Gagal Nafas
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Hasil Arterial Blood Gases (ABG)
yang Standar
pH 7.35-7.45 ↓pH Acidosis
PaO2 >70 mmHg ↑pH Alkalosis
↓ PaO2 Hypoxemia
PaCO2 35-45 mmHg
↑PaCO2 Hypercapnia
HCO3 22-28 mmol/l ↓pH+ ↑PaCO2 R. acidosis
↑HCO3
↑pH+↓PaCO2 R.Alkalosis
Minute ventilation = Tidal ↓HCO3
volume X RR
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Gagal Nafas
Definisi
Kondisi klinis dimana
PaO2 < 60 mmHg saat
bernafas diudara terbuka
atau a PaCO2 > 50 mmHg
Kegagalan oksigenasi dan
eliminasi karbon dioksida
Akut atau kronik
Type 1 or 2
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Klasifikasi Gagal Nafas
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Perbedaan antara gagal nafas akut dan kronik
Akut Kronik
Berkembang dari menit ke Berkembang dari hari
jam ↑ in HCO3
↓ pH <7.2 sangat cepat ↓ pH sedikit
Contoh : Pneumonia Polycythemia, Corpulmonale
Contoh: COPD
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Pathofisiologi Gagal Nafas Akut
●Hypoventilation
●V/P mismatch
●Shunt
● Abnormal difus i
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Hypoventilation
Terjadi ketika ventilasi ↓ ( 4-6
l/min )
Penyebab
Depresi sistem saraf pusat
akibat dari obat obatan
Penyakit neuromuskuler
yang menggangu otot otot
pernafasan
↑PaCO2 and ↓PaO2
Alveolar –arterial PO2 dalam
rentang normal
COPD
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
●Hypoventilation
●V/P mismatch
●Shunt
● Diffusion
abnormality
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
2 -V/Q mismatch
Lebih sering karena
hipoksemia
rendahnya V/Q ratio terjadi
karena
Penurunan ventilasi o/k
penyakit paru
Overperfusi
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
●Hypoventilation
●V/P mismatch
●Shunt
● Diffusion
abnormality
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
3 -Shunt
Darah yang terdeoksigenasi
bercampur dengan darah
yang teroksigen
Persistent of hypoxemia
despite 100% O2 inhalation
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
3 – Causes of Shunt
Intrakardiak
Right to left shunt
TOF (Tetralogi of
Fallot)
Paru paru
Malformasi arteri dan
paru
Pneumonia
Udema pulmonari
Atelektasis/kolap
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Pulmonary contusion
●Hypoventilation
●V/P mismatch
●Shunt
● Diffusion
abnormality
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
4 – Abnormalitas Difusi
Jarang terjadi
Berkaitan dengan
abnormalitas membra n
elveolar
↓ jumlah alveoli
penyebab
ARDS
Fibrotic lung disease
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
1 – Klinis (Tanda dan Gejala)
Hypoxemia Hypercapnia
Dspneu, Cyanosis ↑ aliran darah serebral dan
Bingung, somnolen tekanan cairan
Takicardia, arrhythmia serebrospinalis
Sakit kepala
Takipnea (paling sering)
Asterixis
Penggunaan otot bantu nafas
Papiledema
Resesi penggunaan otot
intercostal Ektremitas hangat, denyut
Polycythemia
nadi mengecil
Asidosis (respiratori dan
metabolik)
↓pH, ↑ asam laktat
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
2 – Penyebab
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
2 – Penyebab
Gangguan sistem saraf
perifer, Otot pernafasan, dan
dingding dada
Ketidakmampuan untuk
mempertahankan level
minute ventilation sesuai
dengan produksi CO2
Guillian-Barre syndrome,
muskular distropi, miastenia
gravis, obesittas
Hypoxemia and hypercapnia
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
2 – Penyebab
3 – Abnormalitas jalan
nafas
Jalan nafas atas
Radang epiglotis akut
Tumor trakea
Jalan nafas bawah
COPD, Asma, cystic
fibrosis
Akut and kronik
hypercapnia
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
2 – Penyebab
4 – Abnormalitas alveoli
Gangguan pengisisan
alveoli
Gagal nafas hipoksemia
Cardiogenic and
noncardiogenic
pulmonary edema
Aspiration pneumonia
Pulmonary hemorrhage
Berhubungan dengan
Intrapulmonary shunt dan
kerja sistem pernafAuathsoarizend www.ruslanpinrang.blogspot.com
3 – Penyebab tersering
Hypoxemic RF Hypercapnic RF
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
3 - Pemeriksaan Diagnostik dan Temuan
ECG → Arrhythmia karena to hypoxemia and
severe asidosis
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Distinction between Noncardiogenic (ARDS)
and Cardiogenic pulmonary edema
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Managemen Gagal Nafas
ICU
1 -Airway management
Endotracheal intubasi jika:
Indikasi
Kondisi Hypoxemia
Perubahan status mental
Penting
Kecukupan pengiriman O2 ke
paru
Pembuangan sekret
Ventilasi adekuat
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Managemen Gagal Nafas
2 Koreksi hypoxemia
Pemberian O2 via nasal
prongs, face mask,
intubation and Mechanical
ventilation
Tujuan: Adekuat
pengiriman O2 delivery
jaringan
PaO2 = > 60 mmHg
Arterial O2 saturation
>90%
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Management Gagal Nafas
3- Koreksi of hyperkapneu
Kontrol penyebab
Kontrol suplai O2
1 -3 lit/min, berdasarkan
titrasi berdasarkan saturasi
O2
Supali O2 untuk
mempertahankan O2
saturation >90%
COPD-chronic bronchitis,
emphysema
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Managemen Gagal Nafas
4 – Mechanical
ventilation
Indikasi
Persistence hypoxemia
despite O2 supply
Penurunan kesadaran
Hypercapnia dengan
asidosis (pH< 7.2)
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Managemen Gagal Nafas
4 - Mechanical ventilation
Peningkatan PaO2
Penurunan PaCO2
Fatigue pada otot
pernafasan
Ventilator
membantu atau
mengontrol pernafasan
pasien
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Managemen Gagal Nafas
5 -PEEP (positive End-
Expiratory pressure
ARDS
Pneumonias
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Managemen Gagal Nafas
7 - Treatment of the
underlying causes
Setelah koreksi hipoksemia dan
stabilisasi hemodinamik
Antibiotics
Bronchodilators (COPD, BA)
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Managemen Gagal Nafas
7 – Pengobatan penyebab
Anticholinergics (COPD,BA)
Theophylline (COPD, BA)
Diuretik (pulmonary edema)
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Managemen Gagal Nafas
7 - Treatment of the
underlying causes
Methyl prednisone
Fluids and electrolytes
IV nutritional support
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com
Managemen Gagal Nafas
7 - Treatmentof the
underlying causes
Fisioterapi dada
Authorized www.ruslanpinrang.blogspot.com