Anda di halaman 1dari 11

Peningkatan Partisipasi Remaja Dalam

Komunikasi Publik Melalui Praktik Citizen


Journalism Berbasis Media Sosial

Eka Putri Paramita.SP.MA¹, Ir. I Wayan Suadnya.Ph.D²,


Siti Khotijah.S.IP.MA³, Aurelius Rofinus Lolong
Teluma, S.S., M.A⁴, Dian Lestari Miharja, SP., MA⁵

Universitas Mataram
LATAR BELAKANG
1. Karakteristik User Generated Content (UGC) Dari Masa Ke Masa Mengalami
Perubahan
2. Publik Yang Dalam Era Media Massa Dan Jurnalisme Tradisional Sebelumnya
Hanya Sebagai Khalayak, Pembaca, Pendengar Maupun Pemirsa, Kini Dapat
Menjadi Penyedia Dan Distributor Informasi Jurnalistik Baik Berita Maupun
Opini.
3. Penggunaan Media Sosial Sebagai Salah Satu Sarana Penyampaian Berita
Maupun Opini (Jurnalisme Warga Dalam Arti Praktis) Kini Kian Populer.
4. Citizen Journalism Mampu Menyajikan Pemberitaan Yang Diperlukan Oleh
Khalayak Dan Berfungsi Sebagai Media Alternatif.
5. Seperti Diketahui Bahwa Kebanyakan Dari Citizen Jurnalism Ini Adalah Para
Remaja Usia Sekolah.
6. Remaja Usia Sekolah Memiliki Kualitas Partisipasi Yang Masih Rendah Rendah
Terhadap Kegiatan Citizen Jurnalism.
Metode Pelaksanaan
Kegiatan Dalam Pengabdian Pada Masyarakat Menggunakan
Pendekatan Pendidikan Orang Dewasa (Andragogy) Dalam
Meningkatkan Pengetahuan Dan Keterampilan Siswa Sekolah.
Prinsip-prinsip Action Learning Akan Digunakan Sehingga Proses
Belajar Dapat Direncanakan Dengan Baik.

• Pemahaman • Evaluasi
Tahap Konsep Tahap • Simulasi Tahap Teknik
Pertama • Pemahaman Kedua • Praktik Ketiga • Evaluasi
Teknik
Konten
Pelaksanaan Kegiatan
1. Sebanyak 40 orang siswa SMAN 8 Mataram telah mengikuti kegiatan
pelatihan pengabdian dengan tema “Peningkatan Partisipasi
Remaja Dalam Komunikasi Publik Melalui Praktik Citizen
Journalismberbasis Media Sosial” dan seluruh peserta sangat
antusias mengikuti hingga kegiatan selesai.
2. Melalui pelatihan tersebut, siswa yang awalnya tidak memiliki
pengetahuan mengenai komunikasi publik melalui citizen journalism,
namun setelah mengikuti pelaksanaan kegiatan pengabdian siswa
memperoleh kemampuan untuk dapat mengelola berita menjadi
seorang citizen journalism
3. Secara teori siswa dapat dikategorikan, telah memiliki kemampuan
yang baik untuk mengelola berita, khususnya menuliskan dan
mengedit berita agar menjadi sebuah berita yang menarik dan tidak
mengandung nilai hoaks
4. Siswa sudah bisa membedakan berita yang valid dan benar dan
sebaliknya
5. Siswa mampu menyajikan berita yang menarik dan akurat
6. Siswa sadar bahwa dalam membagikan berita pada media sosial
diperlukan ketelitian serta kehati – hatian agar terhindar dari jerat
hukuman.
Kesimpulan

1. siswa sekolah yang pada awalnya tidak bisa menulis berita


secara menarik akhirnya dapat mengerti bagaimana cara
menulis berita agar menjadi menarik
2. siswa yang sebelumnya tidak sadar bahwa mereka
menghadapi berbagai bahaya dalam menulis berita media
sosial menjadi tahu bahwa mereka harus berhati-hati dan
bijak dalam menulis berita di media sosial
3. Mereka siap untuk melaksanakan apa yang sudah mereka
pelajari dalam pendidikan komunikasi publik melalui citizen
journalism yang diikuti.
Saran

Dari hasil pengabdian yang


telah dilaksanakan disarankan agar
kegiatan serupa pelaksanaannya
diperbanyak dan menjangkau semua
tingkatan sekolah yang ada di Kota
mataram

Anda mungkin juga menyukai