Anda di halaman 1dari 20

C

1. Adanya kesatuan persepsi tentang:


a. Perlunya pelatihan dalam kepemimp.
b. Fungsi pemimpin dan kerja sama tim
yang sinergik
c. Pengertian, tipe-tipe, dan prinsip-
prinsip kepemimpinan.
2. Adanya pemahaman diri dalam pola ke-
pemimpinan (kelebihan, kekurangan dan
cara memperbaiki kekurangan).
Mengapa Perlu Pelatihan
Kepemimpinan? (1)

1. Untuk menjadi seorang pe-


mimpin tidak saja dibutuh-
kan bakat, tetapi juga dibu-
tuhkan kemampuan dan
keahlian yang dilatih sejak
muda.
Mengapa Perlu Pelatihan
Kepemimpinan? (2)
2. Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah
mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk
kebiasaan buruk, misalnya: (1) ambisi pribadi, (2)
kemauan dan keinginan sepihak, dan (3) kebanggaan
dan penolakan; Untuk mengatasi hal tersebut,
diperlukan latihan dan pengalaman yang terus-
menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting
untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan.
• Menyimak tayangan tentang
Contoh Kepemimpinan dan
Kerja Sama yang Sinergik.
• Diskusi dan Tanya Jawab.
• Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi aktivitas-aktivitas
sebuah kelompok yang
diorganisasi kearah pencapaian
tujuan
1. Tipe Otokrasi
2. Tipe Laissez Faire
3. Tipe Paternalistik
4. Tipe Militeristik
5. Tipe Demokratis
6. Tipe Open Leadership
a. Mengandalkan kepada kekuatan /
kekuasaan
b. Menganggap dirinya paling ber-
kuasa.
c. Keras dalam mempertahankan
prinsip
d. Jauh dari para bawahan
e. Perintah diberikan secara paksa
a. Memberi kebebasan kepada para
bawahan
b. Pimpinan tidak terlibat dalam
kegiatan
c. Semua pekerjaan dan tanggung
jawab dilimpahkan kepada
bawahan
d. Tidak mempunyai wibawa
e. Tidak ada koordinasi dan penga-
wasan yang baik
a. Pemimpin bertindak sebagai bapak
b. Memperlakukan bawahan sebagai
orang yang belum dewasa
c. Selalu memberikan perlindungan
d. Keputusan ada ditangan pemimpin
a. Dalam komunikasi menggunakan
saluran formal
b. Menggunakan sistem komando/
perintah
c. Segala sesuatu bersifat formal
d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat
kaku
a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan
organisasi
b. Bersifat terbuka
c. Bawahan diberi kesempatan untuk
memberi saran dan ide-idebaru
d. Dalam pengambilan keputusan
utamakan musyawarah untuk
mufakat
e. Menghargai potensi individu
Tipe ini hampir sama dengan tipe
demokratis. Perbedaannya terletak
dalam hal pengambilan keputusan.
Dalam tipe ini keputusan ada ditangan
pemimpin.
. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan
pengarahan terhadap usaha-usaha semua
pekerja dalam mencapai tujuan tujuan organisasi.
Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan
antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi
mung-kin terjadi renggang (lemah) keadaan ini
menim-bulkan situasi dimana perseorangan
berkerja untuk mencapai tujuan pribadinya,
sementara itu keseluruhan organisasi menjadi
tidak efisien dalam mencapa sasaran-sasarannya.
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti
bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika
ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat
dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang mempunyai
keahlian memimpin, mempunyai kemampuan
mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau
sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-
alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang
yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan
memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama-sama.
1.Pemimpin bekerja dengan orang lain

1. Pemimpin bekerja dengan orang


lain
2. Pemimpin adalah pemegang tang-
gung jawab dan
mempertanggungja-wabkan
(akuntabilitas).
3. Pemimpin menyeimbangkan
pencapaian tujuan dan prioritas
4. Pemimpin harus berpikir secara
analitis dan konseptual
1. Pemimpin adalah seorang yang
yang belajar seumur hidup
2. Berorientasi pada pelayanan
3. Membawa energi yang positif
a. Percaya pada orang lain
b. Keseimbangan dalam kehidupan
c. Melihat kehidupan sebagai tan-
tangan
d. Sinergi
e. Latihan mengemb. diri sendiri
1. Efektifitas atau performan sebuah organisasi
ditentukan oleh kondisi dan karakter setiap
individu yang ada di dalamnya. Bagaimana
pola pikirnya, perilaku, komunikasi, dan kerja
sama yang terjadi dalam• sebuah TIM baik
kecil maupun besar sangat memegang
peranan penting dalam membentuk performa
organisasi tersebut.
2. Menyadari hal tersebut, maka Teamwork yang
solid merupakan jawaban yang tidak bisa
dibantah lagi dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
3. Persamaan persepsi dari setiap individu dalam
Tim sangat penting dan strategis dalam
membangun kekuatan organisasi. Keberhasilan
organisasi sangat ditunjang oleh kemampuan
karyawan dalam mewujudkan The Excelent Team
yaitu tim yang harmonis.
4. Untuk mendapatkan itu semua perlu adanya
upaya manajemen dalam memfasilitasi
kebersamaan agar interaksi yang sinergik terjadi
melalui berbagai eksperiential learning process.
Dgn demikian maka kerja sama menjadi sumber
daya manajemen yang berkekuatan dan siap
menyambut perubahan, tidak hanya kumpulan
sejumlah orang yang tidak berdaya.

Anda mungkin juga menyukai