Anda di halaman 1dari 62

TEORI ARSITEKTUR

TUGAS ETS – SANRIO YULIS NUR RACHMAT (1441700041)


KELAS R MALAM – SEMESTER GASAL 2019 - 2020

Dosen Pengampu :
Ir. Dadoes Soemarwanto, M.Arch.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA


TEORI ARSITEKTUR
TEORI ARSITEKTUR

PEMAHAMAN
Teori dalam arsitektur digunakan untuk mencari apa yang sebenarnya harus dicapai
dalam arsitektur dan bagaimana cara yang baik untuk merancangnya.
Teori dalam arsitektur adalah hipotesa, harapan dan dugaan-dugaan tentang apa
yang terjadi bila semua unsur yang menjadikan bangunan dikumpulkan dalam
suatu cara pada tempat dan waktu tertentu.
Teori dalam arsitektur cenderung tidak seteliti dan secermat teori dalam ilmu
pengetahuan yang lain, dan salah satu ciri penting dari teori ilmiah yang tidak
terdapat dalam arsitektur ialah pembuktian yang terperinci.
TEORI ARSITEKTUR

Pada paparan arsitektur yang lebih luas harus diperhatikan lebih lanjut berkaitan dengan
kedudukan teori-teori yang sering digunakan.
Pemahaman ini menjelaskan adanya 3 (tiga) katagori teori dalam disiplin arsitektur :
 Teori Arsitektur, dalam hal ini difahami sebagai pengandaian teori-teori yang tersusun
sebagai unsur-unsur yang membentuk arsitektur sebagai ilmu pengetahuan.
 Teori tentang Arsitektur, yaitu teori ini berusaha menyusun definisi dan diskripsi medan
pengetahuan yang tercakup dalam sebutan “arsitektur”. Sasarannya adalah menjelaskan
tentang kedudukan arsitektur dalam taksonomi ilmu pengetahuan yang berlaku pada
periode yang bersangkutan.
 Teori Perencanaan dan Perancangan Arsitektur, yaitu teori yang secara aplikatif
membantu didalam proses dan pelaksanaan perancangan, misalnya teori pengolahan
bentuk dan ruang.
TEORI ARSITEKTUR

Dalam pandangan lain, teori dalam arsitektur dapat dikaitkan dengan ‘pokok –
pokok pikiran’ yang berkaitan dengan pemikiran terhadap arsitektur.

Theory in Theory of Theory about


Architecture Architecture Architecture
THEORY IN ARCHITECTURE
( WHAT ARCHITECTURE IS )
Teori arsitektur yang umumnya mengamati aspek
formal, tektonik, structural, representasional dan
prinsip – prinsip estetika yang melandasi gubahan
arsitektur.
THEORY IN ARCHITECTURE
( WHAT ARCHITECTURE IS )

Dalam dunia akademik (scientific theories), teori memiliki sifat eksplanatif, prediktif dan
kontrol. Dalam dunia arsitektur teori bersifat unscientific, spekulatif, subyektif, terkait
dengan eksplanasi konsep desain, tuntutan praktik sebagai iluminasi tentang suatu desain
arsitektur.
Teori dalam dunia arsitektur mengemukakan arah, tetapi tidak memberikan jaminan
prediksi seperti dalam khasanah ilmu.

“Teori dalam arsitektur adalah hipotesis, harapan dan dugaan


tentang apa yang akan terjadi bila semua unsur pembentuk
bangunan dikumpulkan dengan suatu cara, pada tempat dan
waktu tertentu.”
THEORY IN ARCHITECTURE
( WHAT ARCHITECTURE IS )

#Pendapat Wayne. O. Attoe, 1979.


Teori dalam dunia arsitektur adalah ungkapan umum tentang apakah arsitektur itu, apa
yang harus dicapai dengan arsitektur, dan bagaimana cara yang paling baik untuk
merancang. (Wayne. O. Attoe, 1979)

Teori berguna bagi arsitek dalam berbagai tahapan proses berkarya. Salah satu contoh bila
seorang arsitek dihadapkan pada beberapa kemungkinan pemilihan keputusan rancangan,
maka teori arsitektur dapat membantu memutuskannya.
THEORY IN ARCHITECTURE
( WHAT ARCHITECTURE IS )

#Pendapat Rapoport dalam Snyder, 1997.


Kesanggupan untuk membuat analisis dan keputusan yang sahih tergantung pada terdapat-
tidaknya suatu teori yang sahih pula; begitu banyak yang telah ditulis mengenai arsitektur
dari segala jenis perspektif, sehingga tanpa teori tak seorangpun, tidak juga seorang
peneliti dengan keahlian khusus, dapat kirakira membaca lebih dari sebagian kecil saja
darinya.
#Pendapat Bruno Zevi dalam Snyder, 1997
Ruang merupakan unsur pokok dalam teori arsitektur. Memahami ruang, mengetahui
bagaimana melihatnya, merupakan kunci untuk mengerti bangunan. Pandangan yang luas
tentang arsitektur adalah penafsiran tentang ruang dan mereka akan mengukur setiap
unsur yang masuk ke dalam bangunan menurut ruang yang diliputinya.
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF
ARCHITECTURE )
Teori yang bertujuan untuk menjelaskan makna dan pengaruh
arsitek, mendudukan arsitek dalam konteks sosial –
budayanya , memberikan bagai-mana arsitek bekerja sebagai
produser budaya, atau memahami bagaimana arsitek
digunakan dan diterima oleh masyarakat.
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )

 Kamus Oxford
Seni dan praktek perancangan dan konstruksi bangunan. Rancangan struktur yang
kompleks dan penuh ketelitian
 Franchis D K Ching, 1994
- Arsitektur dipikirkan (dirancang) & diwujudkan (dibangun) sebagai tanggapan
terhadap sekumpulan kondisi yang ada, kadang hanya bersifat fungsional semata
atau juga refleksi dari berbagai derajat sosial, ekonomi, budaya, politik dan bahkan
untuk tujuan tujuan simbolis.
- Membuat karya arsitektur adalah proses pemecahan masalah atau proses
perancangan.
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )

 Snyder, 1997
Arsitektur berkepentingan dengan lingkungan buatan pada tiga skala : lebih kecil
dari bangunan, bangunan, lebih besar dari bangunan arsitektur lebih
memperhatikan wujud fisik dari perancangan
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )

Pada hakekatnya karya arsitektur merupakan hasil nyata dari imajinasi dan karya
cipta (mencipta dan menggubah) para ahli dalam meningkatkan taraf hidup
manusia (membuat kehidupan yang lebih menyenangkan, lebih sempurna daripada
kehidupan sebelumnya)
Pengetahuan arsitektur muncul karena adanya kebutuhan akan “RUANG” untuk
menampung aktivitas manusia. Kemudian wadah yang tercipta kemudian disebut
produk arsitektur dan selalu mengandung nilai di dalamnya {Salura, 2001},
merupakan suatu produk kegiatan kreatif manusia melalui material/bahan yang
dibentuk dan dipilih untuk mewujudkan suatu gagasan, emosi, atau bentuk yang
diminati secara visual.
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )

 VITRUVIUS
Dalam teori ini, bangunan dapat dikatakan baik jika memiliki tiga pokok dasar dari
teori ini :
- UTILITAS ( Fungsi, Kegunaan, Kenyamanan )
- FIRMITAS ( Struktur, Kekokohan, Stabilitas )
- VENUSTAS ( Estetika/Keindahan )
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )

 VITRUVIUS
- UTILITAS ( Fungsi, Kegunaan, Kenyamanan )
Makna Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan, Fungsi juga dapat
dimaknai sebagai suatu cara untuk memenuhi keinginan. Fungsi timbul sebagai
akibat adanya kebutuhan manusia dalam mempertahankan dan mengembangkan
hidup.
Dari beberapa pendapat yang mengungkapkan tentang makna dan pengertian
fungsi, jika kita berbicara dalam konteks arsiterktural maka pendapat tersebut ada
kaitannya dengan metode perancangan dalam arsitektur.
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )
 VITRUVIUS
- FIRMITAS ( Struktur, Kekokohan, Stabilitas )
Firmitas adalah syarat bahwa suatu bangunan harus kuat, kokoh memikul beban sendiri
dan beban lain. Dalam komponen virmitas Vitruvius memberikan pemahaman bahwa
sebuah bangunan yang dirancang membutuhkan sistem konstruksi agar bangunan dapat
dihuni dan digunakan, inilah yang memberikan pembeda antara arsitektur dan seni rupa,
atau seni pahat.
Firmitas yang dimaksud Vitruvius mencakup penyaluran beban yang baik dari bangunan ke
tanah dan juga pemilihan material yang tepat. Vitruvius menjelaskan setiap material yang
ia pakai dalam bangunannya, seperti batu bata, pasir, kapur, pozzolana, batu dan kayu.
Setiap material dijelaskan mulai dari karakteristik dari tiap jenis-jenisnya hingga cara
mendapatkanya/membuatnya. Kemudian, ia menjelaskan metode membangunnya
(konstruksi).
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )
 VITRUVIUS
- VENUSTAS ( Estetika/Keindahan )
Venustas merupakan daya seni yang ditonjolkan dalam sebuah sebuah bangunan sehingga
rancangan bangunan tidak monoton dan hanya berupa onggokan batu saja. Untuk
menghadirkan unsure seni dalam arsitektur dapat diterapkan dalam sebuah desain.
Vitruvius menetapkan unsur simetri sebagai prinsip pertama di dalam penataan bangunan.
Prinsip berikutnya adalah proporsi – perbandingan bagian yang terdapat dalam satu benda
atau bentuk – yang terutama diaplikasikan pada tiang-tiang yang oleh Vitruvius
dikelompokan menjadi berbagai jenis sesuai dengan temuannya di kuil Romawi. Di sini
bagianbagian bangunan yang berhubungan dengan tiang dan balok diatasnya mendapat
perhatian penuh.
THEORY OF ARCHITECTURE
( HOW BEST TO DESIGN! )
Teori yang berusaha menjelaskan bagaimana para
arsitek mengembangkan prinsip-prinsip dan meng
gunakan pengetahuan, teknik dan gambar – gambar
dalam proses disain dan produksi bangunan.
THEORY OF ARCHITECTURE
( HOW BEST TO DESIGN! )

Tantangan dalam dunia arsitektur dapat dilihat dari praktek dan karya arsitektur itu sendiri.
Teori yang berkembang di dunia Arsitektur berasal dari kritikan, penafsiran, dan deskripsi
dari hasil pekerjaan yang telah dihasilkan dan berhasil membangun opini masyarakat
sehingga timbul pemahaman baru. Sejak pertengahan tahun 1960–an, teori arsitektur
benar-benar telah menjadi interdisipliner ; bergantung pada kritis. Proyek perbaikan
modernisme ini disajikan sebagai pembuatan teori agenda baru untuk arsitektur, dilihat
dari sudut pandang politik, etika, ilmu bahasa, estetika, dan fenomenologi.
Inti dari teori – teori yang ada pokoknya mengenai masalah pelaksanaan dan seni.
Berasitektur dinyatakan sebagai cikal bakal seni bangunan yang halus. Hal ini sangat
berbeda dengan prinsip ilmu matematika dan ilmu yang lainnya. Dilihat dari subjek dasar,
prinsip dalam dunia arsitektur dapat digolongkan menjadi 5 point, diantaranya:
THEORY OF ARCHITECTURE
( HOW BEST TO DESIGN! )
 Arsitektur yang memiliki tingkatan mutu yang diharuskan oleh seorang arsitek dalam hal
kepribadian, pendidikan, dan pengalaman.
 Apresiasi arsitektur baik berupa seni maupun kesenangan sebagai salah satu kriteria
arsitektur.
 Teori desain atau metode konstruksi. Meliputi: teknik, bagian, jenis, bahan, dan prosedur
unsur pokok.
 Contoh contoh senjata arsitektur, pemilihan, dan penyajian yang menyatakan sikap
menulis terhadap sejarah.
 Sikap tentang hubungan antara teori dan praktek. Pandangan yang tentang subyek pokok
ini dinyatakan oleh arsitektur Bernard Tschumi. Bagi Tschumi arsitek bukanlah seni dan
teori yang mengambarkan. Tulisannya menunjukan bahwa peran teori merupakan
penafsiran dan propokasi.
UNSUR-UNSUR DALAM ARSITEKTUR
UNSUR – UNSUR POKOK

“Semua figur yang ada dimulai dari titik yang bergerak sendiri ... Titik tersebut
bergerak ... dan terwujudlah garis … dimensi pertama. Jika garis tersebut bergeser
untuk mewujudkan bidang, kita peroleh elemen dua dimensional.
Dalam pergerakannya, dari bidang ke ruang, perpotongan dari sisi-sisibidang
tersebut menumbuhkan figur (tiga-dimensional) ... Sebagai hasil dari energi kinetik
yang menggerakkan titik menuju garis, garismenuju bidang, dan bidang yang
membentuk dimensi spasial”. Paul Klee
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR
TITIK Menunjukkan Posisi, Letak pada peta

GARIS Titik yang di perpanjang akan menjadi bagian dari:


- Panjang
- Arah
- Posisi

BIDANG Garis yang di perbanyak akan menjadi bagian dari:


- Panjang dan lebar
- Permukaan
- Posisi
- Bentuk 2 dimensi
- Orientasi

VOLUME Bidang yang di perbanyak akan menjadi bagian dari:


- Panjang, lebar dan tinggi
- Bentuk 3 dimensi
- Permukaan
- Orientasi
- Posisi
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR

Sebuah titik menandakan posisi dalam suatu ruang. Pada dasarnya ia tidak
memiliki panjang, lebar ataupun kedalaman, dan untuk itu statis, terpusat,
tak ber-arah

Sebagai unsur dasar di dalam perbendaharaan bentuk, titik dapat


digunakan untuk menunjukkan :
 Ujung-ujung sebuah garis
 Persilangan antara dua buah garis
 Pertemuan ujung-ujung garis pada sudut sebuah bidang atau ruang
 Titik pusat sebuah medan / lapangan
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR
 UNSUR DARI TITIK
Sebuah titik tidak memiliki dimensi. Untuk
mempertegas keberadaannya, titik harus
diproyeksikan menjadi unsur linier seperti tiang,
tugu atau menara. Dapat diingat bahwa unsur
berbentuk tiang akan terlihat dari denah sebagai
sebuah titik, dan untuk itu tetap memiliki unsur
titik.
Piazza del Campidoglio,
 Bentuk lain yang Roma (Michelangelo,
memiliki unsur sekitar 1544) Patung
visual sebuah titik penunggang kuda Marcus
adalah: Aurelius menandai pusat
dari lapangan terbuka
(Piazza)
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR

 UNSUR DARI GARIS


Garis adalah unsur penting dalam pembentukan setiap konstruksi
visual.

Dapat membantu untuk:

 Mempertemukan, menggabungkan, mendukung, mengelilingi


atau membagi unsur-unsur visual lainnya
 Menjelaskan adanya sisi-sisi bidang dan membentuk rupa
bidang - bidang
 Menyatakan sifat-sifat permukaan bidang
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR

 UNSUR DARI GARIS

Walaupun pada dasarnya garis hanya memiliki satu dimensi,


agar dapat dilihat oleh mata, garis harus memiliki tebal
tertentu. Sesuatu akan tampak sebagai garis jika ukuran
panjangnya sangat dominan dibandingkan lebarnya
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR

 UNSUR DARI GARIS


House 10. 1966, John Heiduk
Meskipun ruang arsitektur ada dalam bentuk tiga
dimensi, ruang tersebut dapat berbentuk linier sebagai
lorong jalan melalui suatu bangunan yang
menghubungkan satu ruang dengan yang lainnya.

Cornell University Undergraduate Housing,


Ithaca, New York, 1974, Richard Meier

Bangunan juga dapat berbentuk linier jika terdiri dari


pengulangan ruang yang diatur sepanjang lorong
sirkulasi, seperti ilustrasi disini, bangunan dengan bentuk
linier dapat melingkupi ruang luar dan juga beradaptasi
terhadap kondisi lingkungan yang berbeda-beda.
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR

 UNSUR DARI BIDANG


Garis yang diperpanjang ke arah selain dari arahnya sendiri menjadi
sebuah bidang.
Pada dasarnya, bidang memiliki panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki
kedalaman.

Bidang datar merupakan karakteristik utama dari sebuah bidang. Ia


ditentukan oleh kontur garisnya, membentuk tepi dari sebuah bidang.
Dikarenakan persepsi bentuk dapat ter-distorsi oleh perspektif, kita melihat
bentuk sesungguhnya ketika bidang tersebut pada posisi frontal

Unsur tambahan pada sebuah bidang—dengan warna, pola dan tekstur—


mempengaruhi tingkat visual dan stabilitasnya

Dalam komposisi konstruksi visual, bidang memberikan batasan dari


sebuah volume. Jika arsitektur adalah seni visual yang secara spesifik
berhubungan dengan formasi volume massa dan ruang tiga dimensi, maka
bidang adalah unsur kunci dari perbendaharaan desain arsitektural.
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR

Jenis umum bidang-bidang yang sering dimanfaatkan dalam


perancangan arsitektur adalah:

• BIDANG ATAS : Yang dimaksud dengan bidang atas dapat


diumpamakan sebagai bidang atap, unsur utama bangunan yang
melindungi dari perubahan iklim, atau bidang langit-langit yang
menjadi unsur pelindung ruang di dalam arsitektur.

• BIDANG DINDING : bidang-bidang dinding vertikal secara visual


paling aktif dalam menentukan dan membatasi ruang.

• BIDANG DASAR : bidang tanah memberikan pendukung secara


fisik dan menjadi dasar bentuk-bentuk bangunan secara visual.
Bidang lantai merupakan pendukung kegiatan kita di dalam
bangunan.
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR

Jenis umum bidang-bidang yang sering dimanfaatkan dalam


perancangan arsitektur adalah:

• BIDANG ATAS : Yang dimaksud dengan bidang atas dapat


diumpamakan sebagai bidang atap, unsur utama bangunan yang
melindungi dari perubahan iklim, atau bidang langit-langit yang
menjadi unsur pelindung ruang di dalam arsitektur.

• BIDANG DINDING : bidang-bidang dinding vertikal secara visual


paling aktif dalam menentukan dan membatasi ruang.

• BIDANG DASAR : bidang tanah memberikan pendukung secara


fisik dan menjadi dasar bentuk-bentuk bangunan secara visual.
Bidang lantai merupakan pendukung kegiatan kita di dalam
bangunan.
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR

Bidang atap dapat dibuat terjuntai (overhang) untuk


melindungi bukaan-bukaan pada dinding-dinding di
bawahnya dari terik matahari atau hujan atau
mendekati bidang permukaan tanah.
Bidang atap dapat dipertinggi di atas suatu bangunan
pada tempat-tempat beriklim panas untuk
menciptakan ventilasi alamiah yang melintasi ruang-
ruang di dalam bengunan tersebut.

Robie House, Chicago, 1909, Frank Lloyd Wright.


UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR

 UNSUR DARI VOLUME


Sebuah bidang yang dikembangkan (ke arah selain dari arahnya sendiri) berubah menjadi ruang.
Pada dasarnya, sebuah ruang memiliki tiga dimensi, yakni: panjang, lebar dan tinggi.

Semua ruang dapat dianalisa dan diketahui dari:


• Titik (ujung, puncak) dimana beberapa bidang bertemu.
• Garis (sisi-sisi) dimana dua buah bidang berpotongan.
• Bidang (permukaan) batas-batas ruang

Bentuk adalah ciri utama yang menunjukkan suatu ruang. Ia ditentukan oleh rupa dan
hubungannnya antara bidang-bidang yang menjelaskan batasan ruang tersebut.

Sebagai unsur tiga dimensi di dalam perbendaharaan perancangan arsitektur,


• ruang dapat berbentuk padat,
• ruang dapat terbentuk dari pergesaran antar massa
• ruang kosong
• ruang yang berada atau di batasi oleh bidang-bidang
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR

Dalam arsitektur, volume dapat DENAH DAN POTONGAN


dilihat sebagai bagian dari ruang Ruang dibentuk dari dinding, lantai dan
yang ada dan dibatasi oleh dinding, langit-langit dari bidang atap.
lantai dan langit- langit dari bidang
atap, atau jumlah ruang yang digeser
oleh adanya massa bangunan.

TAMPAK
Ruang digeser
oleh adanya
bentuk suatu
bangunan

Notre Dame Du Haut, Ronchamp, France,


1950-55, Le Corbusier.
RUANG DAN BENTUK

Dalam perancangan arsitektur, terdapat


tiga bidang yang sering dipergunakan :
Bidang Atas:
Bidang atas dapat berupa bidang atap yang
melindungi ruang interior bangunan, atau langit-
langit penutup ruang.
Bidang Dinding:
Dinding merupakan bidang yang
mempunyai orientasi vertikal yang
sangat menentukan pembentukan
dan pembatasan ruang arsitrktural
Bidang Dasar :
Bidang dasar bisa berupa permukaan tanah sebagai dasar visual pembantukan ruang,
atau bidang lantai.
RUANG DAN BENTUK

Bentuk-bentuk bangunan yang befungsi sebagai penampung


kegiatan dapat dilihat sebagai sekumpulan massa yang
mendefinisikan volume sebuah ruang.
RUANG DAN BENTUK
Bentuk mengacu pada struktur internal maupun eksternal serta prinsip yang memberikan kesatuan pada keseluruhan. Jika
bentuk seringkali menyertakan sebuah indera massa atau volume tiga dimensional, maka bentuk-bentuk dasar lebih
mengacu pada aspek bentuk yang sangat menentukan dan mengendalikan penampilan, konfigurasi atau disposisi relatif
garis atau kontur yang menentukan batas sebuah figur atau bentuk.
BENTUK Bentuk dasar merupakan aspek
DASAR prinsip yang membantu kita
mengidentifuka si serla
mengkategorikan bentuk.

DIMENSI Jika dimensi nenentukan proporsi


suatu bentuk, maka skala akan
ditenlukan melalui ukurannya
secara relalil terhadap bentuk-
bentuk yang lain dl dalam
lingkungannya.
RUANG DAN BENTUK

WARNA Warna merupakan atribut terjelas


dalam membedakan sebuah bentuk
dari lingkungannya. Ia juga
mempengaruhi beban visual sebuah
bentuk

TEKSTUR Kualitas visual dan terutama indera


sentuhan, diberikan pada
permukaan melalui ukuran, bentuk
dasar, tatanan dan proporsi bagian-
bagiannya
RUANG DAN BENTUK

WARNA Warna merupakan atribut terjelas


dalam membedakan sebuah bentuk
dari lingkungannya. Ia juga
mempengaruhi beban visual sebuah
bentuk

TEKSTUR Kualitas visual dan terutama indera


sentuhan, diberikan pada
permukaan melalui ukuran, bentuk
dasar, tatanan dan proporsi bagian-
bagiannya
TRANSFORMASI BENTUK
TRANSFORMASI BENTUK
Seluruh bentuk lain juga dapat dianggap sebagai suatu transformasi dari solid-solid primer, variasi-variasi yang
dimunculkan melalui manipulasi satu atau beberapa dimensi atau dengan penambahan maupun pengurangan
elemen-elemen.
Suatu bentuk dapat ditransformasikan
dengan cara merubah satu atau lebih dimensi
- dimensinya dan tetap mempertahankan
identitasnya sebagai anggota sebuah keluarga
bentuk. Sebuah kubus, misalnya, dapat
ditransformasikan ke bentuk prismatis yang
serupa melalui perubahanperubahan terpisah
pada tinggi, lebar, atau panjangnya. la dapat
dimampatkan menjadi sebuah bentuk bidang
Transformasi Dimensional (planar) atau diregangkan menjadi sebuah
bentuk linier.
TRANSFORMASI BENTUK

Suatu bentuk dapat ditransformasikan


dengan cara mengurangi sebagian
volumenya. Dengan tergantung pada tingkat
proses subtraktifnya, bentuk dapat
mempertahankan identitas asalnya atau
ditransformasikan ke dalam sebuah bentuk
dari keluarga lain. Misalnya, sebuah kubus
dapat mempertahankan identitasnya sebagai
sebuah kubus meskipun sebagian darinya
dicopot, atau ditransformasikan ke dalam
serangkaian polihedron teratur yang hampir
Transformasi Subtraktif (Pengurangan)
menyerupai sebuah bola.
TRANSFORMASI BENTUK

Suatu bentuk dapat ditransformasikan


dengan penambahan elemen-elemen pada
volumenya. Sifat dari proses aditif ini serta
jumlah dan ukuran relatif elemen-elemen
yang ditempelkan akan menentukan apakah
identitas bentuk awalnya dirubah atau
dipertahankan.

Transformasi Aditif (Penambahan)


BENTUK-BENTUK ADITIF
BENTUK-BENTUK ADITIF
BENTUK-BENTUK ADITIF
HUBUNGAN HUBUNGAN SPASIAL
RUANG DALAM RUANG
RUANG DALAM RUANG
RUANG DALAM RUANG
RUANG YANG SALING MENGUNCI
RUANG YANG SALING MENGUNCI
RUANG YANG SALING MENGUNCI
RUANG YANG SALING BERDEKATAN
RUANG YANG SALING BERDEKATAN
RUANG YANG SALING BERDEKATAN
RUANG YANG SALING BERDEKATAN
RUANG YANG SALING BERDEKATAN
RUANG YANG DIHIBUNGKAN OLEH RUANG
BERSAMA
RUANG YANG DIHIBUNGKAN OLEH RUANG
BERSAMA
RUANG YANG DIHIBUNGKAN OLEH RUANG
BERSAMA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai