Anda di halaman 1dari 96

PERIOPERATIF NURSING

Pengertian Perioperatif:
Pengalaman pembedahan yang meliputi
tiga fase yaitu:
Praoperatif
Intraoperatif
Pascaoperatif

2 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Pra operatif

3 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Keperawatan praoperatif mrpk tahapan
awal dr keperawatan perioperatif.
 Keberhasilan tindakan pembedahan sec.
keseluruhan sangat tergantung pada fase ini.
 Kesalahan yg dilakukan pd tahap ini akan
berakibat fatal pd tahap berikutnya.

4 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Fase pra operatif dimulai ketika ada keputusan
untuk dilakukan intervensi bedah & diakhiri
ketika klien dikirim ke meja operasi.

 Lingkup aktivitas keperawatan mencakup


penetapan pengkajian dasar pasien di tatanan
klinik ataupun rumah, wawancara pra operatif
dan menyiapkan pasien untuk anestesi yang
diberikan dan pembedahan.
5 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Praoperatif di ruang perawatan
A. PERSIAPAN FISIK
Persiapan fisik pra operasi yang dialami oleh
pasien dibagi dalam 2 tahapan, yaitu :
* Persiapan di unit perawatan
* Persiapan di ruang operasi

6 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Persiapan Fisik di Unit Perawatan
1)Status kesehatan fisik secara umum
Perlu pemeriksaan status kesehatan sec umum:
identitas klien, r. penyakit spt kesehatan masa lalu, r.
kesehatan kelg, pemeriksaan fisik lengkap (status
hemodinamika, KV, pernafasan, fg. ginjal & hepatik,
endokrin, imunologi dll).
Pasien hrs istirahat yg cukup, krn dg istirahat &
tidur yg cukup pasien tdk akan mengalami stres
fisik, tubuh lbh rileks shg bagi pasien yg memiliki r.
hipertensi, TD dpt stabil.
7 Perioperatif_estfile 11/5/2019
2)Status Nutrisi
Keb. nutrisi ditentukan dg mengukur TB & BB, lipat kulit
trisep, LLA, protein darah (albumin & globulin) &
keseimbangan N.

Defisiensi nutrisi hrs di koreksi sblm pembedahan untuk


memberikan protein yg cukup untuk perbaikan jaringan.
Kondisi gizi buruk dpt mengakibatkan pasien mengalami
komplikasi pasca operasi & mjd lebih lama dirawat di RS.

Komplikasi yang paling sering: dehisens, demam &


penyembuhan luka yg lama, sepsis, dan bahkan kematian.

8 Perioperatif_estfile 11/5/2019
3)Keseimbangan cairan dan elektrolit
Kadar elektrolit serum hrs berada dlm rentang normal. Kadar
natrium serum (N: 135 -145 mmol/l), kalium serum (N: 3,5 –
5 mmol/l) & kreatinin serum (0,70 – 1,50 mg/dl).
Keseimbangan cairan elektrolit terkait dg fungsi
ginjal. Ginjal berfungsi mengatur mekanisme asam
basa & ekskresi metabolit obat-obatan anastesi. Jika
fgs ginjal baik mk operasi dpt dilakukan dg baik.
Namun jk ginjal mengalami gangguan spt
oliguri/anuria, insufisiensi renal akut, nefritis akut
mk operasi hrs ditunda menunggu perbaikan fungsi
ginjal. Kecuali pd kasus-kasus yg mengancam jiwa.
9 Perioperatif_estfile 11/5/2019
4)Kebersihan lambung dan kolon

Lambung & kolon hrs di bersihkan terlebih dahulu.


Intervensi: pasien dipuasakan & tindakan pengosongan
lambung & kolon dg tindakan enema/lavement.
Lamanya puasa 7- 8 jam (puasa mulai pukul 24.00 WIB).
Tujuan dr pengosongan lambung & kolon : menghindari
aspirasi (masuknya cairan lambung ke paru-paru) &
menghindari kontaminasi feses ke area pembedahan shg
menghindarkan tjd infeksi pasca pembedahan.
Khusus pasien dg operasi CITO (segera), spt pd pasien KLL.
Maka pengosongan lambung dilakukan dg cara pemasangan
NGT.
10 Perioperatif_estfile 11/5/2019
5)Pencukuran (scheren) daerah operasi
Tujuan: menghindari tjdnya infeksi pd daerah yg
dilakukan pembedahan krn rambut yg tdk dicukur
dpt mjd tempat bersembunyi kuman & menghambat
proses penyembuhan & perawatan luka.

Namun ada bbrp kondisi ttt yg tdk memerlukan


pencukuran sblm operasi, mis pada pasien luka incisi
pd lengan. Tindakan pencukuran (scheren) hrs
dilakukan dg hati-hati jangan sampai menimbulkan
luka pd daerah yang dicukur.
11 Perioperatif_estfile 11/5/2019
6)Personal Hygine
Kebersihan tubuh pasien sangat penting untuk
persiapan operasi krn tubuh yg kotor dpt mrp
sumber kuman & dpt mengakibatkan infeksi pd
daerah yg di operasi. Pd pasien yg kondisi fisiknya
kuat diajurkan untuk mandi sendiri &
membersihkan daerah operasi dg lebih seksama.
Sebaliknya jika pasien tdk mampu memenuhi
kebutuhan PH sec mandiri mk perawat akan
memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan PH.

12 Perioperatif_estfile 11/5/2019
7)Pengosongan kandung kemih
Pengosongan kandung kemih dilakukan dg
melakukan pemasangan kateter. Selain untuk
pengongan isi bladder tindakan kateterisasi juga
diperlukan untuk mengobservasi balance cairan.

8)Latihan Pra Operasi


Latihan diperlukan pasien sblm operasi, krn sbg
persiapan pasien dlm menghadapi kondisi pasca
operasi, seperti : nyeri daerah operasi, batuk &
banyak lendir pada tenggorokan.
13 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Latihan yg dilakukan sblm operasi
Latihan Nafas Dalam
 Latihan nafas dlm sangat bermanfaat bagi pasien untuk
mengurangi nyeri setelah operasi dan membantu pasien
relaksasi shg pasien lebih mampu beradaptasi dg nyeri &
dpt meningkatkan kualitas tidur.
 Selain itu teknik ini juga dpt meningkatkan ventilasi paru
dan oksigenasi darah stlh anastesi umum. Dengan
melakukan latihan tarik nafas dlm sec efektif & benar mk
pasien dpt segera mempraktekkan hal ini segera setelah
operasi sesuai dg kondisi & kebutuhan pasien.

14 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Latihan Batuk Efektif
 Latihan batuk efektif jg diperlukan bagi klien t.u
klien yang mengalami operasi dg anestesi general.
Karena pasien akan mengalami pemasangan alat
bantu nafas selama dlm kondisi teranestesi. Shg
ketika sadar klien akan mengalami rasa tdk nyaman
pd tenggorokan. Klien merasa byk lendir kental di
tenggorokan.

 Latihan batuk efektif sangat bermanfaat bagi klien


setalah operasi untuk mengeluarkan lendir atau
sekret tersebut.
15 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Latihan Gerak Sendi
 Latihan gerak sendi perlu dilakukan shg setelah operasi,
pasien dpt segera melakukan berbagai pergerakan yang
diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan
 Pergerakan menyebabkan rangsangan usus (peristaltik
usus) shg pasien akan lebih cepat kentut/flatus.
 Menghindarkan penumpukan lendir pd sal. pernafasan
 Terhindar dr kontraktur sendi & tjdnya dekubitus.
 Memperlancar sirkulasi untuk mencegah stasis vena dan
menunjang fungsi pernafasan optimal.

16 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Faktor risiko thd pembedahan
 Usia
Pasien dengan usia yang terlalu muda
(bayi/anak-anak) dan usia lanjut mempunyai
resiko lebih besar. Hal ini diakibatkan
cadangan fisiologis pada usia tua sudah sangat
menurun . sedangkan pada bayi dan anak-
anak disebabkan oleh karena belum matur-
nya semua fungsi organ
17 Perioperatif_estfile 11/5/2019
• Nutrisi
Kondisi malnutrisi & obesitas/kegemukan lebih
berisiko thd pembedahan dibandingakan dg orang
normal dg gizi baik terutama pada fase penyembuhan.

Pada orang malnutisi mk orang tsb mengalami


defisiensi nutrisi yg sangat diperlukan untuk proses
penyembuhan luka. Nutrisi-nutrisi tsb a.l protein,
kalori, air, vitamin C, vitamin B kompleks, vitamin A,
Vitamin K, zat besi dan seng (diperlukan untuk sintesis
protein).
18 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Pada pasien yg mengalami obesitas. Selama pembedahan
jaringan lemak, t.u sangat rentan thd infeksi. Selain itu,
obesitas meningkatkan permasalahan teknik & mekanik.
O/k dehisiensi dan infeksi luka, umum terjadi.

 Pasien obes sering sulit dirawat krn tambahan BB; pasien


bernafas tdk optimal saat berbaring miring & karenanya
mdh mengalami hipoventilasi & komplikasi pulmonari
pascaoperatif. Selain itu, distensi abdomen, flebitis dan
kardiovaskuler, endokrin, hepatik dan penyakit biliari tjd
lebih sering pd pasien obes.
19 Perioperatif_estfile 11/5/2019
• Penyakit Kronis
Pada pasien yang menderita penyakit
kardiovaskuler, DM, PPOM, dan insufisiensi
ginjal menjadi lebih sukar terkait dengan
pemakaian energi kalori untuk penyembuhan
primer.
Dan juga pada penyakit ini banyak masalah
sistemik yang mengganggu shg komplikasi
pembedahan maupun pasca pembedahan
sangat tinggi.
20 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Penurunan respon neuroendokrin
Pasien yg mengalami gg fgs endokrin, spt DM yg tdk
terkontrol, bahaya utama yang mengancam hidup
pasien saat dilakukan pembedahan adalah terjadinya
hipoglikemia. Atau akibat masukan KH yg tdk
adekuat pasca operasi atau pemberian insulin yg
berlebihan.

Bahaya lain yg mengancam adl asidosis atau


glukosuria. Pasien yg dpt terapi kortikosteroid
beresiko mengalami insufisinsi adrenal.
21 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Merokok
Pasien dg r. merokok biasanya akan mengalami gg vaskuler, t.u
tjd arterosklerosis pembuluh darah, yg akan meningkatkan TD
sistemiknya.

 Alkohol dan obat-obatan


Individu dg riwayat alkoholic kronik seringkali menderita
malnutrisi & masalah sistemik, spt gangguan ginjal & hepar yg
akan meningkatkan resiko pembedahan. Pada kasus KLL yg
seringkali dialami oleh pemabuk, mk sblm operasi darurat
perlu dilakukan pengosongan lambung untuk menghindari
asprirasi dg pemasangan NGT

22 Perioperatif_estfile 11/5/2019
B. Persiapan Penunjang

 Persiapan penunjang diperlukan sblm klien


di operasi.
 Tanpa adanya hasil pemeriksaan penunjang,
maka dokter bedah tdk mungkin bisa
menentukan tindakan operasi yg hrs
dilakukan pd pasien.

23 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Pemeriksaan penunjang antara lain :
1)Pemeriksaan Radiologi dan diagnostik,
seperti : Foto thoraks, abdomen, foto tulang
(daerah fraktur), USG (Ultra Sono Grafi), CT scan
(computerized Tomography Scan) , MRI (Magnrtic
Resonance Imagine), BNO-IVP, Renogram,
Cystoscopy, Mammografi, CIL (Colon in Loop),
EKG/ECG (Electro Cardio Grafi), ECHO, EEG
(Electro Enchephalo Grafi), dll.

24 Perioperatif_estfile 11/5/2019
2)Pemeriksaan Laboratorium: pemeriksaan
darah : Hb, leukosit, limfosit, LED, jumlah
trombosit, protein total (albumin dan
globulin), elektrolit (K, Na, dan Cl),
CT/BT, ureum kretinin, BUN, dll. Bisa jg
dilakukan pemeriksaan pd sumsun tulang jk
penyakit terkait dg kelainan darah.

25 Perioperatif_estfile 11/5/2019
3)Biopsi, yaitu tindakan sbl operasi berupa
pengambilan bahan jaringan tubuh untuk memastikan
penyakit pasien sblm operasi. Biopsi biasanya
dilakukan untuk memastikan apakah ada tumor
ganas/jinak atau hanya berupa infeksi kronis saja.

4)Pemeriksaan Kadar Gula Darah (KGD).


Uji KGD biasanya dilakukan dg puasa 10 jam (puasa
jam 10 malam dan diambil darahnya jam 8 pagi) dan
juga dilakukan pemeriksaan KGD 2 jam PP (post
prandial).
26 Perioperatif_estfile 11/5/2019
C. Pemeriksaan Status Anestesi
 Pemeriksaaan status fisik untuk dilakukan pembiusan
dilakukan. Bertujuan untuk keselamatan selama
pembedahan.dg mengetahui atau menilai sejauh
mana resiko pembiusan thd diri pasien.
 Pemeriksaan yang biasa digunakan adalah
pemeriksaan dg menggunakan metode ASA
(American Society of Anasthesiologist). Pemeriksaan
ini dilakukan krn obat & teknik anastesi pada
umumnya akan mengganggu fungsi pernafasan,
peredaran darah dan sistem saraf.
27 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Pemeriksaan ASA
 ASA grade I
Status fisik : Tdk ada gangguan organik, biokimia & psikiatri.
Misal: penderita dg herinia ingunalis tanpa kelainan lain, orang
tua sehat, bayi muda yang sehat.
Mortality (%) : 0,05.
 ASA grade II
Status fisik : Gangguan sistemik ringan- sedang yang bukan
disebabkan oleh penyakit yg akan dibedah. Misal: penderita
dengan obesitas, penderita dengan bronkitis dan penderita
dengan diabetes mellitus ringan yang akan mengalami
appendiktomi
Mortality (%) : 0,4.

28 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 ASA grade III
Status fisik : Penyakit sistemik berat; mis penderita DM dg
komplikasi pembuluh darah & datang dg APP akut.
Mortality (%) : 4,5.
 ASA grade IV
Status fisik : Penyakit sistemik berat yg membahayakan jiwa yg
tidak selalu dapat diperbaiki dg pembedahan, misalnya :
insufisiensi koroner atau infark miokard
Mortality (%) : 25.
 ASA grade V
Status fisik : Pasien sekarat yg diperkirakan dg atau tanpa
pembedahan hidupnya tdk akan lbh dr 24 jam. Mis. Emboli paru
masif. Mortality (%) : 50.
29 Perioperatif_estfile 11/5/2019
D. Informed Concent
 Klien maupun keluarganya hrs menyadari bhw tindakan
medis, operasi sekecil apapun mempunyai resiko. Oleh
karena itu setiap pasien yang akan menjalani tindakan medis,
wajib menuliskan surat pernyataan persetujuan dilakukan
tindakan medis.

 Meskipun mengandung resiko tinggi tp seringkali operasi


tdk dpt dihindari & mpk satu-satunya pilihan bagi pasien.
Tdk semua tindakan operasi mengakibatkan komplikasi yg
berlebihan bagi klien. Bahkan seringkali pasien dapat pulang
kembali ke rumah dlm keadaan sehat tanpa komplikasi atau
resiko apapun segera setelah mengalami operasi.
30 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Inform Consent menjunjung tinggi aspek etik hukum, mk
klien atau orang yang bertanggung jawab thd klien wajib
untuk menandatangani surat pernyataan persetujuan operasi.
Artinya apapun tindakan yang dilakukan pada pasien terkait
dengan pembedahan, keluarga mengetahui manfaat dan
tujuan serta segala resiko dan konsekuensinya.

 Klien maupun keluarganya sebelum menandatangani surat


pernyataan tsb akan mendapatkan informasi yg detail terkait
dg segala macam prosedur pemeriksaan, pembedahan serta
pembiusan yang akan dijalani. Jika petugas blm menjelaskan
secara detail,mk pihak klien berhak untuk menanyakan
kembali sampai betul-betul paham.
31 Perioperatif_estfile 11/5/2019
e. Persiapan Mental/ Psikis
 Persiapan mental mrpk hal yg tdk kalah pentingnya dlm
proses persiapan operasi karena mental pasien yg tdk siap
atau labil dapat berpengaruh terhadap kondisi fisiknya.
 Tindakan pembedahan mrpk ancaman potensial maupun
aktual pada integeritas seseorang yang dapat
membangkitkan reaksi stres fisiologis maupun psikologis
(Barbara C. Long).
 Contoh perubahan fisiologis yg muncul akibat kecemasan
dan ketakutan antara lain : Pasien dg r. hipertensi jika
mengalami kecemasan sblm operasi dpt mengakibatkan
pasien sulit tidur & tekanan darahnya akan meningkat shg
operasi bisa dibatalkan.
32 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Perasaan takut dan cemas selalu dialami setiap orang dlm
menghadapi pembedahan. Berbagai alasan yg dpt
menyebabkan ketakutan/kecemasan pasien dalam
menghadapi pembedahan antara lain :
Takut nyeri setelah pembedahan
Takut terjadi perubahan fisik, menjadi buruk rupa dan
tidak berfungsi normal (body image)
Takut keganasan (bila diagnosa yang ditegakkan belum
pasti)
Takut/cemas mengalami kondisi yg sama dg orang lain yg
mempunyai penyakit yang sama.
Takut ruang operasi, peralatan pembedahan dan petugas.
Takut mati saat dibius/tidak sadar lagi.
Takut operasi gagal.
33 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Persiapan mental yg kurang memadai dpt
mempengaruhi pengambilan keputusan pasien &
keluarganya. Shg tdk jarang pasien menolak operasi
yg sebelumnya telah disetujui dan biasanya pasien
pulang tanpa operasi & bbrp hari kmd datang lagi
ke RS setelah merasa sudah siap dan hal ini berarti
telah menunda operasi yg mestinya sudah dilakukan
beberapa hari/minggu yang lalu.

34 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Peran perawat dalam dukungan mental
 Membantu pasien mengetahui ttg tindakan-tindakan
yg dialami pasien sebelum operasi, memberikan
informasi pd pasien ttg waktu operasi, hal-hal yg
akan dialami oleh pasien selama proses operasi,
menunjukkan tempat kamar operasi, dll.

Dengan mengetahui berbagai informasi selama


operasi mk diharapkan pasien mejadi lebih siap
menghadapi operasi,
35 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Memberikan penjelasan sebelum operasi sesuai dengan
tingkat perkembangan. Gunakan bahasa yang sederhana dan
jelas. Misalnya: Jika pasien harus puasa, perawat hrs
menjelaskan kpn mulai puasa & sampai kapan, manfaatnya
untuk apa. Diharapkan dengan pemberian informasi yang
lengkap, kecemasan yang dialami oleh pasien akan dapat
diturunkan dan mempersiapkan mental pasien dengan baik

 Memberi kesempatan pd pasien & keluarganya untuk


menanyakan ttg segala prosedur yang ada. Dan memberi
kesempatan pd pasien & keluarga untuk berdoa bersama-
sama sebelum pasien di antar ke kamar operasi.

36 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Mengoreksi pengertian yang salah ttg tindakan
pembedahan & hal-hal lain krn pengertian yg
salah akan menimbulkan kecemasan pada
pasien.
 Kolaborasi dg dokter terkait dg pemberian
obat pre medikasi, seperti valium dan
diazepam tablet sblm pasien tidur untuk
menurunkan kecemasan & pasien dpt tidur shg
kebutuhan istirahatnya terpenuhi.

37 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Pada saat pasien telah berada di ruang serah
terima pasien di kamar operasi, petugas
kesehatan di situ akan memperkenalkan diri shg
membuat pasien merasa lebih tenang. Untuk
memberikan ketenangan pada pasien, keluarga
juga diberikan kesempatn untuk mengantar
pasien sampai ke batas kamar operasi &
diperkenankan untuk menunggu di ruang
tunggu yang terletak di depan kamar operasi

38 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Intraoperatif

39 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Intraoperatif

Keperawatan intraoperatif dimulai


ketika klien masuk atau dipindah ke
bagian bedah dan berakhir saat klien
dipindahkan ke ruang pemulihan.

40 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Members of the Surgical Team
 Patient
 Anesthesiologist
or anesthetist
 Surgeon
 Nurses (Scrub &
Circulating)
 Surgical
technologists
41 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Peran perawat pd fase intraoperatif

•Circulating Nurse
1

•Scrub Nurse
2

42 Perioperatif_estfile 11/5/2019
CIRCULATING
NURSE

43 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Tugas:
 Pengaturan ruang operasi
 memastikan kebersihan, suhu , kelembaban, & pencahayaan yg baik
di ruang operasi.
 Memastikan ketersediaan perbekalan material
 Mengatur sirkulasi tenaga tim operasi

 Melindungi keselamatan & kebutuhan klien.


 Motivator/ memberi ketenangan bagi klien.
 Pemantauan kondisi klien sepanjang prosedur operasi.
 Memantau praktik aseptik
 Menjaga peralatan agar tetap berfungsi.

44 Perioperatif_estfile 11/5/2019
45 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Laparotomy Position, Trendelenburg Position, Lithotomy
Position, and Sidelying Position for Kidney Surgery

46 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Head and Jaw Positioning to Open
Airway

47 Perioperatif_estfile 11/5/2019
48 Perioperatif_estfile 11/5/2019
49 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Use of Oral Airway
Note: Do not remove oral airway until evidence of
gag reflex returns

50 Perioperatif_estfile 11/5/2019
SCRUB
NURSE

51 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Tanggung jawab:
 Pengaturan scrubing medical
 Mengatur meja steril
 Menyiapkan alat jahit dan peralatan khusus dlm kondisi steril
 Membantu dokter bedah dan asisten dokter saat a instrumen
bedah diperlukan
 Mengawasi kondisi klien selama dibawah pengaruh anestesi
 Mengawasi saat luka dibuka, saat insisi bedah ditutup
 Pengecekan kelengkapan peralatan dan material bedah
(kassa, instrumen, jarum)sebelum dan sesudah operasi
 Pemberian label pd spesimen & segera dikirim ke petugas lab

52 Perioperatif_estfile 11/5/2019
53 Perioperatif_estfile 11/5/2019
SCRUB TEAM @ WORK

54 Perioperatif_estfile 11/5/2019
MELAKUKAN
PROSEDUR OPERASI

55 Perioperatif_estfile 11/5/2019
SCRUB BEDAH
 Sebelum melakukan operasi , personel hrs
melakukan scrub bedah dr ujung jari tangan ke
siku dg sabun atau deterjen antimikrobial.
 Larson (1995) menyarankan paling sdkt 2 mnt
untuk penggosokan scrub bedah.
 Perhiasan dilepas sblm scrub bedah. Kuku pendek

56 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Cara melakukan scrub bedah:
Persiapan:
1. Lepaskan semua perhiasan. Pastikan kuku jari tangan
pendek & kutikula dlm kondisi baik.
2. Gunakan wastafel yg dalam dg pedal kaki atau kontrol pd
bagian lutut untuk mengeluarkan sabun, mengatur suhu
dan aliran air.
3. Gunakan agen antimikrobial yg sdh diakui spt CHG atau
Idiofor.
4. Gunakan kap, tutupi semua rambut, masukkan anting ke
dlm kap.
5. Gunakan masker atau kacamata.

57 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Mencuci tangan:
7. Atur aliran air ke suhu yg nyaman.
8. Basahkan tangan & lengan bawah, jaga spy tangan & lengan
diatas tinggi siku selama seluruh prosedur.
9. Tuangkan sabun (2-5 ml) ke dlm tangan & sabuni tangan
hingga lengan (5 cm diatas siku).
10. Bersihkan kuku dg kikir dibawah air mengalir.
11. Basahi sikat & gunakan sabun mikrobial. 30 gerakan untuk
kuku, 20 gerakan untuk tiap area kulit:
a. scrub kuku dg kuat saat sikat dipegang tegak lurus thd kuku.

58 Perioperatif_estfile 11/5/2019
b. Scrub sisi tiap jari termasuk sela jari tangan.
c.Scrub telapak & punggung tangan.
12. Bilas sikat dg seksama. Ulangi menyabuni tangan.
13. Scrun lengan bawah & tengah secara sirkular

59 Perioperatif_estfile 11/5/2019
BAJU OPERASI
 Pakaian rumah tdk boleh digunakan di r.operasi.
 Ruang ganti tdk jauh dr r.operasi & dicapai melalui koridor
 Baju diganti di r.ganti sebelum dan saat meninggalkan
r.operasi.
 Baju operasi terbuat dr bahan katun, tertutup, rapi, celana
panjang, baju panjang.
 Celana dibagian kaki harus bermanset (tali atau rajutan)
 Pakaian dan tali dimasukkan dlm celana.
 Pakaian operasi yg basah & kotor hrs diganti.
 Setiap kali operasi menggunakan baju operasi yg bersih.

60 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Cara menggunakan baju operasi

61 Perioperatif_estfile 11/5/2019
MASKER
 Masker digunakan sepanjang operasi berlangsung.
 Masker menutup hidung dan mulut dg pas dan baik.
 Masker tdk boleh menganggu saat berbicara, bernafas, dan
melihat.
 Mengganti masker sesering mungkin terutama saat lembab
atau basah.
 Masker harus digunakan, tdk boleh digantung di leher.
 Saat melepas masker, yg dipegang adalah tali masker

62 Perioperatif_estfile 11/5/2019
TUTUP KEPALA

 Tutup kepala harus menutup seluruh rambut.


 Tutup kepala menutup kepala dan garis leher.
 Termasuk menutup jepit rambut, cambang
 Penutupan ini mencegah kotoran rambut,
ketombe, debu tidak mengenai klien yg akan di
operasi.

63 Perioperatif_estfile 11/5/2019
SEPATU

 Sepatu sebaiknya yang nyaman dan menyangga tubuh.


 Sepatu dibungkus lagi dg penutup sepatu sekali pakai.
 Penutup konduktif membuat ground listrik bagi
pemakai.
 Strip hitam yg ada di penutup sepatu konduktif hrs
diletakkan di dalam sepatu dan kontak dg telapak kaki.

64 Perioperatif_estfile 11/5/2019
MEMBUKA KEMASAN STERIL
 Peralatan steril spt spuit, kassa balutan, kateter dikemas
dalam wadah plastik , kertas atau linen yang tahan thd
mikroorganisme.
 Persediaan mempunyai label atau plester kimia yg
menunjukkan sterilisasi kadaluarsa. Plester berubah warna
bila disterilkan.
 Sblm membuka set steril, hrs cuci tangan dulu

65 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Cara membuka kemasan steril:
1. Letakkan set steril di bagian tengah permukaan kerja.
2. Ambil plester atau segel yg menunjukkan tgl sterilisasi.
3. Pegang bagian luar dr ujung yg paling jauh dr permukaan
penutup.
4. Buka permukaan penutup menjauh dr tubuh, pertahankan
lengan terulur & jauh dr lapangan steril.
5. Pegang bagian luar permukaan pd sisi pertama penutup.
6. Buka isi penutup, biarkan jatuh mendatar pd permukaan
meja. Pertahankan lengan pd sisi tsb tdk dibagian atas
permukaan steril.

66 Perioperatif_estfile 11/5/2019
7. Pegang bagian luar permukaan pd sisi kedua penutup &
biarkan jatuh mendatar pd permukaan meja.
8. Pegang bagian luar permukaan bagian yg paling dalam dr
penutup.
9. Berdiri menjauh dr kemasan steril & tarik penutup
kebelakang, biarkan jatuh mendatar pd permukaan.
10. Gunakan permukaan bagian dlm kemasan linen sbg area
steril unt menambah peralatan steril tambahan

67 Perioperatif_estfile 11/5/2019
HANDSCOEN
 Sarung tangan digunakan setelah tenaga operatif menggnakan
baju operasi.

68 Perioperatif_estfile 11/5/2019
69 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Selain alat di atas bila operasi terkait dg penularan
melalui darah atau cairan tubuh, tenaga operasi
menggunakan kelengkapan tambahan:
 Goggle
 Sarung tangan ganda
 Apron kedap air
 Sepatu boot karet

70 Perioperatif_estfile 11/5/2019
PRINSIP
ASEPSIS BEDAH

71 Perioperatif_estfile 11/5/2019
ASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIK
 Istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah
masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh
manapun yang sering menyebabkan infeksi

 Tujuan asepsis adalah : membasmi jumlah


mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan
jaringan)

72 Perioperatif_estfile 11/5/2019
 Prinsip asepsis sangat memerlukan perhatian
tenaga kesehatan terutama dlm hal ini adalah
tenaga operasi.

 Kemungkinan infeksi akan meningkat tajam bila


prinsip asepsis tdk diperhatikan baik selama
persiapan praoperatif, saat pembedahan, maupun
pascaoperatif.

73 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Asepsis Praoperatif
 Seluruh material pembedahan sebelumnya harus
steril: instrumen, jarum, suture, gaun, topi,
handscoen, penutup
 Tenaga bedah mempersiapkan diri dg: mencuci
tangan fubringer, menggenakan gaun, penutup
kepala, masker, dan handsoen.
 Pembersihan area operasi dan sekitarnya dengan
bahan antiseptik
 Bagian tubuh yang lain ditutup dengan kain steril
74 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Asepsis Intraoperatif
Selama pembedahan hanya personel bedah
yang melakukan scrub dan mengenakan
perlengkapan operasi yg dpt menyentuh
benda-benda steril di ruang operasi

75 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Asepsis Pascaoperatif
 Luka operasi dicuci dengan cairan normal
salin yang steril.
 Luka ditutup dengan kassa/ dressing yg steril
 Perawatan rutin sesuai protap.
 Bila luka terinfeksi, rujuk untuk pemberian
antimikroba.

76 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Asepsis Bedah
Umum
 Benda steri dpt bersentuhan dg benda yg steril
juga.
 Keraguan kesterilan alat dianggap tidak sterilnya
alat tsb atau terkontaminasi.
 Alat steril yg sdh terbuka dlm baki hny dpt
digunakan oleh 1 pasien ybs.
 Perlengkapan yg steril namun tdk dipakai harus
dibuang atau disterilkan kembali.
77 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Personel
 Personel yg scrub hrs tetap berada di area steril/ bedah,
bila meninggalkan ruangan dianggap status sterilnya
hilang.
 Tubuh personel yg dianggap steril: bagian depan
pinggang hingga bahu, lengan bawah dan sarung tangan.
 Tangan yg mengenakan sarung tangan harus berada di
depan antara bahu dan garis pinggang.
 Perawat instrumentasi dan semua personel yg tdk scrub
berada pd jarak yg aman untuk menghindari
kontaminasi.
78 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Penutup/ Draping
 Selama menutup meja atau pasien, penutup hrs
dipegang dg baik diatas permukaan yg akan
ditutup dan diposisikan dr depan ke belakang.
 Hanya bagian atas dari pasien atau meja yg
dianggap steril, bagian yang melewati tepi meja/
menjuntai dianggap tdk steril.
 Robekan pd penutup hrs diganti krn dpt kontak
dg area dibawahnya.

79 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Pelayanan Peralatan Steril
 Bungkusan peralatan dikemas sedemikian rupa
shg mudah dibuka tanpa risiko mengkontaminasi
isinya.
 Peralatan steril dan larutan disorongkan ke bidang
steril atau diberikan ke personel ber scrub.
 Tepian pembungkus yg membungkus peralatan
steril dianggap tdk steril
 Lengan/ tangan perawat instrumentasi yg tdk
steril tdk boleh menjulur di area steril
80 Perioperatif_estfile 11/5/2019
THE OPERATING ROOM

81 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Indikasi pembedahan
1)Diagnostik : biopsi atau laparotomi eksplorasi
2)Kuratif : Eksisi tumor atau mengangakat apendiks
yang mengalami inflamasi
3)Reparatif : Memperbaiki luka multipel
4)Rekonstruktif/Kosmetik : mammoplasty, atau
bedah platik
5)Palliatif : seperti menghilangkan nyeri atau
memperbaiki masalah, contoh : pemasangan selang
gastrostomi yang dipasang untuk mengkompensasi
terhadap ketidakmampuan menelan makanan.
82 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Klasifikasi Pembedahan:
1. Kedaruratan/ emergency
2. Urgen
3. Diperlukan
4. Elektif
5. Pilihan

83 Perioperatif_estfile 11/5/2019
1)Kedaruratan/Emergency
Pasien membutuhkan penanganan segera & tdk boleh
ditunda krn mungkin mengancam jiwa. Contoh :
perdarahan hebat, obstruksi kandung kemih atau usus,
fraktur tulang tengkorak, luka tembak atau tusuk, luka
bakar sangat luas.

2)Urgen
Pasien membutuhkan perhatian segera. Pembedahan
dapat dilakukan dalam 24-30 jam. Contoh : infeksi
kandung kemih akut, batu ginjal atau batu pada uretra.

84 Perioperatif_estfile 11/5/2019
3)Diperlukan
Pasien harus menjalani pembedahan. Pembedahan dapat
direncanakan dlm bbp mg atau bulan. Contoh : Hiperplasia
prostat tanpa obstruksi kandung kemih. Gangguan tyroid,
katarak.
4)Elektif
Pasien harus dioperasi ketika diperlukan. Indikasi pembedahan,
bila tidak dilakukan pembedahan mk tdk terlalu membahayakan.
Contoh : perbaikan Scar, hernia sederhana, perbaikan vaginal.
5)Pilihan
Keputusan tentang dilakukan pembedahan diserahkan
sepenuhnya pada pasien. Indikasi pembedahan merupakan
pilihan pribadi dan biasanya terkait dengan estetika. Contoh :
bedah kosmetik.

85 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Pembedahan berdasar faktor risiko:
1)Minor
Menimbulkan trauma fisik yang minimal dengan
resiko kerusakan yang minim. Contoh : incisi dan
drainage kandung kemih, sirkumsisi

2)Mayor
Menimbulkan trauma fisik yang luas, resiko
kematian sangat serius. Contoh : Total abdominal
histerektomi, reseksi colon, dll.

86 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Pasca Operasi

87 Perioperatif_estfile 11/5/2019
PAsca Bedah
 Oksigenasi / ventilasi
 Analgesia
 Suhu tubuh
 Imbangan cairan
 Kehilangan darah / tranfusi
 Nutrisi
 Monitoring rutin
 Tromboprofilaksis
 Antibiotik
 Luka / drain / stoma / tube

88 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Oksigenasi/ventilasi
 Nyeri, menggigil
 Anesthesi
 Hypoksia (Hypotensi, anemia).
 Episode sd 72 jam pasca bedah mayor.
 Beri O2 (40%).
 Cek Sp. O2
 VEntilasi mekanik: hangat, nyeri trn, HD stabil.

89 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Nyeri
 Subjective
 Menurunkan tekanan O2 lokal subkutan
 Skoring: VAS atau VRS or McGill Pain Questionnaire
(MPQ)
 Analgetik: oral / IV / Lokal / metode lain
 Sedasi:
 0. Bangun
 1. kadang mengantuk
 2. Banyak tidur
 3. sulit bangun
 Frek. napas > 8x/mnt
 Adjuvant: ralaksasi, musik, meditasi, dll

90 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Suhu
 Kehilangan panas pd
pembedahan mayor
 Hypotermia 
vasokonstriksi  O2
 Selimut, penghangat
tranfusi/cairan jika
dibutuhkan cepat
 Suhu tubuh sentral > 36C,
selisih dengan perifer < 2C

91 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Cairan/urine
 Kehilangan darah dari peritonuem, respon inflamasi, dll
 Nilai:
 CVP 5-8mmHg (8-10cmH2O)
 DJ < 100/mt
 TD 20% pra bedah
 Urine 0,5 cc/Kg/jam  > 2 jam jelek
 Cairan Nacl 09%: D5% ( 2:1)
 Koloid untuk sepsis, peritonitis. Albumin tidak untuk
hypovolemia
 Rumatan: 1,5 ml/kg/jam
 (Na 1-2 mmol/kg/hari, K 1 mmol/kg/hari)

92 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Darah
 Hb optimum 10 gr/dl
 Gunakan penghangat jika infus cepat
 Cek pembekuan setelah 6-8 unit
 Cek botol drainage / palpasi abdoment / X-ray

93 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Mual-muntah
 35% pasien mual-muntah pasca op
 Nukleus tractus solitarius + S vagus +
Chemoreceptor trigger zone (sawar darah otak) 
vomiting centre

 Cari sebab  ileus?, minum terlalu dini?


 Cegah dehidrasi
 Atasi nyeri dan distress
 Beri antimetik (Kombinasi)
 Oral hygiene
94 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Nutrisi
 Cadangan glikogen otot 150 gr  habis dalam 24
jam lipid (160gr) dan protein (75gr) dipecah
 1800 kcal  metab. negative 12 gr/hari
 1 minggu  devisit 50%
 Kebutuhan nutrisi 25kcal/kg/hari
 Prioritas nutrisi: enteral

95 Perioperatif_estfile 11/5/2019
Mau Ujian nich…belajar dulu ya…

96 Perioperatif_estfile 11/5/2019

Anda mungkin juga menyukai