Anda di halaman 1dari 40

Hernia Inguinal

Lateral
dr. Mario Aldis Wattimena

Pembimbing :
dr. Aji Febriakhano, Sp.B

RS Tk. III Baladhika Husada


1
Jember
2019
STATUS PASIEN
• IDENTITAS PASIEN
• Nama / No. RM : Tn. S/ 056726
• Jenis Kelamin : Laki laki
• Tanggal lahir : 10-08-1941
• Usia : 77tahun 11 bulan
• Alamat : Jember
• Suku : Jawa
• Agama : Islam

2
Keluhan utama
• Benjolan di lipatan paha

Keluhan tambahan
• lemas

3
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli dengan keluhan adanya
benjolan di atas lipatan paha kiri

Benjolan muncul sejak 1 minggu yll. Benjolan


muncul ketika berdiri dan hilang ketika berbaring
tidur

Benjolan berukuran lonjong, miring ke bawah, tidak


nyeri ketika ditekan

4
Riwayat Penyakit Sekarang
BAK normal, warna kuning
keruh 1-3x sehari, nyeri (-). BAB
normal, 1-2x sehari, konsistensi
lunak dengan sedikit cairan.

Pasien mengeluh seluruh


badan lemas disertai mual
sejak 3 hari yll, muntah dan
nyeri perut disangkal

5
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa
Riwayat Penyakit Keluarga
• Anggota keluarga pasien belum pernah mengalami keluhan
yang sama
Riwayat Penyakit Alergi
• Pasien tidak memiliki riwayat alergi

6
Riwayat Pekerjaan
• Pasien merupakan pensiunan karyawan swasta

Riwayat Kebiasaan pribadi


• Pasien tidak merokok dan jarang berolahraga

7
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan
Kesadaran: TD :
umum: Tampak
Compos mentis 120/80mmhg
sakit sedang

Nadi: Suhu: 36.7oC


BB: 63 kg
82x/menit RR: 18 x/menit
8
• Kepala : Normocepali
• Mata : Konjungtiva tidak pucat, mata cekung -/- sklera
ikterik -/- oedem palpebra -/-
• Telinga : Normotia, liang telinga lapang +/+, serumen -/-
,sekret -/-, pupil isokor
• Hidung : Cavum nasi lapang, sekret -/-, deviasi septum -,
pernafasan cuping hidung –

9
• Bibir : Mukosa bibir kering -, sianosis –
• Lidah : Coated tongue -
• Tonsil : T1 – T1, hiperemis -/-
• Faring : Hiperemis -
• Leher : Kelenjar Getah bening tidak teraba membesar

10
Thorax
• Inspeksi : Pergerakan dinding dada kanan dan kiri
simetris Retraksi subcostal (-)
• Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama
• Perkusi : Perkusi perbandingan kanan dan kiri
sama sonor
• Auskultasi : Bunyi napas dasar vesikuler Wheezing -
/- , Bunyi jantung I dan II reguler, murmur -, gallop -

11
Abdomen
• Inspeksi : Perut tampak datar
• Auskultasi : Bising usus (+) 5x/menit
• Palpasi : supel, nyeri tekan -
• Perkusi : Nyeri ketuk -
Ekstremitas : akral hangat, tidak ada edema crt<2”

12
• Status Lokalis
Dilakukan dengan posisi berdiri dengan valsava maneuver

Inguinal Sinistra
• Inspeksi : benjolan di atas lipatan paha, miring ke bawah
• Palpasi : bentuk lonjong, ukuran ± 4,5x2cm, konsistensi lunak,
permukaan licin, nyeri tekan -, warna sama dengan kulit sekitar
• Auskultasi : Bising usus (+)

13
Pemeriksaan penunjang

Lab H2TL
Hb: 14 mg/dL
Leukosit : 5460 /uL
Ht : 40 %
Trombosit : 366.000 /uL
14
Pemeriksaan penunjang

Faal hemoestatis & GDA


BT : 3’ 30”
CT : 12’ 0’’
BSS : 114,9 mg/dl 15
Diagnosis kerja
•Hernia Inguinal
Lateral Sinistra
Reponibel 16
Penatalaksanaan
• Rawat inap
• Pro herniotomi + pasang mesh (09-07-2019)
• Puasa 8 jam sebelum OP
• IVFD : RL 14 tpm
• Injeksi : antibiotik profilaksis ceftriaxone 2 gr IV sebelum OP
• Konsul jantung dan anastesi
• Periksa Laboratorium :
• DL lengkap, BT, CT, BSS

17
Laporan Operasi
• Diagnosis pra bedah : Hernis Inguinalis Lateral Sinistra
• Diagnosis pasca bedah : Hernis Inguinalis Lateral Sinistra
• Jenis operasi : Herniotomi dan pemasangan Mesh
• Anestesi : Spinal

18
Follow up hari 1
S / Pasien mengeluh ada benjolan di lipat paha kiri. Mual (-),
muntah (-). Puasa sejak jam 01.00
O/ KU : cukup
TD : 120/70mmhg
S : 36,7
N : 88x/mnt
R : 19x/mnt
• Kepala : CA -/-, SI -/-, mata cekung (-), bibir kering (-), air mata
(+)
• Thorax : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-, S1 S2 normal
• Abdomen : bising usus (+) normal, supel (+), benjolan lonjong
di inguinal sinistra, nyeri tekan (-) 19
A/ Hernia Inguinal Lateral Sinistra
Follow up hari 1
P/ IVFD : RL 14tpm
• Instruksi pre-op :
• Puasa 8 jam (01.00)
• Operasi jam 10.00
• Inj ceftriaxone profilaksis 2gr IV sblm OP
• Tindakan operasi : Herniotomi + Mesh

20
Follow up hari 1
Instruksi post-op
• IVFD : RL 14tpm
• MM :
• Ceftriaxone 2x1gr IV
• Antrain 3x1gr IV
• Ranitidin 2x50mg IV
• Monitoring TTV dan KU
• Diet biasa

21
Follow up hari 2
S / Pasien mengeluh nyeri luka post-op, mual (-), muntah (-),
kentut (+), belum BAB dan BAK.
O/ KU : cukup
TD : 110/80mmhg
S : 36,7
N : 80x/mnt
R : 19x/mnt
• Kepala : CA -/-, SI -/-, mata cekung (-), bibir kering (-), air mata
(+)
• Thorax : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-, S1 S2 normal
• Abdomen : bising usus (+) normal, supel (+), benjolan (-), nyeri
tekan (-)
A/ Post-Op herniotomi Hernia Inguinal Lateral Sinistra 22
Follow up hari 2
P/ IVFD : RL 14tpm
• Mm :
• Ceftriaxone 2x1gr IV
• Antrain 3x1gr IV
• Ranitidin 2x50mg IV
• Monitor KU dan TTV
• Monitor luka post-op

23
• Acc KRS :
• Obat :
• Natrium diclofenak 3x1tab
• Ranitidin 2x1tab
• Ciprofloxacin 2x1tab
KIE pasien :
• Mengurangi aktivitas mengangkat benda berat
• Mengurangi duduk terlalu lama
• Tidak mengedan saat BAB
• Jika batuk berkepanjangan segera diobati

24
Hernia
• Hernia merupakan penonjolan organ dalam tubuh yang
melewati dinding abdomen akibat kelemahan atau
kelainan dinding tersebut.1
• Hernia terdiri oleh 2 komponen :
• Kelemahan dinding abdomen
• Kantung hernia
• Penyebab hernia :2
• Konginetal
• Stress tekanan abdomen + kelemahan dinding abdomen

1. Scott DJ, Jones DB. Hernia and Abdominal Wall Defects. Essential Practice of Surgery:Basic Science & Clinical Evidence.
25
Springer-Verlag. Berlin, Germany. 2003. 335-55.
2. Inguinal Hernia Surgery:Repairing Groin Hernias. Krames Patient Education. StayWell Company. 2010.
Epidemiologi
• Hernia dapat terjadi bagi laki-laki dan perempuan di
semua umur.3
• Lebih sering pada laki-laki dibanding perempuan.
• Laki-laki 27%, wanita 3%
• Meningkat pada pria dengan hipertrofi prostat,
hemorroid dan obesitas.
• Risiko terjadinya hernia meningkat sesuai usia.4
• 16-24 tahun : 11/10.000 orang
• 75 tahun keatas : 200/10.000 orang
• 96% hernia terjadi di inguinal dan 4% di femoral.
26
3. Onuigbo WIB, Njeze GE. Inguinal Hernia:A Review. Journal of Surgery and Operative Care. Enugu State University of Technology,
Nigeria. January 25, 2016
4. Jenkins JT, O’Dwyer PJ. Inguinal hernias. Volume 336. University Department of Surgery, Glasgow. February, 2008.
Klasifikasi Hernia Inguinal
• Berdasarkan tempat3 :
• Medial/Direk
• Lateral/Indirek
• Berdasarkan sifat5 :
• Reponibel
• Ireponibel
• Inkarserata
• Strangulata

27
3. Onuigbo WIB, Njeze GE. Inguinal Hernia:A Review. Journal of Surgery and Operative Care. Enugu State University of Technology,
Nigeria. January 25, 2016
5. Beniford BT. Carolinas Hernia Handbook. Carolinas Health Care System. www.cmc-surgery.org/CEQOL. Chapter 1;14-16.
Anatomi

28

5. Beniford BT. Carolinas Hernia Handbook. Carolinas Health Care System. www.cmc-surgery.org/CEQOL. Chapter 1;14-16.
• HIL/Indirek diakibatkan oleh processus vaginalis yang
tidak menutup sejak lahir.5,6
• HIM/Direk disebabkan oleh kelemahan fascia
transversalis.5,6

• Inkarserata :
• Organ abdomen “terperangkap” di dalam kantung hernia
• Strangulata :
• Kantung hernia “terjepit” lubang hernia

29
5. Beniford BT. Carolinas Hernia Handbook. Carolinas Health Care System. www.cmc-surgery.org/CEQOL. Chapter 1;14-16.
6. Aljubairyl AM, Alqahtani MAM, Hakeem HF, et all. Prevalence of Inguinal Hernia in Relation to Various Risk Factors. Umm Al-
Qura University, Mecca, Saudi Arabia. EC Microbiology 9.5.(2017): 182-192.
30
6. Aljubairyl AM, Alqahtani MAM, Hakeem HF, et all. Prevalence of Inguinal Hernia in Relation to Various Risk Factors. Umm Al-
Qura University, Mecca, Saudi Arabia. EC Microbiology 9.5.(2017): 182-192.
Gejala Hernia Inguinal
• Benjolan di atas lipatan paha atau dinding perut

• Reponibel : benjolan hilang timbul, muncul ketika berdiri dan


hilang ketika berbaring.5,6
• Ireponibel : benjolan tidak bisa hilang kembali. 5,6
• Inkarserata : obstruksi usus (mual, muntah, sulit BAB)
• Strangulata : nyeri hebat di benjolan (merah, nyeri tekan,)

31
5. Beniford BT. Carolinas Hernia Handbook. Carolinas Health Care System. www.cmc-surgery.org/CEQOL. Chapter 1;14-16.
6. Aljubairyl AM, Alqahtani MAM, Hakeem HF, et all. Prevalence of Inguinal Hernia in Relation to Various Risk Factors. Umm Al-
Qura University, Mecca, Saudi Arabia. EC Microbiology 9.5.(2017): 182-192.
Faktor Resiko
• Jenis kelamin : laki-laki>perempuan6

• Peningkatan tekanan abdominal6 :


• Overweight dan obesitas
• Kerja berat
• Konstipasi
• Batuk lama
• Merokok

32
6. Aljubairyl AM, Alqahtani MAM, Hakeem HF, et all. Prevalence of Inguinal Hernia in Relation to Various Risk Factors. Umm Al-
Qura University, Mecca, Saudi Arabia. EC Microbiology 9.5.(2017): 182-192.
Diagnosa
• Valsava maneuver
• Finger test
• Thumb test

• Anamnesis : gejala dan tipe hernia


• Inspeksi : melihat lokasi benjolan
• Palpasi : mencari “impuls” benjolan
33
6. Aljubairyl AM, Alqahtani MAM, Hakeem HF, et all. Prevalence of Inguinal Hernia in Relation to Various Risk Factors. Umm Al-
Qura University, Mecca, Saudi Arabia. EC Microbiology 9.5.(2017): 182-192.
Tatalaksana
• Operasi sebagai penanganan hernia. 5,6
• Hernia reponibel >observasi
• Hernia inkarserata >operasi elektif
• Hernia strangulata > operasi cito.

• Tindakan Pre-op2 :
• Tes laboratorium darah (faal homeostatis)
• EKG
• Foto Thorax
• Puasa

• Tindakan operasi :
• Herniotomi
• Pemasangan mesh
34
2. Inguinal Hernia Surgery:Repairing Groin Hernias. Krames Patient Education. StayWell Company. 2010.
5. Beniford BT. Carolinas Hernia Handbook. Carolinas Health Care System. www.cmc-surgery.org/CEQOL. Chapter 1;14-16.
6. Aljubairyl AM, Alqahtani MAM, Hakeem HF, et all. Prevalence of Inguinal Hernia in Relation to Various Risk Factors. Umm Al-
Qura University, Mecca, Saudi Arabia. EC Microbiology 9.5.(2017): 182-192.
35
5. Beniford BT. Carolinas Hernia Handbook. Carolinas Health Care System. www.cmc-surgery.org/CEQOL. Chapter 1;14-16.
4. Jenkins JT, O’Dwyer PJ. Inguinal hernias. Volume 336. University Department of Surgery, 36
Glasgow. February, 2008. Volume 336;1-4.
Pemulihan
• Pasien dapat pulang sehari setelah operasi.2

• Pemberian medikasi post-op :


• Anti-nyeri
• Antibiotik

• Edukasi2,6 :
• Menghindari aktivitas berat selama 2-6 minggu setelah operasi.
• Mengurangi aktivitas yang meningkatkan tekanan abdomen
sebagai pencegahan.
• Hernia dapat terbuka kembali atau muncul di tempat lain.

37
2. Inguinal Hernia Surgery:Repairing Groin Hernias. Krames Patient Education. StayWell Company. 2010.
5. Beniford BT. Carolinas Hernia Handbook. Carolinas Health Care System. www.cmc-surgery.org/CEQOL. Chapter
1;14-16.
Komplikasi
• Perdarahan
• Infeksi
• Rekuren
• Nyeri kronik
• Kerusakan pada testis
• Komplikasi pemasangan mesh
• Luka di usus atau kantung kemih

38
2. Inguinal Hernia Surgery:Repairing Groin Hernias. Krames Patient Education. StayWell Company. 2010.
Daftar Pustaka
1. Scott DJ, Jones DB. Hernia and Abdominal Wall Defects. Essential
Practice of Surgery:Basic Science & Clinical Evidence. Springer-
Verlag. Berlin, Germany. 2003. 335-55.
2. Inguinal Hernia Surgery:Repairing Groin Hernias. Krames Patient
Education. StayWell Company. 2010.
3. Onuigbo WIB, Njeze GE. Inguinal Hernia:A Review. Journal of
Surgery and Operative Care. Enugu State University of Technology,
Nigeria. January 25, 2016
4. Jenkins JT, O’Dwyer PJ. Inguinal hernias. Volume 336. University
Department of Surgery, Glasgow. February, 2008. Volume 336;1-4.
5. Beniford BT. Carolinas Hernia Handbook. Carolinas Health Care
System. www.cmc-surgery.org/CEQOL. Chapter 1;14-16.
6. Aljubairyl AM, Alqahtani MAM, Hakeem HF, et all. Prevalence of
Inguinal Hernia in Relation to Various Risk Factors. Umm Al-Qura
University, Mecca, Saudi Arabia. EC Microbiology 9.5.(2017): 182- 39
192.
Terima Kasih
40

Anda mungkin juga menyukai