Anda di halaman 1dari 32

LEMBAGA KEUANGAN

DAN
STABILITAS KEUANGAN

Nama Anggota :

Grace Prisiliya Sari Br Ginting /140421630


Ni Made Ayu Utami / 160422570
Marina / 160422853
Fahrul Alif Boeang / 161123132
Pendahuluan

Selain bank sebagai lembaga keuangan dan kredit, masih


ada lembaga lain baik yang bersifat besar,formal, dan
urban; ataupun yang kecil, informal dan beroperasi
didaerah pedesaan.
Pengertian dan klasifikasi lembaga keuangan
 Lembaga keuangan : semua badan yang kegiatannya di
bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran
dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi
perusahaan (SK Menkeu RI No.792/90).
 Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan
dalam ekonomi modern yang melayani masyaraka pemakai
jasa-jasa keuangan. Sering lembaga keuangan disebut
sebagai lembaga intermediasi keuangan karena fungsi
pokoknya melakukam intermediasi antara defisit unit dengan
surplus unit.
Fungsi-fungsi lembaga keuangan
 Perantara
 Pembayar
 Penjamin
 Wakil
 kebijakan
Sistem lembaga keuangan bank
Terdiri dari:
1. bank sentral,
2. bank umum,
3. bank perkreditan rakyat (BPR) dan
4. bank campuran.
Sistem lembaga keuangan bukan bank
LKBB dapat dikelompokkan jadi 2 :

1. Lembaga pembiayaan dan investasi dan penjualan surat-


surat berharga.
Contohnya : leasing,modal ventura, anjak piutang, dan psar modal.

2. Lembaga keuangan lainnya : pegadaian, asuransi dan dana


pensiun.
Kesamaan LKB DAN LKBB

 Kedua lembaga keuangan ini ikut melancarkan


pertukaran produk dengan menggunakan uang dan
instrumen kredit dan membantu menyalurkan dana
penabung kepada pengusaha.
Stabilitas keuangan
 Stabilitas sistem keuangan adalah ketahanan sistem
keuangan terhadap guncangan perekonomian, sehingga
fungsi intermediasi, sistem pembayaran, dan penyebaran
resiko tetap berjalan dengan semestinya .
Faktor-faktor pendukung stabilitas sistem
keuangan
1. Lingkungan ekonomi makro yang stabil
2. Lembaga keuangan yang di kelola dengan baik
3. Pengawasan institusi keuangan yang efektif
4. Sistem pembayaran yang aman dan andal
Perbedaan stabilitas moneter dan stabilitas
keuangan
Stabilitas moneter Stabilitas sistem keuangan

Stabilnya harga untuk Kestabilan institusi dan pasar


mengendalikan inflasi keuangan dan tiadanya tekanan
dan pergerakan harga yang
berpotensi menyebabkan
guncangan perekonomian
Instrumen pengontrol bergantung Instrumen pengontrol sangat
pada lags terbatas dan sulit untuk
disesuaikan
Struktur proyeksinya central Struktur proyeksinya tails of
tendency of distribution distribution
Alat proyeksinya standard Alat proyeksinya simulasi atau
forecast stress test
Mengapa stabilitas keuangan itu penting ?
1. Stabilitas moneter hanya akan terwujud dengan adanya
stabilitas keuangan
2. Perkembangan yang berpotensi pada meningkatnya
resiko bagi perekonomian negara
3. Apabila stabilitas sistem keuangan stabil maka :
a. Menciptakan kepercayaan dan lingkungan yang mendukung
bagi nasabah penyimpan dan investor
b. Mendorong fungsi intermediasi keuangan yang efisien
c. Mendorong beroperasinya pasar dan memperbaiki alokasi
sumber daya perekonomian
Pihak-pihak yang bertanggung jawab
terhadap ssk:

1. Otoritas Keuangan
2. Pelaku Keuangan
3. Public
Peran bank sentral dalam ssk:

1. Mendorong terciptanya stabilitas sistem keuangan


2. Mempromosikan pentingnya stabilitas keuangan
3. Menilai stabilitas sistem keuangan
STABILITAS KEUANGAN SEBAGAI TUJUAN
EKSPLISIT BANK SENTRAL DI BEBERAPA
NEGARA
Bank of canada

 Mengatur penyaluran kredit dan mata uang untuk kepentingan ekonomi


nasional

 Mengontrol dan melindungi nilai eksternal dari sistem moneter nasional

 Memitigasi pengaruh fluktuasi pada tingkat produksi, perdagangan,


harga dan tenaga kerja secara umum sebaik mungkin dalam suatu
kerangka kegiatan moneter dan secara umum mendukung kesejahteraan
ekonomi dan sistem keuangan
Bank of England

 Terdapat MoU antara Bank of England dan pemerintah yang


menetapkan tanggungjawab bank sentral dalam mendukung
stabilitas keuangan.

 MoU ini memberikan tanggungjawab pada Bank of England


pada tiga area, yaitu:

1. Stabilitas Moneter
2. Stabilitas infrastruktur sistem keuangan terutama sistem
pembayaran
3. Memonitor sistem keuangan secara menyeluruh
Bank of Japan

 Menerbitkan mata uang serta melakukan kontrol atas


mata uang dan sistem moneter

 Di samping menjamin kelancaran settlement dana


antara bank dengan institusi keuangan lainnya, Bank of
Japan berperan dalam pemeliharaan sistem keuangan
European Central Bank (ECB)

 Memelihara kestabilan harga

 Mendukung kebijakan ekonomi secara umum dalam Komunitas Eropa

 Mendukung kelancaran kegiatan sistem pembayaran

 European Central Bank berperan terhadap kelancaran jalannya


kebijakan yang diharapkan oleh otoritas, terkait dengan pengawasan
terhadap lembaga penyalur kredit dan kestabilan sistem keuangan
Reserves Bank of New Zealand (RBNZ)

 Merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan moneter untuk mencapai


tujuan ekonomi yaitu mencapai dan memelihara kestabilan tingkat harga
secara umum

 Hampir 50 negara didunia telah mempunyai fungsi dan unit tersendiri untuk
memonitor sistem keuangan

 Produk-produk dari hasil memonitoring tersebut dituangkan dalam laporan


yang dikenal dengan Financial Stability Report/Review, yang dapat dibaca di
masing-masing situs web bank sentral tersebut
DUA PENDEKATAN
1. Mikroprudensial
Lebih mengarah kepada analisis perkembangan
individu lembaga keuangan

2. Makroprudensial
Lebih mengarah kepada analisis sistem keuangan
secara keseluruhan sebagai kumpulan dari individu
lembaga keuangan
MAKROPRUDENSIAL MIKROPRUDENSIAL

Pemantauan dan penilaian Pemantauan dan penilaian


Tujuan Antara terhadap sistem keuangan terhadap kesehatan individu
secara keseluruhan lembaga keuangan

Menekan biaya krisis


Tujuan Akhir Perlindungan konsumen
(penurunan PDB)

Model Risiko Endogen Eksogen

Korelasi dan eksposur lintas


Penting Tidak Relevan
lembaga keuangan

Fokus pada risiko individual


Fokus pada risiko sistemik :
Kalibrasi kebijakan prudensial lembaga keuangan :
Top down
Bottom up

Fokus Lembaga keuangan sistemik Individu lembaga keuangan


PERAN INDONESIA DALAM MEMELIHARA
STABILITAS SISTEM KEUANGAN (SSK)
Kerangka kerja SSK

 Misi Bank Indonesia


Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui
kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem
keuangan untuk pembangunan nasional jangka panjang yang
berkesinambungan

 Tujuan SSK
Turut aktif menciptakan dan memelihara sistem keuangan
yang stabil dan sehat
Strategi SSK
STRATEGI 1 :
Pemantapan Regulasi dan Standar dan Disiplin Pasar

Dalam hal ini implementasi peraturan dan standar


internasional serta disiplin pasar secara konsisten oleh
pemain pasar dan pengawas harus menjadi dasar untuk
melakukan segala kegiatan keuangan
STRATEGI 2 :
Peningkatan Riset dan Surveillance

Dua aktivitas riset :


1. Mengembangkan perangkat pendukung dalam rangka
penilaian SSK
2. Mengidentifikasikan permasalahan yang dapat
membahayakan SSK

Surveillance berfokus pada 2 sasaran pokok, yaitu :


1. Menilai dan memantau permasalahan dan risiko-risiko
yang dapat membahayakan SSK
2. Merekomendasikan dan memberi masukan untuk
perumusan kebijakan dalam rangka memelihara SSK
Lanjutan
Instrumen yang digunakan untuk melakukan
surveillance, terdiri dari :
1. Indikator makroprudensial dan mikroprudensial
2. Financial Soundness Indicators (FSI)
3. Stress test

Adapun indikator mikroprudensial dianalisa baik secara


agregat maupun secara individual untuk bank-bank besar
yang berpotensi menimbulkan instabilitas. Disamping itu
kondisi ekonomi makro menjadi pertimbangan utama dalam
monitoring. Kedua aspek tersebut memengaruhi stabilitas
sektor keuangan
STRATEGI 3 :
Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama

Hal ini antara lain dilakukan dengan membentuk suatu Forum


Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) yang beranggotakan Bank
Indonesia, Departemen Keuangan dan Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS). Forum ini memberikan informasi dan
rekomendasi terhadap masalah-masalah terkait stabilitas sistem
keuangan. FSSK merupakan institusi formal crisis management di
Indonesia
STRATEGI 4 :
Penetapan Jaring Pengaman dan Krisis Manajemen

Terdapat dua fungsi utama yang dilakukan oleh bank sentral: crisis
prevention dan crisis resolution.

 Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK) yang komprehensif terdiri


dari empat elemen, yakni:
1. Pengawasan yang independen dan efektif
2. Lender of the last resort
3. Skema penjaminan simpanan
4. Manajemen krisis yang efektif

 Bank Indonesia, Kementrian Keuangan, dan LPS bersama-sama telat


mengembangkan JPSK untuk mendukung terciptanya SSK di
Indonesia
APA YANG TELAH BI LAKUKAN
2003
 Pada tahun 2003 disusun Blue Print dari Stabilitas Sistem
Keuangan Indonesia oleh unit Banking Workstream di Unit
Khusus Program Transformasi.

2004
 Dalam tahap pengembangan berikutnya, BSSK menerbitkan
weekly report yang mengulas secara rutin kondisi SSK secara
mingguan. Termasuk didalamnya diulas secara singkat
beberapa isu yang dapat berpengaruh kepada sistem
keuangan kedepan.
2005
 Pada tahun 2005, BSSK terus meningkatkan kualitas hasil
surveillance dan riset secara reguler baik dalam bentuk weekly
report, laporan RDG maupun penerbitan KSK 4 dan KSK 5 serta
beberapa hasil kajian.

2006
 Pada tahun ini BI mulai menyusun Chartpack Sistem Keuangan
yang berisikan data dan grafik perkembangan hal - hal yang
terkait dengan sistem keuangan. Disamping itu juga mulai dikaji
suatu indikator tunggal yang menggambarkan kondisi sistem
keuangan Indonesia secara agregat yang disebut dengan
Financial Stability Index.
Tantangan Ke Depan
 Tantangan terbesar adalah ditengah makin meningkatnya tekanan,
pertumbuhan ekonomi tetap harus berjalan dan berkesinambungan serta
dapat berjalannya fungsi-fungsi penting ekonomi lainnya dengan normal.

 Sejalan dengan itu Deputy Meeting EMEAP sepakat untuk membentuk


Monetary and Financial Stability Committee yang berfungsi sebagai wadah
koordinasi dan tukar menukar info terkait dengan isu SSK di level regional.
Karena itu kiprah BI dalam level regional dan internasional akan semakin
penting dan menantang.
Arah Kebijakan Sistem Pembayaran

Kebijakan tahun 2009 atau lanjutan dari tahun


sebelumnya :

 Meningkatkan pengedaran uang yang aman,andal dan


efisien.
 Meningkatkan layanan kas prima; dan
 Meningkatkan kualitas uang
Kebijakan Sistem Pembayaran secara konsisten tetap
difokuskan pada 4 prinsip utama :

1. Memitigasi risiko
2. Meningkatkan efisiensi
3. Kesetaraan akses
4. Perlindunagan konsumen
Terimakasih….

Anda mungkin juga menyukai