Anda di halaman 1dari 51

MGM

IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN
KECAKAPAN ABAD 21
DALAM PERENCANAAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
KONTEKSTUAL PEMBELAJARAN
QURAN HADIS

MGMP Mapel Qurdis


Guru Quran Hadis MAN IC Se-
Indonesia
Di MAN IC Jambi
Analisis KI dan KD
Bagaimana melakukan analisis
terhadap KI dan KD yang
bersumber dari Kurikulum PAI-
Bahasa Arab 2013 pada
Madrasah?
• Kemampuan
• Digunakan • Terjemahan SKL. minimal yang
sebagai • Anak tangga untuk harus dimiliki
pedoman mencapai SKL. peserta didik
penilaian • Semakin neningkat
dalam mata
dalam seiring meningkatnya
pelajaran
usia peserta didik
menentukan tertentu.
• Berfungsi sebagai unsur
kelulusan pengorganisasi KD. • Sebagai
peserta • Tidak diajarkan tetapi rujukan untuk
didik. dibentuk melalui menyusun
pembelajaran indikator
kompetensi.
KI-1 : SIKAP SPRITUAL

KI-2 : SIKAP SOSIAL

KI-3 : PENGETAHUAN

KI-4 : KETERAMPILAN
• Keempat kelompok KI menjadi acuan dari KD
dan harus dikembangkan dalam setiap
peristiwa pembelajaran secara integratif.

• Semua mata pelajaran yang diajarkan/


dipelajari harus berkontribusi terhadap
pembentukan Kompetensi Inti

• Kompetensi sikap spiritual (KI-1) dan sosial


(KI-2) tidak diajarkan, tidak dihafalkan dan
tidak diujikan, tetapi dikembangkan secara
tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada
waktu peserta didik belajar tentang
pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4).
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas X Kelas XI Kelas XI
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya
2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli tanggungjawab, peduli
(gotong royong, (gotong royong, (gotong royong,
kerjasama, toleran, kerjasama, toleran, kerjasama, toleran,
damai), santun, damai), santun, damai), santun,
responsif dan pro- responsif dan pro- responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan aktif dan menunjukkan aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian sikap sebagai bagian sikap sebagai bagian
dari solusi atas dari solusi atas dari solusi atas
berbagai permasalahan berbagai permasalahan berbagai permasalahan
dalam berinteraksi dalam berinteraksi dalam berinteraksi
secara efektif dengan secara efektif dengan secara efektif dengan
lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan
alam serta dalam alam serta dalam alam serta dalam
menempatkan diri menempatkan diri menempatkan diri
sebagai cerminan sebagai cerminan sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan bangsa dalam pergaulan bangsa dalam pergaulan
dunia. dunia. dunia.
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas X Kelas XI Kelas XI
3.Memahami,menerapkan, 3.Memahami, menerapkan, 3.Memahami, menerapkan,
menganalisis dan menganalisis menganalisis dan
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, mengevaluasi
konseptual, prosedural konseptual, prosedural, pengetahuan faktual,
berdasarkan rasa dan metakognitif konseptual, prosedural,
ingintahunya tentang ilmu berdasarkan rasa ingin dan metakognitif
pengetahuan, teknologi, tahunya tentang ilmu berdasarkan rasa ingin
seni, budaya, dan pengetahuan, teknologi, tahunya tentang ilmu
humaniora dengan seni, budaya, dan pengetahuan, teknologi,
wawasan kemanusiaan, humaniora dengan seni, budaya, dan
kebangsaan, kenegaraan, wawasan kemanusiaan, humaniora dengan
dan peradaban terkait kebangsaan, kenegaraan, wawasan kemanusiaan,
penyebab fenomena dan dan peradaban terkait kebangsaan, kenegaraan,
kejadian, serta penyebab fenomena dan dan peradaban terkait
menerapkan pengetahuan kejadian, serta penyebab fenomena dan
prosedural pada bidang menerapkan pengetahuan kejadian, serta
kajian yang spesifik sesuai prosedural pada bidang menerapkan pengetahuan
dengan bakat dan kajian yang spesifik sesuai prosedural pada bidang
minatnya untuk dengan bakat dan kajian yang spesifik sesuai
memecahkan masalah minatnya untuk dengan bakat dan
memecahkan masalah minatnya untuk
memecahkan masalah
Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti
Kelas X Kelas XI Kelas XI
4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan
ranah konkret dan ranah konkret dan mencipta dalam
ranah abstrak ranah abstrak terkait ranah konkret dan
terkait dengan dengan ranah abstrak terkait
pengembangan dari pengembangan dari dengan
yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di pengembangan dari
sekolah secara sekolah secara yang dipelajarinya di
mandiri, dan mampu mandiri, bertindak sekolah secara
menggunakan secara efektif dan mandiri serta
metoda sesuai kreatif, serta bertindak secara
kaidah keilmuan mampu efektif dan kreatif,
menggunakan dan mampu
metoda sesuai menggunakan
kaidah keilmuan metoda sesuai
kaidah keilmuan
PENGERTIAN PENGERTIAN
 Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk
mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang
harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat
kelas atau program.
 Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk
mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh Peserta
Didik melalui pembelajaran.
 Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata
pelajaran atau tema tertentu yang
mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar.
 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
 Proses Pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi Peserta Didik
untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis
Peserta Didik.

 Beban belajar memuat:

 a. jumlah jam belajar yang dialokasikan untuk


Pembelajaran suatu tema, gabungan tema, mata pelajaran;
atau
 b. keseluruhan kegiatan yang harus diikuti Peserta
Didik dalam satu minggu, semester, dan satu tahun
pelajaran.

 Beban belajar sebagaimana dimaksud


meliputi:
 a. kegiatan tatap muka;
 b. kegiatan terstruktur;
 c. kegiatan mandiri.
 Silabus merupakan rencana Pembelajaran pada
mata pelajaran atau tema tertentu dalam
pelaksanaan kurikulum.
Silabus sebagaimana dimaksud mencakup:
 a. Kompetensi inti;
 b. Kompetensi dasar;
 c. materi pembelajaran;
 d. kegiatan pembelajaran;
 e. penilaian;
 f. alokasi waktu; dan g. sumber belajar.
 Silabus sebagaimana dimaksud dikembangkan
oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan
satuan pendidikan sesuai dengan kewenangan
masing - masing.
KD Aspek Pengetahuan
Mapel Quran Hadis Kelas X
1. Memahami pengertian Al-Qur`an menurut para ulama’
2. Memahami bukti keautentikan Al-Qur`an
3. Memahami tujuan dan fungsi Al-Qur`an
4. Memahami pokok-pokok isi Al-Qur`an
5. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an tentang manusia dan tugasnya
sebagai hamba Allah dan khalifah di bumi pada surah al-
Mu’minun:12–14; surah an-Nahl: 78; surah al-Baqarah: 30–32;
dansurah adz-Dzariyat: 56
6. Memahami pengertian hadis, sunah, khabar, dan atsar
7. Memahami unsur-unsur hadis
8. 3.3. Mengidentifikasikan macam-macam sunah (qauliyah, fi‘liyah,
taqririyah, dan hammiyah) dan fungsinya terhadap Al-Qur`an
9. Memahami pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya
10. Memahamiayat-ayat Al-Qur`an tentang keikhlasan dalam
beribadah pada surah al-An‘am: 162–163; surah al-Bayyinah: 5;
dan hadis riwayatal-Bukhari dari Aisyahr.a.
KD Aspek Pengetahuan
Mapel Quran Hadis Kelas XI
1. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an tentang perilaku
hormat dan patuh kepada orang tua dan guru pada
surah al-Isra’ (17) :23–24; Surah Luqman (31): 13–
17; hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah ra. dan
hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin
Amru ra.
2. Memahami manfaat dan hikmah kontrol diri
(mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnudzdan),
dan persaudaraan (ukhuwah) yang terdapat surah al-
Anfal (8) : 72; QS. al-Hujurat (49): 12, QS. al-Hujurat
(49): 10 serta hadis riwayat al-Bukhari dari Abu
Hurairah ra.
3. Menganalisis larangan pergaulan bebas dan perbuatan
keji yang terdapat pada surah al-Isra’ (17): 32,
dansurah an-Nur (24): 2, dan hadis riwayat al-Bukhari
dari Abu Hurairah ra.
4. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis
tentang toleransi dan etika pergaulan pada QS.
al-Kafirun (109): 1–6; QS. Yunus (10): 40–41;
surah al-Kahfi (18): 29; QS. al-Hujurat (49):
10–13 dan hadis riwayat Ahmad dari Ibnu Abbas
r.a.
5. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis
tentang kewajiban menuntut ilmu dan
menyampaikannya kepada sesama pada surah
at-Taubah (9) : 122, surah al-Mujadalah (58):
11 dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Anas bin
Malik ra. dan hadis riwayat Bukhari dari Abdullah
bin Amr ra.

Lanjutan….
6. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an tentang tanggung
jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat
sebagaimana yang terdapat pada surah at-Tahrim
(66): 6, surah Taha (20): 132, al-An‘am (6): 70, an-
Nisa’(4) :36, Hud (11):117–119 dan hadis riwayat al-
Bukhari dari Abdullah bin Umar ra., hadis riwayat Abu
Dawud dari al-Rabi’ bin Sabrah ra. dan hadis riwayat
oleh al-Bukhari Muslim dari Abu Hurairah ra.
7. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis tentang
kompetisi dalam kebaikan, yang terdapat dalam
surah al-Baqarah (2):148, surah Fathir (35): 32, an-
Nahl (16): 97, dan hadis Riwayat Ibnu Majah dari
Jabir bin Abdullah ra.

Lanjutan…
8. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis
tentang etos kerja pribadi muslim pada surah al-
Jumu‘ah (62): 9–11; surah al-Qasas (28): 77,
dan hadis riwayat Ibnu Majah dari Miqdam bin
Ma’dikariba dan hadis riwayat Ibnu Majah dari
Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari kakeknya
9. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis
tentang makanan yang halal dan baik pada surah
al-Baqarah (2):168–169,al-Baqarah (2): 172–
173, dan hadis riwayat Abu Dawud dari
Ma’dikariba ra. dan hadis riwayat At-Tirmizi dari
Abu Hurairah

Lanjutan…
10. Mengidentifikasikan konsep syukur
nikmat Allah pada Surah az-Zukhruf (43)
:9–13, surah al-‘Ankabut (29):17, dan
hadis Ahmad dari Asy’ab bin Qaisy ra.,
hadis Abu Dawud dari Abu Hurairah ra.,
hadis Ahmad dari Asy’ab bin Qaisy ra. dan
hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah
ra.

Lanjutan….
KD Aspek Pengetahuan
Mapel Quran Hadis Kelas XII

1. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis tentang pola hidup


sederhana dan perintah menyantuni para duafa' pada surah al-
Furqan: 67, al-Isra’: 26–27, 29–30, al-Qasas: 79–82; surah al-
Baqarah: 177, Surah al-Ma‘un (107): 1–7 , hadis riwayat Ibnu
Majah dan Ahmad dari Abdullah bin Amru ra., dan hadis riwayat
Imam al-Bukhari dari Hakim bin Hiram ra.

2. Memahami ayat Al-Qur`an dan Hadis Tentang ujian dan cobaan


pada surah al-Baqarah: 155–157, surahAli ‘Imran: 186, hadis
riwayat muslim dari Suhaib ra., dan hadis riwayat Tirmizi dari
Mus’ab bin Sa’ad dari ayahnya
3. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis tentang kelestarian
lingkungan hidup pada surah ar-Rum: 41–42, surah al-A‘raf: 56–
58, Shad: 27, al-Furqan: 45–50, al-Baqarah: 204–206, hadis
tentang kelestarian alam yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan
Muslim dari Anas bin Malik ra.
4. Menganalisis ayat-ayat Al-Qur`an tentang
ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terdapat pada surah al-‘Alaq: 1–5, surah
Yunus: 101; surah al-Baqarah: 164, dan
hadis riwayat Abu Dawud dari Abu Darda’ ra.
5. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an tentang
kewajiban berdakwah yang terdapat
padasurah an-Nahl (16): 125, surah asy-
Syu‘ara‘ (26): 214–216, surah al-hijr (15):
94–96, dan hadis riwayat Muslim dari Abu
Hurairah ra.
6. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis
tentang amar ma‘ruf nahi munkar surah Ali
‘Imran: 104, hadis Ibnu Majah dari Qais bin
Hazim ra., dan hadis Muslim dari Abu Said ra.
7. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an tentang
demokrasi pada surah Ali ‘Imran: 159, Surah
asy-Syuura: 38, dan hadis riwayat Muslim
dari Malik al-Asyaja‘i ra., dan hadis riwayat
Bukhari
8. Memahami ayat-ayat Al-Qur`an dan hadis
tentang jujur dan adil pada surah al-Ma’idah
(5): 8–10, surah at-Taubah (9): 119, an-Nahl
(16): 90–92, an-Nisa’ (4): 105, dan hadis
riwayat Muslim dari Abdullah ra.
Informasi terkini dan
teraktual apa yang
Bapak/Ibu dapatkan
tentang IMPLEMENTASI
PENGEMBANGAN
KECAKAPAN ABAD 21
DALAM PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)
?
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN
KECAKAPAN ABAD 21
DALAM PERENCANAAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Kontekstual Pembelajaran
Quran Hadis
A. Pilar Pendidikan
 Pilar pendidikan merupakan soko guru
pendidikan. UNESCO memberikan empat
pilar pendidikan yang terdiri atas
Learning to know, learning to do,
learning to be, dan learning to live
together in peace. Tetapi untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional, tidak cukup
dengan empat pilar tersebut, maka dalam
pendidikan di Indonesia ditambah dengan
dengan pilar pendidikan “belajar untuk
memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan
akhlak mulia”
Madrasah Banget
1. Belajar untuk Mencari TahuTilawah,
(Learning to Know) Tasmi’
Terjemah wa
Tahfidz
 Belajar untuk mencaritahu terkait dengan
cara mendapatkan pengetahuan melalui
penggunaan media atau alat yang ada. Media
bisa berupa buku, orang, internet, dan
teknologi yang lainya. Implementasinya
untuk mencari tahu tersebut di Indonesia
sudah berjalan melalui proses belajar
membaca, menghafal, dan mendengarkan,
baik yang terjadi di dalam kelas maupun
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Belajar untuk Mengerjakan
(Learning to Do)
 Belajar untuk melakukan atau berkarya, hal ini tidak
terlepas dari belajar mengetahui karena perbuatan
tidak terlepas dari ilmu pengetahuan. Belajar untuk
melakukan atau berkarya merupakan upaya untuk
senantiasa melakukan dan berlatih keterampilan
untuk keprofesionalan dalam bekerja. Terkait dengan
pembelajaran di dalam kelas, maka belajar untuk
mengerjakan ini sangat diperlukan latihan
keterampilan bagaimana peserta didik dapat
menggunakan pengetahuan tentang konsep atau
prinsip mata pelajaran tertentu dalam mata pelajaran
lainnya atau dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan
demikian peserta didik memiliki pengetahuan dan
ketrampilan yang dapat mempengaruhi kehidupannya
dalam menentukan pilihan kerja yang ada di
masyarakat. Al-Maharah Al-
Muta’alliqah bil
Quran wal Hadis
3. Belajar untuk Menjadi Pribadi
(Learning to Be)
 Belajar untuk menjadi atau berkembang utuh, belajar
untuk menjadi atau berkembang secara utuh
berkaitan dengan tuntutan kehidupan yang semakin
kompleks sehingga dibutuhkan suatu karakter pada
diri individu. Belajar menjadi pribadi yang
berkembang secara optimal yang memiliki kesesuaian
dan keseimbangan pada kepribadianya baik itu moral,
intelektual, emosi, spiritual, maupun sosial, sehingga
dalam pembelajaran, guru memiliki kewajiban untuk
mengembangkan potensi peserta sesuai dengan
bakat dan minatnya agar peserta didik tersebut dapat
menentukan pilihannya, terlepas dari siapa dan apa
pekerjaanya, tetapi yang penting adalah dia menjadi
sosok yang pribadi memiliki keunggulan
Tathbiiq
Syakhsiyah
Islamiyah
4. Belajar untuk Hidup Berdampingan
dalam Kedamaian (Learning to Live
Together in Peace)
 Belajar hidup bersama ini sangat penting, karena masyarakat
yang beragam, baik dilihat dari latar belakang, suku, ras,
agama, etnik, atau pendidikan. Pada pembelajaran, peserta
didik harus memahami bahwa keberagaman tersebut bukan
untuk dibeda-bedakan, akan tetapi dipahamkan bahwa
keberagaman tersebut tergabung dalam suatu lingkungan
masyarakat. Oleh karena itu saling membantu dan
menghargai satu dengan yang lainya sangat diperlukan agar
tercipta masyarakat yang tertib dan aman, sehingga setiap
individu dapat belajar dan hidup dalam kebersamaan dan
kedamaian.

Al-Ukhuwwah
5. Belajar untuk Memperkuat
Keimanan, Ketaqwaan, dan Akhlak
Mulia
 Pilar yang ini hanya terdapat dalam secara tersirat dalam
pendidikan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sisdiknas yang menyatakan bahwa salah
satu tujuan pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Implementasi dari pilar
tersebut diwujudkan secara langsung dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan mata pelajaran PPKn,
dan dalam mata pelajaran lain sebagai hasil pembelajaran tidak
langsung melalui pencapaian KI-1 (Kompetensi Spiritual).

Internalisasi Nilai-
Nilai Iman dan
Taqwa dalam
Kehidupan Sosial
B. Kecakapan Abad 21
 Kecakapan yang dibutuhkan di Abad 21
juga merupakan keterampilan berpikir
lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills
(HOTS)) yang sangat diperlukan dalam
mempersiapkan peserta didik dalam
menghadapi tantangan global. Pada
bagian ini akan dibahas masing-masing
kecakapan tersebut sebagai berikut.
‫علموا اوالدكم فأنهم سيعيشون فى‬
‫زمأن غير زمأنكم هذا‬
Trend Pengembangan Kurikulum

Abad 21
Competency
Era

Abad 20
Content Era
Spirit Abad 21

To be globally competitive
We must be globally competent
Arah Pembelajaran PAI

Pengetahuan Agama Sikap dan Perilaku Keterampilan


(Cognitive) Beragama Beragama
1. Kualitas Karakter Kecakapan
Abad 21
 a. Iman & taqwa; Undang-Undang No. 20, Tahun
2003 pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.” Oleh sebab itu, maka
pengembangan karakter iman dan dan taqwa menjadi
tuntutan utama dalam proses pendidikan.
 b. Cinta tanah air; Memiliki rasa cinta tanah air yaitu
rasa kebanggaan, rasa memiliki, rasa menghargai,
rasa menghormati dan loyalitas pada negara tempat
ia tinggal yang tercermin dari perilaku membela
tanah airnya, menjaga dan melindungi tanah airnya,
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negaranya, mencintai adat atau budaya yang ada
dinegaranya dengan melestarikannya dan
melestarikan alam dan lingkungan. (self patriotism)
 c. Rasa ingin tahu; Mampu meningkatkan kualitas
dirinya melalui berbagai aktivitas dan pekerjaan yang
dilakukan sehari-hari dengan penuh rasa ingin tahu
untuk meningkatkan kualitas dirinya (personal
productivity and curiosities).
 d. Inisiatif; Memiliki sejumlah keahlian dasar yang
diperlukan untuk menjalankan fungsi sebagai mahluk
individu dan mahluk sosial yang dapat menginisiasi
orang lain untuk berbuat kebaikan (initiative skills).
 e. Gigih; Memiliki sikap bertanggung jawab terhadap
seluruh perbuatan yang dilakukan sebagai seorang
individu mandiri (personal responsibility), serta
menghargai dan menjunjung tinggi pelaksanaan etika
dalam menjalankan kehidupan sosial bersama
(ethics).
 f. Kemampuan Beradaptasi; Memiliki kemampuan
dalam beradaptasi dan beradopsi dengan berbagai
perubahan yang terjadi sejalan dengan dinamika
kehidupan (adaptability).
 g. Kepemimpinan; Memiliki sikap dan kemampuan
untuk menjadi pemimpin dan menjadi yang terdepan
dalam berinisiatif demi menghasilkan berbagai
terobosanterobosan (leadership).
 h. Memiliki rasa bertanggung jawab terhadap
lingkungan kehidupan maupun komunitas yang ada di
sekitarnya, serta mencintai adat atau budaya yang
ada dinegaranya dengan melestarikannya dan
melestarikan alam dan lingkungan (sosial and cultural
responsibility).
 i. Memiliki alasan dan dasar yang jelas dalam setiap
langkah dan tindakan yang dilakukan
(accountability).
Untuk mewujudkan kualitas karakter abad 21,
maka diupayakan adanya Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK) untuk mengembangkan nilai
karakter religious, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreativ, mandiri, demokratis, rasa ingin
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,
menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, tanggung jawab dan lain-lain. Nilai
nilai tersebut dapat dikristalisasikan menjadi 5
nilai utama yaitu: religius, nasionalis, mandiri,
gotong royong dan integritas.
2. Kompetensi Kecakapan Abad 21
 a. Kecakapan Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
(Critical Thinking and Problem Solving Skill Berpikir kritis
bersifat mandiri, berdisiplin diri, dimonitor diri,
memperbaiki proses berpikir sendiri. Hal itu dipandang
sebagai aset penting terstandar dari cara kerja dan cara
berpikir dalam praktek. Hal itu memerlukan komunikasi
efektif dan pemecahan masalah dan juga komitmen untuk
mengatasi sikap egosentris dan sosiosentris bawaan (Paul
and Elder, 2006:xviii ).
 Berpikir kritis menurut Beyer (1985) adalah: 1)
menentukan kredibilitas suatu sumber, 2) membedakan
antara yang relevan dari yang tidak relevan, 3)
membedakan fakta dari penilaian, 4) mengidentifikasi dan
mengevaluasi asumsi yang tidak terucapkan, 5)
mengidentifikasi bias yang ada, 6) mengidentifikasi sudut
pandang, dan 7) mengevaluasi bukti yang ditawarkan
untuk mendukung pengakuan.
 Masih banyak para ahli yang memberikan pengertian atau definisi
berpikir kritis ini, tetapi dalam bahasan ini akan disajikan hasil
meramu sebagai berikut. a) Menggunakan berbagai tipe
pemikiran/penalaran atau alasan, baik induktif maupun deduktif
dengan tepat dan sesuai situasi. b) Memahami interkoneksi
antara satu konsep dengan konsep yang lain dalam suatu mata
pelajaran, dan keterkaitan antar konsep antara suatu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. c) Melakukan penilaian
dan menentukan keputusan secara efektif dalam mengolah data
dan menggunakan argumen. d) Menguji hasil dan membangun
koneksi antara informasi dan argumen. e) Mengolah dan
menginterpretasi informasi yang diperoleh melalui simpulan awal
dan mengujinya lewat analisis terbaik. f) Membuat solusi dari
berbagai permasalahan non-rutin, baik dengan cara yang umum,
maupun dengan caranya sendiri. g) Menggunakan kemampuan
yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan h)
Menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan
suatu masalah.
b. Kecakapan Berkomunikasi
(Communication Skills)

 Kecakapan komunikasi dalam proses pembelajaran antara lain


sebagai berikut. a) Memahami, mengelola, dan menciptakan
komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara
lisan, tulisan, dan multimedia (ICT Literacy). b) Menggunakan
kemampuan untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat
berdiskusi, di dalam dan di luar kelas, maupun tertuang pada
tulisan. c) Menggunakan bahasa lisan yang sesuai konten dan
konteks pembicaraan dengan lawan bicara atau yang diajak
berkomunikasi. d) Selain itu dalam komunikasi lisan diperlukan
juga sikap untuk dapat mendengarkan, dan menghargai pendapat
orang lain, selain pengetahuan terkait konten dan konteks
pembicaraan. e) Menggunakan alur pikir yang logis, terstruktur
sesuai dengan kaidah yang berlaku. f) Dalam Abad 21
komunikasi tidak terbatas hanya pada satu bahasa, tetapi
kemungkinan multi-bahasa.
c. Kreativitas dan Inovasi
(Creativity and Innovation)
 Beberapa kecakapan terkait kreatifitas yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran antara lain sebagai
berikut. a) Memiliki kemampuan dalam mengembangkan,
melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru
secara lisan atau tulisan. b) Bersikap terbuka dan responsif
terhadap perspektif baru dan berbeda. c) Mampu
mengemukakan ide-ide kreatif secara konseptual dan
praktikal. d) Menggunakan konsep-konsep atau
pengetahuannya dalam situasi baru dan berbeda, baik
dalam mata pelajaran terkait, antar mata pelajaran,
maupun dalam persoalan kontekstual. e) Menggunakan
kegagalan sebagai wahana pembelajaran. f) Memiliki
kemampuan dalam menciptakan kebaharuan berdasarkan
pengetahuan awal yang dimiliki. g) Mampu beradaptasi
dalam situasi baru dan memberikan kontribusi positif
terhadap lingkungan.
d. Kolaborasi (Collaboration)

 Kolaborasi dalam proses pembelajaran merupakan


suatu bentuk kerjasama dengan satu sama lain saling
membantu dan melengkapi untuk melakukan tugas-
tugas tertentu agar diperoleh suatu tujuan yang telah
ditentukan. Kecakapan terkait dengan kolaborasi
dalam pembelajaran antara lain sebagai berikut. a)
Memiliki kemampuan dalam kerjasama berkelompok.
b) Beradaptasi dalam berbagai peran dan
tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan
yang lain. c) Memiliki empati dan menghormati
perspektif berbeda. d) Mampu berkompromi dengan
anggota yang lain dalam kelompok demi tercapainya
tujuan yangbtelah ditetapkan.
3. Literasi
 Ferguson (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf)
menjabarkan bahwa komponen literasi informasi
yang terdiri atas literasi dasar, literasi perpustakaan,
literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual.
Komponen literasi tersebut dijelaskan sebagai
berikut.
 1. Literasi Dasar (Basic Literacy) Literasi Dasar (Basic
Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis, dan menghitung
(counting) berkaitan dengan kemampuan analisis
untuk memperhitungkan (calculating),
mempersepsikan informasi (perceiving),
mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi
(drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan
kesimpulan pribadi.
 2. Literasi Perpustakaan (Library Literacy)
Literasi Perpustakaan (Library Literacy),
antara lain, memberikan pemahaman cara
membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi,
memanfaatkan koleksi referensi dan
periodikal, memahami Dewey Decimal
System sebagai klasifikasi pengetahuan
yang memudahkan dalam menggunakan
perpustakaan, memahami penggunaan
katalog dan pengindeksan, hingga
memiliki pengetahuan dalam memahami
informasi ketika sedang menyelesaikan
sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan,
atau mengatasi masalah.
 3. Literasi Media (Media Literacy) Literasi
Media (Media Literacy), yaitu kemampuan
untuk mengetahui berbagai bentuk media
yang berbeda, seperti media cetak, media
elektronik (media radio, media televisi),
media digital (media internet), dan
memahami tujuan penggunaannya.
 4. Literasi Teknologi (Technology Literacy) Literasi
Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan
memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti
peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta
etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi.
Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi untuk
mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet.
Dalam praktiknya, juga pemahaman menggunakan
komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya
mencakup menghidupkan dan mematikan komputer,
menyimpan dan mengelola data, serta mengoperasikan
program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya
informasi karena perkembangan teknologi saat ini,
diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola
informasi yang dibutuhkan masyarakat.
 5. Literasi Visual (Visual Literacy) Literasi Visual
(Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat
lanjut antara literasi media dan literasi teknologi,
yang mengembangkan kemampuan dan
kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi
visual dan audio-visual secara kritis dan
bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang
tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak,
auditori, maupun digital (perpaduan ketiganya
disebut teks multimodal), perlu dikelola dengan
baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak
manipulasi dan hiburan yang benarbenar perlu
disaring berdasarkan etika dan kepatutan.
IMPLEMENTASI KECAKAPAN
ABAD 21 DALAM PEMBELAJARAN

A. Pengertian Pembelajaran
B. Tugas Profesionalisme Guru
C. Implementasi Kecakapan Abad 21 dalam
Pembelajaran
1. Pengembangan RPP
2. Pelaksanaan Pembelajaran
3. Penilaian Hasil Belajar
Sistematika RPP
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester:
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti
1. KI-1 dan KI-2 (dikutip dari Permendikbud
2. KI-3
3. KI-4
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator

KD pada KI-3
KD pada KI-4
Sistematika RPP

C. Materi Pembelajaran
D. Penentuan Nilai-Nilai Karakter dan Keterampilan
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (…JP)
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti
c. Kegiatan Penutup
2. Pertemuan Kedua Dst
F. Teknik Penilaian
G. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
 Lampiran-Lampiran

Anda mungkin juga menyukai