Anda di halaman 1dari 20

ALKALOID

KELOMPOK 6
Zakiah Darajat 1613140002
M. Faadhil Kardani 1613140007
Dyah Ayunda P. 1613141003
Pengertian Alkaloid

Suatu Alkaloid secara umum


mengandung paling sedikit satu buah
Istilah "alkaloid" (mirip alkali, karena atom nitrogen yang bersifat basa dan
dianggap bersifat basa) pertama kali merupakan bagian dari cincin
dipakai oleh Carl Friedrich Wilhelm heterosiklik. Kebanyakan alkaloid
Meissner (1819), seorang apoteker berbentuk padatan kristal dengan titik
dari Halle (Jerman) untuk menyebut lebur tertentu atau mempunyai
berbagai senyawa yang diperoleh dari kisaran dekomposisi. Alkaloid dapat
ekstraksi tumbuhan yang bersifat basa juga berbentuk amorf atau
cairan.Sebagian besar alkaloid
terdapat pada tumbuhan dikotil.

2
3
PENAMAAN DAN
SIFAT-SIFAT FISIKA SERTA KIMIA
Penamaan Alkaloid
Alkaloid tidak mempunyai tatanama
sistematik, oleh karena itu, suatu alkaloid
dinyatakan dengan nama trivial, misalnya
kuinin, morfin, dan stiknin. Hampir semua
nama trivial ini berakhiran –in yang
mencirikan alkaloid.

Karena begitu banyak tipe alkaloid maka tidak mungkin diadakan penyatuan
penamaan. Bahkan dalam satu kelompok alkaloid, sering terjadi tidak adanya sistem
penamaan dan penomeran yang konsisten. Suatu contoh, adalah alkaloid indol, dimana
banyak terdapat kerangka yang berbeda. Kebanyakan dalam bidang ini sistem
penomeran yang digunakan didasarkan pada biogenesis, namun sayang Chemical
Abstract mempunyai sistem penomeran yang sangat membingungkan untuk setiap
kerangka individu

5
Sifat Fisik Alkaloid
Mempunyai 1 atom N meskipun ada
beberapa yang memiliki lebih dari 1 atom Kebanyakan alkaloid yang telah diisolasi
N seperti pada Ergotamin yang memiliki 5 berupa padatan kristal tidak larut dengan
atom N. Atom N ini dapat berupa amin titik lebur yang tertentu atau mempunyai
primer, sekunder maupun tertier yang kisaran dekomposisi. Sedikit alkaloid yang
semuanya bersifat basa (tingkat berbentuk amorf dan beberapa seperti;
kebasaannya tergantung dari struktur nikotin dan koniin berupa cairan.
molekul dan gugus fungsionalnya)

Kebanyakan alkaloid tidak berwarna, tetapi beberapa senyawa yang kompleks,


species aromatik berwarna (contoh berberin berwarna kuning dan betanin
berwarna merah). Pada umumnya, basa bebas alkaloid hanya larut dalam pelarut
organik, meskipun beberapa pseudoalkalod dan protoalkaloid larut dalam air.
Garam alkaloid dan alkaloid quartener sangat larut dalam air.
6
Sifat Kimia Alkaloid

Kebanyakan alkaloid Kebasaan alkaloid


bersifat basa. Sifat tersebut menyebabkan senyawa
tergantung pada adanya tersebut sangat mudah
pasangan elektron pada mengalami dekomposisi,
nitrogen.Jika gugus terutama oleh panas dan
fungsional yang berdekatan sinar dengan adanya
dengan nitrogen bersifat oksigen. Hasil dari reaksi ini
melepaskan elektron sering berupa N-oksida.

7
Struktur dan Klasifikasi
Senyawa Alkaloid
Struktur senyawa alkaloid
• Alkaloid secara umum mengandung paling sedikit
satu buah atom nitrogen yang bersifat basa dan
merupakan bagian dari cincin heterosiklik.

• Dari segi biogenetik, alkaloid diketahui berasal dari


sejumlah kecil asam amino yaitu ornitin dan lisin
yang menurunkan alkaloid alisiklik, fenilalanin dan
tirosin yang menurunkan alkaloid jenis isokuinolin,
dan triftopan yang menurunkan alkaloid indol.

9
Sistem klasifikasi senyawa alkaloid
Sistem klasifikasi yang paling banyak diterima adalah menurut Hegnauer

Protoalkaloid
Alkaloid sesungguhnya
Protoalkaloid merupakan amin yang
Alkaloid sesungguhnya adalah racun, relatif sederhana dimana nitrogen dan
senyawa tersebut menunjukkan aktivitas asam amino tidak terdapat dalam cincin
fisiologi yang luas, hampir tanpa heterosiklik. Protoalkaloid diperoleh
terkecuali bersifat basa; lazim berdasarkan biosintesis dari asam amino
mengandung nitrogen dalam cincin yang bersifat basa. Pengertian ”amin
heterosiklik; diturunkan dari asam amino; biologis” sering digunakan untuk
kelompok ini.

Pseudoalkaloid
Pseudoalkaloid tidak diturunkan dari prekursor asam
amino. Senyawa biasanya bersifat basa. Ada dua seri
alkaloid yang penting dalam khas ini, yaitu alkaloid
steroidal

10
Sistem klasifikasi senyawa alkaloid
berdasarkan atom nitrogennya

1. Alkaloid Piridin-Piperidin
Mempunyai satu cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen.
Struktur inti:

Reduksi

N N
H
Piridin Piperidin

2. Alkaloid Tropan
Mengandung satu atom nitrogen dengan gugus metilnya (N-CH3).
Alkaloid ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat termasuk yang ada
pada otak maupun sumsum tulang belakang

11
Sistem klasifikasi senyawa alkaloid
berdasarkan atom nitrogennya

3. Alkaloid Quinolin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen.
Struktur inti:

N
4. Alkaloid Isoquinolin
Mempunyai 2 cincin karbon mengandung 1 atom nitrogen.
Struktur inti:

12
Sistem klasifikasi senyawa alkaloid
berdasarkan atom nitrogennya

5. Alkaloid Indol
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 cincin indol.
Struktur inti:

N
H
6. Alkaloid Imidazol
Berupa cincin karbon mengandung 2 atom nitrogen.
Struktur inti:
N

N
H
13
Sistem klasifikasi senyawa alkaloid
berdasarkan atom nitrogennya

7. Alkaloid Lupinan
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 1 atom N,
Struktur inti:

8. Alkaloid Steroid
Mengandung 2 cincin karbon dengan 1 atom nitrogen dan 1 rangka
steroid yang mengandung 4 cincin karbon.
Struktur inti:
CH3

CH3

14
Sistem klasifikasi senyawa alkaloid
berdasarkan atom nitrogennya

9. Alkaloid Amina
Golongan ini tidak mengandung N heterosiklik. Banyak yang merupakan
tutrunan sederhana dari feniletilamin dan senyawa-senyawa turunan dari
asam amino fenilalanin atau tirosin.
Struktur inti:
HO NH2
NH2
COOH

Feniletilamin Fenilalanin

8. Alkaloid Purin
Mempunyai 2 cincin karbon dengan 4 atom nitrogen.
Struktur inti:
N
N
N
N
H
15
Biosintesis
Senyawa Alkaloid
Sintesis basa Schiff

Basa Schiff dapat diperoleh dengan mereaksikan amina dengan


keton atau aldehida. Reaksi-reaksi adalah metode umum
memproduksi C = N obligasi.

Dalam biosintesis alkaloid, reaksi tersebut dapat berlangsung


dalam molekul, seperti dalam sintesis piperidin.

17
Reaksi Mannich
Reaksi Mannich adalah sebuah reaksi organik yang mengandung
alkilasi amino proton asam terletak di sebelah gugus fungsi
karbonil dengan formaldehida dan amonia atau amina primer
atau sekunder apapun.

Reaksi Mannich merupakan salah satu contoh adisi


nukleofilik amina ke sebuah gugus karbonil yang diikuti
oleh eliminasi anion hidroksil menjadi basa Schiff.

18
THANKS!
Any questions?

19
Skema lebih lanjut pada pembentukan alkaloid dengan
prekursor tirosin

Ringkasan jalur biosintesis dari L-tirosin ke morfin menununjukkan alkaloid


isoquinolin, (S)-norlaudanosolin, perubahan konfigurasi dari (S)- ke (R) reticulin
dan terbagi atas dua jalur dari tebain dan morfin. (Boettcher.C. et al, 2005)
20

Anda mungkin juga menyukai