Anda di halaman 1dari 13

PENAWARAN DAN

PERMINTAAN
PANGAN
OLEH KELOMPOK 7
Anis I Dinda I Fitri I Nurul I Rachma
Today talking points
01 PASAR DAN HARGA

02 KONSEP DAN HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN

03 KESEIMBANGAN HARGA

04 ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

05 KEBIJAKSANAAN HARGA
Pasar
Pasar dalam pengertian ilmu
ekonomi adalah pertemuan antara
permintaan dan penawaran.
Dalam pengertian ini, pasar bersifat
interaktif, bukan fisik. Adapun
mekanisme pasar adalah proses
penentuan tingkat harga
berdasarkan kekuatan permintaan
dan penawaran . Pertemuan antara
permintaan (demand) dan
penawaran (supply) dinamakan
equilibrium price (harga
keseimbangan).(Amalia, 2013)
Harga
• Harga adalah jumlah uang yang ditukarkan konsumen
dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan
produk dan jasa. Harga berperan sebagai penentu
utama pilihan pembeli.
• Perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran
suatu komoditi dalam suatu pasar menentukan harga
pasar komoditi tersebut, dimana jumlah komoditi yang
diminta sama dengan yang ditawarkan. Dengan kata
lain, keseimbangan harga pasar merupakan kekuatan
hasil interaksi permintaan dan penawaran komoditi di
pasar.
• Harga pasar juga mempunyai dua fungsi utama, yaitu
sebagai:
(1) pemberi informasi tentang jumlah komoditi yang
sebaiknya dipasok oleh produsen untuk memperoleh
laba maksimum
(2) penentu tingkat permintaan bagi konsumen yang
menginginkan kepuasan maksimum
Konsep dan Hukum
Permintaan
Hukum permintaan berbunyi : “Apabila harga naik maka jumlah
barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan
apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan
mengalami kenaikan.”

• Permintaan dapat didefinisikan sebagai jumlah keseluruhan dari


barang dan jasa yang ingin dibeli atau diminta oleh konsumen, atau
individu dalam waktu tertentu pada berbagai macam tingkat harga.
• Dalam konsep permintaan, terdapat dua variabel yang saling
berhubungan yaitu jumlah permintaan dan tingkat harga.
• Jika harga naik, jumlah permintaan barang tersebut akan menurun,
sedangkan jikaPowerPoint Presentation
harga turun maka jumlah permintaan barang akan
meningkat.
• Dalam hukum permintaan ini, jumlah barang yang diminta akan
berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan harga
barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang
diminta.
• Hal ini dikarenakan naiknya harga menyebabkan turunnya daya
beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah
permintaan. Naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen
mencari barang pengganti yang harganya jauh lebih murah dari
harga barang tersebut.
Konsep dan Hukum
Penawaran
Hukum permintaan berbunyi : “Apabila harga naik maka jumlah
barang yang diminta akan mengalami penurunan, dan
apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan
mengalami kenaikan.”

• Penawaran dapat diartikan sebagai keseluruhan jumlah


barang dan jasa yang ditawarkan dalam berbagai
kemungkinan harga yang berlaku dipasar dalam satu
periode. Kurva penawaran dapat bergeser karena berbagai
faktor diantaranya adalah harga input, teknologi, harapan
PowerPoint
(ekspektasi), Presentation
dan jumlah penjual.

• Menurut Rustanti, bahwa semakin tinggi harga, jumlah


barang yang ditawarkan semakin banyak.Sebaliknya
semakin rendah harga barang, jumlah barang yang
ditawarkan semakinsedikit. Inilah yang disebut hukum
penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan
antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
KESEIMBANGAN HARGA
 Dalam persaingan murni, dan dalam keadaan yang paling sederhana, kurva
penawaran dari produsen adalah fungsi dari dua variabel, yaitu harga produk dan
jumlah barang yang dijual pada berbagai tingkat harga.
 Adapun kurva permintaan dari pembeli (konsumen) merupakan fungsi antara harga
produk dengan jumlah barang yang mau dibeli konsumen. Pembeli dan penjual
melakukan tawar menawar atau interaksi sampai pada akhirnya dicapai suatu
kesepakatan pada tingkat harga tertentu.
 Harga kesepakatan inilah yang selanjutnya disebut sebagai harga keseimbangan
(equilibrium price), yaitu harga yang disepakati oleh pembeli maupun penjual atau
suatu tingkat harga transaksi.
 Harga pembelian dan penjualan yang disepakati oleh kedua belah pihak untuk jumlah
barang tertentu adalah merupakan satu titik pada kurva penawaran dan juga
merupakan satu titik pada kurva permintaan. Hal ini berarti bahwa harga yang
disepakati kedua belah pihak berada pada perpotongan kurva permintaan dan
penawaran.
 Kondisi keseimbangan menunjukkan adanya pasar yang jumlah diminta sama dengan
jumlah yang ditawarkan (istilah lain : pasar “bersih” atau Clear). Kenaikan harga
produk (P1) akan menyebabkan perubahan jumlah yang diminta menjadi Qd1 dan
jumlah yang ditawarkan menjadi Qs1. Kondisi yang baru Qs1>Qd1 yang berarti terjadi
kelebihan penawaran (excess supply).
 Hal ini menjadikan pasar tidak dalam keadaan bersih (clear).Apabila dibiarkan tanpa
campurtangan pemerintah, maka secara otomatis mekanisme pasar akan melakukan
penyesuaian guna menyetabilkan kembali pada harga keseimbangan.
KESEIMBANGAN HARGA
 Mekanismenya, pada kondisi perubahan harga dari Pe ke P1, berarti harga
terjadi kelebihan penawaran atau surplus.
 Penjual takut barangnya tidak laku maka penjual bersedia menurunkan harga
sehingga dapat melemparkan surplus ini, dan Supply (S) Harga (Pq) 13
dengan demikian harga akan turun menuju harga keseimbangan Pe .
 Interaksi antara penjual dan pembeli atau konsumen dengan produsen akan
membuat harga kesepakatan kembali pada Pe . Begitupun penurunan harga
pada P2 menyebabkan kelebihan permintaan (excess demand).
 Hal ini menyebabkan terjadi kekurangan di pasar, dan harga akan naik
kembali menuju Pe . Pembicaraan lebih detail mengenai faktor-faktor yang
memegang peranan penting dalam penawaran dan permintaan dibicarakan
dalam pembahasan lanjutan.
 Penawaran barang berkait erat dengan produksi dan biaya yang dibahas
dalam teori produksi (Theory of Production) dan teori biaya produksi
(Theory of Cost Production). Permintaan suatu barang terkait erat dengan
konsumen dan akan dibicarakan mendalam dalam teori konsumsi atau
permintaan konsumen (Theory of Individual Consumer Demand)
ELASTISITAS Contoh :
Pada saat harga Rp400,00
PERMINTAAN jumlah barang yang diminta 30
unit, kemudian harga turun
Elastisitas permintaan menjadi Rp360,00 jumlah
(elasticity of demand) adalah barang yang diminta 60 unit.
pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah
Hitunglah besar koefisien
barang yang diminta atau tingkat elastisitasnya.
kepekaan perubahan jumlah
barang yang diminta terhadap

ELASTISITAS PERMINTAAN
perubahan harga barang. No. Jenis Elastisitas Rumus Logika Contoh Baran
Sedangkan besar kecilnya
1. Permintaan Elastis E>1 %ΔQd > %ΔPd Keb. Lux/Me
perubahan tersebut dinyatakan
dalam koefisien elastisitas atau 2. Permintaan Inelastis E<1 %ΔQd < %ΔPd Keb.
Primer/Pokok
MACAM-MACAM
angka elastisitas yang disingkat E,
yang dinyatakan dengan rumus 3. Permintaan Unitel/Normal E = 1 %ΔQd = %ΔPd Keb. Sekund
berikut ini 4. Permintaan Elastis E = ~ %ΔQd , %ΔPd = Keb.
Sempurna 0 (Gandum,Mi
5. Permintaan Inelastis E = 0 %ΔQd = 0, %ΔPd Keb. Tanah
Sempurna Minum
Contoh :
ELASTISITAS Pada saat harga Rp500,00
PENAWARAN jumlah barang yang
ditawarkan 40 unit, kemudian
harga turun menjadi Rp300,00
Elastisitas penawaraan (elasticity of
supply) adalah pengaruh perubahan jumlah barang yang
harga terhadap besar kecilnya jumlah ditawarkan 32 unit. Hitunglah
barang yang ditawarkan atau tingkat
kepekaan perubahan jumlah barang besarnya koefisien elastisitas
yang ditawarkan terhadap perubahan penawarannya.
harga barang. Adapun yang dimaksud
koefisien elastisitas penawaran adalah

ELASTISITAS PENAWARAN
angka yang menunjukkan No. Jenis Elastisitas Rumus Logika Contoh Baran
perbandingan antara perubahan
jumlah barang yang ditawarkan 1. Permintaan Elastis E>1 %ΔQs > %ΔPs Keb. Lux/Me
dengan perubahan harganya. Besar
kecilnya koefisien elastisitas 2. Permintaan Inelastis E<1 %ΔQs < %ΔPs Keb.
MACAM-MACAM

penawaran dapat dihitung dapat Primer/Pokok


dengan rumus sebagai berikut. 3. Permintaan Unitel/Normal E=1 %ΔQs = %ΔPs Keb. Sekund

4. Permintaan Elastis E = ~ %ΔQs , %ΔPs = 0 Keb.


Sempurna (Gandum,Mi
5. Permintaan Inelastis E = 0 %ΔQs = 0, %ΔPs Keb. Tanah
Sempurna Minum
KEBIJAKSANAAN
HARGA
MENURUT GEORGE A. STAINER

Menurut George A.Steiner dan John B. Miner


kebijaksanaan umumnya dianggap sebagai pedoman
untuk bertindak atau saluran untuk berpikir. Secara
lebih khusus kebijaksanaan adalah pedoman untuk
melaksanakan suatu tindakan.

MENURUT REWOLDT, J. D. SCOTT DAN WARSHAW

• Kebijaksanaan harga adalah instrumen promosi dan


hendaklah di anggap sebagai alat perusahaan untuk
melaksanakan startegi pemasaran yang menyeluruh.
• Penetapan harga tidak dapat lagi dipandang dari sudut
ekonomi belaka yang bertumpu pada demand and supply
maupun bedasarkan cost.
• Kecenderungan penetapan harga lebih bertumpu kepada
perceived value konsumen dan dinamika persaingan. Dalam
penentuan harga, produsen harus memahami secara
mendalam besaran sensifitas konsumen terhadap harga.
KEBIJAKSANAAN
HARGA
MENURUT ZEITHAMI & BITNER

Menurut Zeithami & Bitner, 1996 dalam menetapkan harga,


produsen dapat dengan beberapa alternatif, seperti :
A. Penetapan harga bedasarkan biaya ( cost-based-pricing)
- Penetapan Harga Biaya Plus
- Penetapan harga Mark-Up
- Penetapan harga Break-Up
B. Penetapan Harga berdasarkan harga competitor

MENURUT KOTLER

Dalam melaksanakan penetapan harga, bedasarkan pendapat


kotler 1996, maka produsen harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Kondisi pasar
2. Harga produk pesaing
3. Elasitas permintaan dan besaran permintaan
Thank you
Kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai