1. Sesak nafas
2. Batuk
3. Suara pernafasan wheezing
4. Pucat
5. Lemah
(Sujono dan Sukarmin, 2009)
Pemeriksaan penunjang
1. Pulse oxymetry
2. VEP1 mungkin diindikasikan bila diagnosis tidak pasti atau untuk
dokumentasi respons terhadap terapi:
VEP1 <50% dari perkiraan: Asma berat
VEP1 50-70% Asma sedang
VEP1 71-80% Asma ringan
3. Rontgen toraks
4. Analisa gas dara arteri.
(Suzan dan Amina, 2015)
Penatalaksanaan yang dapat diberikan pada anak dengan asma antara
lain :
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan prosuksi sputum.
Kemungkinan dibuktikan oleh:
1. Pernapasan cepat dan dangkat (RR mungkin> 35 kali permenit)
2. Bunyi napas whezing, ronkhi basah, terdapat retraksi dada dan penggunaan otot bantu
pernapasan
3. Pasien mengeluh sesak napas.
4. Batuk biasanya produktif dengan produksi sputum yang cukup banyak.
Intervensi:
1. Kaji frekuensi atau kedalaman pernapasan dan gerakan dada
2. Auskultasi area paru, catat area penurunan atau tak ada aliran udara.
3. Bantu pasien latihan nafas dan batuk secara efektif.
4. Section sesuai indikasi.
5. Lakukan fisiotrapi dada.
6. Kolaborasi pemberian antibiotik
Diagnosa II