Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN GERONTIK

“LANSIA DENGAN
STROKE”

OLEH KELOMPOK 3
DEFINISI

Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah


kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak
(Smeltzer C. Suzanne, 2002).
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah
gangguan neurologik mendadak yang terjadi
akibat pembatasan atau terhentinya aliran
darah melalui system suplai arteri otak (Sylvia A
Price, 2006)
ETIOLOGI

Penyebab stroke menurut Arif Muttaqin


(2008):
Thrombosis Cerebral
 Haemorhagi
Hipoksia Umum
Hipoksia Setempat
KLASIFIKASI
Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi
dan gejala kliniknya, yaitu: (Muttaqin, 2008)
1. Stroke Hemoragi,
2. Stroke Non Hemoragi

Menurut perjalanan penyakit atau stadiumnya,


yaitu:
1. TIA (Trans Iskemik Attack)
2. Stroke involusi
3. Stroke komplit
PATOFISIOLOGI
Infark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area
tertentu di otak. Luasnya infark bergantung pada faktor-
faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah dan
adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai
oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke
otak dapat berubah (makin lmbat atau cepat) pada
gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan dan
spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan umum
(hipoksia karena gangguan paru dan jantung).
Atherosklerotik sering/ cenderung sebagai faktor penting
terhadap otak, thrombus dapat berasal dari flak
arterosklerotik, atau darah dapat beku pada area yang
stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau terjadi
turbulensi.
MANIFESTASI KLINIK
1. Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau
hemiplegia)
2. Lumpuh pada salah satu sisi wajah anggota badan (biasanya
hemiparesis) yang timbul mendadak.
3. Tonus otot lemah atau kaku
4. Menurun atau hilangnya rasa
5. Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia”
6. Afasia (bicara tidak lancar atau kesulitan memahami ucapan)
7. Disartria (bicara pelo atau cadel)
8. Gangguan persepsi
9. Gangguan status mental
10. Vertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala.
KOMPLIKASI
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan
mengalmi komplikasi, komplikasi ini dapat dikelompokan
berdasarkan:
1. Berhubungan dengan immobilisasi  infeksi
pernafasan, nyeri pada daerah tertekan, konstipasi dan
thromboflebitis.
2. Berhubungan dengan paralisis  nyeri pada
daerah punggung, dislokasi sendi, deformitas dan
terjatuh
3. Berhubungan dengan kerusakan otak  epilepsi dan
sakit kepala.
4. Hidrocephalus
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Angiografi serebral
2. Single Photon Emission Computed
Tomography (SPECT).
3. CT scan
4. MRI (Magnetic Imaging Resonance)
5. EEG
6. Pemeriksaan laboratorium
PENATALAKSANAAN MEDIS
Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan
pengisapan lendiryang sering, oksigenasi, kalau perlu
lakukan trakeostomi, membantu pernafasan.
Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi
pasien, termasuk untuk usaha memperbaiki hipotensi dan
hipertensi.
Berusaha menentukan dan memperbaiki aritmia jantung.
Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus
dilakukan secepat mungkin pasien harus dirubah posisi
tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.
Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK
Dengan meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan
rotasi kepala yang berlebihan,
PENGKAJIAN
Identitas
Riwayat pekerjaan dan status
ekonomi
Lingkungan tempat tinggal
Riwayat Kesehatan
Pola fungsional
Pengkajian khusus
Pemeriksaan Fisik
ASUHAN KEPERAWATAN

Resiko Jatuh
Gangguan mobilitas fisik b/d
gangguan neuromuscular.
Gangguan pola tidur b/d faktor
psikologis (ansietas).
Resiko Kesepian
THANKYOU...

Anda mungkin juga menyukai