TBC Pada Anak
TBC Pada Anak
Tuberkulosis kelenjar
1) Biasanya didaerah leher (regio colli)
2) Pembesaran kelenjar getah bening (KGB) tidaknyeri,
konsistensi kenyal, multipledan kadang saling melekat
(konfluens)
3) Ukuran besar (lebih dari 2x2 cm), biasanya pembesaraan
KGB terlihat jelas bukan hanya teraba
4) Tidak berespon terhadap pemberian antibiotika
5) Bisa berbentuk rongga dan discharge
Manifestasi
Gejala spesifik terkait organ
Tuberkulosis mata
1) Konjungtivitis fliktenularis (conjunctivitis phlyctenularis)
2) Tuberkel koroid (hanya terlihat dengan funduskopi)
15
Manifestasi
Gejala spesifik terkait organ
22
Pemeriksaan Penunjang
c. Pemeriksaan biakan
Baku emas adalah menemukan kuman penyebab TB yaitu kuman
Mycobacterium tuberculosis pada pemeriksaan biakan (dari sputum,
bilas lambung, cairan serebrospinal, cairan pleura ataupun biopsi
jaringan). Pemeriksaan biakan sputum dan uji kepekaan obat
dilakukan jika fasilitas tersedia. Jenis media untuk pemeriksaan biakan
yaitu :
26
TB milier 27
Atelektasis
28
Penebalan hilus + infiltrat
29
30
Kavitas
31
Sistem Skoring
Parameter sistem skoring
1. Kontak dengan pasien TB BTA positif diberi skor 3 bila ada bukti
tertulis hasil laboratorium BTA dari sumber penularan yang bisa
diperoleh dari TB 01 atau dari hasil laboratorium
2. Penentuan status gizi :
a. Berat badan dan panjang/tinggi badan dinilai saat pasien
datang (moment opname)
b. Dilakukan dengan parameter BB/TB atau BB/U. Penentuan
status gizi untuk anak usia ≤ 6 tahun merujuk pada buku KIA
Kemenkes 2016, sedangkan untuk anak usia > 6 tahun merujuk
pada Standar WHO 2005 yaitu grafik IMT/U
c. Bila BB kurang, diberikan upaya perbaikan gizi dan dievaluasi
selama 1-2 bulan
Terapi
Anak umumnya memiliki jumlah kuman yang lebih
sedikit (pausibasiler) sehingga rekomendasi
pemberian 4 macam OAT pada fase intensif hanya
diberikan kepada anak dengan BTA positif, TB berat
dan TB dewasa. Terapi TB pada anak dengan BTA
negative menggunakan panduan INH, Rifampisin, dan
Pirazinamid pada fase inisial (2 bulan pertama) diikuti
Rifampisin dan INH pada 4 bulan fase lanjutan.
Terapi
Terapi
FDC (Fixed Dose Combination)
Untuk mempermudah pemberian OAT dan
meningkatkan keteraturan minum obat, panduan
OAT disediakan dalam bentuk paket KDT/FDC. Satu
paket dibuat untuk satu pasien untuk satu masa
pengobatan, Paket KDT untuk anak berisi obat fas e
intensif, yaitu Rifampisisn (R) 75 mg, INH (H) 50 mg,
Pirazinamid (Z) 150 mg, serta obat fase lanjutan, yaitu
R 75 dan H 50 mg dalam satu paket.Dosis yang
dianjurka dapat dilihat pada tabel berikut.
FDC (Fixed Dose Combination)
Evaluasi
Pasien TB anak harus dipastikan minum ibat setiap hari
secara teratur oleh Pengawas Menelan Obat (PMO). Orang
tua merupakan PMO terbaik untuk anak. Dipantau setiap
2 minggu selama fase intensif san sekali sebulan pada fase
lanjutan.
Pada pasien TB anak dengan hasil BTA positif pada awal
pengobatan, pemantaan pengobatan dilakukan dengan
melakukan pemeriksaan dahak ulang pada akhir bulan ke-
2, ke-5 dan ke-6.
Perbaikan radiologis akan terlihat dalam jangka waktu
yang lama sehingga tiidak perlu dilakukan foto toraks
untuk pemantauan pengobatan kecuali pada TB milier
setelah 1 bulan pengobatan dan efusi pleura setelah
pengobatan 2-4minggu.
Hasil Pengobatan TB anak
Profilaksis
Terima Kasih