Anda di halaman 1dari 15

Nama : Istiqomah (332018002)

Meiliyana Sari (332018008)


Bab 4
Parabola
1.1 Definisi
Parabola adalah tempat kedudukan titik
(himpunan titik) yang berjarak sama terhadap suatu
titik dan suatu garis tertentu. Titik tertentu itu
disebut Fokus (F), dan garis tetap itu disebut
Direktrik. Berdasarkan defenisi di atas, berikut
langkah-langkah melukis parabola titik demi titik:
1. Tetapkan garis g dan titik F .
2. Tarik sebuah garis melalui titik F (diperoleh
sumbu x) tegak Iurus (⊥) garis g sehingga garis ini
memotong g di s.
3. Titik O (0,0) pada garis FS, sehingga |OS| = |OF|
4. Buatlah lingkaran yang berpusat di F dan
berjari-jari r > |OF|
5. Lakukan seperti langkah 4*) dari titik S
sehingga memotong SF di A1.
6. Buatlah garis tegak lurus SF sehingga
memotong busur lingkaran A pada titik B1, B1
adalah salah satu pada parabola.
7. Ulangi langkah no. 4, 5, dan 6 untuk
mendapatkan titik lain pada parabola.
8. Setelah beberapa titik ditemukan, hubungkanlah
titik itu dengan sebuah kurva yang mulus, kurva
itulah disebut parabola .
4. 2 Persamaan Parabola
Persamaan Parabola
- Garis g disebut direktrik

- Titik F(p,0) disebut Fokus

- Titik O(0,0) disebut puncak

- FS disebut Sumbu simetri

- FS = 2p = Parameter

- AB garis yang disebut latus rectum,


tegak lurus sumbu parabola melalui
titik F. Panjang latus rectum = |4p|

Dari keterangan gambar diatas, dapat diturunkan Maka titik akan terletak di parabola, jika dan
persamaan parabola sebagai berikut : hanya jika :
Karena FS = 2p, maka eksentritas parabola (e) : e =
𝐹𝑃 (𝑥 − 𝑝)2 + 𝑦 2 = (𝑥 + 𝑝)2
=1
𝑃𝑄 (x – p)2 + y2 = (x – p)2
F(p,0) dan P(x,y) ∈ pada parabola x = g = -p, x2 – 2xp + p2 + y2 = x2 + 2xp + p2
direktrik 𝑃𝐹 = 𝑄𝑃
y2 = 2xp +2xp
y2 = 4xp adalah persamaan
Karena 𝐹𝑃 = 𝑥 − 𝑝 + 𝑦2 parabola dengan puncak O(0,0)
𝑄𝑃 = 𝑥+𝑝 2 + (𝑦 − 𝑦)2
= (𝑥 + 𝑝)2
Catatan:
1. Untuk persamaan parabola y2 = 4px
• Jika p > 0, parabola terbuka ke kanan
• Jika p < 0, parabola terbuka ke kiri
2. Untuk parabola yang mempunyai F(0,p) dan direktrik y = -p, maka persamaan parabola x2 = 4py
• Jika P > 0, parabola terbuka ke atas
• Jika P < 0, parabola terbuka ke bawah
• Sketsa Grafiknya: Parabola y2 = 4px Parabola x2 = 4py
Garis Singgung
1. Persamaan garis singgung dengan koefisien arah m pada parabola y2 = 4px
Misalkan persamaan garis y = mx + n menyinggung parabola y2 = 4px
(mx + n)2 = 4px
⟺ m2x2 + 2mnx + n2 – 4px = 0
Dengan diskriminan (D) = b2 – 4ac
(2mn – 4p)2 – 4m2n2
Ingat :
Jika D < 0, garis g tidak memotong parabola
Jika D > 0, garis g memotong parabola
Jika D = 0, garis g menyinggung parabola

Jadi, syarat agar garis g menyinggung parabola adalah :


D = b2 – 4ac = 0
⟺ (2mn – 4p)2 – 4m2n2 = 0
⟺ 4m2n2 – 16mnp + 16p2 – 4m2n2 = 0
−16mnp = - 16p2
−16𝑝2
n=
−16𝑚𝑝
𝑝
n=
𝑚
Jadi, persamaan garis singgung dengan gradien m terhadap parabola
y2 = 4px adalah
y = mx + n
𝑝
y = mx + 𝑚

Analog : untuk persamaan garis singgung dengan gradien m pada parabola


x2 = 4py adalah
y = mx – pm2

Analog : untuk persamaan garis singgung dengan gradien m pada parabola


(y – b)2 = 4 p(x – a) adalah
𝑝
(y – b) = m (x – a) + 𝑚

Begitu pula untuk persamaan garis singgung dengan gradien m pada


parabola (x – a)2 = 4 p(y – b) adalah
y – b = m (x – a) – pm2
2 karena hanya ada titik singgung, maka absisnya dip
1. Persamaan garis singgung pada parabola y = 4px di titik S(x1,y1)
Misalkan garis singgungnya y= mx + n maka absis titik singgungnya
𝑏 dapat diperoleh
x1 = −
dari persamaan 2𝑎

y2 = 4px (2𝑚𝑛 −4𝑝)


x1 = −
(mx + n)2 = 4px 2𝑚 2
m2x2+2mnx+n2 = 4px
2(2𝑝−𝑚𝑛)
2 2
m x +2mnx+n - 4px2
=0 x1 = 2𝑚2
m2x2+(2mnx2- 4p) x+n2= 0
2𝑝−𝑚𝑚
x1 =
karena hanya ada titik singgung, maka absisnya diperoleh:𝑚 2

𝑏
x1 = − dan ordinatnya y1 = mx1+ n
2𝑎
2𝑝−𝑚𝑚
y1 = 𝑚 +𝑛
x1 = −
(2𝑚𝑛 −4𝑝) 𝑚2
2𝑚 2
2𝑝−𝑚𝑛 +𝑚𝑛
2(2𝑝−𝑚𝑛)
x1 = 2𝑚2 y1 =
𝑚

2𝑝−𝑚𝑚 2𝑝 2𝑝
x1 =
𝑚2 y1 = ∴𝑚=
𝑚 𝑦1
sedangkan persamaan garis sengan gradien m adalah y - y1 = m(x – x1) sehingga;
2𝑝
y – y1 = (x - x1)
𝑦1

y1 (y – y1) = 2p (x - x1)

yy1 – y12 = 2p (x - x1) ……… (i)


Titik S(x1,y1) melalui y2 =4px, sehingga y12 =4px ...... (ii)
Persamaan (i) dan (ii)

yy1 – y12 = 2p (x - x1)


yy1 – 4px1 = 2px – 2px1
yy1 = 4px1 - 2px1 + 2px
yy1 = 2p (x - x1) , persamaan garis singgung di titik S(x1,y1) pada y2 =4px

Analog :

Untuk persamaan garis singgung pada (y – b2) = 4p(x – a)


dititik S(x1,y1) adalah (y – b) (yl – b) = 2p ( x + xl – 2a)
Contoh :
Carilah persamaan garis singgung di titik (-4,2) pada
parabola 𝑦 2 = 8x
4.4 Garis Normal

Persamaan garis singgung di titik S(x1,y1) pada y = 4px


yy1 = 2p (x + x1)
2𝑝
Koefisien garis singgung = 𝑦 , karena garis singgung parabola tegak lurus
1
dengan garis normal maka ms . mn = -1
2𝑝 𝑦1
. mn = -1, → mn = −
𝑦 1 2𝑝
Sehingga diperoleh persamaan garis normal titik S(x1,y1) pada y2 = 4px adalah :
𝑦
y – y1 = − 2𝑝1 (x - x1)
Contoh:
Garis Tengah Sekawan
Persamaan Garis Tengah Sekawan

Misalkan kita ambil persamaan tali busur y = mx + n dan persamaan parabola


y2= 4px sehingga ; v

(mx + n)2 = 4px atau y = mx + n


mx = y – n
m2x2+2mnx+ n2 = 4px −
x =
m2x2+2mnx - 4px+ n2 = 0
2 2 2 2 y2 = 4px
m x +(2mnx - 4p) x+n = 0

y2 = 4p2
− T1 titik tengah
y2 = 1 1

my2= 4py – 4pn yt = (yt + yt)


my2- 4py + 4pn = 0
yt =

y1+y2 = − = − = yt = ,
persamaan garis tengah
sejajar sumbu x
Contoh:

Anda mungkin juga menyukai