Oleh Kelompok 4 1. Makarius Wora Gara [14114040] 2. Ignasia Anci Mau Koy [14116044] 3. Maria Putri D. Dja [14116037] 4. Martina Maromon [14114125] 5. Dominika Boe [14116008] 6. Irene Rengi [14116009] 7. Selvi Neno [14116017] 8. Evangelina L. M. Kolo [14116039] 9. Noviana Sfunit [14116045] A. Bunga • Bunga adalah bagian tanaman yang mengandung struktur alat perbanyakan,generatif serta merupakan sekumpulan jaringan reproduktif dan steril yang tersusun dalam lingkaran dengan ruas yang sangat pendek. • Fungsi Bunga Untuk menjadi pengantara bagi penyatuan gamet jantan dan gamet betina.
• Bunga dapat digolongkan dalam 2 bagian yaitu:
1. Bunga lengkap yaitu: bunga yang memiliki keempat organ bunga seperti kelopak (sepal), mahkota bunga (petal), benang sari (stamen) dan putik (pistil).
2. Bunga tidak lengkap yaitu bunga yang tidak memiliki
salah satu atau lebih organ bunga tersebut. 1. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) 1. Kelopak bunga atau sepal 2. Mahkota bunga atau petal Yang biasanya tipis dan dapat berwarna- warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan. 1. Alat kelamin jantan atau stamen [berupa benang sari]. 2. Alat kelamin betina atau pistil [berupa putik] 2. Sepal dan Petal
• Struktur anatomi sepal
dan petal menyerupai daun fotosintesis, tersusun atas tiga sistem jaringan : epidermis, jaringan dasar dan jaringan pembuluh. • Pada kedua bagian bunga tersebut dapat ditemukan adanya sel yang mengandung kristal, latisifer, sel yang mengandung tanin dan idioblas lainnya. • Pada epidermis petal maupun sepal dapat ditemukan adanya stomata dan trikoma Sepal (Kelopak) Petal (Mahkota Bunga)
• Sepal mengandung • Warna petal pada
kloroplas, akan tetapi kromoplas(karotenoid) jaringan dasarnya tidak pigmen didalam cairan terdiferensiasi menjadi sel (flavonoid,terutama palisade dan spons. antosian). • Epidermis pada petal seringkali mengandung minyak yang mudah menguap bunga harum. 3. Stamen (Benang Sari) •Merupakan organ reproduksi jantan. •Terdiri atas antera dan filamen. •Antera terdiri dari 4 mikrosporangium yang didalamnya terdapat banyak mikrospora/pollen •Filamen (tangkai sari) 4. Pistilum/Karpel (Putik) • Karpel : satuan dasar dari ginesium • Bunga dapat memiliki ovarium dengan satu atau lebih karpel, mungkin lepas (apokarp) atau bersatu (sinkarp) • Karpel terdiri atas : – bakal buah (ovarium) terdapat pada bagian pangkal dari karpel, fertil • dinding ovarium • plasenta tempat pelekatan tangkai ovulum • lokulus ruang • ovulum – tangkai putik (stilus) steril – kepala putik (stigma) bagian ujung dari karpel Apocarpous Pistilum (Putik) dan Syncarpous B. Buah 1. Struktur buah • Buah merupakan struktur reproduksi tambahan pada tumbuhan Angiospermae yang di dalamnya mengandung biji. • Perkembangan buah dirangsang oleh adanya polinasi dan/atau fertilisasi. • Buah merupakan organ tempat biji berkembang dan akan membantu proses penyebaran biji. • Penyebaran dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan : Air / angin hidrochori / anemochori Hewan zoochori Mekanik • Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina [putik] yang disebut bakal buah yang mengandung bakal biji. • Buah yang lengkap terususun atas biji,daging buah dan kulit buah • Pada umumnya buah sejati memiliki dinding buah berdaging perikarp, yang dapat terbagi menjadi : 1) eksokarp/epikarp – bagian terluar dari dinding buah, umumnya tipis dan berkutikula 2) mesokarp – bagian tengah, umumnya tersusun oleh jaringan parenkim 3) endocarp – bagian terdalam, umumnya tipis 2. Asal mula pembentukan buah a). buah sejati ovarium/ bakal buah, dan terdiri dari buah sejati tunggal,buah sejati ganda,buah sejati majemuk. • Buah sejati tunggal (mangga,pepaya,durian) • Buah sejati ganda (cempaka) • Buah sejati majemuk (pandan) b). buah semu ovarium dan/atau bagian bunga yang lain. Terdiri dari buah semu tunggal,buah semu ganda,buah semu majemuk. • Buah semu tunggal (buah jambu monyet atau buah mente dan buah ciplukan) • Buah buah semu ganda (buah nangka) 3. Deskripsi Jenis Buah A. Buah berdaging 1. Beri, baka – buah yang memiliki daging buah lembut/lunak dan berdaging, kadang-kadang mengandung banyak biji Lycopersicum esculentum, Vitis vinifera, Musa paradisiaca, Carica papaya. A. Hesperidium Buah baka yang terspesialisasi memiliki daging buah yang berminyak, mengandung kelenjar lisigen. eksokarp / flavedo – epidermis luar, berkutikula, beberapa lapis parenkim subepidermis padat, mengandung kelenjar minyak dan sel berlkristal mesokarp / albedo – parenkim dengan ruang antara sel besar (aerenkim) dan di antaranya terdapat jaringan pembuluh endokarp – epidermis dalam dan beberapa lapis parenkim yang padat. Pada bagian ini dihasilkan kantung berisi cairan b. Pepo
Buah baka dengan
kulit/daging buah tebal dan bagian eksokarp memiliki tonjolan/pola (accessory rind) Cucurbita moschata, Cucumis melo 2. Drupa – buah umumnya berbiji satu, memiliki dinding buah yang berdaging di bagian luarnya dan keras di bagian dalamnya (endocarp mengeras) Mangifera indica, aprikot, plum, olive, raspberry, Cocos nucifera 3. Pome – Buah semu berdaging dengan bagian tengah yang memiliki struktur menyerupai tulang rawan Pyrus malus B. Buah kering 1. Buah yang tidak pecah saat matang a. Achene – buah berbiji satu, dinding buah dan kulit biji terpisah (Ranunculus, strawberry, Helianthus annuus) b. Caryopsis (grain) – buah berbiji satu, dinding buah bersatu dengan kulit biji (jagung, gandum) c. Samara – buah berbiji satu, memiliki sayap (angsana, Acer)
d. Nut – buah berbiji satu dengan dinding yang
mengeras, sebagian atau seluruhnya dikelilingi oleh cawan atau cangkang (oak, hazelnut) 2. Buah yang memecah saat matang a. Follicle – buah yang berasal dari satu karpel, memecah pada alur punggung (Catharanthus, Asclepias, magnolia) b. Legume – buah yang berasal dari satu karpel yang memecah sepanjang alur perut c. Siliqua – buah yang berkembang dari dua karpel, memecah pada dua alur, melepaskan kedua karpelnya dan menyisakan sekat. (pada tumbuhan Brassicaceae) d. Capsule – buah yang berkembang dari beberapa karpel, memecah sepanjang persatuan karpel atau melalui pori (durian, lili, Canna) 4. Biji 1. Struktur dan Fungsi Biji Biji, • berkembang dari ovulum (bakal biji) • Berisi embrio dan cadangan makanan (endosperm, perisperm) • Dorman saat dewasa 2. Berdasarkan kehadiran endoperm, biji dapat dibedakan menjadi :
• Biji exalbuminous, adalah biji yang hanya mengandung sedikit endosperm
atau tidak ada sama sekali – Mis. : Biji pada tumbuhan Fabaceae, Citrus (mengandung klorofil)
• Biji albuminous, adalah biji yang mengandung endoperm atau perispem
– Perisperm, jaringan nuselus yang persisten dan volumenya bertambah sejalan dengan perkembangan biji, misalnya pada tumbuhan Piperaceae, Nymphaeaceae 3. Bagian-bagian biji a. Eksternal (luar) a. arilus, jaringan yang berkembang pada permukaan biji mis. Durio zibethinus, arilus tebal berdaging Nephelium lappaceum Myristica fragrans, arilus berdaging kering, berwarna merah • Elaeosoma, arilus yang mengandung minyak/lemak. Fungsi : penyebaran biji oleh semut, mis pada Sanguinaria canadensis b. Testa,berkembang dari satu atau 2 integumen,nuselus(kadang-kadang) • Lapisan testa : – Sarkotesta – lapisan terluar – Sklerotesta – bagian tengah, tebal dan keras – Endotesta – lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging
Pada Gnetum gnemon,
– sarkotesta, bagian terluar berwarna hijau/merah – sklerotesta, bagian tengah, keras – endotesta, berupa selaput tipis
Pada Salacca edulis, sarkotesta – putih berdaging
Pada Punica granatum, sarkotesta berair b. Internal (dalam) a. Endosperm (poliploid), • hasil pembuahan inti polar + inti sperma • penyimpanan cadangan makanan & nutrisi untuk embrio b. Pada beberapa tumbuhan dikotil, ex. Fabaceae, endosperm menghilang saat pendewasaan embrio c. Pada Nicotiana tabacum dan Ricinus communis, endosperm persisten dan besar. THANK YOU