Anda di halaman 1dari 12

Reduplikasi (kata Ulang)

Hasil pengulangan  kata ulang


Kata ulang dapat digolongkan menjadi lima,
yaitu
a) Kata ulang seluruhnya
contoh, mesin-mesin, pesawat-pesawat, buku-
buku, ….
b) kata ulang berimbuhan
contoh, mengambil-ambil, kait-mengait,
mengait-ngait, mengada-ada
mengukur-ngukur, mengukur-ukur, ….
c) kata ulang berubah bunyi
Contoh : lauk-pauk, porak-poranda, sayur-
mayur, bolak-balik, gerak-gerik, serba-serbi,
….
d) kata ulang sebagian
Contoh : dedaunan, pepohonan, tetamu, ….
e) Kata ulang semu
Contoh : paru-paru, cumi-cumi, pura-pura,
agar-agar, ubur-ubur, ....
 Kata ulang berfungsi sebagai alat untuk
membentuk jenis kata, dan dapat dikatakan
bahwa perulangan sebuah kata akan
menurunkan jenis kata yang sama seperti bila
kata itu tidak diulang.
a. Mengandung arti banyak yang tak tentu.
Contoh: Ayah membelikan saya sepuluh buah buku (banyak
tentu)
Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari (banyak tak tentu)

b. Mengandung arti bermacam-macam.


Contoh: pohon-pohonan, buah-buahan.

c. Menyerupai atau tiruan dari sesuatu.


Contoh: kuda-kuda, anak-anakan, langit-langit.

d. Melemahkan arti, dalam hal ini dapat diartikan dengan agak.


Contoh: Sifatnya kekanak-kanakan.
Ia berlaku kebarat-baratan.
Orang itu sakit-sakitan.
e. Menyatakan intensitas, baik kualitas, kuantitas,
maupun frekuensi.
i) Intensitas kualitatif: Pukullah kuat-kuat.
Belajarkah segiat-giatnya.
ii) Intensitas kuantitatif: kuda-kuda, rumah-rumah.
iii) Intensitas frekuentatif: Ia menggeleng-gelengkan
kepalanya.
Ia mondar-mandir sejak
tadi.
f. Menyatakan arti saling, atau pekerjaan yang
berbalasan.
Contoh: Keduanya bersalam-salaman.
Dalam perkelahian itu terjadi tikam-menikam
antara kedua orang tersebut.
g. Perulangan pada kata bilangan mengandung
arti kolektif.
Contoh: dua-dua, tiga-tiga, lima-lima.
Kata Majemuk adalah gabungan dari dua kata
atau lebih yang membentuk suatu kesatuan
arti.
Contoh: saputangan, matahari, orangtua,
kakitangan
 a. Kata majemuk yang bersifat eksosentris
kata majemuk yang tidak mengandung satu
unsure inti dari gabungan itu. Dengan kata
lain kedua-duanya merupakan inti.
Contoh: tuamuda, hancurlebur, kakitangan,
dan lain-lain.
 b. Kata majemuk yang bersifat endosentris.
 Sebaliknya, jika ada satu unsur yang menjadi
inti dari gabungan itu maka sifatnya
endosentris.
 Contoh: saputangan, orangtua, matahari, dan
lain-lain, dimana sapu, orang, dan mata
merupakan unsur intinya.
Ciri-ciri Kata Majemuk
a. Gabungan itu membentuk satu arti yang
baru.
b. Gabungan itu dalam hubungannya ke luar
membentuk satu pusat, yang menarik
keterangan atas kesatuan itu, bukan atas
bagian-bagiannya.
c. Biasanya terdiri dari kata-kata dasar.
d. Terutama kata-kata majemuk yang bersifat
endosentris, terbentuk menurut hukum
DM (Diterangkan mendahului Menerangkan)
 Pada dasarnya karena kata-kata majemuk
membentuk suatu kesatuan maka bentuk-
ulangnya harus secara penuh yaitu diulang
keseluruhannya.
 Contoh: rumah sakit-rumah sakit, saputangan-
saputangan
 Tetapi seringkali kita menjumpai hal-hal yang
sebaliknya yaitu perulangan yang dilakukan
bukan atas keseluruhannya melainkan hanya
sebagian saja.
 Contoh: rumah-rumah sakit, sapu-saputangan

Anda mungkin juga menyukai