Journal Reading Bedah
Journal Reading Bedah
20 – 25% Kematian
akibat trauma adalah
trauma toraks
3
Latar Belakang
Metode
Trauma Revised Score – Injury Severity Score (TRISS)
Hasil
Tujuan
Menentukan Fitur epidemiologi dari pasien
cedera toraks
Mengetahui korelasi dari faktor risiko
Mortalitas
Diagnosis dini trauma parah
Bahan dan Metode
Sampel = 371 Orang yang mengalami trauma thorak yang dirawat di
Emergency Departement dari RS Fakultas Kedokteran Univ. Uludag.
2000-2007 yang di pindai secara retrospektif.
Faktor Intrinsik
Usia, jenis kelamin, mekanisme trauma, tekanan darah sistolik dan
frekuensi pernapasan, cedera yang menyertai, patologi toraks, skor
trauma, pendekatan pengobatan (bedah-konservatif), lama tinggal di
unit perawatan intensif dan di klinik, komplikasi, dan penyebab
kematian.
Semua nilai-nilai untuk skor trauma, seperti Revised Trauma Score
(RTS), Glasgow Coma Score (GCS), Injury Severity Score (ISS),
Trauma Revised Score-Injury Scale (TRISS), dan Abbreviated Injury
Scale (AIS).
Analisis Statistik
Hasil
Sebagian besar adalah laki-laki (81,7%).
Usia rata-rata 42,1 ± 15,7, Usia 62,2% kasus
berusia 20-49 tahun.
Tekanan darah sistolik <90 mmHg 36,4% (n: 135)
kasus.
Respirasi yang patologis 29,1% (n: 108) kasus
(dyspnea-apnea).
Pasien dengan GCS ≤8 terdapat pada 15% kasus,
dan dari 39% memiliki ISS ≥25, menunjukkan
trauma yang sangat parah.
Hasil Analisis Univariat
Sebagian besar pasien trauma thoraks memiliki setidaknya satu cedera
organsystem. Cedera yang paling sering menyertai termasuk ekstremitas
(27%), kepala (19%), trauma abdomen (18%), vertebra (11%), dan trauma
panggul (8%). Patah tulang rusuk adalah cedera dada yang paling umum,
dan 109 dari 214 kasus dengan patah tulang rusuk memiliki patah tulang
rusuk multipel.
HASIL
Hemotoraks terdeteksi pada 93 orang dan
pneumotoraks pada 94 kasus. Memar 68 orang, fraktur
sternum 24 orang, cedera diafragma 5 orang, dan patologi
jantung seperti cedera miokard 10 kasus. Tidak ada
kerusakan pembuluh darah atau cedera esofagus yang
terdeteksi. Tube thoracostomy dilakukan pada 232 (62,5%)
dari kasus di ED, dan 21 (5,6%) menjalani thoracostomy.