Anda di halaman 1dari 50

SISTIM

ENDOKRIN

OLEH :
UNTUNG HIDAYAT, S.Kep.Ners, S.H., M.Kn
PENDAHULUAN

Fungsi tubuh
diatur oleh 2
sistim pengatur
utama yaitu :

Sistim Endokrin Systim


( sistim Hormonal) saraf
PENDAHULUAN

 Kedua sistem ini dalam menjalankan fungsinya


mempunyai hubungan yang sangat erat.
 Apabila susunan saraf mengatur aktifitas sel
melalui neurotransmitter, sedangkan sistem
endokrin menjalankan fungsinya dengan
menghasilkan hormon.
PENGERTIAN

 System endokrin merupakan sistem kontrol


kelenjar tanpa saluran (ductless).
 Respons Sistem Endokrin sifatnya lambat :
menit, jam,bulan, atau tahun.
 Komunikasi Sistem Endokrin melalui media
yaitu HORMON. Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan“ melalui aliran darah ke
berbagai sel dan menerjemahkan "pesan“ sebagai
tindakan
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang
berlokasi di berbagai tempat yang berbeda di dalam tubuh
dengan fungsi yang berbeda.
Struktur umum dari kelenjar endokrin ialah tidak
mempunyai saluran keluar, sehingga ia mengeluarkan hasil
sekresinya secara langsung melalui sistem sirkulasi.

Kelenjar endokrin sangat kaya akan pembuluh darah sehingga


dapat mentransport hasil sekresinya secara efisien melalui
sistem sirkulasi.
Fungsi Kelenjar Endokrin yang Kompleks
 Satu kelenjar endokrin dapat menghasilkan bermacam
hormon. Kelenjar hipofisis anterior, sebagai contoh,
menghasilkan enam macam hormon yang berbeda, masing -
masing mempunyai mekanisme kontrol yang berbeda dan
mempunyai fungsi yang berbeda pula.
 Satu macam hormon dapat disekresikan oleh lebih
dari satu kelenjar endokrin. Contohnya, baik hipotalamus
maupun pankreas sama - sama mensekresikan hormon
somatostatin.
 Seringkali, satu macam hormon mempunyai lebih dari
satu tipe sel target, dan oleh karena itu dapat
menimbulkan lebih dari satu macam efek. Contohnya,
Vasopresin menimbulkan reabsorpsi H2O oleh tubulus ginjal,
begitu juga vasokonstriksi pembuluh darah seluruh tubuh.
Pembuluh
darah

Sel endokrin

Hormon berpindah
dalam aliran darah
Suatu zat dapat disebut hormon bila zat tersebut : (definisi
klasik hormon)
 dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau sel-sel khusus
 disekresikan langsung ke dalam aliran darah
 ditransportasi ke seluruh tubuh
 mempengaruhi kegiatan sel jaringan / organ sasaran
yang letaknya jauh dari asal tempat
pembentukkannya.
PERBEDAAN CARA KERJA SISTIM SARAF
DENGAN SISTIM HORMON

Sistim saraf  Sistim hormon


a. Mengantarkan a. Mengantarkan
rangsangan dengan rangsangan dengan
cepat lambat
b. Mengantarkan b. Mengantarkan
rangsangan secara rangsangan secara
kurang teratur teratur
c. Rangsangan melalui c. Rangsangan melalui
serabut saraf darah
Menurut Baylis & Starling “hormon adalah substansi kimia yang
dihasilkan oleh sel khusus dalam jumlah tertentu, dilepaskan ke sistem
sirkulasi untuk ditransport ke target organ di mana substansi kimia
tersebut menimbulkan efek fisiologis spesifik”.

Beberapa hormon bekerja pada organ atau jaringan yang terdapat di


sekitar hormon tersebut dihasilkan, dan ini disebut fungsi parakrin.

Beberapa hormon lainnya bekerja pada organ atau jaringan di mana ia


dihasilkan, dan fungsi ini disebut fungsi autokrin.
 HORMON ADALAH :
BAHAN SUBSTANSI BIOLOGI YANG DIHASILKAN
OLEH KEL. BUNTU ORGAN TERTENTU DALAM
JUMLAH KECIL, MASUK ALIRAN DARAH,
MEMPUNYAI ORGAN SASARAN DAN DAPAT
MENDORONG ATAU MENGHAMBAT FUNGSI DARI
ORGAN SASARAN (TARGET) TERSEBUT

 CIRI – CIRI KEL. BUNTU


- ORGANNYA KECIL
- SEKRESINYA SEDIKIT
- TIDAK ADA SALURAN / BUNTU
- PENUH DENGAN PEMBULUH DARAH
KLASIFIKASI HORMON
 Terdapat dua klasifikasi pembagian hormon
yaitu:
1. Hormon yang larut dalam air yaitu insulin,
glukagon, hormon adrenokortikotropik
(ACTH) dan gastrin.
2. Hormon yang larut dalam lemak yaitu steroid
(estrogen, progesteron, testoteron,
aldosteron, glukokortikoid) dan tironin
(tiroksin).
MEKANISME KERJA HORMON
 berbagai hormon berfungsi mengatur tingkat
aktifitas jaringan sasaran.
 Untuk memberikan fungsi pengaturan ini,
mereka dapat mengubah reaksi reaksi kimia
dalam sel, mengubah permeabilitas membran sel
terhadap zat zat khusus, atau mengaktifkan
beberapa mekanisme sel specifik lain.
 Berbagai hormon melakukan efek ini dalam
banyak cara
NAMA – NAMA KEL. ENDOKRIN DAN
LOKASINYA
 BERLOKASI DI KEPALA (DASAR OTAK) :
HIPOTHALAMUS & HIPOPHISIS
 BERLOKASI DI LEHER : TIROID &
PARATIROID
 BERLOKASI DI RONGGA ABDOMEN :
VENTRIKULUS, DUODENUM, PANKREAS
 BERLOKASI DI DEKAT GINJAL : SUPRA
RENALIS / ADRENAL
 BERLOKASI DI DAERAH PELVIS : OVARIUM
(wanita)
 BERLOKASI DI INGUINAL : TESTIS (JANTAN)
LOKASI KEL. ENDOKRIN
PEMBAGIAN KELENJAR ENDOKRIN

A. Kelenjar Endokrin dengan sasaran kelenjar endokrin


lain :
1. Hipotalamus
2. Kelenjar Hipofisis
B. Kelenjar endokrin khusus
1. Kelenjar tiroid
2. Kelenjar Paratiroid
3. Kelenjar adrenal
C. kelenjar endokrin dalam organ lain
1. Hormon pengatur pencernaan (gastrin, sekretin, kolestosistokinin)
2. Hormon pengatur metabolisme karbohidrat(dalam pankreas sbg penghasil
enzim pencernaan)

3. Hormon pengatur sistim reproduksi


D. Kelenjar Timus
A. HIPOTALAMUS
 Hipotalamus merupakan bagian dari batang otak
 Sel sel saraf dalam hipotalamus mampu menghasilkan
bahan kimia yang dapat mempengaruhi sel sel
kelenjar endokrin.
 Hipotalamus dpt dianggap sbg kelenjar endokrin yg
hormonya mempunyai sasaran kelenjar hipofisis.
 Merupakan pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin
yang menjalankan fungsinya melalui hormonal dan
saraf.
 Hormon yang dihasilkan adalah faktor R (releasing)
dan I (inhibiting) yang mengontrol sintesa dan sekresi
hormon hipofise anterior sedangkan kontrol terhadap
hipofise posterior melalui kerja saraf.
HIPOTALAMUS
 Hipotalamus terletak di batang otak (enchepalon). Hormon-
hormon hipotalamus terdiri dari :
1. ACRH : Adreno Cortico Releasing Hormon
ACIH : Adreno Cortico Inhibiting Hormon
2. TRH : Tyroid Releasing Hormon
TIH : Tyroid Inhibiting Hormon
3. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormon
GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormon
4. PTRH : Paratyroid Releasing Hormon
PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormon
5. PRH : Prolaktin Releasing Hormon
PIH : Prolaktin Inhibiting Hormon
6. GRH : Growth Releasing Hormon
GIH : Growth Inhibiting Hormon
7. MRH : Melanosit Releasing hormon
MIH : Melanosit Inhibiting Hormon
HUBUNGAN ANATOMI
HIPOTHALAMUS - HIPOPHISIS
 HIPOTHALAMUS TERDIRI DARI SEL – SEL NEURO
SEKRETORIS
 HIPOTHALAMUS BERHUBUNGAN DENGAN
HIPOPHISIS PARS ANTERIOR (ADENO
HIPOPHISIS) MELALUI PEMBULUH DARAH BALIK
(VENA PORTA HIPOTHALAMO HIPOPHISIAL)
 HIPOTHALAMUS BERHUBUNGAN DENGAN
HIPOPHISIS PARS POSTERIOR (NEURO
HIPOPHISIS) MELALUI HUBUNGAN TALI SYARAF
 HIPOTHALAMUS MENGONTROL /
MENGENDALIKAN FUNGSI HIPOPHISIS
HUBUNGAN ANATOMI
HIPOTHALAMUS - HIPOPHISIS
B. GLAND HYPOPHYSE (KELENJAR
PITUITARY)
 Disebut sebagai Master Gland karena mensekresi
hormon yang selanjutnya akan mengendalikan sekresi
hormon oleh kelenjar endokrin lainnya
 Mempunyai sasaran berbagai kelenjar endokrin lain.

 Kelenjar hipofise terletak pada sella tursica yang


merupakan bagian dari tulang sphenoid. Beratnya
sekitar 500 mg.
KELENJAR HIPOFISE
Secara anatomis kelenjar hipofise terdiri atas 2 (dua)
lobus, yaitu:
1. lobus anterior (adenohipofisis)
2. lobus posterior (neurohipofisis).
KEL HIPOFISE

1. Adenohipofisis
 Bagian kelenjar ini berasal bukan dari jaringan saraf,
melainkan berasal dari atap rongga mulut, dalam
perkembanganya tonjolan tsbt melepaskan diri dan
bersatu dengan neurohipofisis yg berada dibelakangnya.
 Walaupun adenohipofisis merupakan sebagai sebuah
kelenjar, namun sebenarnya mengandung berbagai sel2
kelenjar yang masing masing menghasilkan jenis hormon
yang berbeda.
 Sebagian besar hormon2 tsbt masing masing mempunyai
sasaran kelenjar endokrin lain diluar hipofisis
Hormon yang dihasilkan oleh hipofise anterior

a. Adrenocorticotropik Hormon (ACTH)


Mempunyai sasaran korteks kelenjar adrenal agar korteks
kelenjar adrenal menghasilkan hormon hormonya.
Fungsi ACTH adalah mengendalikan kelenjar suprarenal dalam
menghasilkan kortisol.
b.Growth Hormone (GH) atau Somatotropin
GH menyebabkan pertumbuhan hampir pada semua jaringan.
Hormon ini meningkatkan ukuran sel, meningkatkan mitosis sehingga
jumlah sel bertambah dan diferensiasi sel.
c.Hormon Prolaktin
Fungsi utamanya adalah merangsang pertumbuhan
kelenjar mammae dan sekresi air susu.

d.Thyroid Stimulating Hormone (TSH) atauThyrotropin


TSH berfungsi untuk mengatur struktur dan fungsi dari
kelenjar tiroid.

e.Hormon Gonadotropin
mempunyai sasaran gonade sebagai kelenjar endokrin.
Terdiri dari Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating
Hormone (FSH). Pada wanita, LH merangsang sintesa estrogen
dan progesteron pada ovarii. Sedang FSH bertanggungjawab
terhadap perkembangan folikel ovarium yang menghasilkan
estrogen. Pada pria, LH mengendalikan sekresi testosteron dan
FSH berperan pada pembentukan spermatozoa.
KEL HIPOFISIS
2. Nerohipofisis
 Bagian kelenjar hipofisis ini berasal dari lanjutan
jaringan otak sehingga strukturnya mirip jaringan saraf.
 Sel sel penghasil hormonya sendiri tidak berada di
hipofisis, melainkan dibatang otak.
 Sel sel penghasilnya adalah sel saraf yang juga
mempunyai tonjolan sebagai akson.
 Hormon yang dihasilkan diangkut melalui akson dan
dilepaskan dari ujung2 akson yang berada dalam
nerohipofisis
Hormon yang dihasilkan nerohipofisis/Hipofise
Posterior

a.Antidiuretik Hormone (ADH) atau Vasopressin


Berfungsi mengatur jumlah air yang keluar melalui
ginjal dan menyebabkan vasokonstriksi pada otot polos
pembuluh darah.
ADH/ vasopressin  meningkatkan reabsopsi air oleh tubulus
distal dan tubulus koleduktus ginjal sehingga menurunkan
produksi urin.

b.Hormon Oksitosin
Berfungsi merangsang dan menguatkan kontraksi
uterus sewaktu melahirkan dan berfungsi dalam proses laktasi.
Oksitosin  merangsang pengeluaran ASI, terlibat dalam
transport sperma dalam traktus reproduksi wanita.
C. KELENJAR TIROID

 Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus lateral yang


dihubungkan melalui sebuah ismus yang sempit. Organ
terletak diatas permukaan anterior kartilago tiroid
trakea, tepat dibawah laring.
 Pada orang dewasa berat tiroid kira-kira 18 gram.

 Kelenjar tiroid mensekresi dua jenis hormon , yaitu :

1. T4 ( tiroksin atau tetraiodotironin), 90% dari seluruh


sekresi kelenjar tiroid
2. T3 ( Triiodotironin), sekresi dalam jumlah kecil
KELENJAR TIROID
 Efek fisiologis hormon tiroid
1. Hormon ini meningkatkam laju metabolik
hampir semua sel tubuh dengan menstimulasi
konsumsi oksigen dan memperbesar
pengeluaran energi, terutama dalam bentuk
panas.
2. Pertumbuhan dan maturasi normal tulang dan
gigi, jaringan ikat serta jaringan syaraf.
D. KELENJAR PARATIROID
 Kelenjar paratiriod adalah empat organ kecil
yang masing masing berukuran sebesar biji apel,
terletak pada permukaan posterior kelenjar
tiroid dan dipisahkan dari kelenjar tiroid oleh
kapsul jaringan ikat.
 Setiap kelenjar paratiroid kira kira panjang 6
mm, lebar 3 mm, dan tebal 2 mm dan
mempunyai gambaran makroskopik lemak coklat
tua; oleh karena itu kelenjar paratiroid sukar
ditentukan tempatnya
KELENJAR PARATIROID
Efek Fisiologis
 Paratiroid mengendalikan keseimbangan
kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui
peningkatan kadar fosfat darah.
1. Ion kalsium sangat penting untuk
pembentukan tulang dan gigi, koagulasi darah,
kontraksi otot, permeabilitas membran sel dan
kemampuan eksitabilitas neuromuskular yang
normal.
2. Ion fosfat penting untuk metabolisme selluler,
sistim buffer asam basa tubuh, juga sebagai
komponen nukleotida dan membran sel.
E. KELENJAR PANKREAS
 Terletak di retroperitoneal rongga abdomen bagian atas
dan terbentang horizontal dari duodenum ke lien.
 Jaringan utama pankreas terdiri atas :
a.Asini
 Berfungsi untuk mensekresikan getah pencernaan ke dalam duodenum
b. Pulau Langerhans
 Tidak mengeluarkan sekretnya keluar tapi langsung ke dalam darah
 Pulau lagerhans terdiri dari beberapa sel : sel alfa / sel A, sel beta / sel
B, sel C dan sel D
 Pulau Langerhans
 Sel alfa/ sel A
 Menghasilkan glukagon yang berfungsi untuk
meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan
cara memobilisasi glukosa, asam lemak dan asam
amino dari tempat cadangannya ke dalam darah.

 Sel beta/ sel B


 Mensekresi insulin yang berfungsi untuk
menurunkan kadar glukosa darah dengan cara
meningkatkan simpanan glukosa hati ke hati
 Sel C
Mensekresi somatotastin yang berpengaruh :
 Menekan Gh

 Menghambat saluran cerna (pengosongan lambung, sekresi


asam lambung, kontraksi bladder)

 Sel D
 Mensekresi polipeptida (Gastrin)
F. KELENJAR ADRENAL

 Terletak di kutub atas kedua ginjal sehingga


disebut juga kelenjar suprarenal
 Kelenjar adrenal terdiri dari 2 lapis :

a. Medula adrenal
b. Korteks adrenal
1.MEDULLA ADRENAL
 Berfungsi sebagai bagian dari sistem saraf
otonom.
 90% hasil sekresi medula adrenal adalah
efinefrin/adrenalin, sisanya norefinefrin
 Fungsi:

a. Meningkatkan denyut jantung


b. Menambah tekanan darah
c. Mempercepat pernapasan
d. Meningkatkan produksi gula darah di hati
2. KORTEKS ADRENAL
Dibagi menjadi 3 zona :
 ZONA GLOMERULUS
 Menghasilkan aldosteron (mineralokortikoid), Fungsi: merangsang
penyerapan ion Natrium dari tubulus ginjal dan menurunkan
penyerapan ion Kalium, sehingga mempertahankan tekanan
osmotik darah. Efek primer pada metabolisme air dan mineral.
 ZONA FASICULATE
 Menghasilkan cortisol (glukokortikoid), Fungsi: meningkatkan
pembentukan glukosa dari asam Amino, antialergi dan inflamasi,
menghasilkan energi. efek primer pada metabolisme protein,
lemak, karbohidrat.
 ZONA RETIKULARIS
 Menghasilkan androgen (efek maskulinisasi) dan estrogen (tidak
mempunyai efek feminisasi), efek primer untuk tanda-tanda sex
sekunder.
G.KELENJAR TIMUS
 Terletak di dalam mediastinum di belakang os
sternum. Menghasilkan hormon timus. Hanya
dijumpai pada anak usia di bawah 18 tahun,
ukurannya pada bayi kira2 10 gr, bertambah
pada masa remaja 30-40 gr, kemudian berkerut.
 Fungsi kelenjar timus
 Mengaktifkan pertumbuhan badan
 Mengurangi aktivitas kelenjar kelamin
 Sebagai imunitas tubuh
H. KELENJAR TESTIS
 Kelenjar Testis terletak di bagian interstitial testis.
 Kelenjar ini dibentuk oleh sel-sel leydig dan
menghasilkan hormon Ralaksin dan Testosteron.
Hormon Ralaksin berperan dalam mengatur
relaksasi otot-otot yang berkaitan dengan sifat
kelamin.
 Hormon Testosteron berperan penting dalam
pengaturan pembentukan sperma dan ciri kelamin
skunder pria
 Tiga macam sel di testis :
 Spermatogonia  spermatozoa
 Leydig  testosteron  LH
 Sertoli  ABP  FSH
I.KELENJAR OVARIUM
 Ovarium menghasilkan 2 macam hormon
 Hormon estrogen (hormon-hormon folikuler)
dihasilkan oleh folikel de Graff
 Hormon progesteron  korpus luteum
 Hormon estrogen berperan penting dalam
mengatur siklus menstruasi dan mengatur
sistem reproduksi
Hormon Progesteron berperan
penting dalam mengatur siklus
menstruasi, perkembangan
ovum dan ciri kelamin skunder
wanita.
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai