Anda di halaman 1dari 49

IMPLEMENTASI ETIK – DISIPLIN

TENAGA KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT

Ns. Erwin, M.Kep., Sp.KV., Sp.Kep.MB

KOMITE KEPERAWATAN
RS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
Terkadang tindakan kita
SENGAJA atau TIDAK SENGAJA
akan mencelakakan orang lain di sekitar kita

MUTU …..????.....ETIK……?????......DISIPLIN…..????
Tugas
Komite Etik Keperawatan
Pasal 10 ayat (4), Pasal 11 ayat (4)
 Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan
 Melakukan pembinaan etik dan disiplin
 Merekomendasikan pembinaan etik dan disiplin profesi
 Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran
disiplin dan Etik
 Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinik
 Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis
Tugas
Komite Etik Keperawatan

 Mengedukasi perawat tentang etik keperawatan


dan bioetik pada umumnya.
 Mempersiapkan perawat untuk berperan
sebagai tim etik institusi.
 Melakukan penelaahan materi atau dokumen
etik yang ada.
 Melakukan telaah terhadap pelanggaran etik
yang dilakukan anggota.
 Merekomendasikan pembinaan etik dan disiplin
profesi
DILEMA ETIK DAN DISIPLIN PROFESI
PERAWAT

Dimensi kekeliruan penampilan profesi


keperawatan dapat dibedakan dalam tiga bentuk
yaitu : dimensi etik, dimensi disiplin profesi dan
dimensi hukum
Dimensi Etik

Pelanggran terhadap dimensi etik merupakan


pelanggaran yang dilakukan terhadap kode etik (sebagai
aturan internal profesi).
Pada umumnya tidak merupakan kesalahan tetapi
kurang tepat atau baik-buruk.
Penilaian dan penetapan sangsi dilakukan oleh majelis
etik profesi.
Sangsi yang dikenakan berkaitan dengan profesi
Dimensi Disiplin Profesi

Merupakan pelanggaran yang dilakukan


terhadap standar yang ditetapkan.
Kesalahan yang mungkin timbul adalah
penilaian benar-salah. Penilaian dilakukan oleh
majelis disiplin bahkan perangkat hukum pidana.
Sangsi yang dikenakan berupa kewenangan
bekerja sampai pemberhentian sebagai profesi
Dimensi Hukum

Merupakan pelanggaran yang dilakukan dalam


melakukan kegiatan profesi yang berakibat fatal.
Penyidangan dilakukan oleh perangkat hukum.
Sangsi yang dikenakan oleh perangkat hukum
disesuaikan dengan peraturan perundangan
yang berlaku dalam hukum pidana.
Dilema Etik

Dapat diartikan dimana perawat dihadapkan


harus memilih diantara dua atau beberapa
pilihan yang tidak diinginkan
Karakteristik dilema etik

 Masalah tidak dapat diselesaikan hanya dengan


menggunakan data empiris
 Keraguan dalam menggunakan data atau fakta
dalam membuat keputusan
 Hasil keputusan harus berpengaruh terhadap
keadaan saat ini

MASALAH RCA RTL

RISIKO FMEA RTL


KELALAIAN ATAU MALPRAKTIK

Etika Disiplin Hukum

Institusi mediasi kekeluargaan


gagal

Profesi

hukum pidana, hukum perdata administrasi


PELANGGARAN dan sanksi
 Pelanggaran Disiplin (malpraktik) diselesaikan oleh
institusi dan dikenakan sanksi disiplin misal berupa
skorsing dan penghentia kerja
 Pelanggaran etik diselesaikan oleh komite etik,institusi,
dan/atau majelis kehormatan etik keperawatan PPNI di
tingkat pusat atau propinsi
 Pelanggaran hukum biasanya mengakibatkan kerugian
yang dialami sseorang atau sekelompok orang dan
diselesaikan dalam bentuk proses hukum (pengadilan)
dan diselesaikan berupa adanya sanki hukum baik
berupa denda ataupun penjara
12
TATA KELOLA
PEMBINAAN ETIK DAN DISIPLIN
TENAGA KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT

Ns. Erwin, M.Kep., Sp.KV., Sp.KepMB


SASARAN PEMBINAAN
ETIK DAN DISIPLIN PERAWAT

PERAWA
T

INSTITUS PASIEN
I

PERAWA
T

MASYARAK
PROFESI AT
STRATEGI PELAPORAN

SMS
CENTER
TERTULIS

TELPHON

KOMITE KEPERAWATAN
Langkah-langkah penyelesaian masalah/dilema
etik

 Pengkajian /Investigasi
Apa yang menjadi fakta keperawatan ?
Apa yang menjadi fakta psikososial ?
Apa yang menjadi keinginan klien/keluarga ?
 Perencanaan
Menentukan Rumusan Tindak Lanjut
 Bimbingan dan Pembinaan
 Sidang Masalah Etik
 Implementasi
 Teguran
Self Assessment.
 Evaluasi standar dan Pedoman
 Penentuan strategi pembinaan ( pelatihan, supervisi,
Presentasi, Bimbingan )
Sidang Masalah Etik dan Disiplin
Pencabutan Kewenangan
Rekomendasi ReKredential
Rekomendasi Proses Jenjang Karir
 Evaluasi
 Pengisian LogBook
 Data Laporan ( Tertulis, SMS, Phon)
 Perubahan Perilaku melalui supervisi berjenjang
Strategi Penyelesaian Masalah/
Dilema Etik

Dasar penilaiannya adalah :


a. Tugas dan kewenangan (Duty)
b. Pedoman kerja atau SOP (Direction of
duty)
c. Kerusakan atau kerugian (Damages)
d. Penyebab utama (Direct cause)
Dasar pertimbangannya adalah :
a. Ketelitian melakukan pemilihan jenis dan cara
tindakan
b. Kesesuaian dengan ilmu yang berkembang
c. Kemampuan dan jenjang pendidikan
d. Kondisi
e. Tujuan tindakan
Strategi yang dapat dilakukan :

 Melakukan rounde ( Bioetics Rounds ).


 Kesadaran diri sebagai perawat.
 Adanya Sidang Komite Etik keperawatan
 Adanya jeringan advokasi kesehatan
 Majelis Kehormatan Etik Keperawatan PPNI
 Komite etik Institusi
 Praktisi Hukum
TINGKAT MASALAH ETIK
1. RINGAN: tidak menimbulkan kerugian dan
kecacatan fisik serta memiliki dampak risiko
psikologi yang kecil
2. SEDANG: tidak menimbulkan kerugian dan
kecacatan fisik namun memiliki dampak
terhadap psikologi
3. BERAT: Menimbulkan kerugian dan kecacatan
fisik serta berpengaruh terhadap masalah
psikologi
Persiapan dan pencegahan

 Menyempurnakan standar praktek, standar asuhan


atau standar khusus yang akan dilaksanakankan oleh
perawat
 Menyempurnakan dokumen yang terkait etik
keperawatan: Kode etik, penjabaran/penjelasan,
prosedur penyelesaian kasus etik yang dialami
perawat
 Menjamin agar semua dokumen, standar kode etik
dan perangkatnya tersedia disetiap tatanan pelayanan
keperawatan
Persiapan…….

 Mengedukasi calon perawat pada fase orientasi


perawat baru yang akan bekerja disuatu institusi
pelayanan kesehatan/ keperawatan
 Mempersiapkan perawat yang akan menjadi anggota
tim etik, agar memenuhi kualifikasi yang
dipersyaratkan
 Menjamin agar semua perawat menjadi anggota
organisasi profesi (PPNI) untuk memfasilitasi yang
bersangkutan agar memiliki pemahaman tentang etik
dan atau menyelesaikan masalah etik yang mungkin
dihadapinya
PELAPORAN

TERTULIS SMS TELPHON LANGSUNG

KOMITE
KEPERAWATAN

INVESTIGASI
Tertulis, perekam Audio,
Video

Implemetasi
Rekomendasi

Teguran
Self Assessment.
 Evaluasi standar dan Pedoman
 Penentuan strategi pembinaan ( pelatihan, supervisi, Presentasi, Bimbingan )
Sidang Masalah Etik dan Disiplin
Pencabutan Kewenangan
Rekomendasi ReKredential
Rekomendasi Proses Jenjang Karir
Pelaksanaan

Menerima pengaduan tertulis


(atasan langsung perawat, atau klien/keluarganya)

Melakukan identifikasi kasus yang diadukan,


dilengkapi dengan bukti lapangan dan bukti pelaporan

Mempersiapkan persidangan yang meliputi:


Mengundang Pelapor dan terlapor
Pelaksanaan………….

Mengundang saksi pelapor dan saksi terlapor

Mengumpulkan bukti – bukti

Mempersiapkan dokumen
termasuk surat pengaduan, standard, kode etik dan perangkatnya serta
dokumen medik/medical record bila diperlukan

Memastikan 50% + 1 tim etik menghadiri


persidangan
Persidangan

Memastikan bahwa yang dialami adalah masalah


etik, dengan melakukan penelaahan terkait
dengan etik
(tidak melakukan pelanggaran terhadap prinsip etik: beneficience, non
maleficience, autonomy, dan justice)

Melakukan penelaahan, menggunakan instrumen


pengkajian butir kode etik

Merumuskan dan menetapkan masalah etik


Persidangan………………
Memutuskan dan menetapkan langkah pembinaan atau
sanksi sesuai ketentuan yang berlaku

Membuat berita acara persidangan dan menyampaikan


keputusan dan pembinaan dan atau sanksi yang
ditetapkan kepada institusi atau bidang terkait

Mengirimkan kepada atasan dan pimpinan institusi atau


organisasi profesi sebagai lembaga atau instansi
supervisi
PRINSIP PEMBUKTIAN MASALAH
PELAPOR TERLAPOR

OTONOMI BENIFICIENCE

NON
JUSTICE
MALFICENCE
Dasar tindakan pelanggaran disiplin
profesi perawat dan dilema etik
 Keadaan dan situasi yang dapat digunakan sebagai
dasar dugaan pelanggaran disiplin profesi dan etik
keperawatan oleh perawat adalah hal-hal yang
menyangkut:
 Dugaan penyimpangan etik keperawatan
 Kompetensi klinis
 Asuhan keperawatan atas seorang pasien di rumah sakit
 Pelanggaran prosedur tetap
 Penggunaan obat dan alat kesehatan atas delegasi dokter
sesuai dengan standar profesi, berdasarkan ketetapan komite
keperawatan
 Hal-hal lain yang oleh sub komite keperawatan sepatutnya
dianggap menyangkut disiplin profesi keperawatan
 Setiap perawat wajib memberitahukan adanya
dugaan pelanggaran sebagaimana dimaksud
secara tertulis dalam suatu formulir yang
disediakan untuk itu, dan menyampaikan formulir
pemberitahuan tersebut kepada atasan yang
bersangkutan untuk selanjutnya disampaikan
kepada ketua sub komite keperawatan
Ketua sub komite keperawatan wajib meneliti,
menindak-lanjuti dan memberikan kesimpulan
serta keputusan atas setiap laporan yang
disampaikan oleh perawat sebagaimana
dimaksud

Menugaskan tim terkait di bawah sub komite


keperawatan untuk meneliti dan menindak-lanjuti
setiap laporan sebagaimana dimaksud
 Ketua sub komite keperawatan memberikan kesimpulan dan
keputusan sebagaimana dimaksud berdasarkan hasil penelitian dan
rekomendasi tim terkait yang dapat berbentuk:
a. Saran kepada perawat terkait serta manajemen RS
b. Keputusan untuk melakukan penelitian lanjutan guna menentukan adanya
pelanggaran disiplin profesi dan kode etik.

 Semua keputusan sebagaimana dimaksud didokumentasikan secara


lengkap oleh staf sub komite keperawatan dan diperlakukan secara
konfidensial.
 Pengungkapan dokumen sebagaimana dimaksud kepada pihak
manapun, hanya dapat ditentukan oleh direksi setelah memperoleh
persetujuan dari ketua sub komite keperawatan
Penelitian dugaan pelanggaran disiplin
profesi dan etik perawat

 Penelitian dugaan pelanggaran disiplin profesi


dan atau etik keperawatan dimulai berdasarkan
keputusan Ketua Sub Komite Keperawatan
untuk melakukan penelitian lanjutan
sebagaimana dimaksud dan dilaksanakan oleh
tim disiplin profesi dan etik keperawatan.
 Ketua tim disiplin profesi dan etik keperawatan
melaksanakan penelitian berdasarkan tata cara
yang telah ditetapkan
 Ketua tim disiplin dan etik menyampaikan hasil
penelitian dan rekomendasinya kepada ketua
sub komite keperawatan untuk ditetapkan
sebagai keputusan sub komite keperawatan
yang memuat :
 Ringkasan kasus atau kejadian;
 Kesimpulan tentang ada atau tidak adanya
pelanggaran
 Rekomendasi tindakan korektif;
Ketua sub komite keperawatan wajib menetapkan
keputusan sebagaimana dimaksud dengan
memperhatikan masukan dari tim ad hoc dalam

Waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja


setelah diterimanya hasil penelitian
Keputusan sub komite keperawatan sebagaimana
dimaksud disampaikan kepada ketua Komite
Etik, Direksi dengan tembusan kepada yang
bersangkutan dalam

waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah


ditetapkannya keputusan tersebut untuk segera
ditindak-lanjuti oleh Direksi
Tim Ad Hoc penelitian dugaan pelanggaran
disiplin profesi dan etik perawat

Dalam hal ketua sub komite keperawatan


menyampaikan putusan untuk melakukan
penelitian lanjutan sebagaimana dimaksud maka
ketua tim disiplin dan etik atau yang
mewakilinya mengusulkan kepada ketua sub
komite keperawatan untuk ditetapkan sebagai
tim Ad-Hoc dengan suatu surat keputusan.
Penetapan Tim Ad-Hoc sebagaimana dimaksud
dilakukan setelah dilakukan penelitian
pendahuluan sesuai dengan tata cara yang telah
ditetapkan oleh sub komite keperawatan dan
keteknisian
 Tim Ad-Hoc menyelenggarakan sidang dalam
waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
diterbitkannya surat keputusan sebagaimana
dimaksud
 Ketua sub komite keperawatan, didampingi
ketua tim disiplin dan etik, memimpin sidang
pertama Tim Ad-Hoc untuk menentukan ketua
dan wakil ketua Tim Ad-Hoc dan menjelaskan
tata cara persidangan kepada anggota Tim Ad-
Hoc.
 Tim Ad-Hoc bertugas melakukan pengkajian
dan penelitian atas kasus yang diterimanya dan
melaksanakan persidangan sesuai dengan tata
cara yang telah ditetapkan.
 Dalam rangka melakukan pengkajian, Tim Ad-
Hoc berwenang meminta informasi kepada
“yang teradu” dan semua pihak di rumah sakit,
termasuk meneliti rekam keperawatan dan bila
diperlukan, meminta bantuan pihak lain di luar
rumah sakit dengan persetujuan Direksi melalui
Sub komite keperawatan.
 Tim Ad-Hoc wajib melaksanakan rapat-
rapat/persidangan untuk
menyimpulkan/memutuskan suatu kasus yang
diserahkan kepadanya dalam suatu surat
kesimpulan yang ditandatangani oleh Ketua
bersama segenap anggota Tim Ad-Hoc untuk
diserahkan kepada ketua sub komite
Keperawatan melalui suatu keputusan yang
memuat:
 Ringkasan kasus atau kejadian;
 Kesimpulan tentang ada atau tidak adanya
pelanggaran;
 Rekomendasi tindakan korektif.
Tata cara persidangan Tim Ad Hoc

 Ketua Tim Ad-Hoc membuka persidangan dan


menyatakan sidang tersebut sah setelah
kuorum tercapai dan setiap yang hadir
menandatangani daftar hadir.
 Kuorum sebagaimana dimaksud tercapai bila
rapat dihadiri oleh paling sedikit setengah
ditambah satu dari jumlah Tim Ad-Hoc
 Tim Ad-Hoc melaksanakan persidangan dengan
melakukan pemeriksaan atas kasus tersebut,
meminta keterangan dari berbagai pihak yang
dianggap perlu.
 Persidangan dilakukan secara tertutup.
 Perekaman semua informasi dalam persidangan
hanya dilakukan oleh sekretaris tim Ad hoc.
 Pada setiap akhir persidangan, tenaga
sebagaimana dimaksud membacakan hasil
rekaman sidang kepada seluruh anggota yang
hadir, untuk selanjutnya dibuatkan risalah
rapatnya.
 Semua informasi, catatan dan dokumen dalam
bentuk apapun, diperlakukan secara
konfidensial, dan catatan pemusnahan dokumen
tersebut akan ditentukan oleh sub komite
keperawatan dari waktu ke waktu.
 Pengungkapan dokumen sebagaimana
dimaksud kepada pihak manapun hanya dapat
dilakukan oleh Direksi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai