Anda di halaman 1dari 8

CYBERNETIC

CONTROL
Fauziah Rahman
120620180014

CONTROL OF PROJECTS - A CYBERNETIC CONTROL : Elena DOBRE PhD, Senior Lecturer, Finance and Accounts Department, Ovidius University, Constanta, Romania
MANAGEMENT CONTROL OF PUBLIC AND NOT-FOR-PROFIT ACTIVITIES GEERT HOFSTEDE : Fasson Europe, Leyden, The Netherlands
ORGANIZATIONAL LEARNING AND MANAGEMENT CONTROL SYSTEMS : responding to environmental change : Louise Kloot*
Cybernetic Control
• Green and Welsh (1988) mendefinisikan kontrol cybernetic sebagai suatu proses umpan
balik yang diwakili dengan menggunakan standar kinerja, mengukur sistem kinerja,
membandingkan bahwa kinerja sesuai standar, mengumpan balik informasi tentang
varian yang tidak diinginkan dalam sistem, dan memodifikasi sistemnya.
• Cybernetic control ini didesain untuk mengenali perbedaan antara aliran (current) dan
keinginan dari level pelaksanaan (performance) dan untuk memicu penyesuaian diri
ketika perbedaan dinyatakan.
• cybernetic control sistem adalah sistem yang tujuannya ditetapkan, output diukur,
Output dan sasaran dibandingkan dan tindakan korektif dilakukan jika perlu.
Syarat cybernetic control
• Tujuan atau sasaran yang dinyatakan : Membentuk Tujuan (Goal) yang dihubungkan dengan
strategi, lalu dialirkan/ dikimunikasikan ke semua anggota hingga semua anggota organisasi
mengerti akan keterlibatannya dalam rencana strategi secara keseluruhan.
• Sarana untuk mengukur hasil sebagaimana didefinisikan oleh tujuan : Memperhatikan hubungan
antara tujuan (goal) dan tindakan (action). Membentuk level tujuan individu atau level unit dan
kemudian dalam level organisasi, disusun ke dalam gerakan sebagai aktivitas yang akan
menghasilkan output yang diinginkan organisasi.
• Memetapkan target atau standard untuk mencapai tujuan.
• Membuat pengukuran dan pengawasan kepada target dan standard yang telah dicapai, dan
kemudian memberikan feed back. Feed back ini berdasarkan kepada perbandingan antara
tindakan aktual dan standard yang diberlakukan, juga ketika terjadi penyimpangan-
penyimpangan dalam prosesnya. Pilihan tindakan alternatif yang relevan.
Cara untuk menyesuaikan antara
target/standard dengan tujuan/goal
• Kontrol Output : fokus kepada hasil dari aktivitas kerja dan tergantung juga
dari pengukuran hasil yang telah dicapai. Kualitas juga menjadi fokus dari
kontrol output ini
• Kontrol Perilaku (Behavioral Control) : Ketika output yang dihasilkan tidak
mudah untuk diukur tingkat keberhasilannya (seperti kegiatan pengajaran
dan pelayanan pelanggan) maka kontrol perilaku menjadi sesuatu
pegangan yang dapat digunakan.
Hambatan control cybernetic
• (1) Objectives ambigous
• (2) goal displacement antara lain :
- Perilaku individu yang mengubah tujuan daripada proses itu sendiri
- Perilaku individu yang mengubah ukuran daripada proses itu sendiri
- Perilaku individu membuat intervensi yang dimaksudkan tetapi pada saat
yang sama, mereka membuat beberapa intervensi yang tidak disengaja
(seperti, mereka menyesuaikan biaya dengan mengorbankan kualitas)

Anda mungkin juga menyukai