Anda di halaman 1dari 29

INDUSTIAL

TOOLS AND
HEAT
EXCHANGER
Pengenalan Teknik Kimia
ALDY FERNANDA PRASTIANTO
02211940000056
POMPA
Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida. Pompa menggerakan
fluida dari tempat bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang
lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan
tenaga (energi). Pompa untuk udara biasa disebut kompresor, kecuali
untuk beberapa aplikasi bertekanan rendah, seperti di ventilasi,
pemanas, dan pendingin ruangan maka sebutanya
menjadi kipas atau penghembus (blower).
Secara umum pompa dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu dynamic pump dan positive displacement pump.
POMPA DINAMIK
Dynamic pump atau pompa dinamik terbagi menjadi beberapa macam
yaitu pompa sentrifugal, pompa aksial, dan pompa spesial-efek
(special-effect pump).
Pompa-pompa ini beroperasi dengan menghasilkan kecepatan fluida
tinggi dan mengkonversi kecepatan menjadi tekanan melalui
perubahan penampang aliran fluida. Jenis pompa ini biasanya juga
memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada tipe positive displacement
pump, tetapi memiliki biaya yang lebih rendah untuk perawatannya.
Pompa dinamik juga bisa beroperasi pada kecepatan yang tinggi dan
debit aliran yang juga tinggi.
Jenis-Jenis Pompa Dinamis
1. Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeler dan saluran inlet di tengah-tengahnya.
Dengan desain ini maka pada saat impeler berputar, fluida mengalir menuju casing di sekitar
impeler sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk menurunkan kecepatan
aliran fluida sementara kecepatan putar impeler tetap tinggi. Kecepatan fluida dikonversikan
menjadi tekanan oleh casing sehingga fluida dapat menuju titik outletnya.
Beberapa keuntungan dari penggunaan pompa sentrifugal yakni aliran yang halus (smooth) di
dalam pompa dan tekanan yang seragam pada discharge pompa, biaya rendah, serta dapat
bekerja pada kecepatan yang tinggi sehingga pada aplikasi selanjutnya dapat dikoneksikan
langung dengan turbin uap dan motor elektrik. Penggunaan pompa sentrifugal di dunia
mencapai angka 80% karena penggunaannya yang cocok untuk mengatasi jumlah fluida yang
besar daripada pompa positive-displacement.
Gambar Pompa Sentrifugal
Link animasi cara kerja pompa sentrifugal
https://www.youtube.com/watch?v=BaEHVpK
c-1Q
2. Pompa Aksial
Pompa aksial juga disebut dengan pompa propeler. Pompa ini
menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeler dan
gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan di
sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial vertikal single-stage lebih
umum digunakan, akan tetapi kadang pompa aksial two-stage (dua
stage) lebih ekonomis penerapannya. Pompa aksial horisontal
digunakan untuk debit aliran fluida yang besar dengan tekanan yang
kecil dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya
Gambar Pompa Sentrifugal

Link animasi cara kerja pompa sentrifugal


https://www.youtube.com/watch?v=_KthyxQraS4
3. Special-Effect Pump
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi tertentu. Yang termasuk ke dalam
pompa jenis ini yaitu jet (eductor), gas lift, hydraulic ram, dan electromagnetic.
– Pompa jet-eductor (injector) adalah sebuah alat yang menggunakan efek venturi dari nozzle
konvergen-divergen untuk mengkonversi energi tekanan dari fluida bergerak menjadi energi
gerak sehingga menciptakan area bertekanan rendah, dan dapat menghisap fluida di
sisi suction.
Link cara kerja https://www.youtube.com/watch?v=emBAbb9f3bc
– Gas Lift Pump adalah sebuah cara untuk mengangkat fluida di dalam sebuah kolom dengan
jalan menginjeksikan suatu gas tertentu yang menyebabkan turunnya berat hidrostatik dari
fluida tersebut sehingga reservoir dapat mengangkatnya ke permukaan.
Link cara kerja https://www.youtube.com/watch?v=naI54wnAqFw
– Pompa hydraulic ram adalah pompa air siklik dengan menggunakan tenaga hidro
(hydropower).
Link cara kerja https://www.youtube.com/watch?v=aUTjVovpKvA
Pompa Positive Displacement

Macam-macam pompa positive displacement adalah


pompa reciprocating dan rotary. Pompa positive
displacement bekerja dengan cara memberikan gaya tertentu pada
volume fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa.
Kelebihan dari penggunaan pompa jenis ini adalah dapat
menghasilkan power density (gaya per satuan berat) yang lebih
besar. Dan juga memberikan perpindahan fluida yang tetap/stabil
di setiap putarannya.
Jenis-Jenis Pompa Positive
Displacement
1. Pompa Reciprocating
Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk ke dalam silinder
melalui valve inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa
keluar dibawah tekanan positif melalui valve outlet pada langkah maju.
Fluida yang keluar dari pompa reciprocating, berdenyut dan hanya bisa
berubah apabila kecepatan pompanya berubah. Ini karena volume sisi inlet
yang konstan. Pompa jenis ini banyak digunakan untuk memompa endapan
dan lumpur.
Link cara kerja Pompa Reciprocating
https://www.youtube.com/watch?v=s6RIx0SL3C8
Metering Pump termasuk ke dalam jenis pompa reciprocating, adalah pompa yang
digunakan untuk memompa fluida dengan debit yang dapat diubah-ubah sesuai
kebutuhan. Pompa ini biasanya digunakan untuk memompa bahan aditif yang
dimasukkan ke dalam suatu aliran fluida tertentu.

Link cara kerja Metering Pump


https://www.youtube.com/watch?v=xDmq45gSDto
2. Rotary Pump
Adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip
rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya
menghisap fluida masuk. Keuntungan dari tipe ini adalah efisiensi yang
tinggi karena secara natural ia mengeluarkan udara dari pipa alirannya,
dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara
tersebut secara manual.
Bukan berarti pompa jenis ini tanpa kelemahan, karena sifat alaminya
maka clearence antara sudut putar dan sudut pengikutnya harus sekecil
mungkin, dan mengharuskan pompa berputar pada kecepatan yang
rendah dan stabil. Apabila pompa bekerja pada kecepatan yang terlalu
tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat menyebabkan erosi pada
sudu-sudu pompa.
Pompa rotari dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe yaitu:
– Gear pumps - sebuah pompa rotari yang simpel dimana fluida ditekan dengan
menggunakan dua roda gigi.
Link cara kerja https://www.youtube.com/watch?v=IDPghLcKy-o
– Screw pumps - pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar
untuk menghasilkan aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan.
Link cara kerja https://www.youtube.com/watch?v=8mY7vfOzWeU
– Rotary Vane Pump - memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll, yang
menggunakan rotor silindrik yang berputar secara harmonis menghasilkan
tekanan fluida tertentu.
Link cara kerja https://www.youtube.com/watch?v=L30JpM8Lv_A
Prinsip Kerja Pompa Gear Prinsip Kerja Screw pumps

Prinsip Kerja Rotary


Vane Pump
KOMPRESSOR
Secara umum kompresor dibedakan menjadi dua jenis yaitu kompresor dinamis dan

kompresor perpindahan positif.


Kompresor Perpindahan Positif

1. Kompresor piston kerja tunggal


Kopresor piston kerja tunggal adalah kompresor yang
memanfaatkan perpindahan piston, kompresor jenis ini
menggunakan piston yang didorong oleh poros engkol
(crankshaft) untuk memampatkan udara/ gas. Udara
akan masuk ke silinder kompresi ketika piston bergerak
pada posisi awal dan udara akan keluar saat piston/torak
bergerak pada posisi akhir/depan.
Kompresor Perpindahan Positif

2. Kompresor piston kerja ganda


Kompresor piston kerja ganda beroperasi sama persis
dengan kerja tunggal, hanya saja yang menjadi
perbedaan adalah pada kompresor kerja ganda, silinder
kompresi memiliki port inlet dan outlet pada kedua
sisinya. Sehingga meningkatkan kinerja kompresor dan
menghasilkan udara bertekanan yang lebih tinggi dari
pada kerja tunggal.
Kompresor Perpindahan Positif

3. Kompresor Diafragma
Kompresor diafragma adalah jenis klasik dari
kompresor piston, dan mempunyai kesamaan dengan
kompresor piston, hanya yang membedakan adalah, jika
pada kompresor piston menggunakan piston untuk
memampatkan udara, pada kompresor diafragma
menggunakan membran fleksible atau difragma.
KOMPRESOR PERPINDAHAN POSITIF

4. Kompresor screw (Rotary screw compressor)


Kompresor screw merupakan jenis kompresor dengan
mekanisme putar perpindahan positif, yang umumnya
digunakan untuk mengganti kompresor piston, bila
diperlukan udara bertekanan tinggi dengan volume yang
lebih besar.
Kompresor Dinamis

1. Kompresor sentrifugal
Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan gaya
sentrifugal yang dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida
udara (gaya kinetik), yang kemudian diubah menjadi peningkatan potensi
tekanan (menjadi gaya tekan) dengan memperlambat aliran melalui
diffuser.
Kompresor Dinamis

2. Kompresor aksial
Kompresor aksial adalah kompresor yang berputar dinamis yang
menggunakan serangkaian kipas airfoil untuk semakin menekan aliran
fluida. Aliran udara yang masuk akan mengalir keluar dengan cepat tanpa
perlu dilemparkan ke samping seperti yang dilakukan kompresor sentrifugal.
Kompresor aksial secara luas digunakan dalam turbin gas/udara seperti
mesin jet, mesin kapal kecepatan tinggi, dan pembangkit listrik skala kecil.
HEAT EXCHANGER
Secara umum heat exchanger dapat dikelompokkan menjadi

beberapa kelompok yakni tipe tubular dan tipe plat


Heat Exchanger Tipe Tubular

1. Shell & Tube


Tipe ini melibatkan tube sebagai komponen utamanya. Salah satu
fluida mengalir di dalam tube, sedangkan fluida lainnya mengalir di
luar tube. Pipa-pipa tube didesain berada di dalam sebuah ruang
berbentuk silinder yang disebut dengan shell, sedemikian rupa
sehingga pipa-pipa tube tersebut berada sejajar dengan sumbu shell.

Heat Exchanger Tipe Shell & Tube


(a) satu jalur shell, satu jalur tube
(b) satu jalur shell, dua jalur tube
Heat Exchanger Tipe Tubular

2. Double-Pipe
Heat exchanger ini menggunakan dua pipa dengan diameter yang
berbeda. Pipa dengan diameter lebih kecil dipasang paralel di dalam pipa
berdiameter lebih besar. Perpindahan panas terjadi pada saat fluida kerja
yang satu mengalir di dalam pipa diameter kecil, dan fluida kerja lainnya
mengalir di luar pipa tersebut. Arah aliran fluida dapat didesain berlawanan
arah untuk mendapatkan perubahan temperatur yang tinggi, atau jika
diinginkan temperatur yang merata pada semua sisi dinding heat exchanger
maka arah aliran fluida dapat didesain searah.
Heat Exchanger Tipe Tubular

3. Spiral Tube
Heat exchanger tipe ini menggunakan pipa tube yang didesain
membentuk spiral di dalam sisi shell. Perpindahan panas pada tipe ini
sangat efisien, namun di sisi hampir tidak mungkin untuk melakukan
pembersihan sisi dalam tube apabila kotor.
Heat Exchanger Tipe Plat

1. Tipe Gasket
digunakan sebagai pendingin air, pendingin oli, dan sebagainya. Prinsip
kerjanya adalah aliran dua atau lebih fluida kerja diatur oleh adanya gasket-
gasket yang didesain sedemikian rupa sehingga masing-masing fluida dapat
mengalir di plat-plat yang berbeda.
Heat Exchanger Tipe Plat

Elemen Plat Pada Welded Plat

2. Welded Plate
digunakan pada fluida kerja dengan temperatur maupun tekanan
kerja tinggi.
Heat Exchanger Tipe Plat

3. Spiral Plate
Heat exchanger tipe ini menggunakan desain spiral pada susunan
platnya, dengan menggunakan sistem sealing las. Aliran dua fluida di
dalam heat exchanger tipe ini dapat berbentuk tiga macam yakni (1)
dua aliran fluida spiral mengalir berlawanan arah (counterflow), (2)
satu fluida mengalir spiral dan yang lainnya bersilangan dengan fluida
pertama (crossflow), (3) satu fluida mengalir secara spiral dan yang
lainnya mengalir secara combinasi antara spiral dengan crossflow.

Anda mungkin juga menyukai