Anda di halaman 1dari 28

PATIENT SAFETY

KOMUNIKASI EFEKTIF
PENGERTIAN
KOMUNIKASI

 Komunikasi adalah proses timbal balik mengirim


dan menerima pesan menggunakan keterampilan
komunikasi verbal dan nonverbal. Arnold (1995),
Balzer (1996)

 Dalam hubungan PPA-pasien, komunikasi bukan


hanya melibatkan sekedar transmisi informasi,
tetapi juga transmisi perasaan, mengenal
perasaan dan memberitahu pasien bahwa
perasaan mereka sudah dikenali. Sheppard
(1993)

 Patient-centered communication didefinisikan


sebagai 'komunikasi yang mengajak dan
mendorong pasien untuk berpartisipasi dan
bernegosiasi dalam pengambilan keputusan tentang
perawatan mereka sendiri'. Langewitz et al. (1998)
• Komunikasi dapat didefinisikan sebagai transaksi dan
menciptakan pesan. Seluruh proses terjadi dalam
konteks yang terdiri dari fisik, nilai-nilai budaya, sosial
dan kondisi psikologis.

• Mendengarkan adalah penting dalam komunikasi.


Dengan mendengarkan, PPA menilai situasi dan
masalah pasien, meningkatkan harga diri dan
mengintegrasikan diagnosis dan proses perawatan.

• Komunikasi yang baik tidak hanya didasarkan pada


kemampuan penampilan fisik PPA, tetapi juga pada
pendidikan dan pengalaman. Lambrini, 2014
 Komunikasi yang efektif membutuhkan pemahaman
pasien dan pengalaman mereka mengekspresikan. Hal
ini membutuhkan keterampilan dan sekaligus niat tulus
dari PPA untuk memahami apa masalah pasien. Untuk
memahami pasien, PPA harus menyampaikan pesan
bahwa dia dapat dimengerti dan diterima.

 Hubungan personal yang baik digambarkan sebagai


kemampuan PPA mengajukan pertanyaan, memberikan
informasi dengan cara yang tidak menakut-nakuti, yang
menunjukkan minat, menciptakan perasaan menerima,
percaya dan menunjukan hubungan yang harmonis.
Leddy & Pepper”s, 2014
PENTINGNYA KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN
KESEHATAN
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI ANTARA
ANTAR PEMBERI
PEMBERI LAYANAN
LAYANAN
DAN PASIEN

KESELAMATAN PASIEN / PATIENT SAFETY


TUJUAN DAN FUNGSI
KOMUNIKASI

Mengubah Memperoleh
Perilaku Tindakan
Mendapatkan dan
memberikan
informasi

Memberikan
Meyakinkan/ Pengertian
Mengajak

Communication Goals
JENIS KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN
KESEHATAN
INFORMASI (ASUHAN)
• Jam pelayanan
• Pelayanan yang tersedia
• Cara mendapatkan pelayanan
• Rencana tindakan, dll

EDUKASI (PELAYANAN PROMOSI)


• Edukasi tentangpenyakit
• Edukasi tentangobat
• Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari
• Edukasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasca dari RS
• Edukasi tentangGizi, dll
SYARAT KOMUNIKASI EFEKTIF
DALAM PELAYANANKESEHATAN

TEPATWAKTU

 LENGKAP

 AKURAT DANJELAS

 MUDAH DIPAHAMI OLEH PENERIMAPESAN


 (TIDAK ADA KESALAHAN DANKESALAHPAHAMAN)
KOMUNIKASI EFEKTIF
METODE SBAR

BACKGROUND

ASSESMENT

SITUATION

SBAR

RECOMENDATION
Komunikasi serah terima pasien adalah proses
pengalihan informasi dan tanggung jawab
perawatan pasien dari satu petugas kesehatan
ke petugas kesehatan lainnya
KOMUNIKASI VERBAL VIA
TELEPON

• Tenaga kesehatan yang dapat memberikan


instruksi melalui telepon adalah DPJP

• Tenaga kesehatan yang dapat menerima


instruksi melalui telepon adalah dokter jaga
PPDS, PPJP, perawat Asosiate,Farmasis dan
Dietisien
KOMUNIKASI VERBAL VIA TELEPON
• Instruksi verbal melalui telepon dilakukan apabila
DPJP tidak berada di lingkungan RS

• Penerima pesan verbal melalui telepon harus


menerapkan sistem TBaK (Tulis Baca Konfirmasi
kembali), dan dokumentasikan dalam Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi

• Dokter pemberi instruksi harus melakukan


verifikasi dengan menanda tangani catatan pasien
yg ditulis penerima instruksi
KOMUNIKASI MELALUI
TELEPON

Laporkan
• Tulis
• Bacakan Kembali
• Konfirmasi
KONFIRMASI

TANDA TANGAN TANDA TANGAN


PEMBERI PESAN PENERIMA PESAN

Nama Nama
Tanggal Jam Tanggal Jam
6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN
1. KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN
 Identitas Pasien pada Gelang/ Kartu identitas:
(nama, Tanggal lahir dan No.Rekam Medis)
 Pasien Rawat Inap menggunakan gelang
identitas dan Pasien One Day Care ( Observasi
IGD, HD dan Fisioterapi) menggunakan kartu
identitas.

 Identifikasi menggunakan cara verbal dengan


menanyakan nama dan tanggal lahir kemudian
dengan cara visual melihat gelang/ kartu
identitas pasien.
KAPAN IDENTIFIKASI PASIEN DILAKUKAN?
 Sebelum melakukan tindakan Medis
seperti: Sebelum pemberian obat, darah
atau produk darah
 Sebelum pengambilan darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis
 Sebelum pemberian pengobatan dan
tindakan/ prosedur.
 Sebelum memberikan diet.
KETENTUAN GELANG IDENTIFIKASI
 Gelang Biru : Pasien laki-laki
 Gelang Pink : Pasien Perempuan

 Gelang Merah : Pasien yang Alergi

 Gelang Kuning : Pasien resiko Jatuh

 Gelang Ungu : Pasien DNR


 2. Peningkatan Komunikasi Efektif
 SBAR dan TBaK

 3. Peningkatan Keamanan Obat yang perlu


diwaspadai :
 A. Jenis obat high alert (insulin, heparin)

 B. LASA (look alike sound alike) : (epineprin dan


norepineprin)
 C. Elektrolit Pekat ( NaCl 3%)
4. KEPASTIAN TEPAT LOKASI, TEPAT PROSEDUR
DAN TEPAT PASIEN OPERASI
 Penandaan Lokasi operasi : Operasi 2 sisi
(Lateral), Multiple Struktural, Multipel level.
Di dokumentasikan di dlam rekam medis
no.RM.28 A RI/2017 (laki-laki), RM.28 B
RI/2017 (permpuan). Lalu di tanda tangani
ileh dokter bedah dan pasien/keluarga.
 Tepat prosedur : Sign in, Time out dan Sign
out. Terdapat dalam Surgery safety cehecklis.
 Surgical safety checklist di dokumentasi kan
dalam RM.24/2017
5. PENGURANGAN RESIKO INFEKSI
TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
 Five Moment
Sebelum kontak dengan pasien
Sebelum melakukan tindakan aseptik
Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
Setelah kontak dengan pasien
Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
 dan 6 langkah cuci tangan
 Etika Batuk
 Membuat tanggal pemasangan tindakan
Invasif (Infus, Kateter, NGT).
 Edukasi dan sosialisasi dengan Komite PPI
6. PENGURANGAN RESIKO JATUH
 Asesment Awal risiko jatuh di rawat jalan
menggunakan formulir Time up and Go jika
Resiko jatuh tinggi pasang kartu penanda resiko
jatuh.
 Asesment Awal risiko jatuh di rawat inap :
Dewasa (≥ 18 tahun) : Morse Fall Scale
Anak (28 hari-17 tahun) : Humpty Dumpty Scale
 Jika berisiko jatuh tinggi maka pasang gelang
kuning.
 Pasien di Ruang hemodialisa, Intensif Care dan
Pasien Gawat Darurat diberikan segitiga resiko
jatuh pada tempat tidur dan Neonaty di beri
segitiga resiko jatuh di depan pintu ruangan.
7 Langkah Keselamatan Pasien
1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KESELAMATAN PASIEN, Ciptakan
kepemimpinan & budaya yg terbuka & adil.
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas
tentang keselamatan pasien di RS Anda
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & proses
pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial
bermasalah
4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat
melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kepada KKPRS
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dgn pasien
6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KESELAMATAN PASIEN, Dorong staf anda
utk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian
itu timbul
7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KESELAMATAN PASIEN,
Gunakan informasi yang ada tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan
pada sistem pelayanan
Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Kemenkes Edisi III 2015
JENIS INSIDEN

KONDISI POTENSIAL CEDERA (KPC) : Kondisi yang sangat


berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi
insiden.
KEJADIAN TIDAK CEDERA (KTC) : Insiden yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.

KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC) : Terjadinya insiden yang


belum sampai terpapar ke pasien.
CONTOH INSIDEN

KPC : Kerusakan alat ventilator, Monitor

KTC : Pasien minum “Paracetamol” & tidak ada reaksi


apapun tetapi dokter tidak meresepkan “Parasetamol”

KNC : Salah identitas pasien namun diketahui sebelum


dilakukan tindakan

KTD : Pasien Jatuh, salah terapi obat/ Tindakan yang


menimbulkan cedera/ efek yang tidak diharapkan.
SENTINEL: Salah amputasi, kematian diluar proses
penyakit
ANALISA MATRIKS GRADING RISIKO
Tingkat Deskripsi Dampak
Risiko
1 Tidak Signifikan Tidak Ada Cedera.
2 Minor •Cedera ringan mis. Luka Lecet.
•Dapat diatasi dengan pertolongan pertama.
3 Moderat • Cedera sedang mis. Luka robek.
•Berkurangnya fungsi motorik/ sensorik/ psikologis
.atau intelektual (reversibel). Tidak berhubungan
dengan penyakit.
•Setiap kasus yang memperpanjang waktu perawatan.
4 Mayor • Cedera luas/ berat mis. Cacat, lumpuh.
•Kehilangan fungsi motorik/ sensorik/ psikologis atau
intelektual (irreversible), tidak berhubungan dengan
penyakit.

5 katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan


penyakit.
PENILAIAN PROBABILITAS/ FREKUENSI
Tingkat Deskripsi
Risiko
1 Sangat Jarang
2 Jarang/ Unlikely (2-5 tahun/kali)
3 Mungkin / Possible ( 1-2 Tahun/kali)
4 Sering/ Likely ( beberapa kali/tahun)
5 Sangat Sering / Almost certain (tiap
minggu/ Bulan)
SKOR RESIKO (MATRIKS GRADING RISIKO)
Probabilitas Tidak MINOR MODERAT MAYOR KATASTROPIK
Signifikan
Sangat sering terjadi MODERAT MODERAT TINGGI EKSTRIM EKSTRIM
(Tiap minggu/bulan
5
Sering terjadi MODERAT MODERAT TINGGI EKSTRIM EKSTRIM
(beberapa
Kali/tahun)
4
Mungkin terjadi (1-2 RENDAH MODERAT TINGGI EKSTRIM EKSTRIM
tahun/kali)
3
Jarang terjadi (2-5 RENDAH RENDAH MODERAT TINGGI EKSTRIM
tahun/kali)
2
Sangat Jarang Terjadi RENDAH RENDAH MODERAT TINGGI EKSTRIM
(> 5 tahun/kali)
1
TINDAKAN SESUAI TINGKAT DAN BANDS RESIKO

NO Tingkat/ TINDAKAN
Bands
1 EKSTRIM Dilakukan root cause analysis (RCA) paling lama 45 hari,
membutuhkan tindakan segera dan perhatian sampai ke
Direktur

2 TINGGI Dilakukan root cause analysis (RCA) paling lama 45 hari,


analisis dengan detail dan memerlukan tindakan segera
serta membutuhkan perhatian top manajemen

3 MODERAT Dilakukan investigasi sederhana paling lama 2 minggu.


Manajer / pimpinan klinis menilai dampak terhadap biaya
dan kelola risiko

4 RENDAH Dilakukan investasi sederhana paling lama 1 minggu, yang


diselesaikan dengan prosedur rutin.

Anda mungkin juga menyukai