahun 1500 SM,


datanglah gelombang pertama
dari bangsa Melayu Austonesia
dari ras Mongoloid ke Nusantara,
atau disebut juga bangsa Proto-
Melayu atau Melayu Tua.
Jumlah mereka lebih banyak
dari penduduk asli, yaitu orang-
orang dari Ras
Australomelanosoid dan
Mongoloid dari masa berburu-
meramu tingkat lanjut.
Gelombang pertama ini datang dari Yunan, wilayah Tiongkok bagian selatan.
Mereka bermigrasi ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu :
 Jalur Barat, dari Yunan menuju Thailand, Semenanjung Malaya kemudian
ke Sumatera, Jawa, dan Flores
 Jalur Timur, dari Yunan melalui Vietnam menuju Taiwan, Kepulauan Filipina
kemudian ke Kepulauan Maluku,Sulawesi,Halmahera dan Papua.

 Keturunan Melayu Tua : Suku bangsa Dayak, Toraja, Batak, dan Papua.
 Zaman kebudayaan Kapak persegi,temuannya : Beliung, Kapak Corong,
dan Kapak Lonjong.
A. CORAK KEHIDUPAN SOSIAL-
EKONOMIS
 Kegiatan bercocok tanam dilakukan dengan menebang dan membakar
pohon-pohon dan belukar (slash and burn) terciptalah ladang yang
memberikan hasil pertanian.
 Tanaman yang dikembangkan : keladi, pisang, kelapa, salak, rambutan,
sukun, dan duku. Adapun jenis hewan yang diternakan : ayam, kerbau,
anjing, dan babi.
 Pada masa ini mereka telah mengenal gotong royong dan pembagian
kerja.
 Pembagian kerja :laki-laki berburu dan wanita menangkap ikan di tempat-
tempat yang dangkal, sedangkan menangkap ikan di laut lepas
dikerjakan oleh laki-laki. Pemimpin yang merupakan yang pertama dari
yang sederajat (Primus interpares) berperan penting dalam masa ini.
B. HASIL-HASIL BUDAYA
1. Beliung persegi
beliung persegi adalah alat batu paling menonjol
Dari masa bercocok tanam.Daerah penemuannya
Meliputi hampir seluruh kepulauan Indonesia.

2. Kapak Lonjong
Bentuknya lonjong dengan pangkal agak runcing
Dan melebar pada bagian tajaman.

3. Alat-alat obsidian
Alat-alat yang khusus dibuar dari batu kecubung(obsidian).
4. Mata panah
alat ini berhubungan dengan kehidupan
berburu.Ada dua tempat penemuan yang penting,yaitu
Jawa timur dan Sulawesi selatan.

5. Gerabah
teknik pembuatan dan pola hias gerabah
dikerjakan dengan tangan serta hanya menggunakan
goresan sederhana di lingkar luarnya.

4. Alat pemukul dari kulit kayu


beberapa alat ini dibuat dari batu, ditemukan di
Kalimantan (Ampah) dan Sulawesi Tengah (Kalumpang,
Minanga simpakka, Langkoka dan Poso).

7. Perhiasan
pada masa ini perhiasan-perhiasan berupa gelang
dari batu dan kulit kerang.
C.SISTEM KEPERCAYAAN

1) Animisme
adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu yang ada di bumi
ini baik hidup maupun mati memilikin roh.Manusia menyembah
dengan cara pemujaan atau memberi sesaji.Bagian yang tak
terpisahkan dari animisme adalah kepercayaan akan adanya roh
orang-orang yang telah meninggal.

2) Dinamisme
adalah kepercayaan bahwa benda-benda di sekitar manusia
memiliki daya atau kekuatan gaib yang mampu memberikan
manfaat ataupun marabahaya bagi manusia.Benda-benda suci
mempunyai sifat yang luar biasa baik karena kebaikan ataupun
sifat yang luar biasa buruk sehingga dapat memancarkan
pengaruh baik atau buruk pada manusia dan dunia sekitarnya.
4. MASA BERCOCOK TANAM TINGKAT
LANJUT : ZAMAN MEGALITIKUM

Megalitikum berarti “batu yang


besar”. Berasal dari kata Mega :
besar dan Litikum/lithos : batu.
Pada masa ini berkembangnya
kepercayaan terhadap roh
nenek moyang. Dan ditandai
dengan bangunan yang besar
untuk pemujaan arwah yang
terbuat dari batu.
BANGUNAN-BANGUNAN BESAR DARI
BATU
1) Menhir
tugu atau batu yang tegak pada suatu tempat untuk memperingati orang yang meninggal dan sebagai
penghormatan bagi yang meninggal.

2) Punden Berundak
bangunan yang bertingkat-tingkat untuk pemujaan
kepada roh nenek moyang
3) Kubur batu
tersusun atas dua sisi panjang dan dua sisi lebar. Bentuk kubur batu di Indonesia : kubur dolmen, kubur peti batu, kubur
bilik, tempayan batu (kalamba dan waruga) dan keranda batu atau sarkofagus.
Waruga adalah kubur batu yang tidak memiliki tutup.
Sarkofagus adalah kubur batu yang memiliki tutup di atasnya
4) Dolmen
Bangunan yang diletakan di tempat-tempat yang dianggap keramat
yang berhubungan dengan pemujaan roh leluhur.

5) Arca Batu
Arca adalah patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media
keagamaan ,yaitu dalam sarana memuja nenek moyang.Arca Dapat
menyerupai binatang atau manusia dengan ciri Negrito.
5. MASA PERUNDAGIAN:ZAMAN
LOGAM

Masa ini disebut perundagian yang


berasal dari kata “undagi”yang
berarti “terampil”.Periode
perundagian dimulai pada zaman
logam,yaitu sekitar 10.000 tahun yang
lalu.Masa perundagian adalah
zaman dimana manusia sudah
mengenal logam.Hasil-hasil
kebudayaan terbuat dari bahan
logam.
A.CORAK KEHIDUPAN SOSIAL -
EKONOMIS
Pada masa ini muncul golongan undagi atau golongan terampil
melakukan suatu jenis usaha tertentu,seperti membuat alat-alat
dari logam,rumah,kayu,gerabah dan perhiasan.
Tidak semua orang mampu membuat alat-alat tersebut.Hanya
golongan terampil yang mampu membuatnya.Hal tersebut
karena kegiatan tersebut membutuhkan keterampilan dan
dibutuhkan pelatihan serta keahlian khusus.Barang logam
termasuk barang mahal dan langka,jadi pada masa ini hanya
orang-orang tertentu yang memiliki alat-alat dari logam.
Ada dua teknik utama membuat barang-barang dari
logam,yaitu a cire perdue(teknik cetak tuang) dan bivalve(teknik
dua setangkup).
 A CIRE PERDUE(teknik cetak tuang)
Langkah-langkah membuat benda dengan teknik ini:
 Bentuk model benda logam yang diinginkan dengan menggunakan bahan dasar
dari lilin terlebih dahulu
 Model lilin dilapisi dengan tanah liat,tanah liat tersebut panaskan dengan api
sehingga lilin mencair melalui lubang yang telah disiapkan di bagian bawah model
 Dari lubang bagian atas model yang sudah disiapkan,masukan logam cair dan
biarkan sampai cairan logam mendingin.
 Setelah dingin,modell dari tanah liat tadi dipecahkan dan benda logam yang
diinginkan puhn sudah jadi.
Keuntungan dari teknik ini adalah benda yang diinginkan mempunyai detail yang
sempurna.Kelemahannya adalah cetakan model hanya dapat digunakan sekali saja.
 BIVALVE(teknik dua setangkup)
 Buat cetakan model dari benda yang dikehendaki dengan bentuk yang dapat
saling ditangkupkan .
 Kemudian tuangkan logam cair ke dalam cetakan tersebut.
 Kedua cetakan saling ditangkupkan.
 Biarkan sampai logam dingin dan cetakan dapat dibuka.
 Benda logam yang diinginkan sudah dapat digunakan.
B.HASIL-HASIL BUDAYA
 Nekara
 Nekara berbentuk seperti dandang terbalik
dengan bagian atas yang datar dan dari bagian
bawah yang terbuka.Bentuk nekara umumnya
tersusun dari tiga bagian:bagian atas terdiri dari
bidang pukul yang datar dan bagian bahu
dengan pegangan;bagian tengah berbentuk
silinder dan bagian bawah atau kaki yang
melebar.

 Moko
 Nekara produk Indonesia sendiri adalah nekara
tipe pejeng(Bali);yang berukuran besar memiliki
tinggi 1,98 m.Nekara ini disebut
“MOKO”atau”Mako”.
 Kapak Perunggu
 Kapak perunggu dibagi menjadi dua golongan, yaitu
: Kapak corong (kapak sepatu) dan Kapak Upacara.
H.R van Heekeren menambahkan satu tipe lagi yaitu
tembilang atau tajak. Fungsi dari kapak perunggu
Yaitu sebagai alat upacara atau benda pusaka, dan
sebagai perkakas atau alat untuk bekerja.

 Bejana Perunggu
 Di indonesia hanya ditemukan dua buah bejana
perunggu, yaitu di Sumatra dan Madura.

 Patung Perunggu
 Patung Perunggu yang ditemukan di Indonesia
mempunyai bentuk yang bermacam-macam, yaitu
bentuk orang atau binatang. Patung berbentuk
orang antara lain berupa penari-penari yang
bergaya dinamis. Patung-patung ini ditemukan di
Bangkinang (Riau). Patung Perunggu berbentuk
binatang yaitu kerbau ditemukan di Limbangan
(Bogor)
 Gerabah
 Umumnya gerabah dibuat
untuk kepentinganrumah
tangga sehari-hari, misalnya
sebagai tempat air, alat untuk
memasak makanan, dan
tempat untuk menyimpan
makanan dan barang barang.
Dalam upacara digunakan
untuk tempayan kubur dan
untuk bekal kubur.
BENTUK KEPERCAYAAN
 Kepercayaan kepada pengaruh
arwah nenek moyang terhadap
perjalanan hidup manusia serta
upacara-upacara religius yang
menyertainya semakin berkembang
pada masa perundagian. Hasil
budayanya berupa bagngunan-
bangunan besar, yang berfungsi
sebagai sarana pemujaan kepada
roh nenek moyang, seperti menhir,
batu berundak, dolmen, kubur batu,
sarkofagus, waruga, serta berbagai
jenis arca berukuran besar. Diyakini
bahwa arwah nenek moyang itu
akan melindungi dan menyertai
perjalanan hidupnya manusia jika
arwah-arwah itu selalu diperhatikan
dan dipuaskan melalui upacara-
upacara.
THANK’S FOR YOUR ATTENTION

NAMA KELOMPOK:

 DIVA AULIA
 IRNA SILMI K
 LUTHFIA CAHYA A
 NASWA AULIANISA

Anda mungkin juga menyukai