Jurnal Luludk
Jurnal Luludk
Oleh :
Lulu Dhiyaanty K | 2011730055
Pembimbing :
dr. H. Muh Masrin, M.Sc., Sp.PD
Tuberkulosis (TB) adalah penyebab utama kematian di antara orang
dengan HIV di Afrika.
Profilaksis kotrimoksazol direkomendasikan untuk digunakan oleh
WHO untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas di antara individu
dengan TB atau penyakit HIV lanjut.
Data In vitro menunjukkan bahwa kotrimoksazol memiliki aktivitas
terhadap Mycobacterium tuberculosis, namun studi profilaksis kotri di
Afrika belum menunjukkan efek pada kejadian TB.
Untuk menguji hipotesis bahwa kotrimoksazol baik mengurangi
kejadian penyakit TB atau mengacaukan diagnosis TB.
Peserta berusia ≥18 tahun dengan jumlah CD4 <350 sel / mm3 dan
terdaftar dalam kohort prospektif dari orang yang terinfeksi HIV di Soweto,
Afrika Selatan.
Peserta telah dijadwalkan kunjungan klinik setiap 6 bulan tapi juga dinilai
pada kunjungan terjadwal untuk penyakit akut
Kami menggunakan Cox proportional hazard model untuk menilai asosiasi potensial
dengan insiden TB.
Waktu untuk kultur positif dibandingkan menggunakan Wilcoxon rank sum test.
Proporsi dibandingkan dengan menggunakan uji chi-square. Stata / MP 13,0
digunakan untuk semua analisis (StataCorp
Dalam analisis multivariabel, disesuaikan
untuk jenis kelamin, indeks massa tubuh, WHO
stadium klinis, jumlah CD4-waktu diperbarui, dan
status ART, kami mengamati hubungan antara
kotrimoksazol dan peningkatan kejadian TB.
2.590 peserta
April 2003 dan Desember 2009
198 Eksklusi
Sudah diagnosis TB