TATALAKSANA KRISIS
HIPERTENSI
dr. Harnavi Harun, Sp.PD-
KGH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Hipertensi masalah kesehatan masyarakat yang paling
sering terjadi di dunia
Untuk cegah kerusakan target organ menetap upaya pengenalan dini dan
penatalaksanaan krisis hipertensi yang disepakati bersama
Sistem Renin-Angiotensin
• Meningkatkan sekresi hormon antidiuretik
(ADH)
• Menstimulasi sekresi aldosteron dari
korteks adrenal
Disfungsi Endotelium
Sistem Vasoaktif
2.5 Patofisiologi Krisis Hipertensi
• ↑ tekanan darah mendadak gangguan autoregulasi
dan ↑ resistensi vaskular sistemik. kerusakan
endovaskular & nekrosis fibrinoid arteriolus iskemia,
Pengaruh pengendapan platelet & pelepasan vasoaktiendotel
peningkatan pembuluh darah vasokontriksi dan hipertrofi pembuluh
tekanan darah disfungsi endotelial
darah • Disfungsi endotelial zat inflamasi↑ permeabilitas sel
endotelialhambat fibrinolisis dan aktifkan sistem
koagulasi bersama adhesi plateletendapan materi
fibrinoid pada lumen pembuluh darah yang
menyempit ↑ tekanan darah.
Rekomendasi AHA:
Jika sistolik > 180
Jika sistolik > 180
mmHg atau MAP >i
mmHg atau MAP > 130
130 mmHg dan
Jika sistolik > 200 mmHg dengan tidak
tekanan intraserebral
mmHg atau MAP > 150 adanya kecurigaan ↑
mungkin ↑, monitor
mmHg pertimbangkan tekanan intraserebral
tekanan intraserebral
↓ tekanan darah secara maka ↓ tekanan darah
dan ↓ tekanan darah
agresif dengan target MAP 110
dengan tetap menjaga
mmHg atau 160/90
tekanan perfusi otak
mmHg
antara 60-80 mmHg
b. Ensefalopati Hipertensi1
c. Cedera Kepala dan Tumor
Intrakranial1
Khusus tumor
Obat anti hipertensi intrakranial
Tidak ada tanda lain
parenteralsesuai tata pemeriksaan
yang ↑ tekanan darah
laksana krisis hormonal dan
seperti nyeri kepala
hipertensi dengan penatalaksanaan
hebat/artikular,
batas ↓ tekanan darah sesuai dengan krisis
kandung kemih penuh
20-25 % dari MAP hipertensi dengan
gangguan endokrin
3.4.2 Penyakit Jantung
Morfinvasodil
ator↓ preload
Loop diuretic dan sistem
intravena simpatis
(furosemid,
bumetanid,torase
mid) juga
diberikan
Nitrogliserin (NTG)venodilator
sebagai arteriolar dilator hanya pada
dosis tinggi lebih dipilih pada
pasien gagal jantung dengan
hipertensi emergensi ↓ pre load
dan afterload
Edema paru
Penyekat beta
dan
nitrogliserin
anjuran utama
Target sistolik
adalah <130
mmHg dan
diastolik <80
mmHg Penurunan tekanan darah
bertahap perlu
pemantauan ketat agar
diastolik tidak lebih rendah
dari 60 mmHgakibatkan
iskemia miokard
bertambah berat
3.4.3 Penyakit ginjal
krisis hipertensi 10 % -
45 % pada penyakit
ginjal
renovaskulerdeteksi
dini stenois arteri
renalis
pilihan terapi
Calcium channel
blocker IV disamping
hemodialisis
3.4.4 Diseksi aorta
suatu kondisi akibat robekan pada dinding aorta lapisan dinding aorta
terpisahdarah masuk ke sela-sela lapisan dinding pembuluh darah aorta
Keluhan:
Sinkope
Nyeri khas aorta: nyeri dada
Rasa nyeri leher pertanda
mendadak, nyeri seperti nyeri
disertai komplikasi fatal
teriris maksimal dada khas infark
pandangan seperti
saat awal, lokasi miokard bila
kabur, bila proses tamponade
nyeri sesuai diseksi menjalar
diseksi ekstensi jantung,
lokasi robekan ke ostium arteri
ke arteri karotis hipoperfusi
aorta koronaria
serebri
Prinsip tata laksana krisis hipertensi
pada diseksi aorta
Atasi rasa nyeri dengan morfin intra
vena. Menurunkan tekanan darah B-blocker merupakan
sistolik segera. (dalam 10-20 menit) pilihan utama untuk
dengan target tekanan darah sistolik mengurangi shear stress
110-120 mmHg dan frekwensi nadi dan mengontrol
60x/menit tekanan darah