BENCANA KEBAKARAN
DAN GEMPA BUMI
Oleh :
Fani nanda
Ine F
Nurani
Teuis
Yanti
Konsep bencana secara umum
Pengertian Bencana
3.Kategori C
Kategori C adalah sebuah kebakaran yang disebabkan oleh suatu
instalasi listrik yang rusak atau kongslet, contohnya braker listrik, peralatan alat
elektronik.
4.Kategori D
Kategori D adalah kebakaran pada benda-benda logam, seperti
magnesium, alumunium, natrium.
Penanggulangan Bencana Kebakaran
Di Rumah Sakit
Menurut Peraturan Menteri Ketenegakerjaan Nomor 8/MEN/VII/2010,
alat pelindung diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh
tubuh dari bahaya potensi di tempat kerja. Setiap Rumah Sakit wajib untuk
menyediakan APD sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi
pekerjanya. Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk
melindungi kepala dari pukulan, benturan, atau kejatuhan benda tajam dan
berat yang melayang atau jatuh dari udara. Helm ini juga dapat melindungi
kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia ataupun suhu yang
ekstrim. Adapun pembagian tugas berdasarkan warna helmet :
Cont
Langkah-langkah yang harus ditempuh bila terjadi kebakaran di Rumah Sakit :
1.Petugas yang sedang jaga menyelamatkan jiwa pasien dan ditempatkan
pada tempat yang aman
2.Menyelamatkan sarana dan prasarana yang bisa diselamatkan
3.Salah satu petugas jaga lapor kepada pengawas perawatan yang saat itu
bertugas jaga, untuk selanjutnya pengawas perawatan menghubungi unit
terkait lainnya
4.Listrik dipadamkan serta dilakukan pemadaman dengan alat yang tersedia
5.Jika dirasa perlu agar menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran setempat
untuk mendapat pertolongan
6.Setelah kebakarn bisa diatasi, dibawah koordinasi pihak RS, pasien dan
seluruh peralatan yang ada dipindahkan ke tempat penampungan sementara
7.Mendata semua kerugian RS
Cont
Jenis-Jenis Alat Pemadam Kebakaran Di Pelayanan Kesehatan :
1.APAR (alat pemadam api ringan)
Cont
Berikut adalah Cara Penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) :
1.Tenang dan jangan panik
2.Pilih apar yang tepat sesuai klasifikasi/jenis kebakaran di tempat yang
terdekat
3.Tarik Pin pengaman yang berada pada Valve (mirip kunci yang berada diatas
tabung pemadam api)
4.Yakinkan anda berdiri searah ( upstream ) angin tidak melawan arah angin
5.Pegang nozzle pada ujung Hose atau selang dengan tangan dengan kuat.
6.Arahkan Nozzle atau pangkal selang pada titik api (area kebakaran)
7.Pegang gagang dan tekan lever.
8.Lakukan test fungsi. Jika APAR tidak berfungsi baik maka ganti yang lain.
Cont
9. Dekati api searah dengan angin, dan berhentilah pada posisi kira-kira 3
meter dari api. (harus mengikuti arah angin supaya tidak terjadi pembalikan
arah panas maupun semburan dari sumber api (Sumber kebakaran).
10. Mulailah tekan lever dan menyemprotkan ke pangkal lidah api ( ingat :
pangkal lidah api ) maju perlahan-lahan dan meratakan media pemadam di
permukaan sumber api.
11. Segera menghindar bila media habis namun api belum padam.
12. Bila api padam, yakinkan. Kemudian balikkan posisi tabung dan semprotlah
ke atas untuk membuang sisa gas pendorong tanpa mengikutkan
bubuknya.
Cont
2. Sprinkler
Sprinkler adalah alat yang berguna
untuk memadamkan api secara otomatis dan
alat ini merupakan bagian dari fire sprinkle
yang akan mengeluarkan debit air ketika
terdeteksi ada api, atau ketika telah
melampaui suhu yang telah ditentukan.
Sistem sprinkler terdiri dari rangkaian pipa
yang dilengkapi dengan ujung penyemprot
yang kecil dan ditempatkan dalam suatu
bangunan jika terjadi kebakaran maka panas
dari api akan melelehkan sambungan solder
atau memecahkan bulb, kemudian sprinkler
akan mengeluarkan air.
Cont
3. Hydrant
1. Gempa Tektonik
2. Gempa Vulkanik
3. Gempa Bumi Akibat Runtuhan
4. Gempa Bumi Akibat Manusia
Penyebab terjadinya gempa