Tuberculosis
Pengambilan Infeksi Saluran Pernapasan Bawah
Apa yang anda ketahui tentang
Tuberculosis ??
BTA : 3x pengambilan sputum yaitu; Sputum SPS (sewaktu pemeriksaan awal ketila dokter
meminta, pagi hari saat bangun tidur sebelum makan-minum, dan saat pasien mau
mengantar sampel sputum ke lab)
BRONKOSKOPI : menggunakan alat khusus seperti selang yang dilengkapi dengan
kamera dan dimasukkan lewat mulut.
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien
ketika pengambilan sputum
Dilakukan pada tempat khusus (tempat terbuka, tempat khusus dengan sirkulasi udara
yang baik)
Tidak memakan apapun sekitar 1-2 jam sebelum pengambilan
Menganjurkan pasien mengkonsumsi air yang banyak sebelum tidur
Menghentikan pemakaian obat-obat tertentu jika dokter meminta
Diperbolehkan sikat gigi tetapi tidak boleh menggunakan obat kumur antiseptik
Cara pengambilan sputum
Dokter atau perawat akan memberikan wadah plastik khusus untuk mengambil sputum. Dan memberi penjelasan tentang
langkah-langkah pengambilan sputum. Brikut langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pasien:
Wadah ini sangat bersih. Jangan membukanya hingga siap menggunakan wadah.
Segera setelah bangun di pagi hari (sebelum makan atau minum apa pun), sikatlah gigi dan bilas mulut dengan air. Jangan
menggunakan cairan pencuci mulut.
Jika mungkin, pergilah ke luar atau buka jendela sebelum mengambil sampel sputum. Ini membantu melindungi orang
lain dari kuman TBC ketika batuk.
Ambil napas dalam-dalam, kemudian tahan selama 5 detik. Secara perlahan keluarkan napas. Ambil napas dalam sekali
lagi, kemudian batuklah dengan keras sehingga keluar sputum di mulut Anda.
Ludahkan sputum ke wadah plastik.
Cara pengambilan sputum 2
Ulangi ini terus sehingga sputum mencapai garis 5 ml (atau lebih) pada wadah plastik. Ini kurang lebih
sejumlah 1 sendok teh sputum.
Pasang tutup wadah dengan kuat agar tidak bocor.
Cuci bagian luar wadah, kemudian keringkan.
Cantumkan tanggal pengambilan sputum pada wadah tersebut.
Masukkan wadah ke kotak atau kantung yang diberikan oleh perawat
Serahkan wadah ke klinik atau perawat. Pasien dapat menyimpan wadah di dalam kulkas selama semalam
jika perlu. Jangan simpan wadah dalam freezer atau membiarkannya dalam suhu ruangan.
NB: Jika Anda tidak dapat mengeluarkan sputum,
cobalah menghirup uap dari air panas untuk mandi
atau dari panci berisi air mendidih.
Penanganan Sampel : penyimpanan
Sampel harus dikirim ke laboratorium secepat mungkin setelah pengambilan. Bila hal ini tidak
dapat dilakukan simpan dalam lemari es pada suhu 2-8 °C, jangan lebih dari satu malam
Penanganan Sampel : pengiriman
Lama penyimpanan spesimen saat proses pengiriman maksimal 3 hari, pada suhu normal
Petugas harus meneliti kembali setiap isi kotak (sampel) sediaan
Setiap sediaan sampel yang akan dikirim disertai dengan formulir yang sudah diisi lengkap, Baik
spesimen yang dikirim dalam pot maupun wadah harus disertai dengan data/keterangan, baik
mengenai kriteria spesimen maupun pasien.
Penanganan Sampel : pengiriman
Pemusnahan sputum
Sputum sisa dari pemeriksaan dimusnakan dengan cara menimbun atau mengubur sampel di tempat tertentu
yang telah disediakan.
Sanitary landfill adalah system pemusnahan yang paling baik. Dalam metode ini, pemusnahan dilakukan
dengan cara menimbun sputum dengan menggunakan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan
demikian, sampah tidsk dibiarkan diruang terbuka sehingga tidak menimbulkan bau atau sebagai sarang
binatang, adapun syarat : Tersedia tempat yang luas;Tersedia tanah untuk menimbunnya; Tersedia alat
amenimbunnya; Lokasi harus jauh dari pemukiman, perkantoran, dan sebaginya
Cara memusnahkan sampel
Pemusnahan sputum
Gali sebuah lubang sedalam 4-5 meter dan selebar 1-2 meter di lokasi yang tidak dapat dimasuki air tanah
ataupun air permukaan dan tidak memungkinkan rembesan limbah cair ke dalam tanah. Jangan sekali-kali
membuat lubang dekat dengan sumber air.
Buat penutup yang pas menutup rapat lubang. Pinggiran atas lubang sebaiknya diperkuat dengan memasang
tumpukan bata atau batu di sekelilingnya.
1. Lubang harus dibuat sedemikian rupa agar terhindar dari gangguan hewan, burung, dan manusia
2. Buang wadah sputum atau feses dan limbah infeksius lainnya ke dalam lubang dua kali sehari. Tutup
kembali lubang segera sesudahnya.
3. Sekali seminggu, tutup limbah tersebut dengan dedaunan kering setebal kira-kira 10 cm.
4. Bila memungkinkan, taburkan kapur soda (kalsium oksida)-lebih baik daripada menggunakan dedaunan
kering di atas limbah tersebut sekali seminggu.