Dosen Pengampu :
Ir. Dadoes Soemarwanto, M.Arch.
PEMAHAMAN
Teori dalam arsitektur digunakan untuk mencari apa yang sebenarnya harus dicapai
dalam arsitektur dan bagaimana cara yang baik untuk merancangnya.
Teori dalam arsitektur adalah hipotesa, harapan dan dugaan-dugaan tentang apa
yang terjadi bila semua unsur yang menjadikan bangunan dikumpulkan dalam
suatu cara pada tempat dan waktu tertentu.
Teori dalam arsitektur cenderung tidak seteliti dan secermat teori dalam ilmu
pengetahuan yang lain, dan salah satu ciri penting dari teori ilmiah yang tidak
terdapat dalam arsitektur ialah pembuktian yang terperinci.
TEORI ARSITEKTUR
Pada paparan arsitektur yang lebih luas harus diperhatikan lebih lanjut berkaitan dengan
kedudukan teori-teori yang sering digunakan.
Pemahaman ini menjelaskan adanya 3 (tiga) katagori teori dalam disiplin arsitektur :
Teori Arsitektur, dalam hal ini difahami sebagai pengandaian teori-teori yang tersusun
sebagai unsur-unsur yang membentuk arsitektur sebagai ilmu pengetahuan.
Teori tentang Arsitektur, yaitu teori ini berusaha menyusun definisi dan diskripsi medan
pengetahuan yang tercakup dalam sebutan “arsitektur”. Sasarannya adalah menjelaskan
tentang kedudukan arsitektur dalam taksonomi ilmu pengetahuan yang berlaku pada
periode yang bersangkutan.
Teori Perencanaan dan Perancangan Arsitektur, yaitu teori yang secara aplikatif
membantu didalam proses dan pelaksanaan perancangan, misalnya teori pengolahan
bentuk dan ruang.
TEORI ARSITEKTUR
Dalam pandangan lain, teori dalam arsitektur dapat dikaitkan dengan ‘pokok –
pokok pikiran’ yang berkaitan dengan pemikiran terhadap arsitektur.
Dalam dunia akademik (scientific theories), teori memiliki sifat eksplanatif, prediktif dan
kontrol. Dalam dunia arsitektur teori bersifat unscientific, spekulatif, subyektif, terkait
dengan eksplanasi konsep desain, tuntutan praktik sebagai iluminasi tentang suatu desain
arsitektur.
Teori dalam dunia arsitektur mengemukakan arah, tetapi tidak memberikan jaminan
prediksi seperti dalam khasanah ilmu.
Teori berguna bagi arsitek dalam berbagai tahapan proses berkarya. Salah satu contoh bila
seorang arsitek dihadapkan pada beberapa kemungkinan pemilihan keputusan rancangan,
maka teori arsitektur dapat membantu memutuskannya.
THEORY IN ARCHITECTURE
( WHAT ARCHITECTURE IS )
Kamus Oxford
Seni dan praktek perancangan dan konstruksi bangunan. Rancangan struktur yang
kompleks dan penuh ketelitian
Franchis D K Ching, 1994
- Arsitektur dipikirkan (dirancang) & diwujudkan (dibangun) sebagai tanggapan
terhadap sekumpulan kondisi yang ada, kadang hanya bersifat fungsional semata
atau juga refleksi dari berbagai derajat sosial, ekonomi, budaya, politik dan bahkan
untuk tujuan tujuan simbolis.
- Membuat karya arsitektur adalah proses pemecahan masalah atau proses
perancangan.
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )
Snyder, 1997
Arsitektur berkepentingan dengan lingkungan buatan pada tiga skala : lebih kecil
dari bangunan, bangunan, lebih besar dari bangunan arsitektur lebih
memperhatikan wujud fisik dari perancangan
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )
Pada hakekatnya karya arsitektur merupakan hasil nyata dari imajinasi dan karya
cipta (mencipta dan menggubah) para ahli dalam meningkatkan taraf hidup
manusia (membuat kehidupan yang lebih menyenangkan, lebih sempurna daripada
kehidupan sebelumnya)
Pengetahuan arsitektur muncul karena adanya kebutuhan akan “RUANG” untuk
menampung aktivitas manusia. Kemudian wadah yang tercipta kemudian disebut
produk arsitektur dan selalu mengandung nilai di dalamnya {Salura, 2001},
merupakan suatu produk kegiatan kreatif manusia melalui material/bahan yang
dibentuk dan dipilih untuk mewujudkan suatu gagasan, emosi, atau bentuk yang
diminati secara visual.
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )
VITRUVIUS
Dalam teori ini, bangunan dapat dikatakan baik jika memiliki tiga pokok dasar dari
teori ini :
- UTILITAS ( Fungsi, Kegunaan, Kenyamanan )
- FIRMITAS ( Struktur, Kekokohan, Stabilitas )
- VENUSTAS ( Estetika/Keindahan )
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )
VITRUVIUS
- UTILITAS ( Fungsi, Kegunaan, Kenyamanan )
Makna Fungsi dalam pengertian sederhana adalah kegunaan, Fungsi juga dapat
dimaknai sebagai suatu cara untuk memenuhi keinginan. Fungsi timbul sebagai
akibat adanya kebutuhan manusia dalam mempertahankan dan mengembangkan
hidup.
Dari beberapa pendapat yang mengungkapkan tentang makna dan pengertian
fungsi, jika kita berbicara dalam konteks arsiterktural maka pendapat tersebut ada
kaitannya dengan metode perancangan dalam arsitektur.
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )
VITRUVIUS
- FIRMITAS ( Struktur, Kekokohan, Stabilitas )
Firmitas adalah syarat bahwa suatu bangunan harus kuat, kokoh memikul beban sendiri
dan beban lain. Dalam komponen virmitas Vitruvius memberikan pemahaman bahwa
sebuah bangunan yang dirancang membutuhkan sistem konstruksi agar bangunan dapat
dihuni dan digunakan, inilah yang memberikan pembeda antara arsitektur dan seni rupa,
atau seni pahat.
Firmitas yang dimaksud Vitruvius mencakup penyaluran beban yang baik dari bangunan ke
tanah dan juga pemilihan material yang tepat. Vitruvius menjelaskan setiap material yang
ia pakai dalam bangunannya, seperti batu bata, pasir, kapur, pozzolana, batu dan kayu.
Setiap material dijelaskan mulai dari karakteristik dari tiap jenis-jenisnya hingga cara
mendapatkanya/membuatnya. Kemudian, ia menjelaskan metode membangunnya
(konstruksi).
THEORY ABOUT ARCHITECTURE
( THE ACHIEVEMENT OF ARCHITECTURE )
VITRUVIUS
- VENUSTAS ( Estetika/Keindahan )
Venustas merupakan daya seni yang ditonjolkan dalam sebuah sebuah bangunan sehingga
rancangan bangunan tidak monoton dan hanya berupa onggokan batu saja. Untuk
menghadirkan unsure seni dalam arsitektur dapat diterapkan dalam sebuah desain.
Vitruvius menetapkan unsur simetri sebagai prinsip pertama di dalam penataan bangunan.
Prinsip berikutnya adalah proporsi – perbandingan bagian yang terdapat dalam satu benda
atau bentuk – yang terutama diaplikasikan pada tiang-tiang yang oleh Vitruvius
dikelompokan menjadi berbagai jenis sesuai dengan temuannya di kuil Romawi. Di sini
bagianbagian bangunan yang berhubungan dengan tiang dan balok diatasnya mendapat
perhatian penuh.
THEORY OF ARCHITECTURE
( HOW BEST TO DESIGN! )
Teori yang berusaha menjelaskan bagaimana para
arsitek mengembangkan prinsip-prinsip dan meng
gunakan pengetahuan, teknik dan gambar – gambar
dalam proses disain dan produksi bangunan.
THEORY OF ARCHITECTURE
( HOW BEST TO DESIGN! )
Tantangan dalam dunia arsitektur dapat dilihat dari praktek dan karya arsitektur itu sendiri.
Teori yang berkembang di dunia Arsitektur berasal dari kritikan, penafsiran, dan deskripsi
dari hasil pekerjaan yang telah dihasilkan dan berhasil membangun opini masyarakat
sehingga timbul pemahaman baru. Sejak pertengahan tahun 1960–an, teori arsitektur
benar-benar telah menjadi interdisipliner ; bergantung pada kritis. Proyek perbaikan
modernisme ini disajikan sebagai pembuatan teori agenda baru untuk arsitektur, dilihat
dari sudut pandang politik, etika, ilmu bahasa, estetika, dan fenomenologi.
Inti dari teori – teori yang ada pokoknya mengenai masalah pelaksanaan dan seni.
Berasitektur dinyatakan sebagai cikal bakal seni bangunan yang halus. Hal ini sangat
berbeda dengan prinsip ilmu matematika dan ilmu yang lainnya. Dilihat dari subjek dasar,
prinsip dalam dunia arsitektur dapat digolongkan menjadi 5 point, diantaranya:
THEORY OF ARCHITECTURE
( HOW BEST TO DESIGN! )
Arsitektur yang memiliki tingkatan mutu yang diharuskan oleh seorang arsitek dalam hal
kepribadian, pendidikan, dan pengalaman.
Apresiasi arsitektur baik berupa seni maupun kesenangan sebagai salah satu kriteria
arsitektur.
Teori desain atau metode konstruksi. Meliputi: teknik, bagian, jenis, bahan, dan prosedur
unsur pokok.
Contoh contoh senjata arsitektur, pemilihan, dan penyajian yang menyatakan sikap
menulis terhadap sejarah.
Sikap tentang hubungan antara teori dan praktek. Pandangan yang tentang subyek pokok
ini dinyatakan oleh arsitektur Bernard Tschumi. Bagi Tschumi arsitek bukanlah seni dan
teori yang mengambarkan. Tulisannya menunjukan bahwa peran teori merupakan
penafsiran dan propokasi.
UNSUR-UNSUR DALAM ARSITEKTUR
UNSUR – UNSUR POKOK
“Semua figur yang ada dimulai dari titik yang bergerak sendiri ... Titik tersebut
bergerak ... dan terwujudlah garis … dimensi pertama. Jika garis tersebut bergeser
untuk mewujudkan bidang, kita peroleh elemen dua dimensional.
Dalam pergerakannya, dari bidang ke ruang, perpotongan dari sisi-sisibidang
tersebut menumbuhkan figur (tiga-dimensional) ... Sebagai hasil dari energi kinetik
yang menggerakkan titik menuju garis, garismenuju bidang, dan bidang yang
membentuk dimensi spasial”. Paul Klee
UNSUR – UNSUR DALAM ARSITEKTUR
TITIK Menunjukkan Posisi, Letak pada peta
Sebuah titik menandakan posisi dalam suatu ruang. Pada dasarnya ia tidak
memiliki panjang, lebar ataupun kedalaman, dan untuk itu statis, terpusat,
tak ber-arah
Bentuk adalah ciri utama yang menunjukkan suatu ruang. Ia ditentukan oleh rupa dan
hubungannnya antara bidang-bidang yang menjelaskan batasan ruang tersebut.
TAMPAK
Ruang digeser
oleh adanya
bentuk suatu
bangunan