Gambaran Klinis:
1. Kejang
2. Demam
Data Diskusi (2)
Riw. Pengobatan: -
Gejala klinis
Demam, Kejang.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: tampak sakit sedang,
Kesadaran: compos mentis.
Tanda vital :
HR (Nadi) : 122x/menit, reguler
RR (Laju Nafas) : 24x/menit
Suhu : 38,8oC
Status gizi : Baik ( 2SD s/d – 2SD
- BB : 12,6 kg
TB : 96 cm
Objektif (2)
KU : Lemah
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-)
THT : Telinga : sekret (-)
Hidung : sekret (+), serous
Tenggorokan : faring hiperemis (+)
Tonsil T2/T2 hiperemis (+/+)
Thorax: Paru: SP. Vesikuler (+/+) ,
ST. Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : BJ1 > BJ2, murni, reguler, bising (-)
Abd : Distensi (-), soepel, H/L tidak teraba, peristaltik (+) kesan normal
Ext : Clubbing finger (-/-), edema (-/-)
Objektif (3)
Status Neurologis
Tanda rangsang Meningeal :
Kaku kuduk : tidak ada
Brudzinsky I & II : tidak ada
Kernig sign : tidak ada
Tenaga : Kesan normal
Tonus : normal
Reflex fisiologis :
APR (++/++)
KPR (++/++)
Reflex Patologis :
Babinsky : (-)
Chaddock : (-)
Assesment
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu
rektal lebih dari 38C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Kejang demam
terjadi pada 2 - 4% anak berumur 6 bulan – 5 tahun. Anak yang pernah mengalami kejang
tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam.
Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam
kejang demam. Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami
kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain, misalnya infeksi sistem saraf pusat
ataupun epilepsi yang kebetulan terjadi bersamaan dengan timbulnya demam.
- Kejang terjadi karena kenaikan suhu tubuh, bukan karena gangguan elektrolit atau metabolik lainnya.
- Bila ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya maka tidak disebut sebagai kejang demam.
-Anak berumur antara 1-6 bulan masih dapat mengalami kejang demam, namun jarang sekali. Bila anak
berumur kurang dari 6 bulan mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain, terutama
infeksi susunan saraf pusat.
-Bayi berusia kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam rekomendasi ini melainkan termasuk dalam
kejang neonatus
Assesment (2)
Keterangan:
Kejang demam sederhana merupakan 80% di antara seluruh kejang
demam
Sebagian besar kejang demam sederhana berlangsung kurang dari 5
menit dan berhenti sendiri.
Pemeriksaan laboratorium
Pungsi lumbal
Elektroensefalografi (EEG)
CT scan atau MRI kepala
Assesment (4)
Tatalaksana
Obat yang digunakan adalah diazepam oral 0,1 - 0,3 mg/kg/kali per oral atau
rektal 0,5 mg/kg/kali (5 mg untuk berat badan <12 kg dan 10 mg untuk berat
badan >12 kg), sebanyak 3 kali sehari, dengan dosis maksimum diazepam 7,5
mg/kali. Diazepam intermiten diberikan selama 48 jam pertama demam. Perlu
diinformasikan pada orangtua bahwa dosis tersebut cukup tinggi dan dapat
menyebabkan ataksia, iritabilitas, serta sedasi.
Pemberian Obat Rumat
Pemberian obat antikonvulsan rumat
Indikasi pengobatan rumat:
Kejang fokal
Kejang lama >15 menit
Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya palsi
serebral, hidrosefalus, hemiparesis.
Prognosis
O :HR : 122x/i
RR : 24x/i
T : 39,2oC
Tenggorokan :
faring hiperemis (+)
- Kejang
- Demam Kejang Demam Kompleks
ec Tonsilofaringitis akut
- Nyeri Menelan
Leukosit
meningkat
Assesment (9)
Peningkatan leukosit pada pasien serta
pembesaran pada tonsil dan faring tampak
hiperemis
Kejang berlangsung lebih dari satu kali selama 24 jam dengan frekuensi ± 5 menit
Konsultasi
Dokter ahli penyakit anak