Anda di halaman 1dari 15

Peran Keluarga

dalam Penanganan
ODGJ
Pendahuluan
• Gangguan jiwa (mental disorder) bukan penyakit jiwa (mental
illness)

• Gangguan jiwa memiliki 2 konsep :


• Sindrom perubahan perilaku
• Sindrom perubahan psikologik
• Gangguan jiwa membuat 2 dampak :
• Menimbulkan “distress” atau rasa tidak nyaman, nyeri, terganggu,
dll.
• Menimbulkan “disability” dalam kehidupan sehari-hari demi
perawatan diri sendiri dan kelangsungan hidup
Stigma masyarakat
• Penyakit gangguan jiwa dan kejang dianggap sebagai
“kesurupan”
• Skizoprenia : halusinasi (bisikan atau penampakan), perubahan
personalitas, tc
• Epilepsi : kejang seluruh atau sebagian tubuh.
Asumsi masyarakat
Salah Benar
• Tidak bisa sembuh • Banyak gejala bisa membaik
dan sembuh sempurna
• Merupakan guna-guna • Merupakan gangguan medis
seperti diabetes dan
• Penyebab lemah mental hipertensi
• Berbahaya bagi sekitar • Gejala multikausal
• Lebih berakibat buruk
• Penderita tidak bisa terhadap penderita
diharapkan • Penderita mampu kembali
produktif
• Ornag lain tidak mampu • Keluarga, masyarakat memiliki
membantu penderita peran penting untuk
penyembuhan
Kendala pendamping
• Keluarga adalah lingkungan terdekat dengan penderita skizofrenia.

• Keluarga yang tidak dapat beradaptasi dengan penderita akan stres,


sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik, termasuk
fungsi perawatan keluarga/orang tua terhadap penderita.

• Pengetahuan keluarga dan orang tua penderita, tidak mengetahui


awal mula penderita mengalami skizofrenia karena ketidaktahuan
tentang gejala, penyebab dankurangnya kepedulian keluarga.

• Kondisi keluarga/orang tua penderita sudah cukup disibukkan


dengan rutinitas sehari-hari, mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya.

• Penyebab penderita mengalami skizofrenia ialah karena psikologis


dan sosial, trauma yang kejiwaan, hubungan orang tua-anak yang
patogenik, serta interaksi yang patogenik dalam keluarga.
• Kesedihan – seperti kehilangan anak kami

• Cemas – kami takut meninggalkan dia sendiri atau menyakiti perasaaanya

• Takut – apakah kami bisa aman?

• Rasa bersalah – apakah ini salah kami?

• Rasa sendiri – tidak ada yang bisa mengerti

• Kesal – mengapa hal ini terjadi pada kami?

• Ketidakpedulian – kami mencintainya namun kondisinya membuat dia jadi kejam


dan susah untuk diurus

• Depresi – kami tak bisa berbicara tanpa menangis

• Denial – hal ini tak mungkin terjadi

• Fokus dalam penyakit – kehidupan kami hanya tentang menangani kondisi dia

• Penceraian – hal ini merusak hubungan keluarga


Kriteria ideal penanganan dalam
rumah
• Penderita berfungsi dalam tingkat tinggi, memiliki teman dan
beraktivitas di luar rumah.
• Interaksi keluarga nyaman dan relaks.
• Penderita mau menerima bantuan yang ada.
Kriteria non-ideal
• Pendamping hanya sendiri, tua atau memiliki penyakit.
• Gangguang jiwa sangat parah.
• Anak-anak menjadi takut.
• Hubungan pernikahan menurun.
• Tidak ada bantuan medis sekitar.
• Penderita sangat agresif dan mengganggu harmonitas
keluarga.
• Pasien tidak ingin dibantu.
Peran keluarga
• Memberikan bantuan dan kasih sayang.
• Membantu mereka untuk menerima kenyataan.
• Menunjukkan adanya harapan untuk sembuh.
• Membantu penderita dalam mengingat informasi mengenai
gejala, obat yang diambil dan efek terapi
• Membantu penderita untuk follow-up medikasi, rencana
kontrol, pengobatan lanjut serta partisipasi dalam aktivitas
sosial dan rekreasi.
• Membuat lingkungan yang terstruktur dan dapat ditangani.
• Merencanakan aktivitas bagi penderita.
• Konsisten dalam planning.
• Menjaga kenyamanan, damai dan hindari argumen mengenai delusi
penderita.
• Berpikir dan bersikap positif.
• Meningkatkan kepercayaan diri pasien.
• Berterima kasih dalam segala hal yang dilakukan penderita meski
tidak sempurna.
• Menjadi pendengar yang baik.
• Meningkatkan kemandirian penderita perlahan-lahan.
• Menjadi teladan positif dalam menangani stress.
• Mengajak penderita untuk beraktivitas di luar.
• Menjaga kesehatan sendiri.
• Jangan mengabaikan anak.
• Belajar dan menerima bantuan dari orang lain dengan hal yang
sama.
• Konsultasi petugas medis.
Bantuan dalam pengobatan
• Penderita kurang mengerti kondisi dirinya sendiri.
• Penderita membutuhkan bantuan dalam menjalani pngobatan
rutin.
• Penderita mengalami efek samping yang membuat rasa tidak
nyaman sehingga meninggalkan pengobatan.
• Regimen pengobatan yang kompleks butuh bantuan
pendamping.
• Penderita dapat lupa untuk meminum obat atau merasa tidak
perlu minum obat karena merasa sudah sembuh.
Catatan
• Pengobatan awal mesti diberikan terus menerus dan selalu
memonitor efek samping yang dikeluhkan.
• Gejala tidak muncul langsung setelah putus obat.
• Memberitahu penderita bahwa mereka mungkin perlu dibawa
ke rumah sakit jika tidak mengikuti pengobatan (jangan
sebagai ancaman)
• Menggunakan tempat simpanan tersendiri untuk mencegah
kelupaan.
• Jangan menaruh pill dalam makanan karena dapat merusak
kepercayaan dengan pendamping.
• Memastikan bahwa pasien benar-benar meminum obatnya.
• Suntikan diberikan teratur tergantung keputusan dokter.
Kesimpulan
• Stigma ODGJ meski ditiadakan.

• ODGJ dapat kembali berfungsi dalam sosial dan fungsi


intelektual.

• Keluarga yang mantap membantu penyembuhan ODGJ.

Anda mungkin juga menyukai