Anda di halaman 1dari 20

DISUSUN OLEH :

Reza Achmad F (13334067) Herlany Oktavia (16334077)


Tri Nanda Putra (14334060) Nurfadhila (16334758)
Chaerul Ichsan (14334103) Millata Bunga Haniva (16334760)
Juli Lestari (15334043) Rista Monica Adelina (17334718)
Sylvani Oktavia Sitepu (15334058) Irma Fransiska (18334704)
Metasary Hutapea (15334065) Vaska (18334724)
Wahyu Saputro (15334077) Akbar Darmawan (18334740)
Husni Ramdan (15334781) Nazmusafira H (18334748)
Cristine Natalia (16334014)
Kanker atau karsinoma adalah pembentukan
jaringan baru yang abnormal dan bersifat
ganas. Suatu kelompok sel dengan
mendadak menjadi liar dan memperbanyak
diri secara pesat dan terus- menerus
(proliferasi). Akibatnya adalah terjadi
pembengkakan dan benjolan yang disebut
tumor atau neoplasma.
Terganggunya siklus sel akibat mutasi
dari gen yang mengatur pertumbuhan

Faktor lingkungan

Faktor keturunan

Zat – zat karsinogen


Toksisitas atau keracunan obat adalah reaksi yang terjadi
karena dosis berlebih atau penumpukkan zat dalam darah
akibat dari gangguan metabolisme atau ekskresi..

Keracunan obat dapat mengakibatkan kerusakan pada fungsi organ.


Hal yang umum terjadi adalah nefrotoksisitas (ginjal), neurotoksisitas
(otak), hepatotosisitas (hepar), imunotoksisitas (sistem imun), dan
kardiotoksisitas (jantung).
1. Golongan Alkilator 2. Golongan Antimetabolit
1. Mekloretamin
2. Siklofosfamid 1. 5-fluorourasil (5-FU)
3. Melfalan 2. 6-azauridin
4. Klorambusil
5. Trietilenmelamin
3. Floksuridin
6. Trietilentriofosforamid 4. Fludarabin
7. Prokarbazin 5. Gemsitabin
8. Busulfan
9. Karmustin
10. Lomustin
11. Semustin
12. Streptozosin
13. Sisplatin
14. Karboplatin
4. Golongan Hormon dan
3. Golongan Produk Alamiah Antagonis

1. Vinkristin 1. Prednison
2. Hidroksiprogesteron
2. Vinblastin
kaproat
3. Paklitaksil 3. Medroksiprogesteron
4. Etopozid asetat
4. Megestrol asetat
5. Dietilstilbestrol
6. Etinil estradiol
BUSULFAN (Golongan Alkilator)

Golongan Alkilator :

Didasarkan pada alkilasi asam nukleat, biasanya mempunyai 2 gugus fungsi


setelah pengaktifannya menjadi karbonium. Disamping bereaksi dengan protein,
zat ini juga bereaksi dengan guanin dan DNA, hal ini menyebabkan tergangunya
asam nukleat dan pembelahan sel. Alkilator bersifat sitotoksik dengan membentuk
zat antara imonium atau karbonium, reaktif yang bekerja mengadakan alkilasi
kelompok, basa DNA nukleofilik.
• Busulfan adalah obat yang sering digunakan untuk mengobati leukima
myelogenous kronis(CML). Selain itu, obat ini bisa juga digunakan sebagai
pengobatan awal bagi pasien yang akan menjalani transplantasi sel.
• Obat ini tidak menyembuhkan penyakit tetapi untuk membantu mengontrol
sehingga kualitas hidup Anda meningkat.
• KEGUNAAN LAIN: Bagian ini memuat penggunaan obat ini yang tidak tercantum
dalam label yang sudah disetujui, namun mungkin saja diresepkan oleh ahli
kesehatan Anda. Gunakan obat ini untuk kondisi yang tercantum di bawah hanya
jika sudah diresepkan oleh dokter dan ahli kesehatan Anda.
• Busulfan juga merupakan kemoterapi untuk menangani kanker.
• Cara kerja busulfan adalah berkerja dengan cara menghambat pertumbuhan dan
penyebaran sel kanker di dalam tubuh.
• Busulfan diproduksi dalam dua bentuk, yaitu
- injeksi intervena
- oral ( obat minum ) : biasanya untuk mengatasi gejala leukimia mieloid kronis,
yang adalah kanker darah kronis.
TOKSISITAS PADA BUSULFAN
• Toksisitas suatu kemoterapi pada obat golongan alkilator spt (busulfan) :
terjadi karena mekanisme kerja obat yang bersifat tidak selektif dan terapi
kombinasi

Toksisitas akut nya seperti :


• depresi sumsum tulang, mual, muntah, alopesia,
• mukositis orointestinal, alergi, kelainan fungsi hati
• dan ginjal.
LANJUTAN
• Busulfan ( golongan alkilator ): obat ini tidak elektif terhadap krisi blastik
• Efek toksik pada dosis rendah :
- depresi selektif yang terlihat pada granulositopoesis dan trombopoesis
• Efek toksik pada dosis yang lebih tinggi :
- efek terhadap eritropoesis ( pada jaringan limfoid dan epitel
gastrointestinal )
• Toksisitas terhadp sel normal selalu terjadi, tetapi kenyataan bahwa
kemoterapi dapat menghasilkan pemulihan jangka panjang pada leukimia
limfositik akut yang mebukikan bahwa penyembuhan kanker dapat dicapai
dengan kemoterapi.
Golongan Kemoterapi sitotoksik LANJUTAN
Kategori Obat resep

Manfaat Mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak

Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap


Kategori kehamilan dan janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh
menyusui mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk
mengatasi situasi yang mengancam jiwa

Bentuk obat Oral dan suntik intravena


LANJUTAN
• Selama menggunakan busulfan, jangan menerima vaksinsasi yang berasal
dari vaksin hidup (live attenuated vaccine).
• Selain itu, hindari kontak dengan orang yang sudah menerima vaksin hidup.
Ex :
-vaksin MR,
-rotavirus, tifus,
- demam kuning, dan varicella-zoster.
LANJUTAN
Berikut ini beberapa interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan busulfan bersama obat lain, di
antaranya:
• Busulfan dan obat-obatan mielosupresi (menekan aktivitas sumsum tulang) dapat meningkatkan
efek penekanan pada aktivitas sumsum tulang.
• Busulfan dan obat-obatan sitotoksik dapat meningkatkan efek toksisitas pada paru-paru.
• Penggunaan busulfan sebelum melakukan vaksinasi dapat menyebabkan perlambatan respons
sistem imun terhadap vaksin, terutama vaksin hidup. Selain itu, dapat menyebabkan peningkatan
risiko infeksi oleh vaksin hidup.
• Penggunaan busulfan sebelum atau sesudah radioterapi dapat meningkatkan risiko munculnya
efek samping, baik efek samping busulfan maupun efek samping radioterapi.
• Penggunaan busulfan dengan cyclophosphamide, itraconazole, atau paracetamol dapat
menurunkan kadar pembuangan busulfan dalam tubuh.
• Penggunaan busulfan dengan tioguanin dapat menyebabkan varises esofagus, toksisitas pada
liver dan hipertensi portal.
• Penggunaan busulfan dengan phenytoin dapat meningkatkan kadar pembuangan busulfan dari
dalam tubuh.
LANJUTAN
Efek Samping Busulfan
• Beberapa efek samping yang mungkin saja dapat timbul akibat penggunaan busulfan adalah:
• Depresi (penekanan) sumsum tulang yang mengakibatkan terjadinya leukopenia (penurunan jumlah sel darah
putih), trombositopenia, dan anemia.
• Hiperpigmentasi.
• Gangguan saluran pencernaan.
• Gangguan fungsi organ reproduksi dan kesuburan.
• Kulit kering.
• Ginekomastia.
• Katarak.
• Gangguan sistem saraf pusat, termasuk kejang-kejang, jika dikonsumsi pada dosis tinggi.
Konsultasikanlah kepada dokter apabila Anda mengalami efek samping setelah menjalani pengobatan dengan
busulfan. Jika efek samping di atas diabaikan, dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping lainnya yang
lebih serius, seperti:
• Hiperbilirubinemia.
• Penyakit venookulsif hepatik.
• Displasia bronkopulmonari yang diikuti dengan fibrosis paru-paru interstisial.
• Pemakaian obat kanker yang berlangsung lama tanpa pengawasan dan
pembatasan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk, menimbulkan berbagai
macam penyakit serta kelainan fisik maupun psikis, tidak jarang bahkan
menimbulkan kematian.
• Obat antikanker ideal memperlihatkan toksisitas selektif yaitu, ia membunuh
sel tumor , tetapi tidak berefek diatas jaringan normal. Obat bekerja melalui
proses metabolik dan sampai hari ini tak ada perbedaan kualitatif yang
bermakna yang dikenal dengan sifat metabolic jaringan ganas dan normal.
Sehingga derajat toksisitas selektif tergantung pada perbedaan kuantitatif,
sehingga minimum antara sel normal dan ganas.
• Obat yang bermanfaaat secara klinik memperlihatkan toksisitas yang lebih
besar bagi sel ganas dari pada sel normal, tetapi sering batas antara manfaat
terapi dan toksisitas sempit.
• Efek samping yang muncul pada jangka panjang adalah toksisitas
terhadap jantung, yang dapat dievaluasi dengan EKG dan toksisitas pada
paru berupa kronik fibrosis pada paru. Toksisitas pada hepar dan ginjal
lebih sering terjadi dan sebaiknya dievalusi fungsi faal hepar dan faal
ginjalnya. Kelainan neurologi juga merupakan salah satu efek samping
pemberian kemoterapi.
• Selain itu faktor yang perlu diperhatikan adalah keadaan biologik
penderita. Untuk menentukan keadaan biologik yang perlu diperhatikan
adalah keadaan umum (kurus sekali, tampak kesakitan, lemah sadar baik,
koma, asites, sesak, dll), status penampilan (skala karnofsky, skala
ECOG), status gizi, status hematologis, faal ginjal, faal hati, kondisi
jantung, paru dan lain sebagainya.
Masing-masing agen memiliki toksisitas yang
spesifik terhadap organ tubuh tertentu.

Dosis.

Jadwal pemberian

Cara pemberian (iv, im, peroral, per drip


infus).

Faktor individual pasien yang memiliki


kecenderungan efek toksisitas pada organ
tertentu.
ANTIBIOTIKA GOL. PRODUK ALAMIAH
• Contoh : Deoksirubisin HCl • Contoh : Vinkristin (VCR)
• Toksisitas obat : • Toksisitas obat :
• Menyebabkan gagal jantung • Vinkristin harus diberikan 12-24
meskipun risiko yang sangat rendah jam sebelum asparaginase untuk
pada batas yang dianjurkan 550 mengurangi toksisitas (dapat
mg/m2. Risiko menjadi lebih tinggi meningkatkan klirens hati dari
ketika total dosis obat melebihi vinkristin)
batas yang direkomendasikan. Batas
yang direkomendasikan menjadi
lebih rendah, 400 mg/m2, pada
pasien yang menerima radioterapi
untuk daerah mediastinum atau
terapi bersamaan dengan agen lain
kardiotoksik.
ALKILATOR ANTIMETABOLIT
• Dapat menyebabkan depresi • selain menyebabkan depresi
hemopoetik yg ireversibel, hemopoetik dan gangguan saluran
terutama bila diberikan setelah cerna, sering menyebabkan
pengobatan antikanker lain atau stomatitis aftosa. Efek samping
setelah radiasi. ini paling sering terjadi setelah
pemberian metotreksat,
fluorourasil dan sesekali setelah
pemberian merkaptopurin.

Anda mungkin juga menyukai