Presentasi Kasus Luka Bakar
Presentasi Kasus Luka Bakar
KELOMPOK 1A
RAHMADHYA KHAIRINA RIANTI
LASTRI DANIATI
MUHAMMAD RAYHANDI NAUFAL
MUHAMMAD RAYHAN FIRDAUS
YUDHA BAGUS SAJIWO
EMILIA SASQIA PUTERI
ADIATMA ARLI
KIRANA
FARIS MAULANA IRFAN
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian
• Luka bakar atau combusio adalah suatu
bentuk kerusakan dan kehilangan jaringan
disebabkan kontak dengan sumber suhu yang
sangat tinggi seperti kobaran api di tubuh
(flame), jilitan api ke tubuh (flash), terkena air
panas (scald), tersentuh benda panas (kontak
panas), akibat serangan listrik, akibat bahan-
bahan kimia, serta sengatan matahari
(sunburn)
Epidemiologi
• Dari laporan American Burn Association 2012
dikatakan bahwa angka morbiditas 96,1% dan
lebih banyak terjadi pada wanita (69%)
• Berdasarkan tempat kejadian, 69 % di rumah
tangga,9% di tempat kerja, 7% di jalan raya,
5% di rekreasi atau olahraga dan 10% dan lain-
lain.
Etiologi
1. Luka Bakar Termal (Thermal Burns)
Luka bakar termal disebabkan oleh air panas(scald),
jilitan api ke tubuh (flash), koboran api ke tubuh (flame)
dan akibat terpapar atau kontak dengan objek-objek
panas lainnya (misalnya plastik logam panas dan lain-lain).
2. Luka Bakar Zat Kimia( Chemical Burns)
Luka bakar kimia biasanya disebabaka oleh asam kuat
atau alkali yang biasa digunakan bidang industri, militer,
ataupun bahan pembersih yang sering digunakan untuk
keperluan rumah tangga.
3. Luka Bakar Listrik(Electrical Burns)
Listrik menyebabkan kerusakan yang dibedakan karena
arus, api, dan ledakan. Aliran listrik menjalar disepanjang
bagian tubuh yang memiliki resistensi paling rendah; dalam
hal ini cairan. Kerusakan terutama pada pembuluh darah,
khususnya tunika intima, sehingga menyebabkan gangguan
sirkulasi ke distal. Seringkali kerusakan berada jauh dari lokasi
kontak, baik kontak dengan sumber arus maupun ground.
4. Luka Bakar Radiasi (Radiation Exposure)
Luka bakar radiasi disebabkan karena terpapar dengan
sumber radioaktif. Tipe luka bakar ini sering disebabkan oleh
penggunaaan radioaktif untuk keperluan terapeutik dalam
kedokteran dan industri. Akibat terpapar sinar matahari yang
terlalu lama juga dapat menyebabkan luka bakar radiasi.
Patofisiologi
Zona kerusakan jaringan
• Zona koagulasi
Terjadi koagulasi protein (langsung)
• Zona statis
Kerusakan endotel,trombosit & lekosit ganguann
perfusi, permeabilitas kapiler dan respons inflamasi
lokal. Pada 12 – 24 jam pasca trauma, mungkin
berakhir dengan nekrosis jaringan.
• Zona hiperemi
Terjadi reaksi vasodilatasi tanpa reaksi seluler
DERAJAT KEDALAMAN LUKA BAKAR
1. LUKA BAKAR DERAJAT
I
- EPIDERMIS
TERAPI : ANALGETIK
DIBAGI :
DERAJAT II A (DANGKAL)
DERAJAT II B (DALAM)
- KERUSAKAN MENCAPAI DERMIS,
KLINIS : - TERDAPAT LEPUH (BULLA)
PADA DERAJAT II A, PENYEMBUHAN ± 2 MINGGU TANPA
JARINGAN PARUT (BILA TIDAK ADA INFEKSI)
PADA DERAJAT II B, PENYEMBUHAN AGAK LAMA,
BILA LUAS PERLU SKIN GRAFT
DERAJAT III
9 9 9 9 9 9
18 18 18 18 18 18
18 18 16 16 14 14
2. FASE SUBAKUT
- DALAM PERAWATAN
- PROBLEM LUKA, INFEKSI, SEPSIS
3. FASE LANJUT
- SETELAH BEROBAT JALAN
- PROBLEM PARUT, KONTRAKTUR
RESUSITASI CAIRAN
Dewasa : (Baxter) RL 4cc/kg BB/ % LB/ 24 jam
+ dextran 500 – 1000 ml(sth 18 jam)
Anak : 2 cc x BB x luas Luka Bakar (%) +
kebutuhan faali
(RL : Dextran
<1 th = 17
: BB x 100 cc : 3)
1- 3 th
Kebutuhan : BB :x 75 cc
Faali
3 - 5 th : BB x 50 cc
1/2 8 jam pertama
1/2 16 jam berikutnya
PERAWATAN LUKA
DI RUMAH SAKIT
LUKA DICUCI, DEBRIDEMENT DAN DIDESINFEKSI DENGAN
SAVLON 1 : 30
DI OLESI BETADINE,
DIBERSIHKAN LAGI DENGAN AIR STERIL
TUTUP TULLE
TOPIKAL SILVER SULFADIAZINE (SSD)
TUTUP KASA STERIL TEBAL/ELASTIC VERBAN
LUKA DIBUKA HARI KE 5 - 7 KECUALI ADA TANDA
INFEKSI
DILAKUKAN DENGAN PEMBIUSAN TOTAL DI KAMAR
OPERASI
PENATALAKSANAAN
PENDERITA LUKA BAKAR
I. PRIMARY SURVEY :
PEMERIKSAAN SEPERTI PADA TRAUMA YANG LAIN.
9. PAINT MANAGEMENT
10.PSYCHOSOCIAL ASSESSMENT