Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN ANTENATAL

(Antenatal Care)

Patima, S.kep
Pelayanan antenatal

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan


oleh tenaga profesional (dokter spesialis
kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan
dan perawat bidan) untuk ibu selama masa
kehamilannya, sesuai dengan standard minimal
pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu:
 timbang berat badan
 ukur tinggi badan,
 ukur tekanan darah,
 pemberian imunisasi TT,
 ukur tinggi fundus uteri dan
 pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama
masa kehamilan
Tujuan

1. Menjaga agar ibu sehat selama masa


kehamilan, persalinan dan nifas serta
mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.
2. Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko
kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan
yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.
3. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
perinatal.

Asuhan antenatal HARUS dimulai sedini


mungkin.
KUNJUNGAN / PEMERIKSAAN PERTAMA
ANTENATAL CARE
(TRIMESTER I)
Tujuan
1. menentukan diagnosis ada/tidaknya
kehamilan
2. menentukan usia kehamilan dan perkiraan
persalinan
3. menentukan status kesehatan ibu dan janin
4. menentukan kehamilan normal atau
abnormal, serta ada/ tidaknya faktor risiko
kehamilan
5. menentukan rencana pemeriksaan/
penatalaksanaan selanjutnya
Definisi
Asuhan antenatal
Adalah suatu program yang terencana
berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalinan yang aman dan memuaskan.
(pada beberapa kepustakaan disebut
sebagai Prenatal Care)
PEMERIKSAAN KEHAMILAN

Patima, S.Kep
Tujuan Pemeriksaan
 Tujuan Umum:
menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan
mental ibu dan anak selama dalam
kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat.
 Tujuan Khusus:
a. Mengenali penyulit yg mungkin dijumpai
dalam kehamilan, persalinan dan nifas.
b. Mengenali dan mengobati penyakit yg
mungkin diderita sedini mungkin
c. Menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas ibu dan anak.
d. Memberikan nasehat tentang cara
hidup sehat, KB, kehamilan, persalinan,
nifas dan laktasi.
Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
 Pemeriksaan pertama kali yg ideal adalah
sedini mungkin ketika haidnya terlambat
satu bulan
 Periksa ulang 1 X sebulan sampai
kehamilan 7 bulan
 Periksa ulang 2 X sebulan sampai
kehamilan 9 bulan
 Periksa ulang setiap seminggu sesudah
kehamilan 9 bulan
 Periksa khusus bila ada keluhan
Beberapa istilah:
 Ante Natal care: pengawasan
sebelum anak lahir terutam
ditujukan untuk anak
 Pre natal care: pengawasan pra –
kelahiran
 Antepartal care: pengawasan
sebelum bersalin, lebih ditujukan
pada keadaan ibu.
PENGKAJIAN
Identitas Pasien
a. Identitas umum
b. Perhatian pada usia ibu,
c. Status perkawinan dan
d. Tingkat pendidikan.
e. Range usia reproduksi sehat dan aman antara 20-30
tahun.
f. Pada kehamilan usia remaja, apalagi kehamilan di luar
nikah, kemungkinan ada unsur penolakan psikologis
yang tinggi.
g. Tidak jarang pasien meminta aborsi.
h. Usia muda juga faktor kehamilan risiko tinggi untuk
kemungkinan adanya komplikasi obstetri seperti
preeklampsia, ketuban pecah dini, persalinan preterm,
abortus.
Riwayat kehamilan sekarang / riwayat
penyakit sekarang
1. Ada/tidaknya gejala dan tanda kehamilan.
2. Jika ada amenorea, kapan hari pertama haid
terakhir,
3. Siklus haid biasanya berapa hari. Hal ini penting
untuk memperkirakan usia kehamilan menstrual
dan memperkirakan saat persalinan menggunakan:
Rumus Naegele (h+7 b-3 + x + 1mg) untuk siklus
28 + x hari.
4. Ditanyakan apakah sudah pernah periksa kehamilan
ini sebelumnya atau belum (jika sudah, berarti ini
bukan kunjungan antenatal pertama, namun tetap
penting untuk data dasar inisial pemeriksaan kita).
5. Apakah ada keluhan / masalah dari sistem organ
lain, baik yang berhubungan dengan perubahan
fisiologis kehamilan maupun tidak.
Keluhan utama

1. Sadar/tidak akan kemungkinan


hamil,
2. Apakah semata-mata ingin periksa
hamil,
3. Ada keluhan / masalah lain yang
dirasakan
Riwayat penyakit dahulu
1. Riwayat penyakit sistemik lain yang
mungkin mempengaruhi atau diperberat
oleh kehamilan (penyakit jantung, paru,
ginjal, hati, diabetes mellitus),
2. Riwayat alergi makanan / obat tertentu
dan sebagainya.
3. Ada/tidaknya riwayat operasi umum /
lainnya maupun operasi kandungan
(miomektomi, sectio cesarea dan
sebagainya).
Riwayat penyakit keluarga
1. Riwayat penyakit sistemik,
2. Metabolik,
3. Cacat bawaan, dan sebagainya.
Riwayat khusus obstetri ginekologi

1. Adakah riwayat kehamilan / persalinan / abortus


sebelumnya (dinyatakan dengan kode GxPxAx, gravida /
para / abortus),
2. Berapa jumlah anak hidup.
3. Ada/tidaknya masalah2 pada kehamilan / persalinan
sebelumnya seperti prematuritas, cacat bawaan,
kematian janin, perdarahan dan sebagainya.
4. Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan,
penyembuhan luka persalinan, keadaan bayi saat baru
lahir, berat badan lahir jika masih ingat.
5. Riwayat menarche, siklus haid, ada/tidak nyeri haid atau
gangguan haid lainnya, riwayat penyakit kandungan
lainnya.
6. Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada
masalah/tidak.
Riwayat sosial / ekonomi

1. Pekerjaan,
2. Kebiasaan,
3. Kehidupan sehari-hari.
Status generalis / pemeriksaan umum

1. Penilaian keadaan umum, Kesadaran,


Komunikasi/kooperasi.
2. Tanda vital (tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan), tinggi/berat badan.
3. Batas hipertensi pada kehamilan yaitu
140/90 mmHg (nilai diastolik lebih
bermakna untuk prediksi sirkulasi
plasenta).
4. Ekstremitas diperiksa terhadap edema,
pucat, sianosis, varises, simetri
(kecurigaan polio, mungkin terdapat
kelainan bentuk panggul).
Status generalis……..
1. Kepala ada/tidaknya nyeri kepala (anaemic
headache nyeri frontal, hypertensive / tension
headache nyeri suboksipital berdenyut).
2. Mata konjungtiva pucat / tidak, sklera ikterik /
tidak.
3. Kemungkinan risiko tinggi pada ibu dengan
tinggi < 145 cm, berat badan < 45 kg atau > 75
kg.
4. Mulut / THT ada tanda radang / tidak, lendir,
perdarahan gusi, gigi-geligi.
5. Paru / jantung / abdomen inspeksi palpasi
perkusi auskultasi umum.
6. Jika ada luka terbuka atau fokus infeksi lain
harus dimasukkan menjadi masalah dan
direncanakan penatalaksanaannya
Anamnesa umum:
 Tentang keluhan, napsu makan,
tidur, miksi, defekasi, perkawinan
dan sebagainya
 Tentang haid, kapan mendapat haid
terakhir (HT). Bila hari pertama haid
terakhir diketahui, maka dapat
dijabarkan taksiran tanggal
persalinan memakai rumus Naegele :
hari + 7, Bulan – 3, dan tahun + 1
Palpasi
 Palpasi untuk menentukan:
- Besar dan konsistensi rahim
- Bagian-bagian janin, leta, presentasi.
- Gerakan janin
- Kontraksi rahim Braxton-Hick dan his
- Ibu hamil berbaring terlentang, kepala dan bahu
sedikit lebih tinggi dengan memakai bantal.
- Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu hamil,
dengan sikap hormat dilakukan palpasi bimanual
terutama pada pemeriksaan perut dan payudara.
Cara palpasi :

 Menurut leopold I,II, III, dan IV


dengan variasi,
 Menurut knebel

 Menurut budin, dan

 Menurut ahlfeld
Hubungan tua kehamilan (bulan),
besar uterus dan tinggi fundus uteri
Akhir Besar uterus Tinggi fundus uteri
bulan
1 Lebih besar dr biasa Belum teraba (palpasi)

2 Telur bebek Dibawah simfisis


3 Telur angsa 1-2 jari diatas simfisis
4 Kepala bayi Pertengahan simfisis pusat
5 Kepala dewasa 2-3 jari dibawah pusat
6 Kepala dewasa Kira-kira setinggi pusat
7 Kepala dewasa 2-3 jari diatas pusat
8 Kepala dewasa Pertengahan pusat-prox
9 Kepala dewasa 3 jari dibawah Px atau
sampai setinggi Px
10 Kepala dewasa Sama dgn kehamilan 8 bln
namun melebar
Cara lain menentukan tuanya kehamilan
dan BB janin dlm kandungan
1. Dihitung dari tanggal haid terakhir
2. Menurut Spiegelberg: dgn jalan mengukur TFU
dari simfisis, maka diperoleh tabel:
- 22-28 mg : 24-25 cm diatas simfisis.
- 28 mg : 26,7 cm diatas simfisis
- 30 mg : 29,5-30 cm diatas simfisis
- 32 mg : 29,5-30 cm diatas simfisis
- 34 mg : 31 cm diatas simfisis
- 36 mg : 32 cm diatas simfisis
- 38 mg : 33 cm diatas simfisis
- 40 mg : 37,7 cm diatas simfisis
3. Menurut Mac Donald:
yaitu jarak fundus – simfisis dalam
cm dibagi : 3,5. merupakan tuanya
kehamilan dalam bulan
4. Menurut Johnson-Tausak:
BB = (mD – 12) X 155
mD= jarak simfisis – fundus uteri
Auskultasi
 Digunakan stetoskop monoral (stetoskop
obstetrik) untuk mendengarkan DJJ. Yang
dapat kita dengarkan adalah:
1. Dari janin:
- djj pd bulan ke 4-5
- bising tali pusat
- gerakan dan tendangan janin
2. Dari ibu:
- Bising rahim
- Bising aorta
- Peristaltik usus
Cara menghitung DJJ
 Setiap menit misalnya 140 kali/menit
 Dihitung 3 x 5 detik secara berurutan, dgn
cara ini dapat diketahui teratur tidaknya
djj, contohnya:
11 12 11
 DJJ= 4 x (11 + 12 + 11) = 136 permenit
teratur.
10 14 9
Djj= 4 x (10 + 14 + 9)= 132 permenit
tidak teratur.
Pemeriksaan Dalam
 Vaginal toucher (VT)
 Rectal toucher (RT)
Guna pemeriksaan dalam adalah untuk
mengetahui :
1. Bagian terbawah janin
2. Kalau bagian yg terbawah adalah kepala, dpt
ditentukan posisi uuk, uub, dagu, hidung dan
sebagainya
3. Kalau letak sunsang, dpt diraba anus, sakrum,
dan tuber ischi
4. Pembukaan serviks, turunnya bagian terbawah
janin, kaput suksedaneum
 Pelvimetriklinik:
Pemeriksaan dalam memakai jari
telunjuk dan jari tengah dengan
mencoba meraba promontorium. Bila
teraba, batasnya ditandai dengan
telunjuk tangan kiri lalu telunjuk
dikeluarkan dan diukur
Pemeriksaan Lanjutan
 Pada kunjungan pemeriksaan lanjutan,
diperiksa :
1. Keluhan ibu, tekanan darah, berat
badan, dan tinggi fundus uteri.
2. Terhadap janin diperiksa perkiraan
besar / berat janin, presentasi dan
letak janin, denyut jantung janin,
aktifitas janin, perkiraan volume cairan
amnion dan letak plasenta (jika
memungkinkan dengan USG).
Laboratorium

Jika terdapat kelainan, ditatalaksana


dan diperiksa ulang terus sampai
mencapai normal. Jika sejak awal
laboratorium rutin dalam batas
normal, diulang kembali pada
kehamilan 32-34 minggu.
Lab……….
 Periksajuga infeksi TORCH
(Toxoplasma, Rubella,
Cytomegalovirus, Hepatitis / HIV).
Periksa gula darah pada kunjungan
pertama, bila normal, periksa ulang
pada kunjungan minggu ke 26-28,
untuk deteksi dini diabetes mellitus
gestasional
Lain-lain………………..
 Pelvimetri radiologik (akhir trimester 3),
jika diperlukan, untuk perhitungan jalan
lahir. Pada trimester 3 akhir,
pembentukan dan pematangan organ
janin sudah hampir selesai, sehingga
kemungkinan mutasi / karsinogen jauh
lebih kecil dibandingkan pada trimester
pertama / kedua. Tetap harus digunakan
dosis radiasi sekecil-kecilnya.
Lain-lain……
 Ultrasonografi(USG) tidak
berbahaya karena menggunakan
gelombang suara. Frekuensi yang
digunakan dari 3.5, 5.0, 6.5 atau 7.5
MHz. Makin tinggi frekuensi, resolusi
yang dihasilkan makin baik tetapi
penetrasi tidak dapat dalam, karena
itu harus disesuaikan dengan
kebutuhan
Nasehat Untuk Perawatan
Umum/sehari-hari
 Bepergian dengan pesawat udara
Tidak perlu kuatir bepergian dengan menumpang pesawat
udara biasa, karena tidak membahayakan kehamilan.
Tekanan udara di dalam kabin kapal penumpang telah diatur
sesuai atmosfer biasa.
Mandi dan cara berpakaian
Mandi cukup seperti biasa.
Pemakaian sabun khusus / antiseptik vagina tidak
dianjurkan karena justru dapat mengganggu flora normal
vagina.
Selain itu aplikasi sabun vaginal dengan alat semprot dapat
menyebabkan emboli udara atau emboli cairan yang dapat
berbahaya.
Berpakaian sebaiknya yang memungkinkan pergerakan,
pernapasan dan perspirasi yang leluasa
Nasehat….
 Pekerjaan
Hindari pekerjaan yang membahayakan
atau terlalu berat atau berhubungan
dengan radiasi / bahan kimia, terutama
pada usia kehamilan muda.

Imunisasi
Terutama tetanus toksoid. Imunisasi lain
sesuai indikasi.
Nasehat….
 Aktifitas fisik
Dapat seperti biasa (tingkat aktifitas
ringan sampai sedang), istirahat minimal
15 menit tiap 2 jam. Jika duduk/berbaring
dianjurkan kaki agak ditinggikan. Jika
tingkat aktifitas berat, dianjurkan untuk
dikurangi. Istirahat harus cukup.
Olahraga dapat ringan sampai sedang,
dipertahankan jangan sampai denyut nadi
melebihi 140 kali per menit.
Jika ada gangguan / keluhan yang
mencurigakan dapat membahayakan
(misalnya, perdarahan per vaginam),
aktifitas fisik harus dihentikan.
Nasehat………
 Pekerjaan
Hindari pekerjaan yang membahayakan
atau terlalu berat atau berhubungan
dengan radiasi / bahan kimia, terutama
pada usia kehamilan muda.

Imunisasi
Terutama tetanus toksoid. Imunisasi lain
sesuai indikasi.
Nasehat….
 Bepergian dengan pesawat udara
Tidak perlu kuatir bepergian dengan menumpang
pesawat udara biasa, karena tidak membahayakan
kehamilan. Tekanan udara di dalam kabin kapal
penumpang telah diatur sesuai atmosfer biasa.
Mandi dan cara berpakaian
Mandi cukup seperti biasa.
Pemakaian sabun khusus / antiseptik vagina tidak
dianjurkan karena justru dapat mengganggu flora
normal vagina.
Selain itu aplikasi sabun vaginal dengan alat
semprot dapat menyebabkan emboli udara atau
emboli cairan yang dapat berbahaya.
Berpakaian sebaiknya yang memungkinkan
pergerakan, pernapasan dan perspirasi yang
leluasa
Nasehat…..
 Sanggama / coitus
Dapat seperti biasa, kecuali jika terjadi
perdarahan atau keluar cairan dari kemaluan,
harus dihentikan (abstinentia).
Jika ada riwayat abortus sebelumnya, coitus
ditunda sampai usia kehamilan di atas 16
minggu, di mana diharapkan plasenta sudah
terbentuk, dengan implantasi dan fungsi yang
baik. Beberapa kepustakaan menganjurkan agar
coitus mulai dihentikan pada 3-4 minggu terakhir
menjelang perkiraan tanggal persalinan. Hindari
trauma berlebihan pada daerah serviks / uterus.
Nasehat….
 Pada beberapa keadaan seperti kontraksi
/ tanda-tanda persalinan awal, keluar
cairan pervaginam, keputihan, ketuban
pecah, perdarahan pervaginam, abortus
iminens atau abortus habitualis,
kehamilan kembar, penyakit menular
seksual, sebaiknya coitus jangan
dilakukan.
Daftar pustaka
 Hanifah W, 1991, Ilmu Kebidanan,
Bagian Ilmu kebidanan FK UI-
RSCM Jakarta, Yayasan Bina
Pustaka.
 Irene M Boback, 1995, Maternity Nursing,
St. Lovis Baltimore, Mosby.
 Mochtar R, 1992, Sinopsis Obstetri
Fisiologi, EGC, jakarta.
 Bobak L, 2004, Keperawatan Maternitas,
EGC, jakarta.

Anda mungkin juga menyukai