a. Solitary play
Anak bermain sendiri walaupun ada anak lain
bermain disekitarnya
Membantu menciptakan kemandirian anak
Jenis permainan ini sering dilakukan anak usia
todler
b. Pararel play
Bentuk permainan ini sering dilakukan anak usia
toddler dan pra sekolah
Sekelompok anak bermain bersama dengan
mainan yang sama, tapi tidak ada interaksi satu
sama lain dan tidak saling
c. Assosiative play
Anak bermain dalam kelompok dgn aktivitas yg
sama, tapi belum terorganisir dengan baik
Belum ada pembagian tugas dan anak bermain
sesuai dengan keinginannya
Ex : anak main hujan-hujanan
d.Cooperative play
Anak bermain dalam kelompok, sudah terorganisir
Sudah ada peraturan dalam permainan
Sering dilakukan anak usia sekolah
e.Unlooker play
o Anak hanya melihat orang lain bermain
o Ex : menonton tv
Karakteristik Bermain Sesuai Dengan Tahap
Tumbuh Kembang
1. Usia 1 bulan
Visual
• Tatap bayi dalam jarak dekat
• Gantung benda-benda yg berwarna menyolok 20-25 cm
diatas muka bayi, gantung benda warna hitam putih
yang kontras
Auditory
• Berbicara dengan bayi, menyanyi dgn suara lembut
• Musik boks / radio / tv
Tactile
• Dipeluk dan di gendong
Kinetic
• Di ayun / di kereta dorong
2. Usia 2 – 3 bulan
Visual
Beri objek warna yang terang
Tempatkan pd ruangan yg terang dengan gambar-gambar
dan kaca di dinding
Letakkan bayi agar dapat memandang sekitar
Auditory
Berbicara dengan bayi
Beri mainan : krincingan dan libatkan dengan anggota
keluarga lainnya
Tactile
Membelai waktu mandi
Mengganti pakaian dan menyisir rambut dgn lembut
Kinetic
Ajak bayi jalan-jalan dgn kereta dorong
Latihan gerakan seperti berenang
3. Usia 4 – 6 bulan
Visual
o Letakkan bayi di depan cermin
o Beri mainan berwarna terang yg mudah dipegang
Auditory
o Ajak anak berbicara dan ulangi suara-suara yang
dibuatnya
o Senyum saat bayi tersenyum dan panggil namanya
o Berikan mainan berbunyi / bel pd tangannya
Tactile
o Beri mainan dlm berbagai texture (lembut & kasar)
o Ajak anak bermain di dalam bak
Kinetic
o Sokong ketika anak duduk
o Tempatkan anak dilantai untuk merangkak
4. Usia 7 – 9 bulan
Visual
Berikan mainan warna terang yg lebih besar, bergerak dan
berbunyi khas
Tempatkan cermin agar anak bisa melihat dirinya
Bermain cilukba…… dan muka lucu
Auditory
Panggil nama anak
Ajarkan kata-kata simple “mama, papa, dada “
Bicara anak dengan kata jelas
Ajarkan nama-nama bagian tubuh
Beritahukan apa yang dilakukan ibunya
Beri perintah sederhana
Tactile
Meraba bahan berbagai texture
Bermain air mengalir
Kinetic
Berdiri untuk belajar menahan BB
Meletakkan mainan agak jauh dan perintahkan anak mengambil
5. Usia 10 – 12 bulan
Visual
Perlihatkan gambar-gambar dalam buku
Bawa anak ke tempat lain seperti kebun binatang /
shoping centre
Ajarkan anak membuat menara 2 balok
Auditory
Kenalkan suara-suara binatang
Tunjukkan bagian-bagian tubuh
Tactile
Kenalkan benda dingin dan hangat
Kinetic
Berikan mainan yang dapat ditarik dan di dorong
6. Usia 2 – 3 tahun
Paralel play
Memanjat, berlari dan memainkan sesuatu di
tangannya
Berikan mainan imitasi sesuai dengan
perbedaan ex : boneka, alat masak-masakan,
furniture mini
Ajarkan untuk berbincang saat bermain, main
tilpon-telponan, boneka yang bisa berbicara
dan cerita bergambar
7. Usia 4 – 5 tahun
Assosiative play, dramatic play dan skill play
Melompat, berbicara, bermain sepeda dan
bermain dalam kelompok
8. Usia 6 – 12 tahun
Cooperative play
Belajar untuk independen, kooperatif, bersaing
dan menerima orang lain
Anak laki-laki : mekanical
Anak perempuan : mothers role
9. Usia 13 – 18 tahun
Bermain dalam kelompok
Sepak bola, badminton, drama dan
buku-buku
Bermain Di Rumah Sakit
Tujuan :
Melanjutkan stimulus tumbuh kembang selama
perawatan sehingga kelangsungan tumbuh
kembang anak tetap berjalan
Dapat mengembangkan kreativitas
Adaptasi terhadap penyakit menjadi lebih efektif
Membantu dalam proses pengkajian
Membantu mempermudah intervensi (tindakan
dan pendidikan kesehatan)
Mendukung kenyamanan anak
Prinsip-Prinsip Bermain Di Rumah Sakit
Tidak banyak menggunakan energi,
singkat dan sederhana. Ex : menyusun
balok, menonton tv
Relatif aman dan terhindar dari infeksi
silang
Sesuai dengan kelompok usia
Tidak bertentangan dengan terapi
Melibatkan orang tua dan keluarga
Pelaksanaan aktivitas bermain di RS →
memerlukan keterlibatan petugas
kesehatan (perawat) → perlu upaya-
upaya :
a. Menyediakan alat permainan
Syarat permainan edukatif
Ortu di perbolehkan membawa mainan dari rumah
b. Menyediakan tempat bermain
Hendaknya di sediakan ruangan khusus
Bila tidak memungkinkan bisa di TT
c. Aktivitas bermain di RS merupakan
tanggung jawab petugas kesehatan
dibantu ortu
Alat permainan perlu di kelompokkan
berdasarkan bahannya
Bahan beresiko menimbulkan trauma jangan di
campur dengan yang tidak berbahaya
d. Pada tahun pertama anak hanya
mengamati obyek di sekitar. Usia 2 – 3
tahun → bermain peran. Usia pra sekolah
→ bergabung dengan kelompok sebaya
Yang perlu diperhatikan dalam permainan anak
di ruang rawat jalan :
Perhatian tingkat kecemasan anak terhadap lingkungan
Anjurkan orang tua → membawa mainan dari rumah
Gunakan alat permainan jika tersedia di ruangan itu
Gunakan meja dan kursi kecil untuk bermain bersama
ortu
Contoh permainan dalam pemeriksaan fisik :
Alihka perhatian anak dengan permainan
boneka (simon’s says)
Berikan kesempatan anak mendengarkan bunyi
jantung dengan stetoskop
Dalam pendidikan kesehatan digunakan boneka
Contoh permainan yang dapat digunakan
pada anak di ruang rawat :
Usia Infant
o Mainan bergerak dan berbunyi
o Ayunan / di pangku oleh ibu, perawat
o Jika mampu, beri kesempatan anak merangkak /
stimulasi untuk berjalan
Usia Toddler
o Bermain balok susun diatas TT
o Mendengarkan musik dari tape / radio
o Creative material
Usia sekolah
o Buka bacaan
o Radio / tape
o Nonton tv dan di diskusikan kemudian
Meningkatkan intake cairan
o Bermain “pesta teh”
o Boneka simon’s says
Latihan otot
o Simon’s says : “angkat tangan ……”
o Lempar dan tangkap bola
o Memainkan gerakan tiruan seperti pesawat,
kupu-kupu
o Bermain tendangan bola
Contoh alat permainan dan
perkembangan yang di stimulasi :
a. Pertumbuhan fisik / motorik kasar
Sepeda roda dua / tiga
Mainan yang ditarik dan di dorong
b. Motorik halus
Gunting
Pensil
Bola
Balok
c. Kognitif
Buku gambar / buku cerita
Puzzle
radio
d. Bahasa
Buku gambar / buku cerita
Majalah, radio / tape
e. Menolong diri sendiri
Gelas dan piring plastik
Baju dan sepatu
f. Tingkah laku sosial
Alat permainan yang bisa dipakai bersama :
bola, tali
Alat Permainan Edukatif
(APE)
Pengertian :
APE adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak
sesuai usia dan tingkat perkembangannya
dan berguna untuk mengembangkan
aspek fisik, bahasa, kognitif dan sosial
anak. (Soethiningsh, 1995)
Pengembangan aspek fisik :
Dilakukan melalui kegiatan yang menunjang /
merangsang pertumbuhan fisik anak (belajar merangkak /
berjalan, naik turun tangga, bersepeda)
Pengembangan bahasa :
Dilakukan dengan melatih bicara dan menggunakan
kalimat yang benar
Pengembangan kognitif :
Dilakukan dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk dan
warna obyek
Pengembangan aspek sosial :
Dilakukan dengan cara berhubungan / berinteraksi
dengan orang tua, saudara, keluarga
Untuk memberikan stimulus berbagai
aspek perkembangan, perlu permainan
yang bervariasi
Permainan monoton → anak bosan /
jenuh
Perlu keseimbangan bermain aktif dan
pasif
Bermain aktif → merupakan aktivitas
bermain yang membuat anak memperoleh
kesenangan yang dilakukan sendiri
Aktivitas bermain aktif :
Mengamati / menyelidiki (exploratory play) :
memeriksa, memperhatikan, mencium,
membongkar alat permainan
Membangun (construction play) : menyusun
balok menjadi bentuk rumah, mobil
Bermain peran (dramatic play) : bermain
sandiwara, rumah-rumahan, boneka
Bermain bola voli, sepak bola dll
Bermain pasif → merupakan suatu
hiburan / kesenangan yg diperoleh dari
orang lain. Misal : melihat gambar,
mendengarkan cerita, nonton tv
APE yang baik tidak harus mahal, tapi
harus memenuhi syarat sbb :
1. Aman
2. Ukuran dan beratnya ideal
3. Desainnya harus jelas
4. Harus mempunyai fungsi yang jelas
5. Bisa dimainkan dengan berbagai variasi
6. Sederhana dan menarik
7. Mudah diterima dan sesuai budaya
8. Tidak mudah rusak, mudah di dapat dan
terjangkau
7 kesalahan dalam memilih alat
permainan :
1. Memberikan banyak macam permainan
sekaligus
2. Terlalu indah dan menarik, tapi kurang
mempertimbangkan manfaat yang jelas
3. Terlalu mahal
4. Terlalu lengkap / sempurna, sehingga sedikit
explorasi
5. Tidak sesuai dengan umur anak
6. Memberikan terlalu banyak dengan tipe yang
sama
7. Tidak memperhatikan keamanan