Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 1

Anggota kelompok:

1. Aas uswatun hasanah


2. Ade nuriah amin
3. Adelia puspita ayu
4. Anisya pramestyas
Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik
itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Secara
harfiah, definisi komunikasi adalah interaksi antara dua orang atau
lebih untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi.

Pengertian Berikut ini macam-macam pengertian komunikasi menurut para ahli:


komunikasi 1. Everett M. Rogers
Menurut Everett M. Rogers, pengertian komunikasi adalah proses
pengalihan ide dari satu sumber ke satu penerima atau lebih dengan
tujuan agar mengubah tingkah laku.
2. James A. F. Stoner
Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses
pada seseorang yang berusaha untuk memberikan pengertian dan
informasi dengan cara menyampaikan pesan kepada orang lain.
3. Prof. Drs. H. A. W. Widjaya
Menurut Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, arti Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan
antara individu maupun kelompok.
4. Anderson
Menurut Anderson, pengertian Komunikasi adalah rangkaian langkah serah terima
maksud yang terjadi dengan dinamis serta konstan berubah sesuai dengan kondisi yang
berlaku.
5. Lexicographer
Menurut Lexicographer, definisi komunikasi adalah upaya yang bertujuan untuk
memberi dan meraih kebersamaan. Tujuan yang ingin diinginkan kedua beluah pihak
akan tercapai bila mereka berkomunikasi dan memiliki pemahaman yang selaras
tentang informasi yang saling ditransfer.
6. Aristoteles
Menurut Aristoteles, definisi komunikasi adalah usaha yang berfungsi sebagai alat warga
masyarakat dalam berperan serta dalam demokrasi.
Komunikator
Pesan
Encoding
Media/saluran komunikasi
Komponen Decoding
komunikasi Komunikan
Umpan balik
Konteks
Gangguan
Efect
Lingkungan
Sumber pesan→Komunikator→Media→Komunikan→Efek

Proses Feedback

komunikasi
Sumber pesan atau informasi disampaikan oleh komunikator, baik secara
langsung (komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok) maupun
melalui media (komunikasi massa). Setelah itu komunikasi memberi
feedback atau umpan balik kepada komunikator. Umpan balik
digunakan untuk memberikan penilaian, apakah pesan yang
disampaikan komunikator dipahami dengan baik oleh komunikan.
Selanjutnya, hasil keseluruhan proses komunikasi dapat dilihat dari efek
atau dampak, berupa perubahan sikap atau perilaku komunikan yang
diinginkan komunikator. Keberhasilan komunikasi yang kita lakukan,
dapat diukur melalui efek (hasil) yang ditimbulkan.
1. Komunikasi Verbal (Verbal Communication)
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-
kata, yang mencangkup komunikasi bahasa lisan maupun tulisan.
Komunikasi dapat melalui kata-kata, mengungkapkan melalui
perasaan emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud, menyampaikan

Bentuk fakta, data dan informasi.


Dalam komunikasi verbal ada beberapa unsur penting sebagai

komunikasi berikut :
◦ Bahasa: Suatu system lambing yang memungkinkan orang berbagi
makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa verbal baik lisan maupun tertulis
pada kertas, ataupun elektronik.
◦ Kata: Lambang yang melambangkan atau mewakili suatu hal,
apakah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi kata itu
bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri.
2. Komunikasi Nonverbal (Nonverbal Communication)
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tampil dalam bentuk nada suara,
ekspresi wajah-wajah dan gerakan anggota tubuh tertentu. Komunikasi nonverbal
tanpa mempergunakan bahasa kata-kata.
Komunikasi nonverbal ini disebut juga bahasa tubuh. Komunikasi nonverbal juga
merupakan pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata merupakan cara yang
paling menyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain.
1. Tatap muka (face-to-face), ialah komunikasi yang berlangsung
secara dialogis sambil saling menatap sehingga terjadi kontak pribadi
(personal contact).
2. Bermedia ialah komunikasi dengan menggunakan alat, umpamanya
Sifat telepon, memorandum, Karena melalui alat, maka antara kedua
orang tersebut tidak terdapat kontak pribadi.
komunikasi 3. Verbal, Sifat ketiga ini juga biasa disebut bahasa lisan, Bahasa lisan itu
terdiri dari dua jenis, yakni dalam bentuk lisan dan tulisan .
4. Verbal dalam bentuk lisan dapat ditemui dalam komunikasi personal
maupun komunikasi kelompok, Sedangkan yang berbentuk tulisan
dapat dijumpai pada komunikasi massa dan komunikasi media.
5. Nonverbal, Sifat nonverbal, dari sudut pandang psikologis mencakup
pengertian segala ungkapan yang tidak disadari seseorang dalam
bentuk gerak isyarat, gerak tubuh, nada atau getaran suara. Sifat
komunikasi ini terdiri dari dua macam, yakni kial/isyarat badaniah
(gestural), dan bergambar (pictorial).
1. Mendengar aktif 15. Placing the time in time/sequence
(penempatan urutan atau waktu)
2. Mendengar pasif
16. Encourage deskripition of perception
3. Penerimaan
(mendukung deskripsi dari persepsi)
4. Klarifikasi
17. Encourage Comparison (mendukung
5. Focussing perbandingan)
6. Observasi
Teknik 7. Menawarkan informasi
komunikasi 8. Diam (memelihara ketenangan)
9. Assertive
10. Menyimpulkan
11. Giving recognition (memberikan
pengakuan/penghargaan)
12. Offering Sel (menawarakan diri)
13. Offering general leads (memberikan
petunjuk umum)
14. Memberikan pertanyaan terbuka)
Teknik komunikasi
18. Restating (mengulang) 29. Estabilising guidelines (menyediakan petunjuk)
19. Reflekting (Refleksi) 30. Open- ended comments (komentar terbuka-
tertutup)
20. Eksploring (Eksporasi)
31. Reducing distant (penurunan jarak)
21. Presenting reality (menghadikan
realitas/kenyataan) 32. Humor
22. Voucing doubt (menunjukkan keraguan)
23. Seeking consensual validation
24. Verbalizing the implied
25. Encouraging evaluation (mendukung evaluasi)
26. Attempting to translate into feeling (usaha
menerjemahkan perasaan)
27. Suggesting collaborating (menganjurkan
kolaborasi)
28. Encouragingformulation of plan of action
(mendukng terbentuknya rencana tindakan)
1. Menyampaikan pikiran dan perasan
Dengan berkomunikasi kita difasilitasi untuk dapat mengungkapkan
apa yang kita pikirkan dan rasakan. Menyampaikan perasaan seperti
mengungkapkan isi pikiran dan emosi baik itu marah, senang, kecewa,
Tujuan dan gembira, atau emosi lainnya; orang lain jadi mengerti apa yang kita
rasakan.
fungsi
komunikasi 2. Berinteraksi dengan sesama
Dengan berkomunikasi kita dapat berdiskusi, bekerjasama, dan
melakukan interaksi social lainnya dengan sesama dan lingkungan di
sekitar kita.

3. Memberi Informasi
Melalui komunikasi informasi mengenai suatu peristiwa, masalah,
tingkah laku, atau lainnya dapat disampaikan. Informasi yang
disampaikan dapat digunakan untuk menilai dan mengevaluasi suatu
hal, dan memberikan alternative pilihan yang akan diambil.
Tujuan dan fungsi komunikasi
4. Menambah Wawasan/ Pengetahuan
Dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan pengetahuan, ide, atau
gagasannya dan memungkinkan terjadinya transfer ilmu dari seseorang kepada
seseorang yang lain. Dengan begitu wawasan dan pengetahuan seseorang mengenai
suatu hal menjadi bertambah.

5. Hiburan
Dengan berkomunikasi seseorang dapat menghibur orang lain serta mendapat
penghiburan dari orang lain. Rudolf F. Verderber menyatakan bahwa manusia
melakukan komunikasi untuk kesenangan. Effendi juga menyatakan bahwa salah satu
fingsi komunikasi adalah ‘to entertain’, yaitu untuk menghibur orang lain dan
menyenangkan hati orang.
1. Tahap tra-interaksi

Tahapan
Fase ini dimulai sebelum kontak pertama perawat dengan klien.
Hal-hal yang dilakukan pada fase ini yaitu evaluasi diri,

komunikasi
penetapan tahapan hubungan dan rencana interaksi.
Tugas utama perawat dalam tahap ini antara lain:
terapeutik a. Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri
b. Menganalisis kekuatan profesional diri dan keterbatasan
c. Mengumpulkan data tentang klien (jika mungkin)
d. Merencanakan untuk pertemuan pertama dengan klien
2. Tahap perkenalan atau orientasi
a) Fase perkenalan
Fase ini merupakan kegiatan yang dilakukan saat pertama kali bertemu dengan klien.
Fokus utama perawat pada tahap ini adalah menemukan kenapa klien mencari
pertolongan ke rumah sakit.
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh perawat pada tahap ini adalah:
◦ Memberi salam
◦ Memperkenalkan diri perawat
◦ Menanyakan nama klien
◦ Menyepakati pertemuan (kontrak)
◦ Menghadapi kontrak
◦ Memulai percakapan awal
◦ Menyepakati masalah klien
◦ Mengakhiri perkenalan
b) Fase orientasi
Fase ini dilakukan pada awal setiap pertemuan kedua dan seterusnya. Tujuan fase ini
adalah menvalidasi kekurangan data, rencana yang telah dibuat dengan keadaan
klien saat ini dan mengevaluasi hasil tindakan yang lalu. umumnya dikaitkan dengan
hal yang telah dilakukan bersama klien.
Hal-hal yang harus dilakukan perawat pada fase ini adalah:
◦ Memberi salam (sama dengan fase perkenalan)
◦ Memvalidasi keadaan klien
◦ Mengingat kontrak. Setiap berinteraksi dengan klien dikaitkan dengan kontrak
pada pertemuan sebelumnya
3. Tahap kerja
Fase ini merupakan inti hubungan perawat-klien yang terkait erat dengan pelaksanaan
rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai.
Tujuan tindakan keperawatan adalah:
◦ Meningkatkan pengertian dan pengenalan klien akan dirinya, perilakunya,
perasaanya, pikirannya. Ini bertujuan untuk mencapai tujuan kognitif.
◦ Mengembangkan, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan klien secara
mandiri menyelesaikan masalah yang dihadapi.
◦ Melaksanakan terapi / teknikal keperawatan.
◦ Melaksanakan pendidikan kesehatan.
◦ Melaksanakan kolaborasi.
◦ Melaksanakan observasi dan monitoring
4. Tahap terminasi
Tahapan terminasi ini merupakan tahap akhir dari setiap pertemuan perawat dan
klien dalam komunikasi terapeutik. Terminasi terdiri atas 2 bagian yaitu:

a. Terminasi sementara
Tahap ini merupakan akhir dari pertemuan perawat dan klien, akan tetapi perawat
akan bertemu lagi dengan klien pada waktu yang telah ditentukan.

b. Terminasi akhir
Tahap ini terjadi jika klien akan pulang dari rumah sakit atau perawat tidak berdinas
lagi di rumah sakit tersebut.
Prinsip-prinsip Komunikasi Terapeutik
Dalam Keperawatan
1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri (self awareness) yang berarti memahami
nilai-nilai yang di anut.
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan saling
menghargai.
3. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien baik fisik maupun mental.
4. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan klien bebas berkembang
tanpa rasa takut.
5. Perawat harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan klien memiliki
motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap, tingkah lakunya sehingga tumbuh
makin matang dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
6. Perawat harus mampu mengontrol perasaan sendiri secara bertahap untuk
mengetahui dan mengatasi perasaan emosional seperti perasaan gembira, sedih,
marah, keberhasilan, maupun frustasi.
Perbedaan komunikasi social dan
terapeutik
Komunikasi social Komunikasi terapeutik
Terjadi setiap hari antar orang per orang atau Terjadi antara perawat dengan klien atau
kelompok baik dalam lingkungan kerja anggota tim kesehatan lainnya.
maupun pergaulan
Komunikasi umumnya bersikap dangkal karena Komunikasi bersifat dalam karena selalu
tidak mempunyai tujuan tetapi lebih mengarah mempunyai tujuan dan arah yang lebih spesifik
kepada kebersamaan dan rasa senang. yaitu untuk kesembuhan klien.

Komunikasi umumnya tidak menunjukan sikap Perawat secara aktif mendengarkan dan
empati, tetapi lebih sering bersikap simpati. memberi respon dengan cara menunjukan
empati kepada klien.
Umumnya bersifat untuk kesenangan saja, tidak Membantu klien meningkatkan kesadaran diri.
dituntut untuk memahami diri.
Komunikasi dapat terjadi karena direncanakan Komunikasi terjadi karena direncanakan.
ataupun tidak direncanakan.
Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan,
dari satu pihak ke pihak lainnya. Sebuah komunikasi dapat berlangsung dengan baik jika memiliki
komponen komunikasi yang terdiri dari komunikator/pengirim pesan, komunikan/penerima pesan,
pesan (message), encoding, media atau saluran komunikasi, decoding, umpan balik (feedback),
konteks, gangguan, dan effect.Dalam keperawatan dikenal komunikasi terapeutik yang digunakan
oleh perawat pada setiap asuhan keperawatan yang dilakukan kepada klien. Dalam melakukan
komunikasi dengan klien perawat menggunakan teknik komunikasi.
Teknik komunikasi yang digunakan diantaranya Mendengar aktif yaitu mendengar dengan
konsentrasi aktif dan persepsi terhadap pesan orang lain yang menggunakan semua Indra, teknik
komunikasi mendengar pasif yaitu kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal untuk klien,
misalnya dengan kontak mata, menganggukan kepala dan juga keikutsertaan secara verbal, teknik
komunikasi penerimaan yaitu mendukung dan menerima informasi. Penerimaan bukan berarti
persetujuan.
Kasus
◦ Disebuah rumah sakit di ruang R terdapat seorang anak berusia
18 tahun bernama Nona A, ia memiliki gangguan mental yaitu
skizofernia yang menyebabkan ia seringkali mendengar suara-
suara aneh. Hal tersebut menyebabkan klien gelisah, dan
ketakutan setiap saat. Ibu klien mengutarakan ia sebelumnya
tidak mengetahui anaknya dapat mendengar suara-suara aneh.
Akhirnya klien dibawa ke rumah sakit.
Pembahasan
1. Mendengar aktif
Mendengar mempunyai arti sebagai konsentrasi aktif dan persepsi terhadap pesan
orang lain yang menggunakan semua Indra.
Tujuan dari teknik komunikasi mendengar aktif ini adalah menjaga kestabilan emosi
atau psikologis klien.

Misalnya:
Perawat 1: “.... Mohon maaf bu apakah An. A mendapat tekanan di rumah atau di
sekolahnya, bisa ceritakan kepada saya ?”
Perawat 1: “Sudah tenang adik? Bisa ceritakan kepada suster adik mendengar suara
apa?”
2. Mendengarkan pasif
Mendengar pasif adalah kegiatan mendengar dengan kegiatan non verbal
untuk klien.
Tujuan dari teknik komunikasi mendengar pasif adalah memberikan ruang untuk
mengembangkan pemikiran dan gagasan klien tanpa menyela pembicaraan
klien dan tetap menghargai keberadaan klien.

Misalnya :
Perawat 1 : “ mmm..., seperti itu ya bu.”(sambil menganggukan kepala)
3. Penerimaan
Menerima adalah mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku
yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. Penerimaan bukan berarti
persetujuan.
Tujuan dari teknik komunikasi penerimaan ini adalah:
◦ Menunjukkan kedekatan daripada sikap dan menunjukkan tingkat
keterbukaan dan ketulusan hati perawat.
◦ Klien merasa dihargai dan diterima keberadaannya

Misalnya:
 Perawat 1 : “Iya iya iya. Tenang ya dik.”
 Perawat 1 : “Iya suster ngerti ko pasti adik takut ya? Kan ada suster sama
ibu adik jadi gak usah takut ya.....”
 Perawat 1 : “ Saya memahami perasaan ibu.....”
THANK YOU GUYS 

Anda mungkin juga menyukai