Anda di halaman 1dari 26

Faktor-Faktor Lingkungan yang

Mempengaruhi Outbreak DBD

Oleh: PRAWANSA AMRAN


Outbreak DBD di Jakarta

 Sebanyak enam ratus kasus Demam Berdarah


Dengue (DBD) sepanjang Januari hingga 9 April
2008 di Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan
dan 2839 kasus di Jakarta Timur mendorong
Pemerintah DKI Jakarta memberlakukan Kejadian
Luar Biasa (KLB, Outbreak) untuk kasus DBD.
Walaupun demikian, peningkatan jumlah kasus DBD
hanya terjadi di Jakarta, sementara di daerah lain
terjadi penurunan jumlah kasus (Tempo Interaktif,
2008).
Kejadian Luar Biasa

 Dalam Bahasa Indonesia outbreak


diistilahkan sebagai Kejadian Luar Biasa
(KLB). Kejadian DBD disebut sebagai KLB-
DBD apabila di suatu Rumah Sakit dijumpai
peningkatan angka kejadian penyakit DBD
sebesar 2 kali atau lebih dalam suatu wilayah
dalam kurun waktu 1 minggu atau 1 bulan
dibandingkan dengan minggu atau bulan
sebelumnya atau bulan yang sama tahun
yang lalu (Djunaedi, 2008).
Karakteristik nyamuk Aedes
aegypty
Menggigit di siang hari
hingga sore hari pada pukul
08.00 – 13.00 dan 15.00 -
17.00
Jarak terbang spontan
sejauh 30 – 50 m per hari
Bertelur pada air yang
jernih, teduh, dan tenang.
Salah satu ciri khasnya Close-up nyamuk Aedes aegypty
adalah garis-garis putih
pada tubuh dan kakinya.
Virus Dengue
 Tergolong dalam flavivirus
yang menular melalui
perantara serangga penghisap
darah (arbovirus).
 Memiliki selubung yang
mengandung hemagglutinin
dan lipoprotein
 Nukleokapsid berbentuk
ikosahedral dan mengandung
RNA positif untai tunggal
 Bereplikasi baik di dalam sel-
sel tubuh nyamuk maupun
dalam sel-sel tubuh manusia
(WHO, 1998)
Siklus hidup nyamuk Aedes aegypty

1-2 hari

Pupa Larva Telur

4-5 hari 2-3 hari

Air jernih yang


tenang
Cara Penularan Virus Dengue oleh
Aedes aegypty

Nyamuk
menggigit
manusia yang
terinfeksi

Manusia sehat Nyamuk yang


menderita terinfeksi
dengue menggigit
manusia
sehat
Lanjut…

 Sebelum dapat ditularkan pada manusia,


virus dengue mengalami masa inkubasi di
dalam sel-sel tubuh nyamuk selama 8-10 hari
(masa inkubasi ekstrinsik).
Lanjutan

 Setelah manusia digigit oleh nyamuk yang


terinfeksi virus dengue, virus terlebih dahulu
mengalami masa inkubasi selama 4 – 6 hari
(masa inkubasi intrinsik)
(Djunaedi, 2004)
GEJALA KLINIK

 Masa inkubasi berlangsung 5 hari


 Demam ( 2 sampai 7 hari )
 Nyeri tulang dan sendi
 Malaise
 Terjadi pendarahan ( hari ke 2 )
 Renjatan (syok) terjadi pada hari ke 3
 Nyeri epigastrium
 Muntah, diare atau obstipasi, dan kejang-kejang
DIAGNOSIS

 Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan


laboratorium
 Tes Tourniquet yang positif

 Adanya Pendarahan  Petekiae, ekimosis, atau purpura

 Pendarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastrointestinal

 Diagnosa Lab

 Trombositopeni
 Kenaikan Hematokrit lebih dari 20%
 Kenaikan Kadar Hb lebih dari 20%
 Pemeriksaan serologi (Hemaglutination Inhibition Tes)
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN

 Bila tidak terjadi syok, maka penderita diberi banyak minum

 Bila penderita muntah, diberikan infus larutan Ringer atau 0,9%


NaCl-Glukosa 10%

 Bila suhu tubuh lebih dari 40°C, diberikan antipiritika/ kompres


dingin

 Bila penderita kejang, diberikan Luminal

 Bila penderita demam berdarah disertai syok, diberi infus cairan RL


atau NaCl-Glukosa dan bila perlu diberi plasma
Lanjutan :

 Transfusi darah diberikan bila terjadi melena atau perdarahan usus

 Oksigen sebaiknya diberikan pada penderita syok

 Diberikan antibiotik

 Observasi penderita diberikan secara intensif


 Pencegahan
 Pemberantasan vektor

 Nyamuk dewasa

 Larva

 Sarang-sarang nyamuk
JENIS DEMAM BERDARAH VIRAL

Penular Demam berdarah Virus Penyebab Daerah Geografik

Nyamuk Yellow Fever Yellow fever virus Afrika, Amerika selatan


(Flavivirus)
Dengue Hemorrhagic fever Dengue virus(Flavivirus) Asia Tenggara
Chikungunya HF Chikungunya virus Asia tenggara
(Alphavirus)
Caplak (tick) Crimea Cango hemorrhagick fever Bunyavirus Afrika, Daerah Pantai
laut Hitam
Kryasanur Forest fever KFF virus ( Flavivirus) India
Omsk Hemorrhagick fever OHF virus ( Flavivirus) Siberia
Roden Lassa Fever Lassa virus ( Arenavirus) Afrika Barat
Hemorrhagick Fever with Renal Hantaan virus Euro-Asia
Sindrome

Belum jelas Marburg Hemorrhagick Fever Marburg virus Afrika


Ebola hemorrhagick Fever Ebolavirus Afrika
. Dengue virus replication cycle. The virus enters the cell by receptor-mediated endocytosis an
after uncoating viral RNA is translated at the rER. Viral proteins induce membrane alterations (see
electron micrograph insert) that serve in part as sites for RNA replication. Viral particles form via
budding at ER membranes and particles are secreted via the secretory pathway.
Faktor-faktor Lingkungan yang
Mempengaruhi Outbreak DBD
 Musim
 Suhu
 Cahaya
 Wadah tempat perkembangbiakan larva
A.aegypty yang tidak ditangani dengan baik
 Populasi penduduk yang padat
 Transportasi
 Edukasi dan partisipasi masyarakat
Musim

 Di negara-negara Asia
Tenggara epidemi DBD
terutama terjadi beberapa
minggu setelah datangnya
musim penghujan.
 Epidemi mencapai angka
tertinggi pada sebulan
setelah curah hujan
mencapai pucak tertinggi
untuk kemudian menurun
sejalan dengan
menurunnya curah hujan
(Djunaedi, 2006)
Suhu
 Pada umumnya nyamuk
Aedes aegypty hidup di daerah
tropis dengan suhu relatif
tinggi dan pada musim panas
di daerah empat musim.
(Djunaedi, 2006)
 Suhu lingkungan
mempengaruhi lama masa
inkubasi ekstrinsik virus
dengue di dalam sel-sel tubuh
nyamuk. Masa inkubasi
ekstrinsik pada suhu 30°C
adalah 12 hari, dan hanya 7
hari pada suhu 32 – 35°C
(Watts et.al 1987)
Cahaya

 Nyamuk A.aegypty
dewasa senang
beristirahat di tempat-
tempat gelap di dalam
rumah seperti di bawah
perabot dan di dalam
lemari pakaian.
Wadah perkembangbiakan A.aegypty (telur,
larva, dan pupa) yang tidak ditangani dengan
baik
Populasi penduduk yang padat

 Populasi penduduk
yang padat di
perkotaan
mempercepat
penularan virus dengue
dari satu manusia ke
manusia lain
dibandingkan dengan
di pedesaan dengan
densitas populasi
penduduk yang rendah
Transportasi

 Sarana transportasi jarak


jauh membawa manusia
yang terinfeksi virus dengue
dari daerah endemik ke
daerah lain yang berjarak
jauh sehingga dapat
terbentuk epidemi
 Sarana transportasi jarak
jauh juga
mentransportasikan vektor
nyamuk A.aegypty secara
pasif ke tempat yang jauh.
Edukasi dan partisipasi masyarakat

 Karena satu-satunya cara


untuk mencegah
berjangkitnya DBD adalah
dengan membasmi nyamuk
A.aegypty baik telur, larva,
pupa, maupun nyamuk
dewasa, masyarakat perlu
diberi edukasi mengenai
perkembangbiakan
A.aegypty dan cara
membasmi A.aegypty.
 Edukasi tidak cukup tanpa
partisipasi aktif dari
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai