2. JOKO SUPRIYANTO 18640009 3. DAL’AIN 18640013 4. FATKHUR ROCHMAN 18640019 5. MUHAMMAD AGUS SETIAWAN 18640007 BATUAN
Batuan adalah kumpulan – kumpulan atau
agregat dari mineral – mineral yang sudah dalam keadaan membeku atau keras. BATU GRANIT Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan. Sebagian besar granit bertekstur keras dan kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan sebagai batuan untuk konstruksi. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80. Kata granit berasal dari bahasa Latin granum.
Dalam bidang industri dan rekayasa, granit banyak dipakai
sebagai bidang acuan dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur koordinat BATU GRANIT PROSES TERBENTUKNYA BATUAN GRANIT
Batuan granit termasuk katagori batuan beku
instrusif yaitu batuan beku yang terjadi akibat proses instrusi magma. Instrusi magma adalah proses menerobosnya magma dari dalam perut bumi melalui celah – celah kerak bumi, tapi tidak sampai kepermukaan. PROSES TERBENTUKNYA BATUAN GRANIT 1. Proses pembentukan batuan granit diawali dari bergeraknya magma dari dapur magma 2. Setelah itu magma mendapat tekanan dari bawah. Magma yang bersifat lebih ringan dari batuan lain terus ditekan sehingga bergerak ke atas mendekati permukaan bumi.Pergerakan magma terhenti hanya sampai di bawah lapisan tanah karena tekanan yang diberikan terlalu kecil. 3. Magma yang berada di dalam lapisan kulit bumi lama kelamaan mengalami proses kristalisasi karena suhu di dekat permukaan bumi lebih rendah daripada suhu di dalam dapur magma. 4. Setelah mengalami proses kristalisasi, maka magma akan membeku dan menjadi batuan granit yang termasuk dalam jenis batuan beku. CIRI – CIRI BATU GRANIT
Memiliki butiran kasar dan berwarna cerah
Warna batuan granit meliputi warna merah, abu – abu, putih dan merah muda. Butiran gelap dalam granit biasanya berwarna hijau tua, coklat tua, dan hitam Bersifat asam Ukuran butiran relatif sama dan besar Tekstur butiran batuan granit disebut panerithic yang tidak memiliki retakan dan lubang – lubang bekas pelepasan gas (vasculer). CIRI – CIRI BATU GRANIT
Batuan ini bersifat masif (padat)
Kepadatan rata – rata 2,75 gr/cm3 Kekuatan tekanan lebih dari 200 mpa MANFAAT BATU GRANIT
Sebagai acuan alat ukur karena batuan ini
bersifat kaku, kedap air, dan keofisien yang rendah Bahan bangunan (keramik, paving, dll) Hiasan (patung, backgrop, dll) Batu nisan Pengganti marmer Sebagai eksterior bangunan KONGLOMERAT
Batu konglomerat termasuk kedalam batuan
sedimen. Batu konglomerat juga menjadi salah satu batuan PROSES TERBENTUKNYA BATUAN KONGLOMERAT Proses batuan konglomerat memanfaatkan tenaga yang membuat terjadinya proses sedimentasi. Hanya saja, batu konglomerat memiliki ukuran yang besar disebabkan partikel yang menyusunnya juga berukuran besar. Sehingga tenaga untuk proses ini membutuhkan tenaga yang kuat. Tenaga yang dapat membentuk batuan konglomerat adalah air yang deras atau ombak yang besar. Oleh karena itu, batuan konglomerat mudah ditemukan di sepanjang sungai yang memiliki aliran air yang deras. Bentuk dari batu konglomerat tergantung pada kekuatan air yang membawa material sedimen. CIRI – CIRI BATUAN KONGLOMERAT
Materialnya berupa kerikil – kerikil
Berbentuk bundar Batu dan pasir melekat satu sama lain Bertekstur kasar dan berbentuk besar Kerikil pembentuknya berdiameter lebih dari 2 mm. Biasanya banyak ditemukan di sungai yang airnya deras dan lepas pantai. MANFAAT BATUAN KONGLOMERAT
Meterial bahan bangunan tetapi tidak begitu
kuat akan tetapi beberapa batu konglomerat memiliki butiran berlian yang berharga Hiasan atau dekorasi dalam rumah BATU SABAK / SLATE
Batu sabak merupakan batu yang cukup
populer dan banyak digunakan oleh masyarakat bahkan pada zaman dahulu batu sabak digunakan sebagai alat tulis ketika belum ditemukan kertas. Batu sabak cukup banyak dan cukup mudah kita temui disekitar kita. BATU SABAK / SLATE PROSES TERBENTUKNYA BATU SABAK / SLATE Batu sabak dapat berwujud hingga menyerupai batu setelah mengalami proses yang terbilang panjang. Terlebih lagi batu slate ini masuk ke dalam golongan batuan metamorf. Batu metamorf sendiri merupakan transformasi dari batuan lainnya yang telah mengalami perubahan wujud. Proses pembentukan batu sabak ini berasal dari metamorfosis shale dan batu lempung atau mudstone. CIRI – CIRI BATU SABAK / SLATE
Bentuknya pipih Berwarna abu – abu ,hitam, hijau, dan merah Memiliki derajat metamorfosis yang rendah Mudah membelah menjadi lembaran yang tipis MANFAAT BATU SABAK / SLATE
Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan
Sebagai hiasan Sebagai batu asahan BATU APUNG
Batu apung (pumice) adalah termasuk jenis
batuan beku yang terbentuk dari hasil letusan gunung berapi. Batuan ini biasanya disebut juga sebagai batuan gelas vulkanik silikat karena mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas. BATU APUNG PROSES TERBENTUKNYA BATU APUNG Ruang pori (dikenal sebagai vesikel) pada batu apung merupakan petunjuk batu tersebut dapat terbentuk. Vesikel sebenarnya merupakan gelembung gas yang terperangkap dibatuan selama pendinginan cepat dari magma yang kaya akan gas. Material yang mengalami pendinginan sangat cepat tersebut menyebabkan atom – atom didalamnya tidak mampu mengatur diri untuk membentuk kristal. Inilah yang mendasari para ahli mengkategorikan batu apung sebagai mineraloid karena tersusun atas kaca vulkanik amorf. CIRI – CIRI BATU APUNG
Mempunyai sifat vesikular yang tinggi
Mengandung jumlah sel yang banyak (berstruktur seluler akibat ekspansi buih gas yang terkandung didalamnya) Banyak ruang pori atau vesikel Berwarna putih keabuan sampai abu – abu gelap Berat jenis batuan kurang dari 1 gr/cm3 MANFAAT BATU APUNG
Pelapis nonskid, cat sekat akustik, bahan
pengisi tekstur cat dan sebagai flatening agents Bahan baku amplas Sebagai media fitrasi, chemical carrier, pemicu korek api belerang Pembersih dan pemoles vibratory and barrel finishing, pressure blastring, electro – plating Pembersih gelas dan kaca Sebagai pemoles dan penambal gigi BATU GAMPING
Batu gamping adalah batuan sedimen yang
utamanya tersusun oleh kalsium karbonat (CaCO3) dalam bentuk mineral kalsit. Batu gamping sering juga disebut batu kapur BATU GAMPING PROSES TERBENTUKNYA BATU GAMPING “DI LINGKUNGAN LAUT” Lingkungan ini merupakan lingkungan ideal dimana organisme mampu membentuk cangkang kalsium karbonat dan skeleton sebagai sumber bahan batu gamping. Ketika organisme tersebut mati, cangkang dan skeleton mereka akan menumpuk membentuk sedimen yang selanjutnya akan terlitifikasi menjadi batu gamping. PROSES TERBENTUKNYA BATU GAMPING “DI LINGKUNGAN EVAPORASI”
Batu gamping juga dapat terbentuk melalui
penguapan stalaktit dan stalakmit dan formasi goa lainnya (sering disebut speleotherms) CIRI – CIRI BATU GAMPING
Terdiri dari mineral kalsium karbonat
Agak lunak Warna putih keabu-abuan Membentuk gas karbon dioksida kalau ditetesi asam MANFAAT BATU GAMPING
Ekstrasi peleburan besi
Bahan baku semen Bahan dempul Bahan lem Bahan cat