Anda di halaman 1dari 7

1 .

Z A H R A A M A N DA N U R H A L I Z A
2.ANNISA NABILLA
1 . K A R I N A O K TA V I A D I
2 . N I K E N D W I P E R M ATA S A R I

KOMUNIKASI 3.NUR SARI DEWI

TERAPEUTIK
PADA REMAJA
PENGERTIAN Remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa
pada masa transisi ini remaja banyak mengalami
KOMUNIKASI kesulitan yang membutuhkan kemampuan adaptasi. Hal
ini akan dapat mempengaruhi komunikasi remaja
TERAPEUTIK teutama komunikasi dengan orangtua atau orang
PADA REMAJA dewasa lainnya dan menyebabkan pola asuh remaja
tidak dapat disamakan dengan anak kecil.
SIKAP TERAPEUTIK BERKOMUNIKASI DENGAN REMAJA

Menjadi pendengar Mengajak remaja


mengekspresikan
yang baik dan berdiskusi terkait
perasaannya, pikiran,
memberi kesempatan dengan perasaan,
dan sikapnya.
pada mereka untuk pikiran, dan sikapnya.

Jangan memotong Memberikan support


berlebihan pada saat
pembicaraan dan atas segala masalah
remaja menunjukkan
jangan berkomentar yang dihadapi remaja
sikap emosional.
atau berespons yang dan membantu
• untuk menyelesaikan dengan mendiskusikannya.
• Perawat atau orang dewasa lain harus dapat
menjadi sahabat buat remaja,
• tempat berbagi cerita suka dan duka.
• Duduk bersama remaja, memeluk, merangkul,
mengobrol, dan bercengkerama
• dengan mereka serta sering melakukan makan
bersama.
• Suasana hormat menghormati
• Orang dewasa akan akan mampu berkomunikasi dengan

SUASANA baik apabila pendapat pribadinya dihormati, ia lebih senang


kalau ia boleh turut berpikir dan mengemukakan
KOMUNIKASI pikirannya.

YANG
• Suasana saling menghargai
• Suasana saling percaya
KONDUSIF Saling memercayai bahwa apa yang disampaikan itu benar
adanya akan dapat membawa hasil yang diharapkan.
PADA REMAJA • Suasana saling terbuka
PENERAPAN KOMUNIKASI SESUAI
TINGKAT PERKEMBANGAN REMAJA
• Mendengar aktif artinya tidak hanya sekadar mendengar, tetapi
juga memahami dan menghargai apa yang diutarakan remaja
• Sediakan waktu yang cukup untuk berkomunikasi dengan remaja.
• Jangan memaksa remaja untuk mengungkapkan sesuatu yang dia
rahasiakan karena akan membuatnya tidak nyaman dan enggan
berkomunikasi.
• Utarakan perasaan Anda jika ada perilaku remaja yang kurang
tepat dan jangan memarahi atau membentak.
• Dorong anak untuk mengatakan hal-hal positif tentang dirinya.
Misalnya, “Aku sedang berusaha menguasai matematika” daripada
“Aku payah dalam matematika”.
• Perhatikan bahasa tubuh remaja. Orang tua harus bisa menangkap
sinyal-sinyal emosi dari bahasa tubuhnya.
• Hindari komentar menyindir atau meremehkan anak. Berikan
pujian pada aspek terbaik yang dia lakukan sekecil apapun.
• Hindari ceramah panjang dan menyalahkan anak.

Anda mungkin juga menyukai