Anda di halaman 1dari 17

Pengkajian Gawat Darurat pada

Pasien Dewasa

Reny Chaidir, S.Kp, M.Kep


Penatalaksanaan terhadap Pasien yang
Mengalami Injuri
1. Primary survey
2. Resuscitation
3. History
4. Secondary survey
5. Definitive care
1. Primary Survey
Tujuan dari Primary survey adalah untuk
mengidentifikasi dan memperbaiki dengan
segera masalah yang mengancam kehidupan.
Ruang Lingkup Primary Survey
• Airway maintenance dengan cervical spine
protection
• Breathing dan oxygenation
• Circulation dan kontrol perdarahan eksternal
• Disability-pemeriksaan neurologis singkat
• Exposure dengan kontrol lingkungan
Kunci untuk perawatan trauma pada prinary
survey yang baik adalah penilaian yang
terarah, kemudian diikuti oleh pemberian
intervensi yang tepat dan sesuai serta
pengkajian ulang melalui pendekatan AIR
(assessment, intervention, reassessment).
Tahapan Primary Survey
a. General Impression
b. Pengkajian Airway
c. Pengkajian Breathing
d. Pengkajian Circulatiin
e. Pengkajia Level of Consciousness and
Disabilities
f. Expose, examine, and evaluate
2. Secondary Assesment
Survey sekunder merupakan pemeriksaan
secara lengkap yang dilakukan secara head to
toe, dari depan hingga belakang. Secondary
survey hanya dilakukan setelah kondisi pasien
mulai stabil, dalam artian tidak mengalami
syok atau tanda-tanda syok telah mulai
membaik.
Tahapan Secondary Survey
1. Anamnesis  Meliputi keluhan utama,
riwayat masalah kesehatan sekarang, riwayat
medis, riwayat keluarga, sosial, dan sistem/
kronologis trauma, kemudian lakukan
pemeriksaan TTV
2. Pemeriksaan Fisik  Head to toe (mulai dari
kepala, wajah, vertebra servikalis dan leher,
toraks, abdomen, pelvis, ekstremitas, bagian
punggung dan neurologis).
Contoh Anamnesis
Akronim PQRST ini digunakan untuk mengkaji
keluhan nyeri pada pasien yang meliputi :
a. Provokes/palliates : apa yang menyebabkan
nyeri? Apa yang membuat nyerinya lebih baik?
apa yang menyebabkan nyerinya lebih buruk?
apa yang dilakukan saat nyeri? apakah rasa
nyeri itu membuat klien terbangun saat tidur?
Lanjutan
• Quality : bisakah klien menggambarkan rasa
nyerinya?apakah seperti diiris, tajam, ditekan,
ditusuk tusuk, rasa terbakar, kram, kolik,
diremas? (biarkan pasien mengatakan dengan
kata-katanya sendiri.
• Radiates: apakah nyerinya menyebar?
Menyebar kemana? Apakah nyeri terlokalisasi
di satu titik atau bergerak?
Lanjutan
• Severity : seberapa parah nyerinya? Dari
rentang skala 0-10 dengan 0 tidak ada nyeri
dan 10 adalah nyeri hebat
• Time : kapan nyeri itu timbul?, apakah
onsetnya cepat atau lambat? Berapa lama
nyeri itu timbul? Apakah terus menerus atau
hilang timbul?apakah pernah merasakan nyeri
ini sebelumnya?apakah nyerinya sama dengan
nyeri sebelumnya atau berbeda?
3. Focussed Assessment
Focused assessment untuk melengkapi data
secondary assessment bisa dilakukan sesuai
masalah yang ditemukan atau tempat dimana
injury ditemukan. Yang dilakukan dalam tahap
ini adalah beberapa pemeriksaan penunjang
diagnostik atau bahkan dilakukan
pemeriksaan ulangan dengan tujuan segera
dapat dilakukan tindakan definitif.
4. Reassessment
Reassessment  pengkajian ulang yang
bertujuan untuk pemeriksaan ulang atau
sebagai pelengkap dari pengkajian primary
survey dan secondary survey.
Pada tahap ini dilakukan ketepatan airway,
breathing, circulation, disabilities and
exposure
5. Pemeriksaan Diagnostik
1. Endoskopi
2. Bronkoskopi
3. CT Scan
4. USG
5. Radiologi
6. MRI
KESIMPULAN
1. Pengkajian kegawatdaruratan pada orang
dewasa akan berbeda dengan pengkajian yang
dilakukan pada anak-anak dan lanjut usia yang
membutuhkan kekhususan dalam pengkajian
maupun penanganannya.
2. Unit gawat darurat harus selalu dalam keadaan
siap siaga. Perawat gawat darurat harus siap
mengenali adanya abnormalitas pada sistem
dan berpartisipasi dalam penatalaksanaan
pasien dengan tepat.
Lanjutan
3.Area pengkajian pertama harus selalu
pengkajian sistem kardiovaskuler dan
respirasi. Pengkajian tersebut merupakan
pengkajian utama yang dimandatkan pada
semua perawat gawat darurat untuk dilakukan
pada semua pasien.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai