KELOMPOK 1 1. ACEM PRASISKA 2. DANI HARDIANA 3. GINA TANIA 4. INTAN JULIAANA 5. NUR RAHMA 6. SENA AGENG 7. SITI LINA M Kepuasan Pasien
Memahami kebutuhan dan keinginan pasien adalah hal
penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien merasa puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang pengalaman buruknya. Untuk menciptakan kepuasan pasien, rumah sakit harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pasiennya. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien
Menurut Budiastuti (dalam Nooria; 2008), faktor yang
mempengaruhi kepuasan pasien yaitu: 1. Kualitas produk atau jasa, pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas. 2. Kualitas pelayanan, pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. 3. Faktor emosional, pasien merasa bangga, puas dan kagum terhadap rumah sakit yang dipandang “rumah sakit mahal”. 4. Harga, semakin mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah, memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien. 5. Biaya, pasien yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan jasa pelayanan, maka pasien cenderung puas terhadap jasa pelayanan tersebut. Aspek-aspek Kepuasan Pasien
Menurut Zeitham dan Berry (dalam Tjiptono; 2002), aspek-
aspek kepuasan pasien meliputi: 1. Keistimewaan, yaitu dimana pasien merasa diperlakukan secara istimewa oleh perawat selama proses pelayanan. 2. Kesesuaian, yaitu sejauhmana pelayanan yang diberikan perawat sesuai dengan keinginan pasien, selain itu ada ketepatan waktu dan harga. 3. Keajegan dalam memberikan pelayanan, artinya pelayanan yang diberikan selalu sama pada setiap kesempatan dengan kata lain pelayanan yang diberikan selalu konsisten. 4. Estetika, estetika dalam pelayanan berhubungan dengan kesesuaian tata letak barang maupun keindahan ruangan. Kualitas Pelayanan Perawat
Menurut Kotler (dalam Tjiptono; 2007)
mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Dimensi Mutu Pelayanan
1. Tangibles ( bukti fisik), yaitu kemampuan suatu provider dalam
menentukan eksistensinya kepada pihak eksternal. 2. Reliability (Keandalan), yaitu kemampuan provider untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. 3. Responsiveness (Ketanggapan), yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas 4. Assurance (Jaminan), yaitu pengetahuan, komponen antara lain komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence) dan sopan santun (courtesy). 5. Perhatian (Empathy),yaitu Perhatian / attensi penuh dan rasa “care” secara individual tiap karyawan medis dan non-medis dari provider yang dapat menyentuh hati dan perasaan pelanggan./ pasien. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Perawat
Selain itu menurut Gunarsa (Suryawati; 2004), faktor kualitas
pelayanan perawat dipengaruhi oleh: 1. Profesionalisme keperawatan. Keterampilan dan penguasaan iptek keperawatan sesuai dengan standar dan metode yang berlaku serta faktor kepribadian perawat yang harus bersikap dan berperilaku sebagai “major caring profesion” dalam interaksinya dengan pasien, keluarga pasien maupun profesi lain. 2. Efektivitas dan efisiensi pemakaian peralatan dan fasilitas keperawatan (keamanan, kenyamanan pasien serta terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan) 3. Kepuasan pasien karena terpenuhinya harapan dan kebutuhan pelayanan keperawatan. Aspek-aspek Kualitas Pelayanan Perawat
Menurut Christine (Pohan; 2007), aspek kualitas
pelayanan perawat meliputi: 1. Ketepatan waktu, meliputi akses dan waktu tindakan 2. Informasi, meliputi penjelasan dari jawaban apa, mengapa, bagaimana, kapan, dan siapa 3. Kompetensi teknis, meliputi pengetahuan perawat, keterampilan, dan pengalaman. 4. Hubungan antarmanusia, meliputi rasa hormat, sopan santun, perilaku, dan empati 5. Lingkungan, meliputi kebersihan, kenyamanan, keamanan dan penampilan perawat. Hubungan Kualitas Pelayanan Perawat dengan Kepuasan Pasien
Pada prinsipnya, definisi kualitas pelayanan perawat
berfokus pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pasien, serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pasien dalam mewujudkan kepuasan pasien. Sehingga kualitas produk (baik barang atau jasa) berkontribusi besar pada kepuasan pelanggan (Tjiptono; 2007). Implikasinya, baik buruknya kualitas pelayanan perawat tergantung kepada penyedia pelayanan atau pihak rumah sakit dalam memenuhi harapan pasiennya secara konsisten. Bila kinerja sama dengan harapan maka pasien akan puas, bila kinerja melebihi harapan, pasien akan senang atau bahagia, namun bila kinerja lebih rendah dari pada harapan, maka pasien akan merasa tidak puas.