Anda di halaman 1dari 28

MHCU

Sarah Azizah

Viska Yuzella

FK UIN JKT

Periode Februari – Maret 2019


DEFINISI

UU No. 18 Tahun 2014: Kesehatan Jiwa

“Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana


seorang individu dapat berkembang secara
fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga
individu tersebut menyadari kemampuan
sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat
bekerja secara produktif dan mampu
memberi kontribusi untuk komunitasnya”
Keberhasilan kinerja fungsi mental sepanjang siklus
hidup, menghasilkan
 Kegiatan Produktif
 Dapat menjalin hubungan yang baik
 Kemampuan untuk beradaptasi dengan
perubahan dan mampu mengatasi stres
 Mempunyai dasar yang kuat dalam berfikir,
komunikasi, belajar, pertumbuhan emosi,
ketahanan, hubungan yang sehat, dan harga diri

Sedangkan mental yang sakit adalah kondisi


kesehatan yang melibatkan perubahan berpikir,
mood, perilaku yang terkait dengan tekanan dan /
gangguan fungsi
Hal – hal yang penting yang
diperiksa dalam MHCU

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Kuesioner
Pemeriksaan Status Mental
Anamnesis

Konsentrasi : Apakah anda dapat fokus dalam mengerjakan


tugas, selesai tepat waktu?

ADHD

Konsentrasi yang buruk Depresi

Kecemasan
– Mood : Apakah suasana hati anda merasa cukup
stabil, atau anda mengalami perubahan suasana
hati yang signifikan? Apakah anda menangis lebih
dari biasanya?

Merasa terus menerus tertekan selama dua


minggu atau lebih dan terdapat pikiran untuk
bunuh diri dapat menunjukkan depresi.

– Energi : Apakah anda merasa bahwa anda memiliki


energi untuk melakukan hal-hal yang anda
butuhkan dan ingin lakukan?

Kelelahan merupakan tanda depresi atau penyakit


lainnya, sehingga perlu anamnesis terarah
– Tidur : Kurang tidur bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu
yang mengganggu secara emosional. Ketika sedang stres
atau berurusan dengan penyakit mental yang lebih serius,
banyak orang tidak bisa tertidur secepat dulu atau sering
terbangun sepanjang malam

– Ketegangan, kecemasan :
Bila menemukan bahwa seseorang dalam beberapa hari ini
tidak bisa bebas dari ketegangan dan kecemasan, maka
menunjukkan bahwa stres yang dialami mendekati tingkat
berbahaya.
– Keselarasan pada diri sendiri : bagaimana anda
mengenal diri sendiri, apa emosi yang dirasakan
pada diri anda? Apakah anda sering menghindar
dari diri anda dengan menyibukkan diri dan
jarang mempunyai waktu untuk diri anda sendiri?

– Kebiasaan makan :
respon stres dapat berupa peningkatan atau
penurunan nafsu makan
Selama wawancara, dokter memperhatikan bagaimana
pasien melihat, bagaimana pasien bergerak, apa jenis
suasana hati pasien, dan bagaimana pasien berperilaku.
Pasien akan diminta untuk berbicara tentang gejala-
gejala dan keluhan secara detail.
Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

 Pemeriksaan fisik:
– - Pemeriksaan tanda vital
– - Status generalis
– - Status neurologis  untuk membedakan kelainan organik / non organik.
 Pemeriksaan penunjang
- - Lab hematologi
- - Pemeriksaan urin
- - Jika melibatkan SSP  MRI, CT scan, atau EEG.

Lalu pemeriksaan lain seperti tes fungsi tiroid, kadar elektrolit, dan screening
test penggunaan obat – obatan atau alkohol
Kuesioner (Tes Tertulis atau Lisan)

Kuesioner tertulis umumnya mengandung 20 sampai 30


pertanyaan yang dapat dijawab dengan cepat, sering
dalam format "ya" atau "tidak“.

Kuesioner kesehatan mental:


Depresi  Skala Hamilton Rating, Beck Depression
Inventory, atau Skala Depresi Geriatri.
Fungsi kognitif  The Mini Mental State Examination
Sebuah penilaian kesehatan mental dapat membantu
mendiagnosa:
 - Masalah kesehatan mental  gangguan kecemasan,
depresi, skizofrenia, attention deficit hyperactivity
disorder, gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan
gangguan makan.
 - Masalah perkembangan, seperti ketidakmampuan
belajar, retardasi mental, dan autisme.
 - Penyalahgunaan zat, termasuk alkohol dan
penyalahgunaan obat dan ketergantungan.
 - Penyakit pada sistem saraf, seperti penyakit
Alzheimer, penyakit Huntington, penyakit Parkinson,
dan epilepsi.
 - Masalah lain, seperti penyakit tiroid dan tumor otak.
Pemeriksaan Status Mental

– Gambaran keseluruhan tentang pasien yg didapat dari


hasil observasi pemeriksa dan kesan yang
dimunculkan oleh pasien saat wawancara.
GAMBARAN STATUS MENTAL

1. Deskripsi umum 7. Pengendalian impuls


2. Mood dan afek 8. Daya nilai dan tilikan
3. Pembicaraan 9. Taraf dapat dipercaya
4. Persepsi
5. Pikiran
6. Sensorium dan kognisi
1. Deskripsi Umum

 Penampilan  postur, sikap, cara berpakaian dan


berdandan, tatapan mata, kerutan dahi, tremor / keringat
dimuka ( cemas).
 Perilaku & aktivitas psikomotor  aspek kualitas dan
kuantitas aktivitas psikomotor, seperti gerak gerik, kejang,
hiperaktivitas, agitasi, fleksibilitas, cara berjalan, kegesitan,
dll.
 Sikap terhadap pemeriksa  kooperatif, bersahabat,
penuh perhatian, berminat, jujur, merayu, merendahkan,
bingung, berbelit-belit, apatis, bercanda, dll.
2. Mood & Afek

 Mood : sebagai suasana perasaan yg bersifat pervasif dan


bertahan lama, yg mewarnai persepsi sesorang terhadap
kehidupannya.
 Afek : respon emosional saat sekarang, yang dapat dinilai
melalui ekspresi wajah, pembicaraan, sikap, gerak gerik tubuh
pasien( bahasa tubuh).
 Keserasian afek: pemeriksa mempertimbangkan keserasian
respon pasien terhadap topik yg sedang didiskusikan dlm
wawancara. Contoh: pasien mengekspresikan kemarahan/
ketakutan ketika menceritakan waham kejar ( afek yang serasi)
3. Pembicaraan

 Deskripsikan pembicaraan pasien apakah ia berbicara spontan /


tidak, gambarkan kuantitas, kecepatan produksi & kualitas bicara.
 Amati cara pasien berbicara, seperti: banyak bicara, mengomel,
fasih, pendiam, tidak spontan/ berespon normal terhadap isyarat yg
disampaikan pemeriksa.
 Pembicaraan dapat cepat / lambat, tertekan, ragu-ragu, emosional,
monoton, berbisik, dll.
4. Persepsi

Apakah teradapat halusinasi atau ilusi


Isi halusinasi/ ilusi perlu digambarkan
Dapat dijumpai halusinasi yang tidak bermakna yaitu:
halusinasi hipnogogik yg muncul pada saat mulai tidur/
halusinasi hipnopompik yg muncul pada saat bangun
tidur.
5. Pikiran

 Proses pikir: pasien dapat mempunyai ide pikiran yg


berlebihan / miskin.
Dapat pula ditemukan arus pikir yg cepat, yg secara ekstrim
disebut flight of idea.
Blocking: merupakan interupsi dari suatu rangkaian proses
pikir, sebelum ide pikir terbentuk secara utuh.
Isi pikir: gangguan isi pikir termasuk delusi, preokupasi(
melibatkan penyakit paisen), obsesi,kompulsi, fobia, rencana,
kehendak, ide rekuren tentang bunuh diri &
pembunuhan,dorongan anti sosial.
6. Sensorium dan Kognisi

 Kesadaran : gangguan kesadaran biasanya menunjukkan adanya


gangguan otak organik
Tingkat kesadaran: berkabut, somnolent, stupor,koma, letargi,
alertness dan fugue state.
 Orientasi & memori: penilaian orientasi terhadap waktu , tempat,
orang.
Penilaian fungsi daya ingat dibagi menjadi: daya ingat jangka
segera, jangka pendek, jangka sedang, dan jangka panjang.
 Kosentrasi & perhatian dapat terganggu karena berbagai alasan.
Gangguan fungsi kognitif,anxietas, depresi, dan stimulus internal
seperti: halusinasi auditorik dapat menyebabkan gangguan
konsentrasi.
Perhatian : dinilai dengan kalkulasi/ dapat pula ditanyakan nama
benda yg dimulai dengan huruf tertentu.
 Kemampuan membaca & menulis: pasien diminta untuk menulis
kalimat, dan melaksanakan perintah yg telah dibaca contoh(
pejamkan mata anda). Pasien juga diminta untuk menulis kalimat
sederhana & lengkap( terdapat subjek dan predikat).
 Kemampuan visuospasial: pasien diminta untuk meniru gambar jam dan
pentagonal yg berhimpitan pada satu sudut.
 Pikiran abstrak : merupakan kemampuan untuk memahami konsep. Nilai
apakah pasien dapat menyebutkan persamaan apel & jeruk, meja & kursi,
lukisan & puisi dan mengartikan beberapa peribahasa.
 Kemampuan informasi & intelegensi: intelegensi pasien berhubungan
dengan kosa kata dan pengetahuan umum yg dimilikinya, seperti nama
presiden saat ini.
Pendidikan status ekonomi pasien juga perlu dicatat untuk penilaian ini.
 Bakat kreatif
 Kemampuan menolong diri sendiri
 Kemampuan visuospasial: pasien diminta untuk meniru
gambar jam dan pentagonal yg berhimpitan pada satu sudut.
 Pikiran abstrak : merupakan kemampuan untuk memahami
konsep. Nilai apakah pasien dapat menyebutkan persamaan
apel & jeruk, meja & kursi, lukisan & puisi dan mengartikan
beberapa peribahasa.
 Kemampuan informasi & intelegensi: intelegensi pasien
berhubungan dengan kosa kata dan pengetahuan umum yg
dimilikinya, seperti nama presiden saat ini.
Pendidikan status ekonomi pasien juga perlu dicatat untuk
penilaian ini.
 Bakat kreatif
 Kemampuan menolong diri sendiri
7. Pengendalian impuls

– Dinilai kemampuan pasien untuk mengontrol impuls seksual,


agresif, dan impuls lainnya.
– Penilaian terhadap pengendalian impuls dilakukan pula untuk
menilai apakah pasien berpotensi membahayakan diri dan
orang lain.
8. Daya nilai & Tilikan

 Daya nilai: selama wawancara pskiatri berlangsung, pemeriksa


pelru memperhatikan kemampuan daya nilai sosial pasien.
Apakah pasien memahami akibat dari perbuatan yg dilakukannya
& pemahaman ini mempengaruhi dirinya.
 Tilikan: menilai pemahaman pasien terhadap penyakit yg
dideritanya.
1. Penyangkalan penuh terhadap penyakit
2. Mempunyai sedikit pemahaman terhadap penyakit tetapi juga sekaligus
menyangkalnya pada waktu yg bersamaan.
3. Sadar akan penyakitnya tetapi menyalahkan ( orang lain, faktor luar/
faktor organik)
4. Pemahaman bahwa dirinya sakit , tetapi tidak mengetahui penyebabnya.

Tilikan intelektual: mengakui bahwa dirinya sakit dan tahu bahwa


penyebabnya adalah perasaan irasional/ gangguan-gangguan yg dialami,
tetapi tidak memakai pengetahuan tersebut untuk pengalaman dimasa
datang
Tilikan emosional sejati: pemahaman emosional terhadap motif dan
perasaan-perasaan pada diri pasien & orang-orang penting dalam
kehidupan pasien, yg dapat membwa perubahan mendasar pd perilaku
pasien.
9. Taraf dapat dipercaya

– Pemeriksa pskiatri juga memperhatikan kesan pemeriksa


terhadap kemampuan pasien untuk dapat dipercaya &
bagaiman ia menyampaikan peristiwa & situasi yg terjadi
secara akurat.
– Dapat menilai kejujuran dan keadaan yang sebenarnya dari
yang dikatakan pasien.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai