PENELITIAN
Kelompok 1
ANGGOTA!
DERIA OCTAVIANI SURYANA 20170606061
NENG TIA ROSMAWATI 20170606020
RAAFI 20170606046
JURIAH 20170606083
2
PENELITIAN DESKRIPTIF PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang Definisi lain menyatakan bahwa penelitian
berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, eksperimen adalah penelitian yang dilakukan
kejadian yang terjadi saat sekarang. Metode terhadap variabel yang data-datanya belum ada
deskriptif juga dapat diartikan sebagai prosedur sehingga perlu dilakukan proses manipulasi melalui
pemecahan masalah yang diselidiki dengan pemberian treatment/perlakuan tertentu terhadap
menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam subjek penelitian yang kemudian diamati/diukur
penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dampaknya (data yang akan datang). (Jaedun
dan yang lainnya yang pada saat sekarang 2011:5)
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa
adanya.
3
1
PENELITIAN
DESKRIPTIF
4
MENURUT PARA AHLI
◉ Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian, metode
deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
◉ Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu
metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil
penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
5
CIRI CIRI
◉ Memusatkan perhatian pada permasalahan yang ada pada
saat penelitian dilakukan atau permasalahan yang bersifat
aktual
◉ Menggambarkan fakta tentang permasalahan yang
diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan
interpretasi rasional yang seimbang.
◉ Pekerjaan peneliti bukan saja memberika gambaran
terhadap fenomena-fenomena, tetapi juga menerangkan
hubungan, menguji hipotesis, membuat prediksi, serta
mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah.
6
JENIS PENELITIAN DESKRIPTIF
1. Metode Survei
2. Metode deskriptif kesinambungan
3. Penelitian studi kasus
4. Penelitian analisa pekerjaan dan aktivitas
5. Penelitian tindakan (action research)
6. Penelitian Perpustakaan
7. Penelitian Komparatif
7
1. METODE SURVEY
Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta
dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik
tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu
daerah. (Nazir, 1988: 65)
Lebih lanjut lagi Zulnaidi (2007: 11-12) mengemukakan beberapa studi yang
termasuk dalam metode survei yakni:
a. Survei kelembagaan (institutional survei)
b. Analisis jabatan/ pekerjaan (job analysis)
c. Analisis dokumen (documentary analysis)
d. Analisis isi (content analysis)
e. Survei pendapat umum (public oppinion survey)
f. Survey kemasyarakatan (community survey)
8
CONTOH PENELITIAN METODE SURVEI
kita akan meneliti tentang kesadaran lingkungan mahasiswa asal
Ambon yang kuliah di Jakarta. Dengan menerapkan metode survey,
maka kita harus ambil beberapa sampel penelitian yang
merepresentasikan populasi. Populasinya di sini jelas, yaitu mahasiswa
Ambon di Jakarta. Misal, sampel yang kita ambil adalah mahasiswa asal
Ambon yang ikut komunitas pendidikan di Jakarta.
9
2. METODE DESKRIPTIF KESINAMBUNGAN
10
CONTOH PENELITIAN KESENAMBUNGAN
11
PENELITIAN STUDI KASUS
Penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensive terhadap
satu objek tertentu, dengan cara mempelajari sebagai suatu kasus.
Berbagai unit sosial seperti seorang murid menunjukkan kelainan,
sebuah kelompok keluarga, sebuah kelompok anak nakal, sebuah desa,
sebuah lembaga sosial dan lain-lain dapat diselidiki secara intensive,
baik secara menyeluruh maupun mengenai aspek-aspek tertentu yang
mendapat perhatian khusus. (Zulnaidi, 2007: 13)
Penelitian studi kasus menurut Stake (2005) terdapat 3 jenis
penelitian studi kasus yang dibagi berdasarkan karakteristik dan
fungsinya, yakni:
a. Penelitian studi kasus mendalam
b. Penelitian studi kasus instrumental
c. Penelitian studi kasus jamak
12
Nazir (1988: 68) mengemukakan bahwa langkah-langkah pokok
dalam meneliti kasus adalah sebagai berikut:
13
CONTOH PENELITIAN STUDI KASUS
Dalam rancangan penelitian studi kasus yang diajukan penulis, cangkang
biji karet yang dahulunya tidak berguna akan diubah menjadi produk yang
bermanfaat dengan cara mengubahnya menjadi pengawet alami makanan.
Dengan termanfaatkanya cangkang biji karet tentu diharapkan akan
meningkatnya pendapatan para pekebun tanaman karet.
Produk dari cangkang biji karet adalah berbentuk asap cair yang tentunya
akan mudah untuk diperjual belikan. Kemudian dengan adanya produk asap
cair dari cangkang karet tentu akan menekan penggunaan bahan pengawet
sitentik oleh masyarakat.
Karena produk pengawet asap cair cangkang biji karet mudah dibuat
dengan teknik yang sederhana. Pengguna pengawet alami makanan tentu
sangat diharapkan oleh para kalangan karena makanan akan menyangkut
pada kesehatan orang banyak dan tentu akan berdampak pada generasi
penerus bangsa.
14
4. PENELITIAN ANALISA PEKERJAAN
DAN AKTIVITAS
15
CONTOH PENELITIAN ANALISA PEKERJAAN DAN
AKTIVITAS
16
5. PENELITIAN TINDAKAN (ACTION
RESEARCH)
17
Menurut Kemmis dan McTaggart (1982) mengungkapkan bahwa
dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat model yang digunakan
yakni siklus yang akan selalu berputar, seperti pada gambar berikut ini:
18
CONTOH PENELITIAN TINDAKAN (ACTION
RESEARCH)
Upaya meningkatkan disiplin gurudalam kehadiran mengajar dikelas
melalui penerapan Reward and punishment Di smp negeri 3 mandalawangi
kabupaten pandeglang.
https://www.academia.edu/12708615/Laporan_Penelitian_Tindakan_Sekola
h 19
6. PENELITIAN
PERPUSTAKAAN
20
CONTOH PENELITIAN PEPRUSTAKAAN
21
PENELITIAN KOMPARATIF
22
3) rumuskan kerangka teoritis dan hipotesa-hipotesa serta asumsi-asumsi
yang dipakai;
4) buatlah rancangan penelitian dengan cara memilih subjek yang digunakn
dengan teknik pengumpulan data yang diinginkan, dan mengkategorikan
sifat-sifat atau atribut-atribut atau hal-hal lain yang sesuai dengan masalah
yang ingin dipecahkan, untuk mempermudah analisa sebab akibat;
5) uji hipotesa, membuat interpretasi terhadap hubungan dengan teknik
statistik yang tepat;
6) membuat generalisasi, kesimpulan, serta implikasi kebijakan; dan
7) menyusun laporan dengan cara penulisan ilmiah.
23
CONTOH PENELITIAN KOOPERATIF
24
KRITERIA POKOK METODE DESKRIPTIF
25
LANGKAH-LANGKAH UMUM DALAM METODE
DESKRIPTIF
26
2
PENELITIAN
EKSPERIMENTAL
27
PENGERTIAN MENURUT PARAH AHLI LAIN
◉ Menurut Solso & MacLin (2002), penelitian eksperimen adalah suatu penelitian
yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk
mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat
kaitanya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh,
hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan
perlakuan.
Dengan kata lain bahwa penelitian eksperimen adalah bagian dari penelitian
kuantitatif yang terdapat variabel sehingga dapat ditemukan sebab akibat yang
sengaja ditimbulkan dari variabel tersebut.
28
One shot Case Study
Pre
Experimental One group pre-post test design
Disain Penelitian
Eksperimen
Factorial
Experimental
29
PRE-EXPERIMENTAL DESIGNS (NONDESIGNS)
30
MACAM MACAM PENELITIAN PRE-EKSPERIMEN
31
1) One Shot Case Study
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat di gambarkan sebagai
berikut:
X O
32
ne Group Pretest-posttest Design
Bila dalam one-shot case study tidak di beri pretest, maka pada paradikma ini
terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan dapat diketahui
lebih akurat, karna dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi
perlakuan.
O1 X O2
Contoh:
Dalam One-Group Pretest-Posttest Design ini diberikan test terlebih dahulu
sebelum diterapkannya model pembelajaran STAD (O1), kemudian setelah
diterapkan model pembelajaran STAD diberikan test kembali (O2), sehingga
pengaruhnya jelas antara sebelum diterapkan model pembelajaran STAD dan
setelah diterapkannya model pembelajaran STAD (O2 – O1).
33
Intact Group Comparison
Terdapat 1 kelompok yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi 2 yaitu
setengah kelompok eksperimen dan setengah kelompok untuk kontrol
O1
X
O2
34
MACAM MACAM PENELITIAN TRUE EKSPERIMEN
R X O1
R O2
• Dua kelompok dipilih secara random, satu
TRUE Eksperimen kelompok diberi perlakuan yang atu lagi tidak
R O1 X O2
R O3 O4
• Dua kelompok dipilih secara random
(O2 – O1) : (O4 – O3)
Diuji beda
35
Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul)
karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar
yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas
internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi.
Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan
untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara
random (acak) dari populasi tertentu.
Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara
random.
36
1. Pottest-Only Control Design
R X O1
R O2
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing di pilih secara random
(R).
Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak.
Kelompok yang di beri perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang
di beri (treatment) adalah (O1 : O2).
Contoh:
Terdapat dua kelompok siswa yang dipilih secara random (R) dalam sebuah
sekolah. Kelompok pertama diberikan perlakuan (X), yaitu kelompok pertama
menerima pelajaran di kelas yang berisi AC, dan kelompok yang lain tidak. Kemudian
dibandingkan perbedaan pretasi antara siswa yang menerima pelajaran di ruang ber-
AC (O1) dengan siswa yang menerima pelajaran di ruangan yang tidak ber-AC (O2).
Apabila terdapat perbedaan prestasi yang sangat signifikan maka ruangan ber-AC
sangat memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
37
retest-posttest Control Group Design
R O1 X O2
R O3 O4
• Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian di beri pretest untuk
mengetahui keadaan awal adalah perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
• Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara
signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3)
Contoh :
Terdapat dua kelompok siswa yang dipilih secara random (R) dalam sebuah
sekolah. setengah siswa menggunakan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (O1), dan setengahnya lagi
tidak memakai media pembelajaran dalam proses pembelajaran pada bidang studi
Ilmu Pengetahuan Sosial (O2). Setelah beberapa bulan kemudian diukur prestasinya.
Apabila tidak terdapat perbedaan prestasi secara signifikan, maka penggunaan media
pembelajaran pada bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial tidak terlalu berpengaruh.
(O2 – O1) – (O4 – O3)
38
FACTORIAL DESIGN
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O1 X Y2 O2
R O3 Y2 O4
Contoh :
dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru terhadap
kepuasan pelayanan pada masyarakat untuk itu dipilih 4 kelompok secara random,
variabel moderatornya adalah jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan.
39
QUASI EXPERIMENTAL DESIGN
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design,
yang sulit dilaksanakan.
Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari preexperimental design. • Quasi Experimental
Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan kelompok kontrol yang
digunakan untuk penelitian.
40
MACAM-MACAM QUASI EXPERIMENTAL DESIGN
1. Time Series Design
O1 O2 O3 O4 X O 5 O6 O7 O8
41
Grafik yang berbalik
2. Non equivalent Control Design
43
Time Series Design
Desain ini tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan kelompok
diberi pretest sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan
kejelasan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali
ternyata nilanya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut labil, dan tidak
konsisten.
O1 O2 O3 O4 X O5 O 6 O7 O8
Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4 dan perlakuan yang
baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. besarnya pengaruh perlakuan adalah=
(O5 + O6 + O7 O8) – (O1 + O2 + O3 + O4).
Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh adanya tambahan bumbu pada
sekelompok makanan terhadap nilai penjualan. Sebelum ditambahkan bumbu Dalam
desain penelitian dipilih satu kelompok jenis makanan, yang separuhnya diberi
perlakuan dengan ditambah bumbu tertentu dan yang separuhnyatidak. Hal ini
dilakukan selama empat kali (O1, O2, O3, O4)
44
Nonequivalent Control Group Design
Desain ini hampir sama dengan pretest- posttest control group desain, hanya pada
desain ini kelompok eksperimen maupun kelompk kontrol tidak dipilih secara
random.
O1 X O 2
O3 O4
Contoh:
Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh adanya tambahan bumbu pada
sekelompok makanan terhadap nilai penjualan. Dalam desain penelitian dipilih satu
kelompok jenis makanan, yang separuhnya diberi perlakuan dengan ditambah
bumbu tertentu dan yang separuhnyatidak. O1 dan O3 merupakan nilai penjualan
makanan setelah ditambah bumbu. O4 nilai penjualan makanan yang tidak diberi
tambahan bumbu. Pengaruh tambahan bumbu terhadap penjualan adalah (O2-O1)-
(O4-O3).
45
THANKS
!
Any questions?
46