Anda di halaman 1dari 25

KOLOID

Disusun oleh:
Tania Shahab (3315130945)
Waskitarini Darmiyanti (3315133616)
REFLEKTIF JURNAL
Koloid
1. Apakah Anda mengetahui tujuan
pembelajaran siswa?
 Ya, tujuan dari pembelajaran koloid
adalah siswa dapat memahami
perbedaan koloid, larutan dan
suspensi, jenis-jenis, sifat-sifat dan
peranan dari koloid
2. Mengapa hal tersebut penting
untuk diketahui oleh siswa?
 Karena, sistem koloid berada di
kehidupan sehari-hari
3. hal-hal apa saja yang harus Anda
jelaskan dan belum saatnya
dijelaskan?
 pengertian, sifat-sifat, jenis, proses
pembuatan dan peranan. Yang
belum dijelaskan yaitu reaksi dalam
pembuatan koloid.
4. Apa kesulitan atau batasan yang
berhubungan dengan mengajar
konsep tersebut?
 kesulitannya yaitu pada perbedaan
daya tangkap dari masing0masing
individu siswa.
5. Apakah Anda mengetahui
mengenai apa yang siswa pikirkan
pada konsep tersebut?
 ya, siswa berfikir bahwa materi
sistem koloid merupakan materi
dengan metode menghafal.
6. Apakah ada faktor lain yang
mempengaruhi cara mengajar Anda
tentang konsep ini?
 ya, karena kebanyakan siswa masih
menggunakan metode menghafal
sehingga digunakan metode lain
yang dapat membantu siswa untuk
memahami konsep dari materi
tersebut.
7. Metode pengajaran apa yang biasa
Anda gunakan dan mengapa anda
menggunakan untuk materi
tersebut?
 metode ceramah, karena materi ini
berisikan teori. Dan digunakan
metode demonstrasi untuk
membantu siswa lebih memahami
materi tersebut
8. Bagaimana Anda mengetahui
pemahaman siswa mengenai
materi ini?
 dengan cara memberikan soal
latihan.
Pengertian Koloid
Koloid adalah suatu campuran zat
heterogen antara dua zat atau lebih
di mana partikel-partikel zat ini
berukuran koloid dan tersebar
merata dalam zat tersebut. Ukuran
koloid berkisar antara 1-100 nm.
Perbandingan sifat larutan, koloid dan suspensi
Jenis Koloid
Sifat Koloid
• Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala penghamburan berkas sinar
(cahaya) oleh partikel-partikel koloid. Hal ini disebabkan
karena ukuran molekul koloid yang cukup besar.
Efek Tyndall merupakan satu bentuk sifat optik yang
dimiliki oleh sistem koloid. Pada tahun 1869, Tyndall
menemukan bahwa apabila suatu berkas cahaya dilewatkan
pada sistem koloid maka berkas cahaya tadi akan tampak.
Tetapi apabila berkas cahaya yang sama dilewatkan pada
dilewatkan pada larutan sejati, berkas cahaya tadi tidak akan
tampak. Singkat kata efek Tyndall merupakan efek
penghamburan cahaya oleh sistem koloid
• Gerak Brown/Gerak Acak
Gerak Brown ialah gerakan partikel-partikel
koloid yang senantiasa bergerak lurus tapi tidak
menentu (gerak acak/tidak beraturan). Jika kita
amati koloid dibawah mikroskop ultra, maka kita
akan melihat bahwa partikel-partikel tersebut akan
bergerak membentuk zigzag.
Pergerakan zigzag ini dinamakan gerak Brown.
Partikel partikel suatu zat senantiasa bergerak.
Gerakan tersebutdapat bersifat acak seperti pada zat
cair dan gas ( dinamakan gerak Brown), sedangkan
pada zat padat hanya beroszillasidi tempat (tidak
termasuk gerak Brown)
GERAK BROWN
• Elektroforesis
Elektroforesis : Gerakan partikel koloid karena
pengaruh medan listrik.

Sumber listrik

Ion negatif
Ion positif

air
• Adsorbsi home

Adsorbsi : penyerapan terhadap partikel atau


ion atau senyawa yang lain sehingga partikel
koloid bermuatan.
H+ Cl-
Fe3+
H+
H+
Fe(OH)3 Cl-
Cl- H+

Cl- H+ H+
Cl- Cl-
• Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid
sehingga membentuk endapan karena
kerusakan stabilitas sistem koloid
-

+ +

-
Fe(OH)2
+
+ -
+
- -
-
• Dialisis
Dialisis : proses penghilangan ion ion yang
menganggu kestabilan koloid dengan cara
penyaringan
Air keluar
dengan ion

Koloid
-
-
+ - Ion- ion +
+
- +
+

Air
masuk
• Koloid Pelindung
Koloid pelindung : suatu koloid yang
ditambahkan pada koloid lain agar
diperoleh koloid yang stabil, tapi tidak
menyebabkan koagulasi karena melapisi
partikel koloid sehingga melindungi
muatan koloid.
PEMBUATAN KOLOID
Partikel Partikel
Partikel
Halus kasar
(larutan) koloid (suspensi)

KONDENSASI
Mengubah partikel halus DISPERSI
menjadi partikel koloid. Mengubah partikel Kasar
1. Hidrolisis menjadi partikel koloid.
2. Redoks 1. Busur Bredig
3. Dekomposisi 2. Peptisasi
4. Pergantian pelarut 3. Mekanik / digiling
Dan semua reaksi yang bahan
bakunya berupa larutan.
1. Cara kondensasi
Adalah penggabungan partikel halus menjadi partikel yang
berukuran koloid
– Pendinganan :proses ini akan menggumpalkan ion larutan
menjadi koloid
– Penggantian pelarut :cara membuat koloid dengan
mengganti zat
– Pengembunan uap
Ex: uap raksa dialirkan melalui air dingin sehingga
membentuk sol raksa

Reaksi Pengendapan : 2 larutan yang mengandung larutan


elektrolit dicampurkan sehingga menghasilkan endapan
berukuran koloid
Reaksi redoks
2H2S(g)+SO2(aq) 2H2O(l)+3S

Hidrolisis
FeCl3(aq)+3H2O(l) Fe(OH)3+3HCl(aq)

Dekomposisi rangkap
AgNO3(aq)+3HCl(l) AgCl+HNO3(aq)

Reaksi penggaraman
Untuk membuat koloid garam yang sukar larut
AgNO3(aq) + NaCl(Aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)
Dispersi adalah memecah partikel kasar
menjadi partikel koloid
1. Cara mekanik : Partikel kasar digerus
sampai tingkat kehalusan tertentu lalu
didespersikan ke medium
Ex : pembuatan sol belerang
2. Cara peptisasi : Endapan dipecah dengan
zat pemecah mjd partikel koloid
Ex : Agar-agar dipeptisasi dg air
3. Cara Busur Bredig ( Elektrodispersi)
hanya untuk membuat sol logam
• Proses :
– Logam dicelupkan ke dalam medium
dispersi
– Kedua ujung elekroda dialiri listrik
– Sehingga uap logam yang timbul akan
terdispersi ke medium dan mengalami
kondensasi menjadi koloid
4. Cara Homogenisasi
Dipakai untuk membuat emulsi
Contoh Koloid dalam Kehidupan sehari-hari
• Susu
• Mayonaise
• agar-agar
• selai
• Sabun
• Santan
• Jeli, dll

Anda mungkin juga menyukai