Anda di halaman 1dari 45

PERHITUNGAN DOSIS SEDIAAN PADAT

Elvia A.Y Alhusni


Farmasi Klinik RSU Tadulako
RIWAYAT HIDUP
Nama :
Elvia A.Y Alhusni
Toli2, 31 Mei 1980
Menikah dan memiliki 2 orang putra
Pendidikan :
S1 : UNPACTI
Apoteker : UI
S2 Farmasi Klinik : UGM
Pekerjaan :
1. Penanggung Jawab Farmasi Klinik RSP Untad
2. Praktek profesi pada Apotek EVI
Organisasi :
1. Pengurus PD IAI SULTENG Koordinator HUMAS 2015-
2020
2. Edukator Diabetes Mellitus 2014-Sekarang
3. Pengurus HISFARSI Bidang ILMIAH 2016-2021
4. PMO Penyakit TB dan HIV AIDS
Alamat :
elviahasni@yahoo.com
Hp : 08114512555
Defenisi
 Dosis
Banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan
atau diberikan kepada seorang penderita, baik
untuk obat dalam maupun untuk obat luar
Ketentuan umum FI III tentang Dosis
1. Dosis Maksimum (DM)

Dosis ini berlaku untuk pemakaian satu kali dan


satu hari. Penyerahan obat yang dosisnya melebihi
dosis maksimum dapat dilakukan dengan cara
membubuhkan tanda seru dan paraf dokter
penulis resep; memberi garis bawah nama obat
tersebut; dan menuliskan banyak obat dengan
huruf secara lengkap.
2. Dosis Lazim
Dosis ini merupakan petunjuk yang tidak mengikat,
tetapi digunakan sebagai pedoman umum.

Misalnya obat CTM (4 mg/tablet) disebutkan dosis


lazimnya 6-16 mg/hari dan dosis maksimumnya 40
mg/hari; bila seseorang minum 3 x sehari 2 tablet,
berarti dosis maksimumnya belum dilampaui. Akan
tetapi ini dianggap tidak lazim karena hanya
dengan 3 x sehari 1 tablet sudah dapat mencapai
efek terapi yang optimal
Macam-macam Dosis
 Dosis Terapi: takaran obat yang diberikan dalam
keadaan biasa dan dapat menyembuhkan
penderita.
 Dosis minimum: takaran obat terkecil yang
diberikan yang masih dapat menyembuhkan dan
tidak menimbulkan resistensi pada penderita
 Dosis maksimum: takaran obat terbesar yang
diberikan yang masih dapat menyembuhkan dan
tidak menimbulkan keracunan pada penderita
Dosis Toksik: dosis diatas dosis
maksimum

 Dosis letalis: takaran obat dalam keadaan biasa


yang dapat menyebabkan kematian pada
penderita.
DOSIS LETALIS TERDIRI ATAS
1. LD 50, takaran yang menyebabkan kematian pada
50 % hewan percobaan
2. LD 100, takaran yang menyebabkan kematian pada
100 % hewan percobaan
Faktor yang harus diperhatikan dalam
Perhitungan Dosis

 Faktor penderita; meliputi umur, bobot badan, jenis


kelamin, luas permukaan tubuh, toleransi, habituasi,
adiksi dan sensitivitas, serta kondisi penderita
 Faktor obat, meliputi sifat kimia dan fisika obat,
sifat farmakokinetik (ADME) dan jenis obat
 Faktor penyakit; meliputi sifat dan jenis penyakit
serta kasus penyakit
Mengapa perhitungan dosis
diperlukan?

1. Geriatri
2. Pediatrik
Pediatrik
 Pada pediatrik dosis dihitung berdasarkan pada
1. usia
2. berat badan
3. luas permukaan tubuh
 Lebihdisukai memakai rumus berdasarkan BB
walaupun luas permukaan tubuh lebih akurat
menggambarkan perbedaan fisiologi tubuh
Definitions and age ranges of the
paediatric population

Menurut The British Paediatric Association (BPA)


 a. Neonatus : awal kelahiran sampai usia 1

bulan
 b. Bayi : usia 1 bulan sampai 2 tahun

 c. Anak : usia 2 tahun sampai 12 tahun

 d. Remaja : usia 12 tahun sampai 18 tahun


Definitions and age ranges of the
paediatric population
 The International Commission on Harmonization (Pediatric
drug handling)

Definition Age range


Preterm newborn infants < 37 weeks’ gestation
Term newborn infants 0–27 days
Infants and toddlers 28 days to 23 months
Children 2–11 years
Adolescents 12–16 or 18 years,
depending on region
PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN
USIA
Perhitungan Dosis
 Perhitungan Dosis berdasarkan usia
1. Rumus Young (usia 1 tahun sampai 8 tahun)
2. Rumus Fried (untuk bayi, usia <1 thn )
3. Rumus Dilling (usia 8 tahun sampai 12 tahun)
4. Rumus Cowling
5. Rumus Gaubius
6. Rumus Bastedo
1. Rumus Young

n(tahun)
xdosisdewasa
Dosis = n(tahun)  12
2. Rumus Fried

n(bulan )
Dosis = xdosisdewasa
150
3. Rumus Dilling

n(tahun)
xdosisdewasa
Dosis = 20
4. Rumus Cowling

Dosis = n(tahun)
xdosisdewasa
24

n = umur dalam satuan tahun yang


digenapkan ke atas
5. Rumus Gaubius

Rumus ini berupa pecahan yang dikalikan dengan dosis dewasa.


Aturannya sebagai berikut:

0-1 tahun = 1/12 x dosis dewasa


1-2 tahun = 1/8 x dosis dewasa
2-3 tahun = 1/6 x dosis dewasa
3-4 tahun = ¼ x dosis dewasa
4-7 tahun = 1/3 x dosis dewasa
7-14 tahun= ½ x dosis dewasa
14-20 tahun= 2/3 x dosis dewasa
21-60 tahun= dosis dewasa
6. Rumus Bastedo

n(tahun)
xdosisdewasa
Dosis = 30
PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN
BOBOT BADAN
1 Pound = ½ kg

 Rumus Clark (Amerika)

bobotbadananak ( pon)
Dosis = xdosisdewasa
150
Rumus Thremich-Fier (Jerman)

bobotbadananak (kg)
xdosisdewasa
Dosis = 70
Rumus Black (Belanda)

bobotbadananak (kg)
xdosisdewasa
Dosis = 62
PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN
LUAS PERMUKAAN TUBUH
a. Dari kumpulan kuliah farmakologi UI tahun 1968

Dosis = luaspermukaanbadananak
xdosisdewasa
1,75
Lanjutan…
 Du Bois dan Du Bois
Rumus:
BSA (cm2) = W0,425 x H0,725 x 71,84
keterangan:
W = bobot (kg), H = Tinggi (cm)
Bentuk konversi (dalam m2):
BSA (m2) = √,*tinggi(cm) x bobot(kg)+/3600-
BSA dewasa rata-rata = 1,73 m2. Beberapa literatur
lain menyebut sekitar 1,75 m2.
Dosis untuk anak: BSA anak / 1,73
Dapat juga ditentukan dengan menggunakan
nomogram
Normogram
 Perkiraan luas permukaan tubuh (m²) anak berdasarkan
berat badan (kg).
 Berat badan (kg) Luas permukaan tubuh (m2)
1-5 (0,05 x kg) + 0,05

6 - 10 (0,04 x kg) + 0,10

11 - 20 (0,03 x kg) + 0,20

21 - 40 (0,02 x kg) + 0,40

 Sumber: Drug Fact and Comparison 2007, Pocket edition


b. Rumus Catzel

Dosis = luaspermukaantubuhanak
x100 xdosisdewasa
luaspermukaantubuhdewasa
PERHITUNGAN DOSIS DENGAN
PEMAKAIAN BERDASARKAN JAM
a. Menurut FI III
Satu hari dihitung 24 jam sehingga untuk
pemakaian sehari dihitung
24
Dosis = xSekaliPemberian
n

n = selang waktu pemberian


b. Menurut Van Duin
Pemakaian sehari dihitung untuk 16 jam, kecuali
anibiotika dihitung sehari semalam 24 jam.
R/ Paracetamol 100 mg
Amoxycillin 150 mg
Luminal 10 mg DM =
300mg/600mg
m.f. pulv dtd No XV
S 3 dd pulv I
Pro : Yanti (3 tahun) BB = 10 kg
DM luminal = 300 mg/600 mg
DM untuk 10 kg = (10 kg/62 kg) x (300 mg/600 mg)
= 48,39 mg/96,77 mg
1 x p = 10 mg luminal
1 x pakai = 10 mg  (10 mg/48,39 mg) x 100% = 20,665%
1 hari = 30 mg  (30 mg/96,77 mg) x 100% = 31,001%
Geriatri
 Dosis maksimal diatur untuk dewasa berumur
20-60 tahun dengan bobot 58-60 kg
 Pada geriatri pemberian dosis harus lebih kecil
dari dosis maksimum
- 60 -70 tahun : 4/5 dosis dewasa
- 70- 80 tahun : 3/4 dosis dewasa
- 80-90 tahun : 2/3 dosis dewasa
- 90 tahun ke atas : ½ dosis dewasa

Anda mungkin juga menyukai