Prescil VT
Prescil VT
Prescil VT
Identitas Pasien
Keluhan Utama
Sesak sejak -/+ 3 jam SMRS
Keluhan Tambahan
Dada terasa berdebar
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sesak sejak +/- 3 jam SMRS. 30 menit
kemudian tiba-tiba pasien mengeluhkan dada terasa berdebar. 1 tahun
yang lalu pasien mengaku sempat memiliki penyakit jantung koroner
dan dirawat di ruang ICCU RSUD Sukoharjo. Nyeri dada (-), sakit kepala
(-), keringat dingin (-), mual muntah (-)..
Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan yang sama (-), HT tidak terkontrol (+), DM (-), Jantung
koroner (+), Paru (-), Ginjal (-), Stroke (-), Operasi (-)
Riwayat Pribadi
Makanan berlemak (-), Olahraga (+), Rokok (+), Alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik
Ku/Kes : TSS/CM
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi : 82x / menit
Pernafasan : 30x / menit
Suhu : 36,0 derajat celcius
Spo2 : 96 % N.K 3lpm
Tinggi badan : 160 cm
Berat Badan : 50 kg
Habitus : Astenikus
Keadaan gizi : Kesan normal ( IMT= BB/TB2 = 50/1,62 = 19 )
Kulit Thoraks
Dalam batas normal Dalam batas normal
Kepala Abdomen
Dalam batas normal Dalam batas normal
Mata Ekstremitas
Dalam batas normal Dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
EKG
Saat pasien datang
EKG
10 menit kemudian
Resume
Pemeriksaan fisik didapatkan TD: 90/60 mmHg, HR: 82x /menit, RR:
30x /menit, T: 36,0 derajat celcius. IMT: Normal
Dasar Diagnosis
- Sesak nafas
- Dada berdebar
- R/HT dan jantung koroner
- Ekg didapatkan OMI dan VT
Tx igd
02 3lpm N.K
Ekg
• Irama = Teratur
• Frekuensi (HR) = 100 - 200 kali/menit
• Gelombang P = Tidak ada
• Interval PR = Tidak ada
• Lebar Gelombang QRS = > 0,12 detik (Lebar)
MONOMORPHIC
TORSADE DE POINTES (salah satu bentuk
VT POLYMORPHIC)
VENTRIKEL FIBRILASI (VF)
• Irama = Tidak Teratur
• Frekuensi (HR) = > 350 kali/menit
• Gelombang P = Tidak ada
• Interval PR = Tidak ada
• Lebar Gelombang QRS = > 0,12 detik (Lebar)
KASAR (COARSE)
HALUS (FINE)
Algoritma Takikardi
1. Hipotensi
2. Nyeri dada iskemik
3. Penurunan kesadaran Takikardi (>150x/mnt)
akut
4. Tanda syok
5. Gagal jantung akut
+ Stabil ? −
LIDOKAIN Sediaan
IV: 40mg/2ml
Dosis:
• Dosis inisial 1 – 1,5mg/kg/IV bolus
• Untuk VT/VF refrakter 0,5 –o,75 mg/kg/IV diulangi 10 – 15 menit kemudian, dosis
max sebanyak 3x atau dengan total dosis 3 mg/kg
• Dosis tunggal 1,5 mg /kg/IV pada henti jantung
• Dosis maintenance 1 – 4 mg/menit IV (30-50 µg/kg/menit) diencerkan dengan
dekstrose 5% atau NaCl 0,9%
KELAS II
Menurunkan depolarisasi fase 4 sehingga memanjangkan
konduksi nodus AV, menurunkan kontraktilitas dan
denyut jantung. Sehingga bermanfaat untuk takiaritmia
yg disebabkan aktifitas simpatik, seperti atrial fibrilasi,
atrial fluter dan AVRT. Contoh obat: propanolol, atenolol
dan metoprolol, termasuk antagonis adrenergik - Ƀ
(Ƀ-blocker).
Sediaan
PROPANOLOL IV: 1mg/ml
P.O: 10, 40, 60, 80 mg
Dosis:
• Total dosis: 0,5 – 1 mg/kg selama 1 menit, Jangan
melebihi 1 mg/menit. Dapat diulangi 2 menit
kemudian jika sangat diperlukan
KELAS II
METOPROLOL Sediaan
IV: 5mg/5ml
P.O: 25, 50mg
Dosis:
• Dosis awal: 5 mg IV setiap 5 menit secara
lambat dan dapat diulang 3 kali dosis awal.
Dititrasi sesuai denyut jantung dan TD.
• Dosis oral: 25 – 50 mg selama 6 – 12 jam,
kemudian setelah 2 – 3 hari dinaikan 2 kali
dosis awal, dapat dititrasi sampai dosis
200mg/hari.
KELAS III
AMIODARON
Menghambat kanal kalium sehingga menurunkan arus kalium
selama fase repolarisasi. Kelas ini memanjangkan lama aksi
potensial tanpa mengganggu depolarisasi fase 0 atau potensial
membran istirahat, memperpanjang periode refrakter efektif.
Sediaan
IV:150mg/3ml
Dosis: P.O: 200mg
Sediaan
IV: 6mg/2ml
Dosis:
• Bolus 6 mg (10 mg ATP) IV cepat dalam wakti 1–3 detik
diikuti bolus NS 20ml, kemudian lengan diangkat
• Bila diperlukan, dosis kedua 12 mg (20 mg ATP) IV, dapat
diberikan 1-2 menit setelah pemberian pertama
Obat anti aritmia lainnya
2) Magnesium Sulfat (MgSO4)
Memperpanjang siklus sinus, melambatkan konduksi nodus
AV dan konduksi intra atrial dan intra ventrikular.
Kj bb Sediaan
IV: 20%/25ml,
40%/25ml
Dosis:
• Henti jantung yg disebabkan TDP 1 - 2 gram (5-10 ml dari
larutan magnesium 20%) diencerkan dalam 10 ml D5 % /
NS
• TDP dengan nadi atau AMI dengan hipomagnesemia:
loading dose 1 - 2 gram (5-10 ml dari larutan magnesium
20%) diencerkan dalam 50 - 100 ml D5 %, diberikan
selama 5 sampai 60 menit IV. Diikuti dengan 0,5 – 1
gram/jam IV (titrasi untuk mengontrol TDP)
Obat anti aritmia lainnya
3) Digoksin
Memendekan periode refrakter sel-sel miokard atrium dan
ventrikel, memanjangkan periode refrakter efektif dan
mengurangi kecepatan kondusi serabut purkinje
Sediaan
Dosis: IV: 500 µg/2ml
P.O: 0,25 mg
• Dosis pertama: 4 – 6 µg/kg dalam 5 menit
• Dosis berikutnya: 2 – 3 µg/kg (4-8 jam berikutnya). Total (8-12
µg/kg, terbagi selama 8-16 jam)
• Cek kadar digoksin 4 jam setelah pemberian IV atau 6 jam
setelah P.O
• Pantau HR di EKG
• Turunkan dosis 50 % apabila digunakan bersamaan dengan
amiodaron